BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANGKET MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN TARIKH ISLAM. Saya selalu hadir tepat waktu ketika pelajaran Tarikh Islam di mulai. 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 16 sampai 30 januari 2017 di SMPN 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. Angket Motivasi Berolahraga Berdasarkan Olahraga Kompetisi Dan Olahraga Rekreasi. Angket Penelitian

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012 dan sampel diambil 65 siswa yang terdiri atas 33 siswa kelas X-3 dan 32 siswa kelas X-4. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Random (acak) Sederhana (simple random), yaitu metode pemilihan sampel semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel (Slameto, 2010). Sampel minimal diambil 25-30% dari populasi jika populasi lebih dari 100. Penelitian ini mengambil 34% dari jumlah populasi, sehingga didapat jumlah sampel 65. B. Deskripsi Soal Pretest 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Pretest Pengujian validitas soal pretest menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Arikunto (2009) item dikatakan valid jika r 0,2. Hasil uji validitas soal pretest yang terdiri atas 15 item, diperoleh koefisien validitas yang bergerak dari 0,316 sampai 0,733. Hasil pengujian tersebut terdapat 2 item yang tidak valid atau gugur karena nilai r < 0,2 yaitu nomor 4 dan 6. Jumlah item valid sebanyak 13 item, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.1 Jumlah Item Valid Berdasarkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar (KD) Mengidentifikasi sifatsifat kubus, balok serta bagian-bagiannya. Membuat jaring-jaring kubus dan balok. Menghitung luas permukaan dan volume kubus dan balok. Indikator Mengenal dan menyebutkan bidang rusuk, diagonal bidang, bidang diagonal, serta diagonal ruang kubus dan balok. Membuat jaring-jaring kubus Nomor Soal 1, 2, 3, 4*, 12 5, 6*, 10, 14 Total Soal Valid dan balok. Menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok. 9, 13 2 4 3 25

26 Kompetensi Dasar (KD) Indikator Nomor Soal Total Soal Valid Menentukan rumus volume dan menghitung volume kubus 7, 8, 11 3 dan balok. Menyelesaikan soal yang melibatkan kubus dan balok. 15 1 Total 13 Keterangan : * = item gugur/item tidak valid Setelah diuji validitasnya, item-item dari soal pretest yang dinyatakan valid dicari koefisien reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha cronbach diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Azwar (2001) item dikatakan reliabel jika α 0,7. Hasil uji reliabilitas item soal pretest dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Reliabilitas Soal Pretest Cronbach's Alpha N of Items.850 13 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa koefisien reliabilitas soal pretest yaitu 0,850 hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas soal pretest tersebut reliabel sehingga soal layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. 2. Analisis Deskriptif Soal Pretest Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data pretest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan kedua kelas tersebut. Hasil analisis deskriptif soal pretest sebagai berikut :

27 Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Soal Pretest Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest Kelas Kontrol 32 15 100 62.00 21.991 Pretest Kelas Eksperimen 31 38 92 70.97 15.154 Valid N (listwise) 31 Berdasarkan Tabel 4.3, nilai minimum kelas kontrol sebesar 15 sedangkan nilai minimum kelas eksperimen sebesar 38 dan nilai maksimum kelas kontrol sebesar 100, sedangkan nilai maksimum kelas eksperimen sebesar 92. Rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 62,00 sedangkan rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 70,97. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 21,991 sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 15,154. 3. Uji Normalitas Soal Pretest Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan variabel terikat berdistribusi normal. Uji Kolmogorov- Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05 sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov < 0,05. Hasil olah data uji normalitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Soal Pretest Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pretest Kelas Kontrol.119 31.200 *.956 31.230 Pretest Kelas Eksperimen.132 31.179.937 31.068 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Berdasarkan Tabel 4.4, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berturut-turut adalah 0,200 dan 0,179 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut berdistribusi normal.

28 4. Uji Homogentas Soal Pretest Uji homogenitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Salah satu cara untuk menguji homogenitas adalah dengan menggunakan Uji Bartlett. Data dikatakan homogen jika nilai signifikan > 0,05 sedangkan data dikatakan tidak homogen jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Soal Pretest Nilai Pretest Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.768 1 61.189 Berdasarkan Tabel 4.5, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,189 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut homogen. 5. Uji Banding Soal Pretest Analisis uji banding dua sampel digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai pretest pada kedua kelompok, dan kalau berbeda mana yang lebih baik. Uji banding dua sampel pada penelitian ini benar-benar di antara keduanya saling bebas, artinya bahwa kedua sampel tidak harus sama jumlah anggota sampel. Data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki rataan yang sama jika nilai signifikan > 0,05 sedangkan data dari kedua kelompok dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji banding dua sampel menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut :

29 Nilai Pretest Equal variances assumed Equal variances not assumed Tabel 4.6 Hasil Uji Banding Dua Sampel Soal Pretest Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df Independent Samples Test t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Std. Error 95% Confidence Interval of the Lower Upper 1.768.189-1.879 61.065-8.968 4.773-18.512.576-1.890 55.146.064-8.968 4.746-18.478.542 Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan nilai signifikan adalah 0,065 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut memiliki rata-rata yang sama. C. Deskripsi Soal Postest 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Posttest Pengujian validitas soal posttest menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Arikunto (2009) item dikatakan valid jika r 0,2. Hasil uji validitas soal pretest yang terdiri atas 15 item, diperoleh koefisien validitas yang bergerak dari 0,269 sampai 0,697. Hasil pengujian tersebut terdapat 2 item yang tidak valid atau gugur karena nilai r < 0,2 yaitu nomor 8 dan 13. Jumlah item valid sebanyak 13 item, dengan rincian sebagai berikut :

30 Tabel 4.7 Jumlah Item Valid Berdasarkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar (KD) Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga. Indikator Menjelaskan bidang frontal, bidang ortogonal, garis frontal, garis ortogonal, sudut surut, dan perbandingan proyeksi dalam menggambarkan bangun ruang. Menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang. Menjelaskan penerapan rumusrumus volume dan luas permukaan bangun ruang. Nomor Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8*, 13* 9, 10, 11, 12, 15 Total Soal Valid 7 5 14 1 Total 13 Keterangan : * = item gugur/item tidak valid Item-item dari soal posttest yang telah diuji validitasnya dan dinyatakan valid dicari koefisien reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha cronbach diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Azwar (2001) item dikatakan reliabel jika α 0,7. Hasil uji reliabilitas item soal posttest dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Reliabilitas Soal Posttest Cronbach's Alpha N of Items.826 13 Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa koefisien reliabilitas soal posttest yaitu 0,826 hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas soal posttest tersebut reliabel sehingga soal layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.

31 2. Analisis Deskriptif Soal Posttest Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga diperoleh gambaran mengenai keadaan kedua kelas tersebut. Hasil analisis deskriptif soal posttest sebagai berikut : Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Soal Posttest Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Posttest Kelas Kontrol 32 23 85 57.00 15.980 Posttest Kelas Eksperimen 28 46 92 65.21 14.112 Valid N (listwise) 28 Berdasarkan Tabel 4.9, nilai minimum kelas kontrol sebesar 23, sedangkan nilai minimum kelas eksperimen sebesar 46 dan nilai maksimum kelas kontrol sebesar 85, sedangkan nilai maksimum kelas eksperimen sebesar 92. Rata-rata nilai pretest kelas kontrol sebesar 57,00 sedangkan rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sebesar 65,21. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 15,980 sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 14,112. 3. Uji Normalitas Soal Posttest Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan variabel terikat berdistribusi normal. Uji Kolmogorov- Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05 sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov < 0,05. Hasil olah data uji normalitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut :

32 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Soal Posttest Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Posttest Kelas Eksperimen.162 28.059.927 28.051 Posttest Kelas Kontrol.156 28.077.963 28.400 a. Lilliefors Significance Correction Berdasarkan Tabel 4.4, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen berturut-turut adalah 0,059 dan 0,077 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut berdistribusi normal. 4. Uji Homogenitas Soal Posttest Uji homogenitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Salah satu cara untuk menguji homogenitas adalah dengan menggunakan Uji Bartlett. Data dikatakan homogen jika nilai signifikan > 0,05, sedangkan data dikatakan tidak homogen jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Soal Posttest Test of Homogeneity of Variances Nilai Posttest Levene Statistic df1 df2 Sig..336 1 58.565 Berdasarkan Tabel 4.11, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,565 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut homogen. 5. Uji Banding Soal Posttest Analisis uji banding dua sampel digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai posttest pada kedua kelompok, dan kalau berbeda mana yang lebih baik. Uji banding dua sampel pada penelitian ini benar-benar di antara keduanya saling bebas, artinya bahwa kedua sampel tidak harus sama jumlah anggota sampel. Data dari kedua kelompok sampel dikatakan

33 memiliki rataan yang sama jika nilai signifikan > 0,05 sedangkan data dari kedua kelompok dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji banding dua sampel menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji Banding Dua Sampel Soal Posttest Nilai Equal Posttest variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df Independent Samples Test t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Std. Error 95% Confidence Interval of the Lower Upper.336.565-2.097 58.040-8.214 3.918-16.056 -.372-2.114 57.992.039-8.214 3.885-15.991 -.438 Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan nilai signifikan adalah 0,040 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut memiliki rata-rata yang berbeda. Hasil output pada Tabel 4.9 dapat dilihat jika rataan kelas kontrol yaitu 57,00 lebih rendah dari pada rataan kelas eksperimen yaitu 65,21. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis multimedia berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. D. Deskripsi Angket Motivasi Belajar 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Pengujian validitas angket menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Arikunto (2009) item dikatakan valid jika r 0,2. Hasil uji validitas angket motivasi belajar yang terdiri atas 30 item, diperoleh koefisien validitas yang bergerak dari 0,244 sampai 0,711. Hasil pengujian tersebut didapat 5 item yang tidak valid atau gugur karena nilai r < 0,2

