MASBUQ DALAM SHALAT. Publication : 1437 H_2016 M

dokumen-dokumen yang mirip
MASBUQ DALAM SHALAT GERHANA

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Syarah Istighfar dan Taubat

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

KEUTAMAAN S H A L A. حفظو هللا Oleh: Syaikh Said bin Ali Wahf al-qahthani. Publication : 1438 H_2017 M. Keutamaan SHOLAT

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

MENANGGUNG AMANAT KETIKA ADA KERUSAKAN

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Mencium Kening Ibu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Publication: 1435 H_2014 M. Tata Cara Makmum Mengikuti Imam. Disalin dari Majalah As-Sunnah No.08 Th.XVII 1435H/2013M

BOLEHKAH AIR MUSTA'MAL DIGUNAKAN UNTUK BERSUCI? Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Seputar Mandi Jum'at

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Hadits Palsu Tentang Keutamaan Berdzikir Dengan BIJI TASBIH حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Risalah SUJUD SAHWI. Re-Publication : 1438 H

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

HIBAH dalam Perspektif FIKIH

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Hadits-hadits Shohih Tentang

حفظو هللا Disusun oleh: Ustadz Kholid Syamhudi, L.c

YANG TIDAK PENYAYANG TIDAK DISAYANG

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

BAB VII. SUJUD SAHWI, SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

C I N C I N I S L A M

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

MAKNA dan CAKUPAN I B A D A H. Publication : 1437 H_2016 M. Makna dan Cakupan IBADAH

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

GHARAR Dalam Transaksi KOMERSIAL

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

BEBERAPA KEKELIRUAN SEPUTAR LAILATUL QADAR

Kota Madinah; Publication: 1435 H_2014 M. Kota Madinah; Masjid Nabawi Dan Masjid Quba. Sumber Majalah as-sunnah Ed.05, Th.

KAIDAH FIQH. Sesuatu yang Diperbolehkan Oleh Syar'i Meniadakan Kewajiban Mengganti. Publication 1438 H_2016 M

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

HUKUM MEMBAWA PERGI ANAK-ANAK KE TAMAN HIBURAN (PERMAINAN) RUMAHMU LEBIH BAIK BAGIMU

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

STANDAR KOMPETENSI. Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud sahwi

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ISLAM IS THE BEST CHOICE

KAIDAH FIQH. Jual Beli Itu Berdasarkan Atas Rasa Suka Sama Suka. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Jual Beli Itu Berdasarkan Suka Sama Suka

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

MENJAGA KEBERSIHAN JASMANI Bentuk Pengamalan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, Bag: 2

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Transkripsi:

MASBUQ DALAM SHALAT حفظو هللا Ustadz Kholid Syamhudi Publication : 1437 H_2016 M MASBUQ DALAM SHALAT حفظو هللا Oleh : Ustadz Kholid Syamhudi Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 06 Tahun XX_1437 H/2016 M e-book ini didownload dari www.ibnumajjah.com

Sudah dimaklumi, terkadang seorang yang bersemangat untuk mendapatkan takbiratul ihram bersama imam tidak bisa mendapatinya karena alasan dan uzur tertentu. Orang tersebut kadang terlambat dan tidak bisa menjadi makmum dari raka'at pertama. Inilah yang sering diistilahkan dengan istilah masbuq. Masbuq dalam istilah para Ulama fikih adalah orang yang ketinggalan imam dalam sebagian raka'at shalat atau seluruhnya atau mendapati imam setelah satu raka'at atau lebih. 1 BAGAIMANA MASBUQ MELAKUKAN SHALAT YANG TERTINGGAL? Apabila masbuq mendapatkan shalat berjamaah maka dia mengikuti imam dalam semua perbuatan shalat, lalu menyempurnakan yang terlewatkan, berdasarkan sabda :هللىلص Rasulullah و ل و ال و ق ا ر ب لس ك ين ة و ع ل ي ك م الص ل ة إ ل ف ام ش وا ا ل ق ام ة س ع ت م إ ذ ا ف أ ت وا ف ات ك م و م ا ف ص ل وا أ د ر ك ت م ف م ا ت س ر ع وا 1 Lihat Hasyiyah Ibnu Abidin, 1/400.

