I. PENDAHULUAN. Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bank-bank

dokumen-dokumen yang mirip
SEBARAN PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT PERIODE NOVEMBER AGUSTUS 2012

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika sektor

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

KREDIT USAHA RAKYAT. Disampaikan dalam Pembukaan Pembekalan PPB MU KP Tahun 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

Petunjuk Pembayaran KTA melalui ATM dan Kasir

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi pembangunan di Indonesia. Peranan bank sebagai agen

- 1 - MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

TRANSAKSI NON TUNAI PADA PEMDA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

Tahun 2018, Kementerian PUPR Salurkan KPR Subsidi FLPP Rp 4,5 Triliun Bagi Unit Rumah MBR

PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

Ciawi, 21 Agustus 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. 07 November 2016

KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN (KPR-FLPP) PUSAT PEMBIAYAAN PERUMAHAN

TABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era perdagangan bebas dewasa ini, menuntut perusahaan untuk

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara yang sedang

BAB II GAMBARAN UMUM PERBANKAN

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

ANALISIS PERAN LEMBAGA PEMBIAYAAN DALAM PENGEMBANGAN UMKM

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH DI INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BALI

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

Tugas pemimpin cabang adalah : d. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur. bisnis di wilayah kerja kantor cabang. layanan unggul kepada nasabah.

KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH DENGAN DUKUNGAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN PERUMAHAN (KPR-FLPP) PUSAT PEMBIAYAAN PERUMAHAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam memajukan perekonomian suatu Negara peranan Perbankan sangat

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan yang diberikan PT. Bank Nagari Cabang Sijunjung dalam. a. Kredit Kepada Masyarakat yang Berpenghasilan Tetap (Kredit

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan juga berfungsi sebagai Financial Intermediaries antara pihak yang

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

INDONESIA Percentage below / above median

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai perananyang sangat. penting dalam membangun dan mengembangkan perekonomian suatu

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DIY

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

PENANDATANGANAN MOU. Divisi Bisnis Usaha Kecil

BAB I PENDAHULUAN. serius bagi pemerintah, adanya tuntutan masyarakat untuk dapat memiliki

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dalam buku Malayu S.

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

CEDERA. Website:

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. MEMINJAMKAN UANG, DAN MENERBITKAN PROMES ATAU YANG DIKENAL SEBAGAI BANKNOTE

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sebagai

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

BAB IV ANALISIS KEPUASAN BANK-BANK ANGGOTA ATM BERSAMA ATAS PELAKSANAAN MANAJEMEN KOMPLAIN PT. ARTAJASA PEMBAYARAN ELEKTRONIS

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini banyak sekali lembaga Bank bermunculan dengan menawarkan berbagai macam produk dan layanan guna meraih kepercayaan dari masyarakat maupun pemerintah yang selanjutnya menjadi aset atau pendapatan bagi negara. Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bankbank baru banyak bermunculan dan cukup potensial bagi perkembangan bank. Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha, perbankan dituntut untuk terus melaksanakan inovasi dan strategi yang baik dalam menciptakan produkproduk keuangan yang dapat menyediakan berbagai alternatif sarana pembiayaan. Persaingan juga tidak dapat dihindari dalam mendapatkan hati dari para nasabah lama maupun baru agar menggunakan jasa dari Bank Lampung. Sampai awal Tahun 2014 ini, bank nasional yang menyalurkan KUR sebanyak 7 (tujuh) bank yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah). Bank BRI adalah penyalur KUR terbesar dengan total plafond mencapai Rp 88,9 triliun. Selain sektor ritel BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro yang masingmasing

