BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM. A. Sejarah Umum Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat AJB Bumiputera terbentuk pada tanggal 12 Februari 1912, di Magelang, Jawa Tengah,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BumiPutera 1912 Cabang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan

BAB III METODE PENELITIAN. di lakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada di lapangan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. AJB Bumiputera didirikan di Magelang 12 Februari 1912, oleh : M. Ng.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. satu-satunya yang menganut system kepemilikan Mutual usaha bersama.

BAB 3 OBJEKPENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menitikberatkan objek penelitian pada

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. AJB Bumiputera 1912 didirikan di Magelang 12 Februari 1912, oleh : M.Ng

BAB II AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN. A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM. A. Profil Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera M. Ng. Dwidjosewojo - Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda

EVALUASI SISTEM PENJUALAN POLIS PADA AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG SOLO GLADAK. Oleh : Maya Kusuma Wati F

BAB II AJB BUMIPUTERA 1912 KANTOR WILAYAH MEDAN. 12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah, dengan nama Onderlingen

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar maka perusahaan tidak dapat hanya mengorientasikan kegiatan pemasaran

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA SYARIAH PEKALONGAN. A. Profil Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Syariah Pekalongan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. unsur - unsur Jong Java, Jong Sumatra, Jong Batak, Jong Islamieten dan Jong

RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA Magelang Jawa Tengah yang pada awalnya memiliki nama Onderlinge

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB II. AJB MUBI PUTERA 1912 Cab. Brayan Medan dengan nama Onderlinge Levenswer Zekering PGHB. Yang berarti bahwa

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

I. Pendahuluan. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya, walaupun tidak

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak kejadian dalam hidup yang tidak dapat diduga. Bahkan hal

BAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka

BAB III KONDISI OBYEKTIF PT. ASURANSI JIWA

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. staf pelayanan, yang salah satunya berkaitan dengan pemasaran. Pelaksanaan

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Objek Studi Gambaran Umum AJB Bumiputera 1912

BAB III DATA PENELITIAN

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Jiwa Nasional milik Bangsa Indonesia yang pertama & tertua. Didirikan pada

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA SYARIAH

Oleh: Lia Novriana F

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan

Signature Life. Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu.

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

Heirloom (V) Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan.

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

PERHITUNGAN PREMI MITRA IQRA PADA AJB BUMIPUTERA SYARIAH 1912 CABANG DEPOK

Lampiran 1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Perasuransian Tahun No Keterangan

10 Lembaga Asuransi Terpopuler

PROSEDUR PENERIMAAN NASABAH BARU, PEMBAYARAN PREMI DAN PEMBAYARAN KLAIM PERUSAHAAN AJB BUMIPUTERA 1912

BAB 4 PEMBAHASAN. Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Meester

PROSEDUR PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI HABIS KONTRAK DAN RAWAT INAP BAGI PEMEGANG POLIS DI AJB BUMIPUTERA 1912 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang

BAB III KETENTUAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI PADA PT. ASURANSI JIWA BUMI ASIH JAYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. diri seseorang yang berinvestasi. Berbagai asuransi kesehatan dan

Administrasi Pajak Bisnis Asuransi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi membuat kehidupan segelintir masyarakat dari

Heirloom (V) Dirancang untuk orang-orang yang benar-benar menghargai pentingnya nilai warisan.

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

PAA HEBAT s/d 31 Januari 2018

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN CADANGAN TEKNIS BAGI PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) akan kekuatan sektor Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa sekarang kehidupan masyarakat semakin kompleks,

PRUlink fixed pay MKT/BRCH082 (03/14)

BAB III MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU. A. Gambaran Umum AJB Bumiputra 1912 Wilayah Syariah Semarang. 1. Sejarah Singkat AJB Bumiputa 1912

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan adanya penanggulangan terhadap resiko-resiko seperti mengalami