Apabila kalian telah mendengar iqamah, maka berjalanlah menuju shalat dan hendaklah kalian berjalan dengan tenang dan santai dan jangan terburu-buru. Yang kalian dapati maka shalatlah dan yang terlewatkan maka sempurnakanlah. (HR. Al-Bukhari, no. 636) Dengan demikian, orang yang mendapatkan imam yang telah memulai shalatnya dan masih dalam shalat, maka hendaknya dia langsung mengikuti imam setelah dia melakukan takbiratul ihram, walaupun imam sedang berada ditasyahhud akhir. Ini berdasarkan keumuman hadits di atas. 2 Apabila imam salam, maka orang yang masbuq tidak ikut salam tapi ia harus berdiri untuk menyempurnakan rakaatnya yang terlewatkan dengan cara sebagai berikut: 1. Apabila ia mendapatkan imam dalam keadaan sedang ruku', berarti dia telah mendapatkan raka'at bersama imam. Inilah pendapat mayoritas Ulama seperti empat imam dan lainnya. Pendapat ini juga merupakan pendapat Ibnu Umar هللا عنهما,رضي Ibnu Mas'ud هللايضر, Zaid bin Tsabit هللايضر dan yang lainnya. Dasarnya adalah hadits Abu Hurairah,هلليضر Rasulullah هللاىلص bersabda: 2 Lihat Majmu fatawa wa Maqalat Mutanawwi'ah, Syaikh bin Baz, 12/173.

الص ل ة أ د ر ك ف ق د الص ل ة م ن ر ك ع ة أ د ر ك م ن Siapa yang mendapati ruku' shalat bersama imam, maka ia mendapati shalat. (HR. Muslim, no. 162). Hal ini dikuatkan dengan riwayat Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya no. 1595 dengan lafaz: ف ق د الص ل ة م ن ر ك ع ة أ د ر ك م ن أ د ر كه ا ق ب ل أ ن ي ق ي م ا ل م ام ص ل ب و Siapa yang mendapati ruku' shalat maka ia mendapati shalat sebelum imam meluruskan tulang punggungnya. : هللا ىلص Juga berdasarkan sabda Rasulullah و م ن ش ي ئ ا ت ع د وى ا و ل ف اس ج د وا س ج ود و ن ن الص ل ة إ ل ج ئ ت م إ ذ ا الص ل ة أ د ر ك ف ق د الر ك ع ة أ د ر ك Jika kalian datang untuk shalat sedangkan kami sedang sujud maka sujudlah dan jangan menganggapnya satu raka'at, siapa yang mendapati ruku' maka ia mendapati shalat. (HR. Abu Dawud, no. 896 dan dinilai sebagai hadits hasan oleh al-albani)

Hadits AbuBakrah هللا يضر berikut memperjelas masalah ini: د خ ل أ ن ر اك ع ب ك ر ة أ ب ق ا ل ح د ث ف ر ك ع ت أ ن و د و ن ال م س ج د ف ق ا ل و ن ب الن ب ا لل ص ل ى ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م ا لل ع ل ي و و س ل م ز اد ك الص ف ت ع د و ل ا لل ح ر ص ا Sungguh Abu Bakrah telah menceritakan bahwa dia mendapati Rasulullah هللاىلص dalam keadaan ruku' lalu ia berkata, "Lalu akupun ruku' sebelum sampai masuk ke shaf, kemudian Rasulullah هللاىلص bersabda, "Semoga Allah menambah semangatmu dan jangan mengulanginya''." Dari dalil ini terpahami, kalau orang masbuq yang dapat ruku' beserta imam tidak dianggap (satu raka'at), maka tentu Nabi هللاىلص telah memerintahkannya untuk mengganti raka'at itu. Akan tetapi tidak ada riwayat yang menerangkan perintah tersebut. Ini menunjukkan bahwa siapa saja yang dapat ruku bersama imam, maka dia telah mendapatkan (satu) raka'at. 3 Pendapat ini dirajihkan oleh Syaikh bin Baz رمحو هللا dalam Majmu' Fatawa beliau (13/160-162). 3 Silakan merujuk Silsilah al-ahadits as-shahihah, 230.