2 plafondnya sebesar Rp 19,9 triliun dan Rp 71,6 triliun, debiturnya 100.913 UMK dan 9.335.142 UMK, ratarata kredit Rp 171,7 juta/debitur dan Rp 7,7 juta/debitur, serta NPL penyaluran masingmasing 2,6% dan 1,9%. Menduduki peringkat kedua yaitu Bank Mandiri dengan total plafond sebesar Rp 14,48 triliun, debiturnya sebanyak 295.901 UMK, dengan ratarata kredit Rp 48,9 juta/debitur serta nilai NPL sebesar 4,2%. Di urutan ketiga adalah BNI dengan total plafond sebesar Rp 14,04 triliun, debiturnya sebanyak 199.366 UMK, dengan ratarata kredit Rp 70,5 juta/debitur serta nilai NPL sebesar 3,6%. Selanjutnya berturutturut yaitu BTN dengan plafond Rp 4,29 triliun, BSM dengan plafond Rp 3,63 triliun, Bank Bukopin dengan plafond 1,79 triliun dan BNI Syariah dengan plafond Rp 229.310 miliar. Secara keseluruhan, nilai Non Performing Loan (NPL) penyaluran KUR oleh bank pelaksana ini masih dibawah 5% yaitu sebesar 3,1%. Diharapkan pada periodeperiode berikutnya nilai NPL pada bank yang masih di atas 5% bisa turun sehingga penyalurannya lebih tepat sasaran. Tabel 1. Realisasi dan Non Performing Loan Penyaluran KUR Bank Nasional Tahun 2014 NO BANK Plafon REALISASI PENYALURAN KUR Outstanding Ratarata Kredit NPL (%) Debitur (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) 1 BNI 14.047.462 4.077.074 199.366 70,5 3,6 2 BRI (KUR Ritel) 17.328.598 6.833.904 100.913 171,7 2,6 3 BRI (KUR Mikro) 71.654.412 19.907.639 9.335.142 7,7 1,9 4 BANK MANDIRI 14.481.637 6.343.448 295.901 48,9 4,2 5 BTN 4.293.544 1.967.319 23.862 179,9 6,1 6 BUKOPIN 1.791.361 634.663 11.990 149,4 4,3 7 BANK SYARIAH MANDIRI 3.635.832 1.445.395 51.225 71,0 9,4 8 BNI SYARIAH 229.310 102.706 1.212 189,2 3,5 TOTAL 127.462.156 41.312.148 10.019.611 12,7 3,1 Sumber : http://www.komitekur.com, 2014

3 NO Tabel 2. Realisasi dan Non Performing Loan Penyaluran KUR BPD di Indonesia Tahun 2014 BANK Plafon REALISASI PENYALURAN KUR Outstanding Debitur Ratarata Kredit (Rp juta) (Rp juta) (Rp juta) 1 BANK NAGARI 1.548.000 671.256 43.487 35,6 3,3 2 BANK DKI 329.724 229.799 2.295 143,7 3,4 3 BANK JABAR BANTEN 3.004.121 1.079.029 24.496 122,6 14,3 4 BANK JATENG 1.763.385 690.466 25.957 67,9 3,4 5 BANK DIY 84.165 25.905 878 95,9 5,9 6 BANK JATIM 3.983.740 1.259.188 37.884 105,2 16,2 7 BANK NTB 145.949 75.102 1.957 74,6 3,5 8 BANK KALBAR 377.011 219.325 2.380 158,4 1,0 9 BANK KALTENG 145.588 92.369 2.618 55,6 4,9 10 BANK KALSEL 333.489 223.241 3.680 90,6 3,1 11 BANK SULUT 64.935 41.032 2.430 26,7 10,9 12 BANK MALUKU 201.153 87.512 4.772 42,2 4,2 13 BANK PAPUA 255.510 179.005 3.548 72,0 4,7 14 BANK ACEH 94.655 75.369 1.072 88,3 3,8 15 BANK SUMUT 232.408 195.523 1.925 120,7 1,9 16 BANK RIAU KEPRI 47.773 33.546 492 97,1 0,6 17 BANK JAMBI 45.181 34.587 477 94,7 2,1 18 BANK SUMSEL BABEL 82.677 64.049 971 85,1 1,9 19 BANK BENGKULU 28.352 21.783 273 103,9 13,0 20 BANK LAMPUNG 136.846 112.083 1.545 88,6 0,0 21 BANK BPD BALI 99.013 62.435 1.075 92,1 0,5 22 BANK NTT 31.444 25.516 449 70,0 0,2 23 BANK KALTIM 299.105 177.869 3.414 87,6 5,3 24 BANK SULTENG 4.937 4.197 80 61,7 12,2 25 BANK SULTRA 45.256 27.276 472 95,9 3,9 26 SULSELBAR 24.130 18.813 195 123,7 0,1 TOTAL 13.408.545 5.726.274 168.822 79,4 8,2 TOTAL BPD LAMA 12.236.769 4.873.229 156.382 78,2 9,2 TOTAL BPD BARU 1.171.776 853.045 12.440 94,2 Sumber : http://www.komitekur.com, 2014 NPL (%) Dari Tabel 2 terlihat bahwa penyaluran KUR oleh BPD telah mencapai Rp 13,4 triliun dengan jumlah UMKMK sebesar 168.822, ratarata kredit yang diterima debitur sebesar Rp 79,4 juta. Bank Jatim dan Bank Jabar Banten merupakan BPD yang menyalurkan KUR terbesar sekitar Rp 3,98 triliun dan Rp 3 triliun. Untuk di luar pulau Jawa, Bank Nagari dan Bank Kalbar merupakan Bank Pelaksana terbesar yang menyalurkan KUR masingmasing sebesar Rp 1,54 triliun dan