ACE LIFE DAN BANK CTBC LUNCURKAN EMPAT PRODUK BANCASSURANCE

BAB III METODE PENULISAN. Sumber data yang diperoleh oleh penulis adalah melalui data primer yaitu data

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB III TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

PROSEDUR PEMBAYARAN PREMI BAGI PEMEGANG POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 KANTOR PEMASARAN AGENCY TUNJUNGAN SURABAYA

PRUlink fixed pay 376/DR/BRCH/05/16

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ASURANSI MITRA CERDAS SEBAGAI INVESTASI PENDIDIKAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 KANTOR CABANG DIENG WILAYAH JATIM II MALANG TUGAS AKHIR

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

BAB III GAMBARAN UMUM ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG. 1. Latar Belakang Berdirinya AJB Bumiputera 1912

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. mereka dan keluarga, dengan cara menyediakan produk-produk untuk

Nama : Abung Fayshal NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM A. Sejarah Umum Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia. Perusahaan asuransi ini didirikan di Magelang pada 12 Februari 1912 dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschapitj PGHB (bahasa Belanda) disingkat dengan O.L Mij. PGHB atau lebih dikenal dengan bahasa Inggrisnya Mutual Life Insurance (Asuransi Jiwa Bersama). O.L Mij PGHB didirikan berdasarkan keputusan dalam sidang pada Kongres Perserikatan Guru-Guru Hindia Belanda (PGHB) yang pertama di Magelang, saat itu pesertanya hanya terbatas pada kalangan guru-guru saja. Para peserta kongres pun menyambut positif. Jumlah peserta yang terdaftar sebagai anggota O.L Mij. PGHB pada saat itu baru 5 orang. Karena perusahaan ini dibentuk oleh para guru, maka pengurusnya untuk pertama kali hanya terdiri dari tiga orang pengurus PGHB yang terdiri dari : 1. Dwidjosewojo sebagai Presiden Komisaris. 2. Karto Hadi Soebroto sebagai Direktur. 3. Adimidjojo sebagai Bendahara. Pada mulanya perusahaan hanya melayani para guru sekolah Hindia Belanda, kemudian perusahaan memperluas jaringan pelayanannya ke masyarakat

umum. Dengan bertambahnya anggota, maka para pengurus sepakat untuk mengubah nama perusahaannya. Berdasarkan Rapat Anggota Pemegang Polis di Semarang, November 1914, nama O.L Mij. PGHB diubah menjadi O.L Mij. Boemi Poetra. Pada tahun 1942 ketika Jepang berada di Indonesia, nama O.L Mij Boemi Poetra yang menggunakan bahasa asing segera diganti. Maka pada tahun 1943 O.L Mij Boemi Poetra kembali diubah namanya menjadi Perseroan Pertanggungan Djiwa (PTD) Boemi Poetra, yang merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa nasional yang tetap bertahan. Tahun 1921 perusahaan pindah ke Yogyakarta. Lalu pada tahun 1934 perusahaan memperluas jaringan dengan membuka cabang-cabang di Bandung, Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Pontianak, Banjarmasin, dan Ujung Pandang. Karena dirasa kurang memiliki rasa kebersamaan, maka pada tahun 1953 PTD Boemi Poetra dihapuskan. Hingga saat ini dikenal dengan nama Asuransi Jiwa Bersama (AJB) di depan nama Bumiputera 1912 yang merupakan bentuk badan hukum. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka pada tahun 1958 secara bertahap kantor pusat dipindahkan ke Jakarta dan pada tahun 1959 secara resmi kantor pusat AJB Bumiputera berdomisili di Jakarta. Selama lebih dari seratus tahun, Bumiputera tidak lepas dari pasang surut. Sejarah Bumiputera sekaligus mencatat perjalanan bangsa Indonesia, termasuk peristiwa senering mata uang rupiah tahun 1965 yang memangkas aset perusahaan

