Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

dokumen-dokumen yang mirip
DINAS KESEHATAN KABUPATEN LEBONG PUSKESMAS MUARA AMAN. Jalan Lapangan Hatta No. 1 Kelurahan Pasar Muara aman

Anti Koagulansia, pengawet dan. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH DAN GLUKOSA URIN

BAB I PENDAHULUAN. status glukosa menjadi dua, yaitu normoglikemia dan hiperglikemia. 2 Menurut

PENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1406/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pleura visceral yang membungkus paru-paru dan pleura parietal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. total dalam serum dan plasma pada balita yang dirawat inap di RS.Telogorejo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian darah yang berasal dari donor kepada seorang penderita (resipien).

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

Lampiran Surat Keputusan Direktur RS Mutiara Hati Mojokerto

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam Urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan di Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Waktu penelitian adalah Desember April 2010.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting bagi dokter yang bertugas di laboratorium, dokter

BAB I PENDAHULUAN. laboratorium dituntut untuk memberikan hasil yang tepat, cepat dan akurat.

BAB I PENDAHULUAN. hasil laboratorium yang baik dan terpercaya. Salah satu pemeriksaan laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, hampir semua proses

MAKALAH PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH

GOOD LABORATORY PRACTICE (PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR) Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk :

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN KLINIK SISTEM UROGENITALIA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ngablak Kabupaten Magelang dari bulan Maret 2013.

Pendahuluan. Tujuan Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. (agregasi) atau menempel pada benda asing (adhesi). Menghitung jumlah

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pasal 6 Peraturan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

yang dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam proses penyimpanan Gangguan metabolisme tersebut disebabkan karena kurang produksi hormon

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 8% dari berat badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hemoglobin pada manusia terdiri dari HbA 1, HbA 2, HbF( fetus)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitif sampai manusia. Pembuluh darah mempunyai peranan penting bagi. tubuh. Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu :

PENGOLAHAN DAN PEMUSNAHAN LIMBAH LABORATORIUM

BAB III METODE PENELITIAN. studi pustaka, yaitu dengan cara menggambarkan hasil penelitian, dan hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

Oleh : dr Hiratna SpPK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang khas dengan gejala-gejala kadar gula darah tinggi, glukosuria dan setelah

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan, yaitu tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti Dharmayanti, SpPK(K)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitis.

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

PENANGANAN SPESIMEN LABORATORIUM NO NO Revisi Halaman

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB IV METODE PENELITIAN

ILMU PATOLOGI KLINIK. Dr. BURHANUDDIN NST, SpPK-KN,FISH

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

UJI KUALITAS SERUM SIMPANAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH DI POLTEKKES KEMENKES KALTIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

BAB III METODE PENELITIAN

PENGAMBILAN SPESIMEN

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan hematologi meliputi kadar hemoglobin,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA

Transkripsi:

Speciment Collecting and Handling. Dr.Ozar Sanuddin, SpPK

Tahap tahap pemeriksaan spesimen : Pra analitik Analitik Pasca Analitik. Bila tahap tahap ini terlaksana dengan baik akan diperoleh hasil pemeriksaan yang sahih. Kesalahan sering terjadi pada tahap Pra analitik.

Pra analitik : Persiapan pasien : melibatkan dokter, perawat dan pasien/ keluarga Puasa /tidak puasa Penghentian obat-obatan Pengambilan spesimen

Pra analitik [sambungan]: Pemilihan antikoagulansia/pengawet dan wadah yang digunakan sesuaikan dengan prosedur, jenis pemeriksaan diminta. Tata cara penyimpanan spesimen sebelum atau penundaan pemeriksaan Syarat dan pengiriman spesimen.