4 377,011 miliar. Sampai bulan Januari 2014 NPL yang terbentuk dari penyaluran KUR oleh BPD adalah sebesar 8,2%, sehingga diperlukan konsolidasi internal untuk memperbaiki tingkat NPL yang tinggi tersebut. NO Tabel 3. Realisasi KUR Menurut Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2014 SEKTOR EKONOMI Plafon (Rp juta) TOTAL Outstanding (Rp juta) Debitur 1 Pertanian 24.280.432 9.572.604 1.585.002 2 Perikanan 811.540 208.912 10.149 3 Pertambangan 113.528 50.539 3.404 4 Industri pengolahan 3.917.971 1.647.796 204.498 5 Listrik, gas dan air 72.613 32.176 2.194 6 Konstruksi 2.053.311 604.449 10.926 7 Perdagangan 79.707.357 27.094.671 6.725.816 8 Penyediaan akomodasi 997.653 325.677 38.764 9 Transportasi 1.961.150 967.100 47.902 10 Perantara keuangan 1.018.538 322.655 6.936 11 usaha persewaan 6.319.436 2.750.107 322.221 12 Adm. Pemerintahan 25.540 15.927 1.143 13 Jasa pendidikan 82.848 29.534 696 14 Jasa kesehatan 367.502 104.417 3.015 15 Jasa kemasyarakatan 4.224.937 1.155.519 112.932 16 Jasa perorangan 130.046 48.943 1.121 17 Badan internasional 150 44 3 18 Lainnya 14.786.149 2.107.352 1.111.711 Total 140.870.701 47.038.422 10.188.433 Sumber: http://www.komitekur.com, 2014 Pada Tabel 3 dari sisi sektor ekonomi, penyaluran KUR oleh BPD masih didominasi oleh sektor perdagangan. Penyaluran disektor ini mencapai Rp 79,7 triliun dengan jumlah debitur UMKMK sebesar 6,7 juta debitur. Sektor pertanian menjadi sektor kedua yang terbesar menyerap KUR dari bank pelaksana yaitu sebesar Rp 24,28 triliun dengan jumlah debitur mencapai 1,58 juta debitur. Dari perkembangan ekonomi tersebut, maka kredit sangat dibutuhkan dan bermanfaat, karena dengan adanya kredit, dapat membantu meningkatkan taraf

5 hidup masyarakat pada umumnya. Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang disepakati. Karena itu bank mengadakan pinjammeminjam uang dalam bentuk kredit agar dapat membantu kegiatan usaha yang dijalankan oleh masyarakat. Dalam rangka penyaluran kredit kepada debitur, maka jenis produk kredit yang ada pada PT Bank Lampung salah satunya adalah kredit penjaminan yang disebut Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan untuk membantu ekonomi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) yang produktif dan layak dengan memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya. Adapun beberapa persyaratan umum bagi UMKMK untuk dapat menerima KUR yaitu: 1. Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan modal kerja atau investasi dari perbankan atau yang tidak sedang menerima Kredit Program dari Pemerintah, yang dibuktikan dengan hasil Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kredit/pembiayaan diajukan. 2. Dapat sedang menerima kredit konsumtif (Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kartu Kredit dan kredit konsumtif lainnya). 3. Dalam hal UMKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia, tetapi yang bersangkutan sudah melunasi pinjaman, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas dengan lampiran cetakan rekening dari Bank Pelaksana/pembiayaan sebelumnya.

6 Kredit Usaha Rakyat pada PT Bank Lampung mulai disalurkan kepada UMKMK pada Tahun 2012, pada tahap awal KUR direalisasikan sebesar Rp 40 Miliar dan didedikasikan untuk memajukan sektor ekonomi produktif. Sampai pada akhir tahun 2013 penyaluran Kredit Usaha Rakyat pada PT Bank Lampung mengalami peningkatan pada sektor ekonominya. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat menurut sektor ekonomi pada PT. Bank Lampung Periode Tahun 2012 dan Tahun 2013. Tabel 4. Realisasi Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi di Bandar Lampung Tahun 2012 No. Sektor Ekonomi Plafond Out Standing (Rp Juta) (Rp Juta) Debitur 1 Pertanian 3,601 3,201 52 2 Perikanan 1,355 1,233 13 3 Pertambangan 4 Industri Pengolahan 4,245 3,992 42 5 Listrik, Gas & Air 6 Konstruksi 7 Perdagangan 25,835 23,635 343 8 Penyediaan Akomodasi 9 Transportasi 90 83 2 10 Perantara Keuangan 11 Usaha Persewaan 869 788 10 12 Adm. Pemerintah 13 Jasa Pendidikan 415 377 3 14 Jasa Kesehatan 870 801 4 15 Jasa Kemasyarakatan 455 443 3 16 Jasa Perorangan 4,352 4,050 53 17 Badan Internasioanl 18 Lainnya 2,720 2,537 28 Jumlah 44,807 41,140 553 Sumber: Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) Tahun 2012 Pada Tabel 4 realisasi KUR di awal Tahun 2012 sudah cukup banyak debitur yang menggunakan jasa KUR terutama pada sektor ekonomi Perdagangan mencapai 343 debitur, juga pada sektor Jasa Perorangan mempunyai 53 debiturnya.

