ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL. Oleh : YUHANIS H0A PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JAMBI KAMPUS SAROLANGUN

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI KELURAHAN SUKAKARYA KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAROLANGUN. Yeni Yuliana HOA113004

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

ABSTRAKSI. Pendahuluan

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA. Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra Indramayu, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

JURNAL KEWIRAUSAHAAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MONANO KABUPATEN GORONTALO UTARA TAHUN 2014

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dapat menjadi landasan untuk penelitian yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MANAJEMEN PERKANTORAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. pada masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

PERAN UPTD PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKUT

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan offset di Semarang. Tabel Obyek dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TABIR SELATAN KABUPATEN MERANGIN ARTIKEL

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL KOTA SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

PENGARUH DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR BPJS KETENAGAKERJAAN PADANG JURNAL

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANASONIC LIGHTING INDONESIA SKRIPSI. Oleh : Abdul Gofur

Hubungan Pengembangan Karir Dan Pemberian Insentif Terhadap Loyalitas Kinerja Guru

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

BAB II METODE PENELITIAN. analisa kuantitatif yang menggunakan rumus statistik untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEWARNA HOTEL MALANG SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

PENGARUH DISIPLIN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 6 TOLANGOHULA KABUPATEN GORONTALO ARTIKEL OLEH NURUL HIDAYAH NIM:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

PENGARUH FAKTOR KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAPUR KOTA CAFE AND RESTO MALANG SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

Analisis Budaya Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Sarolangun. Nova Inrianti Hutahaean H0A113005

PENGARUH KONFLIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE MALANG TOWN SQUARE KOTA MALANG SKRIPSI. Disusun Oleh: MAYA PUSPITA SARI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA CV. YAMAHA SITEBA PADANG JURNAL

PENGARUH PENGENDALIAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA TIGA SHOWROOM MOBIL DI PONDOK BAMBU, JAKARTA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersikap kuantitatif. Dimana peneliti hanya menggambarkan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB I PENDAHULUAN. kerja, disiplin kerja, kinerja dan aspek-aspek lainnya. Hal ini akan

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN SURAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta : Rineka Cipta

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. adanya metode penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti

Candra, et al,. Pengaruh kepemimpinan transformasional dan Motivasi terhadap...

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN ALEXANDER*) *)Alumni Program Diploma IV Manajemen Pemerintahan Universitas Jambi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kedisiplinan pegawai dan menganalisis faktor-faktor disiplin kerja pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Sarolangun Metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Sarolangun. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner dengan sampel yang diambil sesuai dengan teknik pengambilan sampel dengan rumus Slovin, dan selanjutnya akan dianalisis dengan rentang skala. Hasil penelitian adalah kedisiplinan pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun dimensi Kedisplinan yang dilihat dari ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan berada pada skor tertinggi dan berada pada kategori disiplin. Kedisiplinan pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun dimensi Kedisplinan yang dilihat dari diciptakannya kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin berada pada skor terendah dan berada pada kategori kurang disiplin. Rata-rata dari tanggapan responden terhadap ke 7 (tujuh) faktor disiplin tersebut disiplin kerja pegawai pada pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun berada pada kategori displin Kata kunci : Disiplin, kerja, pegawai Latar Belakang. Sumber daya manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap organisasi,baik swasta dan pemerintah, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Karena perannya yang sangat dominan dalam suatu organisasi, maka sumber daya manusia dituntut untuk selalu disiplin dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengontrol segala hal yang berkaitan dengan masalah kepegawaian. Bagi suatu organisasi, dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah kepegawaian, salah satunya adalah masalah disiplin kerja pegawai yang cenderung tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Singodimejo dalam Edy Sutrisno (2002;86) mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan displin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan. Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Sarolangun merupakan organisasi pemerintahan yang mempunyai tanggung jawab langsung kepada Bupati. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun, mempunyai 63

tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai fungsi sebagai Perumusan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa dan politik, pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kesatuan bangsa dan politik, pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesatuan bangsa dan politik, pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rumusan Masalah Berdasarkan fakta awal menunjukkan masih ada terdapat pelanggaran disiplin dengan masih adanya pegawai yang tidak masuk kerja tanpa keterangan pada Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Sarolangun. Maka hal ini perlu mendapat perhatian agar dapat diketahui faktor penyebab dan mampu memberikan solusi yang tepat. Oleh karena itu perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Sarolangun? METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yaitu dengan penyelidikan yang dilakukan dalam memperoleh fakta-fakta dari permasalahan yang ada serta mencari keterangan- keterangan faktual. Penelitian ini dilakukan melalui kuesioner, berbagai buku dan literature, laporan-laporan, jurmal penelitian dan artikel-artikel yang di publikasikan yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Populasi Sugiyono (1994;58) Populasi adalah semua unit analisis yang ingin diteliti dalam suatu penelitian, baik organisasi atau instansi maupun wujud manusia. Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakter tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pendapat diatas dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi keseluruhan Pegawai kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun. Terhitung jumlah populasi dalam hal ini pegawai Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun sebanyak 31 orang pegawai negeri sipil dan honor. Sampel Dalam penelitian ini tidak digunakan teknik sampling karena sampel yang diteliti adalah keseluruhan dari populasi yang ada atau disebut dengan sensus. Mengingat jumlah populasi hanya sebesar 31 pegawai, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang dengan tidak mengikut sertakan pimpinan yang dalaam hal ini adalah Kepala Kantor. Mengacu pada penjelasan Suharsimi Arikuntoro (2002;112) apabila subyeknya kurang dari 100 responden, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 responden, maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% serta lebih. 64

Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang pegawai tiap bagian unit pada Kantor Kesatuan Bangsa dam Politik Kabupaten Sarolangun. Metode Pengumpulan Data Guna mendukung penulisan, maka metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut : 1. Study kepustakaan pengumpulan data diperoleh dari data sekunder dengan mempelajari dan mengkaji berbagai literatur, surat kabar, dan buku-buku yang berkaitan dengan topik yang diteliti termasuk referensi bahan kuliah laporan dan lain-lain. 2. Angket atau kuesioner. Ferdinand (2006) angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang mengcangkup semua pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data, baik yang dilakukan melalui telepon, surat, atau bertatap muka. Untuk mengetahui seberapa kuat subjek setuju dengan suatu pertanyaan, jawaban setiap instrument yang menggunakan Skala Linkert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut : Sangat Setuju : Bobot Skor 5 Setuju : Bobot Skor 4 Kurang Setuju : Bobot Skor 3 Tidak Setuju : Bobot Skor 2 Sangat Tidak Setuju : Bobot Skor 1 Operasional variable Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Aspek Indikator Item Disiplin Singodimejo (2002) mengatakan 1. Besar kecilnya pemberian kompensasi -Gaji -Tunjangan 1 dan 2 disiplin adalah sikap kesediaan 2. Ada tidaknya keteladanan -Teladan 3 dan 4 dan kerelaan pimpinan dalam perusahaan -Perbuatan/ Panutan seseorang untuk mematuhi dan 3. Ada tidaknya aturan pasti -Jelas 5 dan 6 menaati normanorma peraturan yang dapat dijadikan pegangan -Tegas dan Adil yang berlaku 4. Kebaranian pimpinan -Ketegasan 7 dan 8 disekitarnya. dalam mengambil tindakan -Keberanian 5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan 6. Ada tidaknya perhatian kepada para pegawai 7. Diciptakan kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin -Pengawasan -Pengarahan -Perhatian -Keakraban -Saling menghormati -Harmonis 9 dan 10 11dan12 13 dan 14 65

Metode Analisis Metode analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan variabel-variabel yang ada dalam penelitian agar dapat diketahui tingkat pengawasan dan disiplin kerja pegawai pada Kantor Keasatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Sarolangun Caranya adalah dengan menyusun tabel Distribusi Frekuensi untuk melihat apakah skor dari penelitian variabel yang diteliti masuk kedalam kategori sangat rendah, rendah, sedang, dan sangat tinggi. Data yang telah diolah dinyatakan kriteria dengan menggunakan Rentang Skala (RS) yang dikemukakan menurut Husein Umar (2005:226) ditentukan sebagai berikut : Dimana : Rs = Rentang Skala N = Jumlah Sampel m = Jumlah Alternatif jawaban tiap item Menentukan rentang skala terendah dan tertinggi dengan cara mengalikan jumlah sampel rondom dengan bobot paling tinggi yaitu sebagai berikut : 1. Rentang Skor terendah = n x skor terendah atau n x 1 1 x 30 = 30 2. Rentang skor tertinggi = n x skor tertinggi atau n x 5 5 x 30 = 150 = 30.(5-1) 5 = 24 Dengan nilai tersebut maka dapat dikelompokan tingkat disiplin kerja pegawai sebagai berikut : Nilai = 30 s/d 54 = Sangat Tidak Displin Nilai = 54,1 s/d 78,1 = Tidak Disiplin Nilai = 78,2 s/d 102,2 = Kurang Disiplin Nilai = 102,3 s/d 126,3 = Disiplin Nilai = 126,4 s/d 150,4 = Sangat Disiplin HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Kedisiplinan Pegawai Adapun penelitian ini bertujan untuk menganalisis faktor-faktor disiplin kerja pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kabupaten Sarolangun,, yang mana 66