Wadah dan Antikoagulan Antikoagulansia + Tabung Vakum : Antikoagulansia Warna tutup tabung K2/K3/Na2-EDTA ungu Na-sitrat biru Na/K/Li heparin hijau Fluorida-oksalat-iodoasetat abu-abu anti glikolisis Antikoagulan(-),Tabung vakum merah Tabung steril kuning

Wadah dan Antikoagulan[Samb] Spuit - dysposible plastik sekali pakai. - Non dysposible kaca disterilkan ilk Jarum/needle: - 20-21 G dewasa - 23 G/Butterfly needle anak-anak

Wadah dan Antikoagulan[Samb] Botol biasa berwarna bilirubin bening kimia klinik plastik/kaca dilapisi silikon haemorrhagic screening test urin rutin bersih kultur steril darah h rutin bersih kultur steril

Wadah dan Antikoagulan[Samb] Tabung dengan mulut lebar,pakai penutup karet Kapas alkohol Lancet telinga,jari,tumit /kapiler Arterial kateter AGDA dan elektrolit

Spesimen 1. Darah 2. Urin 3. Feses 4. Sperma 5. CSF 6. BMP 7. Cairan tubuh lain

1. Spesimen darah Lokasi pengambilan : vena, arteri, kapiler. paling sering vena median cubiti sterilisasi alkohol 70% punksi 1 cc/ menit Antikoagulan yang dipakai i tergantung t parameter yang diminta dan rasio darah dengan antikoagulansia i sudah ttt.

1. Spesimen darah [Samb] Spesimen darah harus sudah diperiksa sebelum 1 jam. Penundaan dan penyimpanan pemeriksaan spesimen sangat tergantung pada jenis pemeriksaan.

1. Spesimen darah [Samb] Perpanjangan pemakaian tourniquet : stasis/penumpukan darah meningkat sejumlah hasil lab Harus dihindari selama pengumpulan spesimen darah untuk penentuan Haemor rhagic screening test, AGDA atau asam lactat t

1. Spesimen darah [Samb] Selama pengumpulan spesimen/serum isolasi eritrosit harus hati hati mengurangi g hemolisis yang tidak disengaja. Hemolisis jarum terlalu besar/kecil, syringe lembab (moisture), terlalu bersemangat (vigorous) mencampur darah, terlalu l cepat memasukan kedalam tabung atau pemisahan.

Komponen Darah 1. Sel darah eritrosit, leukosit,trombosit. trombosit 2. Plasma bagian cair dari darah+ antikoagulansia (dosis dan rasio tertentu) Serum bagian cairan dari darah yang dibiarkan membeku (tanpa antikoagulan) Whole Blood plasma + sel darah

2. Spesimen Urin Terbagi atas: Urin segar Urin porsi tengah Urin pagi Urin sewaktu Urin 24 jam Urine 2 jam post prandial Tergantung jenis parameter yang diperiksa

Urin segar Urin yang baru dikeluarkan Wadah yang digunakan harus kering, bersih dan tertutup rapat Biasanya untuk pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan urin rutin Untuk anak-anak kditampung dengan menggunakan kantong plastik polyetilen Tidak perlu penggunaan pengawet Harus diperiksa dalam waktu 1 jam setelah pengambilan

Urin porsi tengah[kultur] urin yang diambil pada aliran tengah saat pengeluaran urin Sebelum pengambilan urin sterilisasi pria, bersihkan preputium.wanita, bersihkan labia mayora dan minora serta ostium uretra externa Wadah penampung harus streil dan tertutup rapat

Urin porsi tengah[kultur] Jika lokasi pasien jauh, lebih dari 1 jam perlu media trasport Tidak perlu penggunaan pengawet Harus diperiksa dalam waktu 1 jam setelah pengambilan Digunakan untuk kultur urin Kadang-kadang diambil dengan punksi suprapubik p

Urin Sewaktu Urin yang dikeluarkan kapan saja saat akan diperiksa tanpa memperhatikan waktu atau interval waktu tertentu Wadah harus bersih, kering dan mulut wadah lebar Biasanya digunakan untuk urinalisis rutin pada pasien berobat b jalan atau screening

Urin Pagi Urin pagi yang pertama kali dikeluarkan Wadah harus bersih dan kering Tanpa pengawet Diperiksa secepatnya kurang dari 1 jam Untuk pemeriksaan tes kehamilan, protein, sedimen dan nitrit