34 yaitu nomor 2, 12, 22, 24, dan 29. Jumlah item valid sebanyak 25 item, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4.13 Jumlah Item Valid, dan Nomor Item Favourable dan Unfavourable Berdasarkan Aspek Motivasi Belajar No. Indikator Motivasi Belajar Jumlah No. Item Item F UF 1 Adanya harapan dan citacita masa depan. 5 1, 2*, 5 3, 4 2 Adanya hasrat dan keinginan berhasil. 5 8, 9, 10 6, 7, 3 Adanya lingkungan belajar yang kondusif. 5 11, 12* 13, 14, 15 4 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 5 16, 18, 19, 20 17 5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. 5 21, 22*, 23 24*, 25 6 Adanya penghargaan dalam belajar. 5 26, 27, 28, 29* 30 Keterangan : * = item gugur/item tidak valid F = favourable, UF = Unfavourable Item-item dari angket motivasi belajar yang dinyatakan valid dicari koefisien reliabilitasnya dengan menggunakan rumus alpha cronbach diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Menurut Azwar (2001) item dikatakan reliabel jika α 0,7. Hasil uji reliabilitas item angket motivasi belajar dapat dilihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut : Tabel 4.14 Hasil Pengukuran Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Cronbach's Alpha N of Items.885 25 Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa koefisien reliabiltas motivasi belajar yaitu 0,885 hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas angket motivasi belajar tersebut reliabel, sehingga angket layak digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. 2. Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data posttest dari kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga diperoleh gambaran mengenai

35 keadaan kedua kelas tersebut. Hasil analisis deskriptif soal posttest sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Analisis Deskriptif Angket Motivasi Belajar Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Motivasi Kelas Kontrol 30 59 87 72.50 6.235 Motivasi Kelas Eksperimen 30 61 89 75.17 5.682 Valid N (listwise) 30 Berdasarkan Tabel 4.15, motivasi belajar minimum kelas kontrol sebesar 59, sedangkan motivasi belajar minimum kelas eksperimen sebesar 61 dan motivasi belajar maksimum kelas kontrol sebesar 87, sedangkan motivasi belajar maksimum kelas eksperimen sebesar 89. Rata-rata motivasi belajar kelas kontrol sebesar 72,50 sedangkan rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen sebesar 75,17. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 6,235, sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen adalah 5,682. 3. Uji Normalitas Angket Motivasi Belajar Uji normalitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel yang berguna untuk mengetahui apakah data pada variabel kontrol dan variabel terikat berdistribusi normal. Uji Kolmogorov- Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data menggunakan SPSS 16.0 for windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov > 0,05, sedangkan data dikatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov < 0,05. Hasil olah data uji normalitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut : Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Angket Motivasi Belajar Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Motivasi Kelas Kontrol.078 30.200 *.984 30.924 Motivasi Kelas Eksperimen.098 30.200 *.984 30.924 a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

36 Berdasarkan Tabel 4.16, didapatkan nilai signifikan motivasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen berturut-turut adalah 0,200 dan 0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut berdistribusi normal. 4. Uji Homogenitas Angket Motivasi Belajar Uji homogenitas merupakan uji prasyarat sebelum melakukan uji banding dua sampel. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Salah satu cara untuk menguji homogenitas adalah dengan menggunakan Uji Bartlett. Data dikatakan homogen jika nilai signifikan > 0,05, sedangkan data dikatakan tidak homogen jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji homogenitas menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat di lihat pada Tabel 4.17 sebagai berikut : Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Angket Motivasi Belajar Motivasi Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig..186 1 58.668 Berdasarkan Tabel 4.17, didapatkan nilai signifikan pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 0,668 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut homogen. 5. Uji Banding Angket Motivasi Belajar Analisis uji banding dua sampel digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi pada kedua kelompok, dan kalau berbeda mana yang lebih baik. Uji banding dua sampel pada penelitian ini benar-benar di antara keduanya saling bebas, artinya bahwa kedua sampel tidak harus sama jumlah anggota sampel. Data dari kedua kelompok sampel dikatakan memiliki rataan yang sama jika nilai signifikan > 0,05 sedangkan data dari kedua kelompok dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika nilai signifikan < 0,05. Hasil olah data uji banding dua sampel menggunakan SPSS 16.0 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.18 sebagai berikut :

