BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. Raudhatul Athfal. Raudhatul Athfal ini berada di Kecamatan Parongpong

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lapangan yaitu kurang berkembangnya kemampuan mengenal konsep bilangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Profil Murid Kelompok B TK Kerta Teruna. Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan anak didik di dalam kelas,

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI MEDIA KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH SEDAYU JUMANTONO

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang terdapat dalam penelitian dan merupakan cara untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DENGAN PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KECAMATAN GESI, SRAGEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN

Disusun Oleh: N U R Y A T I NIM : A53B090052

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. action research) karena ruang lingkup penelitiannya adalah kelas, yang berusaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakanan adalah Penelitian Tindakan kelas.

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab ini akan difokuskan pada beberapa sub-sub yang berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau dalam bahasa inggris

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmadja,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Ada beberapa pengertian penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BABIII TEKNIK PENELITIAN. bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki. tidak muncul lagi permasalahan di dalam kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RA Al- Ihsan 1 terletak di Kp. Asem, Desa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan atas dasar rendahnya kemampuan anak kelompok PAUD Raudhatul Ahlam dalam konsep bilangan. Ternyata setelah melakukan observasi yang mempengaruhi hal tersebut adalah pembelajaran yang kurang menarik, proses pembelajaran bersifat menonton sehingga anak jenuh, rasa jenuh tersebut salah satunya disebabkan kurangnya pemanfaatan media pada saat proses pembelajaran sehingga pada saat anak menerima stimulus masih sangat kurang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom action research) Penelitian tindakan keras adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis, tindakan guru untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih efektif. Menurut Russeffendi (1999) dalam Margaretha dan Kania (2008:4) Penelitian tindakan kelas adalah suatu tindakan yang terarah, terencana, cermat dan penuh perhatian yang dilakukan oleh praktisi pendidik (guru) terhadap permasalahan yang ada didalam kelas yang bertujuan untuk perbaikan pendidikan seperti metode mengajar, kurikulum, dan sebagainya. Tujuan utama daripada penelitian tindakan kelas menurut Margaretha dan Kania (2008:10) adalah untuk memecahakan permasalahan yang terjadi dikelas dan meningkatkan kegiatan guru dalam pengembangan propesionalnya B. Lokasi dan subjek penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh anak kelompok Pos PAUD Raudhatul Ahlam yang berada di Kp Tagog Rt 08 Rw 03 Desa Cimekar Kec Cileunyi Kab Bandung 40623. Subjek pelaku tindakan adalah guru kelompok A. subjek penerima tindakan adalah anak PAUD Raudhatul Ahlam tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 10 orang.

22 C. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1). Konsep bilangan dan (2). Media kartu angka. 1. Kemampuan Mengenal Konsep bilangan Pakasi (Andriani, 2009: 24) mengemukakan definisi konsep bilangan sebagai berikut : Konsep itu tidak dapat kita tangkap dengan alat indera melainkan dapat kita pegang dengan pikiran. Konsep bilangan hanya ada dalam pikiran. Misalnya bila anak mengatakan tiga buah titik atau empat buah titik, maka yang dilihat oleh mata adalah titik dan bilangan, bilangan itu anak ketahui dan pahami. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep bilangan merupakan hal yang bersifat abstrak dan untuk mengembangkan konsep bilangan, anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan jumlah. Menurut Iskandar (2009: 86-87) Kemampaun konsep bilangan merupakan kegiatan penalaran yang reflektif, kritis, dan kreatif, yang berorientasi pada suatu proses intelektual yang melibatkan pembentukan konsep (conceptualizing), aplikasi, analisis, menilai informasi yang terkumpul (sintesis) atau dihasilkan melalui pengamatan, pengalaman, refleksi, komunikasi sebagai landasan kepada suatu keyakinan (kepercayaan) dan tindakan. Sedangkan membilang adalah Membilang merupakan tindakan matematika untuk menentukan berapa banyak jumlah benda yang ada. Kemampuan membilang adalah kapasitas seorang individu dalam menghitung dengan menyebut satu per satu untuk menentukan jumlah benda yang ada secara urut. 2. Media Kartu Angka Kartu angka menurut Eliyawati (2005:73) merupakan alat permainan edukatif berupa angka-angka pada umumnya berukuran 5x5 cm tapi lebih dimodifikasi yang digunakan untuk media pembelajaran yang

23 dibentuk dengan sedemikian rupa untuk menarik minat anak dan mempermudah ingatan anak dalam mengenal konsep bilangan. Jadi kartu angka adalah alat permainan edukatif yang dikemas sedemikian rupa untuk menarik anak dan menstimulus anak untuk pembelajaran mengenal bilangan pada anak. D. Instrumen Penelitian Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: observasi, studi dokumentasi, wawancara dan catatan lapangan. Menurut Karl (Supartini:2009) observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori. Menurut Arikunto (Supartini:2009) observasi adalah kegiatan mengamati untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Alat pengumpulan data yang digunakan pada saat observasi adalah lembar instrumen observasi yang berisi pernyataan yang menggambarkan komponen kompetensi. Dokumentasi merupakan sumber data atau alat pencatat untuk menggambarkan segala sesuatu yang sedang terjadi dikelas pada waktu pembalajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, baik tentang suasana kelas maupun detail tentang peristiwa penting atau khusus yang terjadi. Peneliti akan menggunakan dokumentasi gambar, berupa foto-foto kegiatan anak ataupun hasil kerja anak ketika proses pembelajarn kompetensi bilangan melalui permainan. Adapun format dokumentasi pengecekan dokumen sebagai berikut : Tabel 3.1. Pedoman Pengecekan Dokumen Peningkatan Kemampuan Konsep bilangan dengan Kartu Angka No Jenis Dokumen Keterangan Deskripsi Ada Tidak 1 Kurikulum 2 Pragram tahunan 3 Program Semester 4 Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) 5 Rencana Kegiatan Harian (RHM) 6 Buku laporan penilaian anak