ini dan bencana paling hangat multikrisis yang dimulai pada pertengahan tahun 1997. Bumiputera juga menyaksikan tumbuh, berkembang, dan tumbangnya perusahaan sejenis yang tidak sanggup menghadapi ujian zaman karena persaingan atau badai krisis. Yang membedakan AJB Bumiputera 1912 dengan perusahaan asuransi lainnya sekaligus menjadi kekuatan asuransi ini adalah bahwa pemegang polis yang menjadi para pemegang saham. Jadi perusahaan tidak berbentuk Perseroan Terbatas, sehingga resiko dalam usaha dipikul bersama oleh para peserta sendiri sebagai pemilik perusahaan. Bentuk Badan Mutual ini diatur dalam Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1992 Pasl 7 ayat 1. Kondisi ini membuat struktur organisasi Bumiputera berbeda dengan kebanyakan perusahaan sejenis karena level tertingginya tidak hanya mencakup direksi dan komisaris tetapi juga Badan Perwakilan Anggota (BPA). Hal ini karena premi yang diberikan kepada perusahaan sekaligus dianggap sebagai modal. Badan perwakilan para pemegang polis ikut serta menentukan garis-garis besar haluan perusahaan, memilih dan mengangkat direksi, dan ikut serta mengawasi jalannya perusahaan. Sejak berdiri, AJB Bumiputera 1912 selalu berhasil membayar klaim nasabahnya. Dengan dukungan lebih dari 26.000 tenaga pemasaran yang tersebar lebih di 450 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, Bumiputera menyediakan perlindungan untuk lebih dari empat juta pemegang polis.

Dalam perkembangannya sampai saat ini, AJB Bumiputera 1912 sudah mempunyai anak perusahaan/yayasan yaitu : 1. Bumida Bumiputera (Asuransi Kerugian) 2. PT Wisma Bumiputera (Properti)\ 3. PT Mardi Mulyo (Penerbitan dan Percetakan) 4. PT Eurasia Wisata (Tour dan Travel) 5. PT Informatics OASE ( Teknologi Informasi) 6. PT Bumi Wisata (Perhotelan : Bumi Wiyata Hotel-Depok, Hyatt Regency- Surabaya) 7. PT Bumiputera Mitrasarana (Jasa Konstruksi) 8. Yayasan Bumiputera Sejahtera (Pengelola Kesejahteraan Karyawan) 9. Dana Pensiun Bumiputera (Pengelola Dana Pensiun Karyawan) 10. Bumiputera Capital Indonesia B. Sejarah AJB Bumiputera 1912 Cabang Muara Bungo AJB Bumiputera 1912 telah beroperasi di Muara Bungo sejak tahun 1975. Pada saat itu AJB Bumiputera 1912 belum berbentuk kantor cabang, namun masih berbentuk Unit Pembantu Pos Pemasaran dari Kantor Pemasaran di Muara Bulian, seiring bertambahnya portofolio nasabah yang ikut asuransi di Muara Bungo, pada tahun 1978 statusnya meningkat menjadi Kantor Rayon. Barulah pada bulan Februari tahun 1992 statusnya meningkat lagi menjadi Kantor Cabang.

C. Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerja sama sebagai usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam sebuah organisasi, orang-orang di dalamnya memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Gambaran sistematis mengenai kedudukan dan hubungan kerja dituangkan dalam sebuah struktur organisasi. Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antarbagian berdasarkan susunan tingkat hirarki. Dengan adanya struktur organisasi diharapkan dapat tercapainya komunikasi, koordinasi dan integrasi secara efisien dan efektif dari segenap kegiatan organisasi baik vertikal maupun horizontal. Pada dasarnya struktur organisasi tergantung besar dan jenis organisasi serta tingginya tingkat kerumitan dalam operasional organisasi. Berikut struktur organisasi AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo :

Struktur Organisasi AJB Bumiputera 1912 Cabang Muara Bungo Sumber : AJB Bumiputera 1912 Cabang Muara Bungo