7 Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa penyaluran KUR pada Tahun 2012 cukup meningkat. Tabel 5. Realisasi Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi di Bandar Lampung Tahun 2013 No. Sektor Ekonomi Plafond (Rp Juta) Out Standing (Rp Juta) Debitur 1 Pertanian 17,701 14,475 211 2 Perikanan 3,232 2,487 45 3 Pertambangan 490 328 6 4 Industri Pengolahan 8,816 6,744 102 5 Listrik, Gas & Air 6 Konstruksi 7 Perdagangan 84,337 66,224 988 8 Penyediaan Akomodasi 7,469 6,077 65 9 Transportasi 1,545 1,248 13 10 Perantara Keuangan 11 Usaha Persewaan 1,809 1,501 20 12 Adm. Pemerintah 13 Jasa Pendidikan 2,025 1,697 14 14 Jasa Kesehatan 2,395 1,996 12 15 Jasa Kemasyarakatan 16,247 13,595 151 16 Jasa Perorangan 1,110 775 16 17 Badan Internasioanl 18 Lainnya 3,825 3,206 38 Jumlah 151,001 120,353 1,681 Sumber: Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) Tahun 2013 Pada Tabel 5 di Tahun 2013 sektor ekonomi Pertanian melonjak naik mengalami peningkatan yang cukup pesat dan juga pada sektor lainnya mengalami peningkatan, ada pun beberapa sektor yang sebelumnya tidak menggunakan jasa KUR di Tahun 2012, tetapi menggunakannya pada Tahun 2013 seperti sektor Pertambangan, dan Penyediaan Akomodasi. Namun pada sektor Jasa Perorangan di Tahun 2012 yang cukup banyak debiturnya, tetapi di Tahun 2013 sektor tersebut mengalami penurunan jika di lihat pada kedua tabel di atas. Di lihat dari kedua tabel tersebut dapat dikatakan bahwa PT Bank Lampung dituntut untuk dapat memberikan dan menyalurkan kredit secara baik agar mencapai target penyaluran kredit yang maksimal. Dalam penyaluran kredit, Bank

8 Lampung tidak terlepas dari strategi pemasaran sebagai kegiatan pokok untuk merencanakan kegiatankegiatan pemasaran yang telah direncanakan. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi dan distribusi atau biasa disebut bauran pemasaran (marketing mix). Strategi yang dilakukan PT Bank Lampung dalam meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat dilihat dari bauran pemasaran yaitu: 1. Strategi Produk Menurut Philip Kotler, produk merupakan Segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, dipergunakan, dan dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk tidak hanya berwujud, tetapi juga dapat berbentuk jasa yang bertujuan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan bagi para nasabah PT Bank Lampung. Produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank Lampung untuk nasabah yang sangat beragam, hal ini dilakukan untuk memenuhi dan melayani segmentasi kebutuhan nasabah yang juga beraneka ragam. Pengelolaan pembiayaan Bank Lampung memfokuskan pembiayaan pada sektor kredit pegawai, kredit kontruksi, KUR, dan masih banyak lagi kredit lainnya.