2. Apabila ia mendapati imam dalam keadaan telah berdiri dari ruku' (i'tidal), berarti ia tertinggal raka'at tersebut, apalagi bila ia mendapati imam telah atau sedang sujud. :هللىلص Ini berdasarkan sabda Rasulullah و م ن ش ي ئ ا ت ع د وى ا و ل ف اس ج د وا س ج ود و ن ن الص ل ة إ ل ج ئ ت م إ ذ ا الص ل ة أ د ر ك ف ق د الر ك ع ة أ د ر ك Jika kalian datang untuk shalat sedangkan kami sedang sujud maka sujudlah dan janganlah kalian menganggapnya satu raka'at, siapa yang mendapati ruku' berarti ia mendapati shalat (HR. Abu Dawud, no. 896 dan hadits ini dinilai sebagai hadits hasan oleh syaikh al- Albani) 3. Apabila ia tertinggal satu raka'at dari imam, maka ia menyempurnakannya setelah imam salam dan tidak menjahrkan bacaannya walaupun dalam shalat jahriyah, karena itu adalah akhir shalatnya. Hanya saja ada perbedaan pendapat tentang hukum membaca surat al- Qur an setelah al-fatihah berdasarkan perbedaan riwayat :هلليضر hadits Abu Qatadah ف ات ك م ف أ ت وا و م ا ف ص ل وا أ د ر ك ت م ف م ا

Yang kalian dapati maka shalatlah dan yang terlewatkan maka sempurnakanlah (HR. Al-Bukhari, no. 636) Pada riwayat Mu'awiyah bin Hisyam dari Syaiban dengan lafadz: ف ق ض وا (mengqadha'nya). Mayoritas Ulama memandang bacaan surat setelah al- Fatihah yang terlewatkan dalam raka'at pertama harus diqadha' atau dibaca setelah al-fatihah. Oleh karena itu asy-syaukani رمحو هللا menukil pernyataan al-hafizh Ibnu Hajar رمحو هللا dalam Fat-hul Bari ketika menjelaskan pendapat ini. Beliau رمحو هللا menyatakan, "Mayoritas Ulama telah mengamalkan kedua lafazh ini. Mereka menyatakan bahwa apa yang didapatkan bersama imam adalah awal shalatnya, namun ia mengqadha' bacaan surat yang terlewatkan bersama ummul Qur'an (al-fatihah) dalam shalat yang empat raka'at (ar-ruba'iyah) dan tidak disunnahkan untuk mengulangi bacaan secara keras (aljahr) pada dua raka'at tersisa. Dasar argumentasi ini :هلليضر adalah pernyataan Ali bin Abi Thalib م ا أ د ر ك ت م ع ا ل م ام ف ه و أ و ل ص ل ت ك و اق ض م ا س ب ق ك ب و م ن ال ق ر آن Yang kamu dapatkan bersama imam maka itu awal shalatmu dan qadha'-lah yang terlewatkan dari al-qur an. (HR. Al-Baihaqi)

رمحو هللا dan al-muzani رمحو هللا Sedangkan pendapat Ishaq adalah tidak membaca kecuali al-fatihah saja. al-hafiz Ibnu Hajar رمحو هللا berkata: Ini sesuai Qiyas. 4 4. Apabila tertinggal dari imam sebanyak dua raka'at, maka dia menunaikannya setelah imam salam. Apabila shalatnya empat raka'at maka dua raka'at tersisa dilakukan sesuai dengan tata cara shalat pada raka'at ketiga dan keempat tanpa mengeraskan bacaan. Apabila pada shalat tiga raka'at seperti shalat Magrib disunnahkan mengeraskan bacaan al-fatihah dan surat di raka'at yang dilakukan setelah imam salam, karena itu dianggap raka'at yang kedua bagi masbuq tersebut dan duduk tahiyat awal. Kemudian shalat untuk raka'at ketiga seperti biasanya dan salam.. 5. Apabila tertinggal dari imam sebanyak tiga raka'at dalam shalat yang empat raka'at, maka dia menunaikannya tiga raka'at tersisa setelah imam salam. Menjadikan raka'at setelah imam salam sebagai raka'at kedua yang biasa dilakukan karena itu dianggap raka'at yang kedua bagi masbuq tersebut dan duduk tahiyat awal. Apabila tertinggal tiga raka'at dalam shalat Magrib maka masbuq melaksanakan shalat magrib seperti biasanya dan salam. 4 Nailul Author, 3/161.