D. Uraian Tugas Pokok 1. Kepala Cabang Pimpinan tertinggi di kantor AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo dipegang oleh Kepala Cabang yang memimpin dan mengelola kegiatan Kantor Cabang asuransi jiwa perorangan AJB Bumiputera 1912. Berikut beberapa tugas dari Kepala Cabang : a. Memimpin organisasi yang ada di kantor cabang. b. Bertanggung jawab penuh atas segala aktivitas yang dilakukan baik oleh dinas dalam yaitu bagian administrasi dan keuangan, Petugas Dinas Luar Asuransi, maupun bagian pemasaran produk ke masyarakat. 2. Kepala Unit Administrasi Keuangan a. Mengawasi seluruh aktivitas yang ada di kantor cabang baik yang bersifat administrasi maupun keuangan. b. Mengesahkan dan mengoreksi seluruh transaksi. 3. Kasir a. Menerima uang masuk dan uang keluar b. Menerima setoran premi c. Menyusun seluruh berkas untuk dilaporkan kepada pengawas intern perusahaan.

4. Layanan I Bagian Layanan I atau biasa disebut bagian produksi bertugas untuk : a. Memeriksa kelengkapan Surat Permintaan bagi nasabah baru b. Mengentri Surat Permintaan c. Menghitung kebenaran provisi d. Mengarsip seluruh dokumen yang menyangkut dengan Surat Permintaan sampai dengan tercetaknya polis. e. Menyampaikan polis yang sudah keluar kepada pemegang polis tersebut atau kepada Mitra Kerja. 5. Layanan II Bagian Layanan II disebut juga dengan Bagian Pinjaman Polis (PJ Pol) dan Klaim. Tugasnya adalah melayani pengajuan klaim dan pinjaman dari nasabah. Adapun jenis-jenis klaim yang dikeluarkan seperti : a. Klaim Habis Kontrak b. Klaim Meninggal Dunia c. Klaim Harga Tunai d. Klaim Kesehatan e. Klaim Kecelakaan f. Klaim Dana Bertahap

6. Agen Koordinator/Supervisor Agen Koordinator adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap Agen Ordinary dan Agen Produksi yang berada di bawah koordinasinya. Agen Koordinator minimal membawahi 10 orang agen, dengan jumlah Agen Ordinary minimal 1 orang dan Agen Produksi sebanyak-banyaknya. 7. Agen Ordinary (Pengutip) Agen Ordinary bertugas mengelola portofolio polis dengan kewajiban pokok melakukan kegiatan pengutipan premi dan pelayanan terhadap pemegang polis dibawah pengawasan dan koordinasi Agen Koordinasi. 8. Agen Produksi Agen Produksi adalah agen yang mempunyai kewajiban pokok melakukan kegiatan penutupan produksi baru asuransi jiwa sesuai dengan segmen pasarnya. Agen ini bertanggung jawab kepada Agen Koordinator.

E. Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 1. Visi dan Misi Korporat Visi Menjadikan AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia. Misi a. AJB Bumiputera 1912 turut berperan serta dalam pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui jasa asuransi jiwa. b. AJB Bumiputera 1912 senantiasa menyediakan produk yang inovatif, berkualitas tinggi dan nilai tambah yang optimal kepada pemegang polis. c. AJB Bumiputera 1912 senantiasa mengadakan pelatihan dan pendidikan serta peningkatan profesionalisme bagi karyawan dan karyawati dengan kompensasi yang sebanding dengan prestasi sekaligus memperbaiki kesejahteraannya. 2. Visi dan Misi Direktorat Pemasaran Visi Menjadikan Direktorat Pemasaran sebagai pilar utama terwujudnya AJB Bumiputera 1912 perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia.