9 Tabel 6. Produkproduk yang ditawarkan oleh PT Bank Lampung No. Jenis Produk Produk Keterangan 1. Tabungan SIMPEDA (Simpanan Pembangunan Daerah) SIGERMAS (Simpanan Generasi Masa Depan Sejahtera) 2. Deposito Berjangka 3. GIRO SABURAI BISNIS SUKSES SIMANJA (Simpanan Aman Berjangka) SIMANIS (Simpanan Aman Dinamis) 4. Kredit PANTAS (Pinjaman Anda Aman Terbatas) TENTRAM (Tempat Perlindungan Dan Rasa Aman) PIKUL (Pinjaman Kelompok Usaha Kecil) PUNDI (Pinjaman Usaha Mandiri) PUGAR (Pinjaman Untuk Golongan Kontraktor) PILAR (Pinjaman Investasi dan Modal Kerja) PINTAS (Pinjaman Investasi Terbatas) PEPADUN (Pinjaman Pembangunan Daerah) 5. Jasa Kliring Nasional Bank Indonesia Kiriman Uang Inkaso BIRTGS Jaminan Bank (Bank Garansi) Referensi Bank Penerimaan Pembayaran Rekening Telkom, PDAM, Pajak, Uang Kuliah Pembyaran Gaji Pegawai Dan Pensiunan Tarik Tunai Dan Transfer Via ATM Bersama Sumber : Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung), 2014 Produk Bersama BPD Indonesia Produk Bank Lampung Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Giro Kasda Giro Swasta Giro Dinas Kredit Pegawai Negeri Kredit Perumahan (KPR) Kredit Multi Guna Kredit KPKM PNM, KKP Kredit Konstruksi KI dan KMK lainnya Kredit Perorangan Kredit Pemerintah Daerah

10 2. Strategi Harga Menurut Gregorius Chandra, harga merupakan Jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (nonmoneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang sangat penting untuk menghasilkan pendapatan suatu perusahaan. Penetapan harga yang tepat merupakan suatu keputusan penting dalam meningkatkan voulume penjualan serta laba yang akan diperoleh perusahaan. Dalam hal ini harga yang dimaksud adalah dimana bank menjual produk dengan mengharapkan imbalan jasa yaitu berupa tingkat suku bunga yang diberikan kepada nasabah. Suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan oleh PT Bank Lampung kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) seluruhnya sebesar 13% pa efektif rate. 3. Strategi Promosi Promosi adalah upaya untuk menawarkan produk atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan. Promosi yang dilakukan PT Bank Lampung adalah dengan menyebarkan brosur, pemasangan spanduk, memuat iklan di surat kabar, juga melalui media elektronik. Mengirimkan pegawai pemasarannya untuk memberikan penjelasan secara langsung kepada calon nasabah. Bank Lampung juga

11 mengadakan undian berhadiah dengan periode tertentu kepada seluruh nasabah, memberikan bunga yang kompetitif, dan memberikan kemudahan bagi calon nasabah untuk membuka rekening baru tanpa mengenal golongan dan jumlah yang disetor. 4. Strategi Saluran Distribusi Salah satu aktor faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah saluran distribusi secara tepat. Kegiatan saluran distribusi dilakukan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Keberhasilan dari kegiatan tersebut dapat dilihat dari kemudahan masyarakat memperoleh barang dan jasa yang tersedia. Gambar 1. Saluran Distribusi PT Bank Lampung PT Bank Lampung Sumber : PT Bank Lampung, 2014 Konsumen / Nasabah Berdasarkan uraianuraian latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk membahas strategi pemasaran bank yang telah dilakukan oleh PT. Bank Lampung, karena itu penulis memberikan judul Laporan Akhir ini adalah STRATEGI PEMASARAN BANK DALAM MENINGKATKAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT BANK LAMPUNG 1.2 Identifikasi Masalah Keberhasilan dalam meningkatkan jumlah nasabah yang dilakukan perusahaan pada dasarnya tidak hanya ditunjukkan bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan serta memuaskan konsumen, tapi perlu adanya perencanaan dan strategi

12 yang tepat. Persaingan yang dihadapi dengan sesama Bank yang dipercaya untuk menyalurkan KUR dalam meningkatkan posisi perusahaan di dunia usaha perbankan. Untuk meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT Bank Lampung melakukan kegiatan pemasaran dengan menerapkan strategi pemasarannya secara tepat. Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang akan di bahas dalam Laporan Akhir ini adalah Apakah Strategi Pemasaran pada PT Bank Lampung dalam meningkatkan penyaluran KUR sudah berjalan dengan baik. 1.3 Tujuan Penelitian Penulisan Laporan Akhir ini mempunyai tujuan untuk mengetahui strategi pemasaran bank yang telah dilakukan oleh PT Bank Lampung pada kegiatan pemasarannya dalam rangka meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan ini adalah agar dapat memberikan kritik dan saran bagi Bank Lampung mengenai strategi yang tepat dalam memasarkan produknya pada masa yang akan datang sehingga tujuan untuk meningkatkan produk kredit yang sudah ada dapat tersalurkan dengan baik, terutama dalam meningkatkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat.

13 1.5 Kerangka Pikir Produk Harga Promosi Saluran Distribusi Bauran Pemasaran SDM Proses Bukti Fisik