6. Apabila tertinggal dari imam sebanyak empat raka'at, maka dia menunaikan shalat secara utuh setelah imam salam. 7. Apabila Masbuq mendapati imam dalam keadaan ruku' atau sujud maka ia bertakbir takbiratul ihram lalu bertakbir lagi setelahnya dengan takbir pindah untuk ruku' atau sujud bersama imam. Apabila mendapatkan imam sedang duduk tahiyat awal atau duduk diantara dua sujud maka tidak bertakbir kecuali takbiratul ihram saja kemudian duduk bersama imam tanpa takbir dan jangan menunggu imam berdiri pada raka'at berikutnya untuk berjamaah dalam shalat. 8. Ketika berdiri untuk menyempurnakan shalat setelah imam salam, maka makmum yang masbuq bertakbir apabila mendapatkan bersama imam dua raka'at terakhir dari shalat yang empat raka'at atau yang tiga raka'at seperti Maghrib. Hal ini karena duduknya bersama imam dalam tahiyat sesuai dengan keharusannya. Apabila mendapatkan bersama imam dalam satu raka'at saja, maka yang masbuq tersebut bangun tanpa bertakbir, karena duduk tahiyatnya bersama imam tidak seharusnya dan dilakukan hanya untuk mengikuti dan menyesuaikan imam. Apabila mendapatkan bersama imam kurang dari satu raka'at seperti mendapati imam sedang sujud atau tahiyat akhir maka ia bangun dengan bertakbir, karena itu seperti pembuka shalatnya.

HUKUM BERMAKMUM DENGAN MASBOQ Terkadang ada kaum Muslimin yang tertinggal shalat berjamaah bersama imam lalu dia bermakmum kepada makmum yang masbuq. Jika memperhatikan praktik dilapangan, kita dapati kejadian ada tiga bentuknya: 1. Seorang yang belum shalat menjadikan masbuq sebagai imamnya. 2. Sebagian masbuq bermakmum dengan masbuq yang lainnya. 3. Orang muqim menyempurnakan shalatnya dengan menjadikan makmum lainnya sebagaimana apabila imam yang musafir telah salam. Para ahli fikih berbeda pendapat tentang hukum bermakmum kepada orang yang masbuq menjadi dua pendapat: Pendapat Pertama; Tidak boleh bermakmum kepada orang yang masbuq dan shalatnya tidak sah. Inilah pendapat mazhab Hanafiyah 5 dan Malikiyah 6. Malikiyah memberikan perincian, yaitu tidak sah, apabila makmum yang dijadikan imam itu masbuqnya mendapatkan satu raka'at atau lebih 5 6 Fathul Qadir, 1/227 dan al-bahrur Ra`iq, 1/383. Asy-Syarhu al-kabir ad-dardiri, 1/327 dan Mawahib al-jalil 4/489.

bersama imam. Apabila mendapatkan kurang dari satu raka'at, maka shalatnya sah. Dasar pendapat ini adalah: :هللىلص 1. Sabda Rasulullah ج ع ل ف ل ت ت ل ف وا ع ل ي و ب و ل ي ؤ ت ا ل م ا م إ ن ا Imam dijadikan untuk diikuti maka jangan kalian menyelisihinya (Muttafaqun 'alaihi) Makmum mengikuti imam, bukan diikuti. Seandainya makmum menjadi imam atau dijadikan imam, maka apa yang disebutkan dalam hadits di atas tidak terwujudkan. Karena Nabi هللاىلص menjadikan satu shalat antara makmum dan imam, sehingga makmum tidak bisa menjadi imam dan makmum sekaligus dalam satu waktu. :هللىلص 2. Sabda Rasulullah ا ل م ام ض ام ن م ؤ ت ن و ال م ؤ ذ ن Imam bertanggungjawab dan muadzin dipercaya. (HR. Abu Dawud, no. 517 dan at-tirmidzi, no. 207. Hadits ini dinilai sebagai hadits shahih oleh Syaikh al-albani) Makmum masbuq yang ketinggalan membaca surat al- Fatihah dan berdiri ketika mendapatkan ruku' bersama