Misi Mewujudkan pertumbuhan market share dan profit melalui : a. Produk yang kompetitif b. Sistem yang memadai c. SDM Pemasaran yang berkualitas d. Implementasi budaya Bumiputera 3. Visi dan Misi Divisi Asuransi Perorangan (Asper) Visi Menjadikan Divisi Asper sebagai organisasi pemasaran SEHATI (Sehat, Kuat dan Sinergi) untuk mendukung terwujudnya pertumbuhan market share dan profit. Misi Mewujudkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan organisasi yang kuat dengan cara : a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, bisnis dan pelayanan. b. Produktifitas.

F. Jenis-jenis Produk Asuransi Berikut beberapa produk asuransi yang ditawarkan AJB Bumiputera 1912 : 1. Eka Waktu Ideal Ciri-ciri : a. Dijual dengan mata uang rupiah. b. Kontrak maksimal 20 tahun dan minimal 5 tahun. c. Premi minimal Rp 150.000 per tahun. d. Dapat ditambah dengan Rider Kecelakaan. e. Jika dibayar tahunan ada reduksi 2 % x Premi. Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai kontrak asuransi berakhir maka akan dibayarkan sejumlah premi yang disetorkan ditambah Reversionary Bonus (RB). b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi akan dibayarkan Uang Pertanggungan (UP) dan asuransi berakhir. 2. Mitra Beasiswa Berencana Ciri-ciri : a. Dijual dengan mata uang rupiah. b. Lama kontrak tergantung umur anak saat masuk (maksimal 17 tahun). c. Uang Pertanggungan minimal Rp 2.000.000.

d. Dapat ditambah dengan Rider Kecelakaan. Manfaat a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi, akan dibayarkan UP + RB dan Dana Tahapan : Saat Masuk TK Saat Masuk SD Saat Masuk SMP Saat Masuk SMA Saat Masuk PT = 5 % x UP = 10 % x UP = 20 % x UP = 30 % x UP = 40 % x UP b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi, akan dibayarkan UP pada saat meninggal, Dana tahapan sesuai dengan ketentuan dan polis menjadi bebas premi. 3. Mitra Melati Ciri-ciri : a. Dijual dengan mata uang rupiah. b. Kontrak maksimal 10 tahun minimal 5 tahun c. Premi minimal Rp 1.000.000 per tahun d. Investasi digaransi 4,5 % e. Karena berbentuk investasi maka tidak dapat ditambah dengan Rider Kecelakaan

Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan akumulasi dana akhir. b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan dibayarkan UP + Akumulasi Dana pada saat itu. 4. Mitra Permata Ciri-ciri : a. Dijual dengan mata uang rupiah yang berbentuk investasi. b. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 5 tahun. c. Premi minimal Rp 2.000.000 d. Investasi digaransi 4,5 % e. Dapat ditambah dengan Rider Kecelakaan Resiko A. f. Pada dasarnya adalah premi tunggal tapi bisa ditambah minimal Rp 500.000 dengan kelipatan Rp 100.000. g. UP = 1 : 1,25 s/d 1 : 5 dari premi. h. Saldo minimal Rp 250.000 Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi, maka akan dibayarkan Akumulasi Dana Akhir.

b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan dibayarkan UP + Nilai Tunai pada saat itu. c. Nilai Tunai dapat diambil maksimal 50% dari Harga Tunai pada tahun ke-3. Maksimal pengambilan 3x dalam setahun, dengan jarak 3 bulan. 5. Mitra Sehat Ciri-ciri : a. Dijual dengan mata uang rupiah yang berbentuk investasi. b. Kontrak maksimal 10 tahun dan minimal 5 tahun. c. UP minimal Rp 50.000.000. d. Investasi digaransi 4,5%. Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan Akumulasi Dana Akhir. b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan dibayarkan UP + Akumulasi Dana pada saat klaim. c. Jika tertanggung sakit dalam masa asuransi dan rawat inap di rumah sakit setelah polis berjalan minimal 6 bulan maka akan dibayarkan Dana Rawat Inap sebesar 3 x UP dihitung hari ke-3, yang dibayarkan maksimal 90 hari dalam setahun.