Urin 24 jam Beri penjelasan pada pasien agar tidak terjadi kesalahan dalam pengumpulan Kapasitas wadah : 2-3 L urin. Dosis pengawet toluen 1-3ml /1 L urin

Urin 24 jam[sambungan] Tetapkan waktu penampungan (jam 8 20], urin jam 8 dibuang, urin berikutnya ditampung dengan wadah yang mengandung pengawet kocok hingga merata. Hal yang serupa dilakukan kembali) Untuk menentukan kreatinine clearence, kadar protein 24 jam

Urin 2 jam postprandial Urin yang diambil 2 jam setelah makan. Ditampung dalam wadah yang bersih,kering dan tertutup Untuk memantau terapi pada penderita Diabetes Melitus

Urin 2 jam postprandial Bila pemeriksaan ditunda simpan di lemari es pada suhu 2-8 0 C, mencegah dekomposisi urin oleh bakteri, tetapi menyebabkan presipitasi pospat dan urat amorf dan peningkatan berat jenis urin. Bila akan diperiksa kembali urin biarkan dahulu sampai mencapai temperatur kamar.

3. Spesimen Sperma Harus abstinensia [3 hari] Masturbasi/lab tampung dalam wadah secepatnya dikirim ke laboratorium

3. Spesimen Sperma Wadah : Sebaiknya dari kaca, bermulut lebar, bersih dan tidak mengandung detergen. Wadah plastik [kecuali yang licin] mengganggu motilitas sperma Kondom tidak dianjurkan mengandung spermisida

4.BMP dan CSF Sebaik dibuat inform concern dan melakukan prosedur sterilisasi. BMP normal atau ada tanda keganasan proliferasi dan maturasi abnormal dari seri haematopoitik interpretasi t t i : leukemia,

5. Cairan Tubuh Lain Cairan otak, cairan serosa dan cairan sendi harus dijelaskan tindakan yang akan dilakukan, manfaat dan resiko yang akan timbul inform concern Antikoagulan yang digunakan untuk cairan serosa dan sendi adalah K3EDTA atau Sodium haparin

Collection Variables 1. Diurnal variables 2. Posture 3. Stasis 4. Hemolysis 5. Presevation 6. Transportation

Diurnal Variable Pemeriksaan analit dalam sample darah dari kehari mempunyai perbedaan. Beberapa analit memperlihatkan perbedaan 30 50 % seperti : Corticol Corticosteroid id Iron Glukosa Etil Estriol Trigliserida id Cathecolamine Jadi sebaiknya sample diambil segera setelah bangun

Hemolysis Pemisahan eritrosit dari spesimen/serum lakukan dengan hati. Terjadi ok penggunaan jarum terlalu besar atau kecil, syringe lembab b (moisture), terlalu l bersemangat (vigorous) mencampur darah, terlalu cepat memasukan kedalam tabung atau proses pemisahan. Peningkatan keliru (increase falsely) kadar analit dalam serum yang berasal dari analit yg kadarnya tinggi dalam eritrosit.

Hemolysis Sebaliknya substans yang kadarnya rendah dalam eritrosit, hemolisis i akan menghasilkan pengenceran dan dan berpengaruh pada constituen dalam serum.analit yang dipengaruhi secara significan oleh hemolisis : Total protein TG Albumin Norepineprin Lipid Renin Iron Aldosteron Ca K Enzymes Mg Bilirubin Inorganik posporous Cholesterol

Kriteria spesimen untuk laboratorium Laboratorium dapat menolak spesimen bila tidak memenuhi kriteria pemeriksaan seperti : - identifikasi i pasien (nama, asal ruang) tidak jelas. - Volume samplel tidak cukup praktek luar - Wadah dan antikoagulan yang tidak sesuai. - Hemolysis.

Specimen stability and storage Removal of cellular components. Stabilization of sample. Storage. Other storage problems.