imam, ditanggung oleh imam. Apabila demikian keadaan masbuq lalu bagaimana dengan orang yang berimam kepada Masbuq? Ini diluar permasalahan yang dibahas, karena masbuq ketika imam telah salam menyempurnakan shalatnya dengan mengerjakan apa yang menjadi kewajibannya sehingga ia berada dalam hukum orang yang shalat sendirian. Dasarnya adalah bila masbuq lupa setelah imam selesai salam maka imam tidak menanggungnya. 3. Karena dalam praktik menjadikan orang yang masbuq menjadi imam ini terkandung perpindahan dari imam ke imam yang lain dan perpindahan tersebut tanpa ada udzur. Juga tidak mungkin berpindah dari yang rendah (yaitu makmum) ke yang lebih tinggi (yaitu sebagai imam). Kedudukan imam lebih tinggi daripada kedudukan makmum. 4. Karena praktik menjadikan orang yang masbuq menjadi imam ini tidak dikenal dan tidak masyhur di zaman salaf. Para Sahabat,رضي apabila tertinggal shalatnya, tidak عنهم هللا pernah sepakat untuk salah seorang diantara mereka maju menjadi imam. Seandainya ini termasuk praktik yang dibenarkan dan baik, tentu mereka telah melakukannya. Pendapat Kedua; Boleh bermakmum kepada orang yang masbuq dan sah shalatnya. Inilah satu pendapat dalam

madzhab asy-syafi'iyah 7 dan pendapat yang paling sah dalam madzhab hanabilah serta dirajihkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. 8 Dasar pendapat ini adalah: 1. Hadits Ibnu Abbas هللايضر yang berbunyi: ن ت ع ن د م ي م ون ة و الن ب ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م ع ن د ى ا ت ل ك ث ق ا م ي ص ل ي ف ق م ت ع ل ى ي س ار ه ف أ خ ذ ن ف ج ع ل ن ع ن ي ين و ف ت و ض أ الل ي ل ة Aku tidur dirumah Maimunah dan Nabi هللاىلص sedang berada bersamanya malam tersebut, lalu Beliau هللاىلص berwudhu kemudian bangun shalat. Kemudian aku berdiri disebelah kiri Beliau هللاىلص namun Beliau menarikku dan menjadikan ku di sebelah kanan Beliau.هللىلص (Muttafaqun 'alaihi) 2. Hadits Anas bin Malik هللا يضر yang berbunyi: ك ان ر س و ل ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م ي ص ل ي ف ر م ض ا ن ف ج ئ ت ف ق م ت إ ل ج ن ب و و ج اء ر ج ل آخ ر ف ق ا م أ ي ضا ح ت ك ن ا ر ى طا ف ل ما ح س الن ب ج ع ل ي ت ج و ز ف الص ل ة ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م أ ن خ ل ف و 7 8 Tuhfatul Muhtaj al-haitsami 8/361 dan Nihayatul Muhtaj 2/233. Al-Mubdi', 1/424 dan Majmu' al-fatawa 23/382.

Rasulullah هللا ىلص shalat di Ramadhan, lalu aku datang dan berdiri disamping Beliau هللا ىلص dan datang orang lain lalu berdiri juga hingga kami berombongan. Ketika Nabi merasa bahwa kami dibelakangnya maka هللاىلص هللا ىلص Beliau memperingan shalatnya. (HR. Muslim, 2/755 no. 1104) Mereka menyatakan bahwa dua hadits ini berisi dalil tentang orang yang shalat sendirian itu sah bila berubah statusnya menjadi imam. Ini sama dengan orang yang masbuq ketika menyempurnakan kekurangan shalatnya. Ketika itu ia berada pada hukum orang yang shalat sendirian, sehingga kalau dijadikan imam, maka keimamannya sah. 3. Hadits 'Aisyah هللايضر tentang Rasulullah yang datang ke masjid saat sakit keras, sementara Abu Bakr هللايضر sedang mengimami para Sahabat هللا عنهم.رضي Hadits itu berbunyi: د خ ل ف ل م ا ص ل ى ا لل ال م س ج د ع ل ي و ا لل س ع و س ل م أ ب و ق م ب ك ر ح س و ذ ى ب ي ت أ خ ر ف أ وم أ إ ل ي و ر س و ل م ك ان ك ف ج اء ر س و ل ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و ج ل س ص ل ى ا لل ا لل ر س و ل ف ك ا ن ق ال ت ب ك ر أ ب ي س ا ر ع ن ح ت و س ل م