6. Mitra Cerdas Ciri-ciri : a. Dijual dengan mata uang rupiah. b. Kontrak tergantung umur anak saat masuk maksimal 17 tahun. c. UP minimal Rp 50.000.000 d. Investasi digaransi 4,5% per tahun. Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan UP + Selisih Hasil Pengembangan Dana. b. Dana Tahapan sesuai dengan ketentuan : Saat masuk SD, 6 tahun Saat masuk SMP, 12 tahun Saat masuk SMU, 15 tahun Saat masuk PT, 18 tahun = 25% x UP = 25% x UP = 25% x UP = 25% x UP c. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi akan dibayarkan UP + Akumulasi Dana pada saat meninggal, Dana Tahapan Belajar sesuai dengan ketentuan dan polis menjadi bebas premi. 7. Mitra Guru Ciri-ciri : a. Dijual dengan mata uang rupiah berbentuk investasi.

b. Kontrak berakhir pada saat guru berumur 60 tahun. c. Lama kontrak = 60 tahun dikurangi umur saat masuk. d. Hanya dijual pada guru. e. Premi minimal Rp 100.000/bulan f. Investasi digaransi 4,5% per tahun. g. Uang Pertanggungan naik 20% setiap tahun. Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir masa asuransi (pensiun) maka akan dibayarkan Akumulasi Dana Akhir. b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan dibayarkan UP yang sudak naik 20% setiap tahun + Akumulasi Dana pada saat klaim. 8. Mitra Dana Ciri-ciri : a. Dijual dengan mata uang rupiah yang berbentuk investasi. b. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 5 tahun. c. Premi tunggal minimal 5 tahun. d. Investasi digaransi 4,5%. e. Diberikan reduksi : Jika premi Rp 250.000.000 Rp 500.000.000 = 5%.

Jika premi Rp 500.000.000 Rp 750.000.000 = 7,5% Jika premi > Rp 750.000.000 = 10% Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan Akumulasi Dana Akhir. b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka dibayarkan 100% UP + Akumulasi Dana pada saat meninggal. 9. Mitra Prima Ciri-ciri : a. Dijual dengan kurs dolar. b. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 5 tahun. c. Premi minimal $100 disetahunkan. d. Bisa ditambah dengan Rider Kecelakaan. Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir masa kontrak asuransi maka akan dibayarkan UP + Reversionary Bonus (RB). b. Jika tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi maka akan dibayarkan UP + RB sampai saat itu dan asuransi berakhir.

10. Mitra Pusaka Ciri-ciri : a. Dijual dengan standar kurs dolar berbentuk investasi. b. Cara bayar tunggal. c. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 3 tahun. d. Premi minimal $200 dan bisa ditambah sewaktu-waktu minimal $100 atau kelipatan $100. e. Bisa ditambah dengan Rider Kecelakaan Resiko A. f. UP meninggal dibanding dengan premi 1 : 1 s/d 1 : 5 g. Saldo minimal $100. Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan Akumulasi Dana Akhir. b. Harga Tunai dapat diambil setelah polis berjalan 1 tahun, maksimal 50% dari NT dengan pengambilan maksimal 3 kali dalam setahun. c. Jika tertanggung meninggal dalam masa asuransi maka akan dibayarkan UP + Akumulasi Dana pada saat meninggal dan asuransi berakhir. 11. Mitra Utama Ciri-ciri : a. Dijual dengan standar kurs dolar.