37 Motivasi Equal variances assumed Tabel 4.18 Hasil Uji Banding Dua Sampel Angket Motivasi Belajar Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances Independent Samples Test F Sig. T df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Std. Error 95% Confidence Interval of the Lower Upper.186.668-1.731 58.089-2.667 1.540-5.750.416-1.731 57.506.089-2.667 1.540-5.750.417 Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan nilai signifikan adalah 0,089 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan kedua data tersebut memiliki rata-rata yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar kelas eksperimen tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap motivasi belajar kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis multimedia dan konvensional memiliki pengaruh yang sama terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. E. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pembelajaran berbasis multimedia terhadap motivasi belajar dan hasil belajar pada siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran 2011/2012. Analisis uji yang digunakan adalah uji banding dua sampel, sehingga kedua kelompok data harus diuji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas nilai pretest pada siswa kelas X-4 SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan siswa kelas X-3 SMA Kristen 1 Salatiga yang menggunakan pembelajaran berbasis multimedia didapatkan nilai signifikan berturut turut 0,200 dan 0,179 > 0,05, sehingga dapat diartikan jika kedua kelompok data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas antara kelas X-4 dan X-3 didapatkan nilai signifikan 0,189 > 0,05 yang artinya kedua data tersebut homogen. Hasil uji banding nilai

38 pretest kelas X-4 dan X-3 didapat nilai signifikan 0,065 > 0,05, sehingga kedua data tersebut memiliki rata-rata yang sama. Siswa kelas X-4 sebagai kelompok kontrol diberikan pembelajaran konvensional sedangkan siswa kelas X-3 sebagai kelompok eksperimen diberikan pembelajaran berbasis multimedia. Kedua kelompok diberikan posttest setelah kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran berbasis multimedia. Uji normalitas nilai posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan nilai signifikan berturut-turut 0,059 dan 0,077 > 0,05 yang berarti kedua data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas soal posttest kedua kelompok didapat nilai signifikan 0,565 > 0,05 yang berarti kedua data tersebut homogen. Analisis uji banding dua sampel antara hasil belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen diperoleh nilai signifikan sebesar 0,040 < 0,05, menunjukkan kedua kelompok memiliki rataan yang berbeda. Hasil output pada Tabel 4.9 dapat dilihat jika rataan kelas kontrol yaitu 57,00 lebih rendah dari pada rataan kelas eksperimen yaitu 65,21 menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar kelas kontrol, sehingga dapat diartikan bahwa pembelajaran berbasis multimedia memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Gandhi (2009) yang mengatakan bahwa pemanfaatan multimedia meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran matematika berbasis multimedia memudahkan siswa untuk memahami dan membayangkan bentuk bangun dimensi tiga seperti irisan, perpotongan garis dengan titik, perpotongan garis dengan garis, perpotongan garis dengan bidang, dan perpotongan bidang dengan bidang. Gambaran bangun ruang yang ditampilkan oleh multimedia tersebut dapat dipahami oleh siswa dengan baik sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Siswa yang diajar menggunakan multimedia memiliki hasil belajar yang lebih baik dari pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran multimedia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai posttest siswa yang diajar menggunakan multimedia lebih tinggi dari pada nilai posttest siswa yang diajar menggunakan metode konvensional. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan angket motivasi belajar untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pembelajaran berbasis multimedia terhadap motivasi belajar siswa. Angket

motivasi diberikan setelah kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran berbasis multimedia. Uji normalitas angket motivasi belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan nilai signifikan berturut-turut 0,200 dan 0,200 > 0,05 yang berarti kedua data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas angket motivasi belajar kedua kelompok didapat nilai signifikan 0,668 > 0,05 yang berarti kedua data tersebut homogen. Hasil uji banding dua sampel antara motivasi belajar kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen diperoleh nilai signifikan 0,089 > 0,05, menunjukkan kedua kelompok memiliki rataan yang sama sehingga dapat diartikan bahwa pembelajaran berbasis multimedia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Pembelajaran berbasis multimedia membuat siswa aktif untuk menjawab pertanyaan guru tetapi tidak meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru dikarenakan siswa memahami penjelasan yang sebelumnya disampaikan oleh guru. Siswa memahami bentuk bangun dimensi tiga karena guru menggunakan multimedia dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada nilai posttest yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis multimedia terlihat perbedaan yang signifikan dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran berbasis multimedia memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai rata-rata hasil belajar matematika, hal ini membuktikan bahwa siswa yang diajar menggunakan pembelajaran berbasis multimedia lebih memahami materi pelajaran dari pada siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran berbasis multimedia lebih efektif meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran berbasis multimedia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Siswa hanya lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru karena siswa memahami materi yang disampaikan menggunakan multimedia tetapi tidak meningkatkan motivasi belajar siswa. 39