ب ك ر أ ب و ي ق ت د ي ق ائ م ا ب ك ر و أ ب و ج ال سا ب لن ا س ي ص ل ي و س ل م ع ل ي و ص ل ى ب ص ل ة ب ك ر أ ب ب ص ل ة الن ا س و ي ق ت د ي و س ل م ا لل ع ل ي و الن ب هللا يضر masuk masjid, Abu Bakr هللا ىلص Ketika Rasulullah mendengar gerakannya lalu mundur, kemudian Rasulullah هللا ىلص memberi isyarat untuk tetap ditempatnya. Rasulullah هللا ىلص datang hingga duduk disebelah kiri Abu Bakr. Lalu RasuluUah هللا ىلص menjadi imam dalam keadaan هللا يضر duduk sedangkan abu Bakr berdiri. Abu Bakar mengikuti shalat Nabi هللا ىلص dan orang-orang mengikuti shalat Abu Bakar. (Muttafaqun 'alaihi). Perpindahan dari imam kepada imam lain sudah ada dalam sunnah Rasulullah هللا ىلص seperti dalam kisah Abu Bakr ketika Abu Bakr berpindah dari,هللىلص bersama Rasulullah هللايضر posisi beliau sebagai imam berubah menjadi makmum هللا يضر menjadi imam setelah Abu Bakr هللا ىلص dan Rasulullah menjadi imam sebelumnya. Berdasarkan ini, berarti keimaman orang yang masbuq itu sah karena mirip dengan hal itu dan perpindahan status imam tidak merusak shalat. 4. Atsar Amru bin Maimun رمحو هللا dalam kisah terbunuhnya Umar bin al-khathab dalam kisah itu disebutkan:

و ت ن و ل ع م ر ي د ع ب د الر مح ن ب ن ع و ف ف ق د م و Umar هللايضر menarik tangan Abdurrahman bin 'Auf هللايضر dan menyuruhnya maju (HR. Al-Bukhari, no. 3700) Abdurrahman bin Auf هللايضر menyempurnakan shalat sebagai imam. Peristiwa ini terjadi dihadapan para Sahabat dan yang lainnya dan tidak ada seorangpun yang mengingkarinya, sehingga itu seperti sebuah ijma'. 9 Hadits ini berisi dalil tentang sahnya shalat dengan dua imam. Kadang makmum menjadi imam, sebagaimana dalam kisah Umar bin Khathab هللايضر di atas. 5. Berdalil dengan keumuman dalil-dalil keutamaan shalat berjama'ah. PENDAPAT YANG RAJIH Setelah melihat dalil-dalil yang mendasari pendapatpendapat di atas, didapatkan dasar pendapat pertama adalah keterkaitan shalat masbuq dengan shalat imamnya dan makmum tidak bisa jadi imam. Padahal jelas bahwa makmum setelah imam selesai dihukumi sebagai orang yang 9 Lihat al-mughni (1/779).

shalat sendirian. Dengan demikian maka pendapat kedua yang membolehkan lebih kuat, sehingga ini dirajihkan Syaikh رمحو 10 dan Syaikh Muhammad bin Salih al-utsaimin رمحو هللا bin Baz 11.هللا Namun perlu dilihat kembali dalil pendapat pertama yang cukup kuat yaitu perbuatan tersebut tidak pernah diceritakan dari kalangan para Sahabat هللا,رضي padahal mereka adalah عنهم orang yang paling semangat dalam mengamalkan kebaikan dan menghadiri shalat berjamaah. Oleh karena itu Syaikh Ibnu Utsaimin رمحو هللا mengingatkan hal ini dalam pernyataan beliau, "Yang rajih itu sah, namun menyelisihi yang lebih utama. Maksudnya lebih dekat kepada bid'ah daripada ke sunnah; karena para Sahabat tidak pernah melakukannya. Dahulu seorang ketinggalan shalatnya lalu bangun menyempurnakannya sendirian. Kemudian (menjadikan orang yang masbuq menjadi imam-red) ini juga akan menimbulkan rangkaian yang terus menerus, sehingga orang yang masuk shalat (terlambat, dia akan shalat-red) bersama orang masbuq yang menyempurnakan shalatnya. Lalu orang tersebut menyempurnakan kekurangannya, kemudian masuk orang lain lagi dan shalat bersamanya dan begitu seterusnya. 10 11 Majmu' Fatawa bin Baz 12/148. asy-syarhul Mumti' 2/317.

Kalau sudah demikian maka nampak ini jadi sebuah kebid'ahan. 12 Wallahu a'lam.[] 12 Liqa Al-Bab al-maftuh 12/316.