b. Cara bayar tunggal. c. Kontrak maksimal 15 tahun dan minimal 3 tahun. d. Pembayaran premi minimal $5000. e. Penambahan premi minimal $1000 atau kelipatan $100. Manfaat : a. Jika tertanggung hidup sampai akhir kontrak asuransi maka akan dibayarkan Akumulasi Dana Akhir. b. Dapat biaya perawatan di rumah sakit 2 x UP per hari maksimal 90 hari dalam setahun yang dihitung hari ke-3. c. Penarikan Harga Tunai 50% maksimal 3 kali dalam setahun dengan jarak pengambilan minimal 3 bulan. d. Jika tertanggung meninggal dunia pada saat masa asuransi maka akan dibayarkan 100% x UP (jika tertanggung meninggal dunia di rumah sakit biasa) dan 200% x UP (sesuai kelipatan) + Nilai Tunai (jika tertanggung meninggal karena kecelakaan dan asuransi berakhir). G. Tingkat Kesadaran Masyarakat Kabupaten Bungo Terhadap Asuransi Tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Bungo akan jaminan hidup di masa depan dengan cara ikut menjadi pemegang polis AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah penduduk dengan jumlah pemegang polis aktif yang terdaftar di AJB Bumiputera 1912

cabang Muara Bungo. Target pencapaian per bulan adalah sebesar 105 pemegang polis atau sebanyak 1260 per tahun. Tabel 2.1 Persentase Perbandingan Jumlah Nasabah dengan Jumlah Penduduk Kabupaten Bungo Tahun Jumlah Jumlah Persentase Pertambahan Penduduk Nasabah Masyarakat Kabupaten Nasabah per yang aktif yang Ikut Asuransi Bungo tahun akhir 2012 343.872 6.981 575 2,03% akhir 2011 310.737 6.406 1.192 2,06% akhir 2010 303.135 5.214 936 1,72% akhir 2009 271.625 4.278 1,57% Sumber : Jumlah Penduduk Kabupaten Bungo : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jumlah Nasabah yang Aktif : AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo Bila dilihat perbandingan antara jumlah penduduk Kabupaten Bungo dengan jumlah pemegang polis AJB Bumiputera 1912 Muara Bungo persentasenya masih kecil, hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran untuk mendaftar menjadi pemegang polis asuransi, selain itu beberapa faktor yang menentukan sedikit banyaknya masyarakat yang ikut menjadi pemegang polis asuransi adalah faktor ekonomi, selera konsumen, kewilayahan dan kompetitor. Faktor-faktor tersebut tentunya akan saling berkaitan dan berpengaruh satu sama lain. Faktor ekonomi seperti penghasilan masyarakat akan menentukan mereka untuk mau ikut menjadi nasabah atau tidak. Sebagai contoh petani karet di daerah Muara Bungo, jika harga karet meningkat yang menyebabkan penghasilan

mereka juga meningkat, maka ketika seorang agen mengajak untuk ikut menjadi pemegang polis tentunya akan lebih mudah dibandingkan dengan saat penghasilan mereka turun akibat harga karet murah. Pada saat harga karet murah, tentu selera masyarakat akan produk asuransi yang ditawarkan menurun. Selain itu faktor kewilayahan juga ikut menentukan, misalnya antara kota dengan desa, tentu yang lebih banyak menjadi pemegang polis asuransi adalah wilayah kota, hal ini disebabkan karena luas wilayah yang lebih besar, jumlah penduduk yang lebih banyak serta kesadaran masyarakat kota yang lebih tinggi akan jaminan hidup di masa depan. Faktor selanjutnya adalah kompetitor, semakin banyak muncul perusahaan asuransi yang sejenis maka semakin banyak pilihan masyarakat, ini tentunya menjadi tantangan bagi perusahaan AJB Bumiputer 1912 untuk lebih berinovasi agar tidak kehilangan nasabah. Kinerja usaha terkini atau hasil yang telah dicapai oleh perusahaan selama beberapa tahun belakangan dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 2.2 Perkembangan Pencapaian AJB Bumiputera 1912 cabang Muara Bungo (dalam ribuan) Keterangan 2009 2010 2011 2012 Pendapatan Premi 9.312.564 10.321.254 12.465.872 8.638.313 Pembayaran Klaim 7.132.568 7.316.458 8.236.541 6.172.577 Pemegang Polis 4.278 5.214 6.406 6.981 Kantor Pelayanan 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit Sumber : AJB Bumiputera 1912 Muara Bungo