faktor disiplin dapat dilihat sebagai berikut: kedisiplinan berdasarkan besar kecilnya pemberian koompensasi, kedisiplinan berdasarkan ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan, kedisiplinan berdasarkan ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan, kedisiplinan berdasarkan keberanian pemimpin dalm mengambil tindakan, kedisiplinan berdasarkan ada tidaknya pengawasan pimpinan, kedisiplinan berdasarkan ada tidaknya perhatian kepada para pegawai, kedisiplinan berdasarkan diciptakannya kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. Tabel 1. Rekapitulasi Kedisplinan Pegawai No Dimens Nilai Skor Kategori 1 Besar Kecilnya Pemberian i Kompensai 105,5 Disiplin 2 Ada Tidaknya Keteladanan Pimpinan Dalam 106 Displin Perusahaan 3 Ada Tidaknya Aturan Pasti Yang Dapat 121,5 Disiplin Dijadikan Pegangan 4 Kebarian Pimpinan Dalam Mengambil 107,5 Disiplin Tindakan 5 Ada Tidaknya Pengawasan Pimpinan 116,5 Disiplin 6 Ada Tidaknya Perhatian Kepada Para Pegawai 100,5 Kurang Disiplin 7 Diciptakannya Kebiasaan Yang Mendukung 92,5 Kurang Displin. Tegaknya Disiplin Ratarata 107,1 Disiplin Sumber : Data diolah, 2014 Dari tabel rekapitulasi diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja pegawaai pada kantor kesatuan bangsa dan politik kabupaten sarolangun berada pada kategori disiplin. Kesimpulan 1. Berdasarkan Rekapitulasi kedisiplinan pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun dimensi Kedisplinan yang dilihat dari ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan berada pada skor tertinggi dengan nilai skor 121,5 dan berada pada kategori disiplin 2. Berdasarkan Rekapitulasi kedisiplinan pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun dimensi Kedisplinan yang dilihat dari diciptakannya kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin berada pada skor terendah dengan nilai skor 92,5 dan berada pada kategori kurang disiplin. 3. Berdasarkan nialai rata-rata dari tanggapan responden terhadap ke 7 (tujuh) faktor disiplin tersebut disiplin kerja pegawai pada pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun berada pada kategori displin dengan nilai skor rata- rata 107,1. Saran-saran 1. Bagi Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun Perlu adanya peningkatan perhatian serta keakraban dengan para pegawai dengan lebih meningkatkan jalinan hubungan baik dan kerjasama antara pimpinan dan pegawai agar mampu mendorong semangat kerja pegawai dan pegawai akan lebih merasa dihargai. 2. Bagi pegawai Perlu adanya peningkatan terhadap kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin seperti Saling menghormati, menciptakan hubungan 67

yang harmonis antar sesama pegawai serta memberikan pujian yang sesuai dengan tempat dan waktunya sehingga para karyawan akan merasa bangga dan lebih termotivasi dalam bekerja. DAFTAR PUSTAKA Arikuntoro, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.jakarta: Rineka Cipta Ferdinan, 2006. Metode dan Teknik Penyususnan Tesis,Bandung : Alfabeta. Handoko, T Hani, 2000. Manajemen Personalia dan Sum her Daya Manusia. Yogyakarta: Liberti Hasibuan, Melayu, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya; Kencana. Irma Ika Melati, 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja dan gaya kepemimpinan, study empiris pada kementrian keuangan kantor wilayah jawa tengah. Skripsi fakultas ekonomi dan politik Universitas Gajah Mada Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Perkantoran (LAKIP). Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sarolangun: Saroloangun. Mahmudi,2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Revisi. Yogyakarta : UPPS STIM YKPN. Rivai, Veithzal 2009. Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta; Rajagrafindo Persada. Ruvendi, 2005. Analisis faktor-faktor yang menentukan didiplin kerja karyawan PT.BPR Luhur Damai Tabanan. Skripsi fakultas ekonomi jurusan teknik pemerintahan: Bali Simamora,2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya; Kencana. Siswanto, Rudi, 2008. Kedisiplinan Berperan Penting Dalam Meningkatkan Kineja.Bandung; Alfabeta. Sutrisno, Edy 2009. Riset Smuber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono, 2005. Metode Peneliyian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Umar,Husen,2005. Metodi Penelitian. Jakarta; Salemba Empat. 68