24 Wawancara menurut Notoatmodjo (2005) adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulakan data, dimana peneliti mendapat keterangan atau pendirian secara lisan dari sasaran penelitian (responden) atau bercakapcakap berhadapan muka (Face to Face) jadi data tersebut diperoleh langsung responden melalui suatu pertemuan atau percakapan. Catatan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti yang dilakukan pengamatan atau observasi selama penelitian tindakan kelas berlangsung. Catatan lapangan dibuat secara deskriptif oleh penliti pada saat refleksi berisi tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung, suasana kelas, prilaku anak dalam melakukan aktivitas permain matematika dalam pembelajaran kompetensi bilangan anak. Instrumen yang digunakan yaitu menggunakan tes, lembar observasi, dan angket. Dari data diperoleh sebuah kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan yang diajarkan. Data tersebut kemudian dianalisis, diolah dan dideskripsikan. E. Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian ini dengan langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan apabila berhasil maka siklus 1 selesai dan apabila tidak berhasil maka refleksi kemudian ke perencanaan kembali, pelaksanaan dan pengamatan apabila berhasil maka siklus 2 selesai. Menurut Supartini (2009:54) mengembangkan perencanaan tindakan yang secara kritis untuk peningkatkan apa yang telah terjadi. Tahap perencanaan meliputi: 1. semua langkah tindakan secara rinci, 2. segala keperluan penelitian tindakan kelas, 3. perkiraan kendala yang mungkin timbul pada pelaksanaan Peneliti menyusun perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan di sekolah. Dapat dinyatakan bahwa rencana perlu disusun karena dengan pengusunan akan mendapatkan perubahan

25 yang lebih baik. Suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan yang diharapkan. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan untuk rancangan yaitu dengan penelitian tindakan kelas menurut Supartini (2009: 23) bahwa tindakan merupakan realisasi atau teori dan tekhnik mengajar serta tindakan atau triatment yang sudah direncanakan sebelumnya. Menurut Muslihuddin (2009:51) jenis tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas hendaknya selalu didasarkan atas pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh optimal. Tindakan dilaksanakan sejalan dengan laju perkembangan pelaksanaan kurikulum dan kegiatan pembelajaran dikelas. Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas yaitu dengan kegiatan pengumpulan data tentang proses berupa perubahan kinerja pembelajaran. Dari adanya pengumpulan data yang diteliti akan terlihat bagaimana proses perkembangannya, apakah sudah ada peningkatan yang diharapkan apa tidak. Adapun kisi-kisi instrumen dan format pedoman pengamatan (observasi) kemampuan konsep bilangan anak melalui kartu angka, format aktifitas guru dalam pemanfaatan kartu angka, adalah sebagai berikut : Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Mengenal Konsep bilangan Anak Pos PAUD Raudhatul Ahlam Indikator Sub Indikator No item 1. Mengenal konsep Membilang dengan menggunakan kartu 1 bilangan angka 2. Menyebutkan Menyebutkan urutan bilangan 1-10 2 bilangan dengan menggunakan kartu angka Menyebutkan bilangan secara acak 3 3. Belajar berhitung Menyebutkan hasil penambahan dengan 4 menggunakan kartu angka dari 1-10 Menghubungkan lambang bilangan dari 1-10 dengan gambar 5

26 Membilang benda 1-10 6 Menghubungkan lambang bilangan dari 7 1-10 dengan menggunakan kartu angka secara acak 4. Menyusun bilangan Menyebutkan 2 kumpulan kartu angka 8 yang sama jumlahnya Menyebutkan 2 kumpulan kartu angka 9 yang tidak sama jumlahnya Menunjukan kumpulan kartu angka yang 10 lebih banyak jumlahnya Menunjukan kumpulan kartu angka yang 11 lebih sedikit jumlahnya 5. Menulis bilangan Menulis lambang bilangan secara 12 berurutan 1-10 Melengkapi lambang bilangan 1-10 13 Standar isi PAUD nonformal tahun 2007 Tabel 3.3 Format Pedoman Observasi Kemampuan Membilang Anak PAUD Raudhatul Ahlam No Item MB BSH BSB Ket 1 Anak dapat membilang dengan menggunakan kartu angka 1-10 2 Anak dapat menyebutkan urutan bilangan 1-10 dengan menggunakan kartu angka 3 Anak dapat menyebutkan bilangan secara acak misalnya 4,... 4 Anak dapat menyebutkan hasil penambahan dengan menggunakan kartu angka dari 1-10 5 Anak dapat menghubungkan lambang bilangan dari 1-10 dengan gambar 6 Anak dapat menghubungkan lambang bilangan 1-10 dengan menggunakan kartu angka secara acak

27 7 Anak dapat menyebutkan 2 kumpulan kartu angka yang sama jumlahnya 8 Anak dapat menyebutkan 2 kumpulan kartu angka yang tidak sama jumlahnya 9 Anak dapat menunjukan kumpulan kartu angka yang lebih banyak jumlahnya 10 Anak dapat menunjukan kumpulan kartu angka yang lebih sedikit jumlahnya 11 Anak dapat menulis lambang bilangan secara berurutan 1-10 12 Anak dapat melengkapi lambang bilangan 1-10 13 Anak dapat membilang benda 1-10 Keterangan : MB BSH BSB = Mulai Berkembang = Berkembang Sesuai Harapan = Berkembang Sangat Baik Kisi-kisi instrumen dan format Aktifitas guru dalam pemanfaatan kartu angka sebagai berikut : Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru dalam Pemanfaatan Kartu Angka Sub Variabel Indikator No item 1. Lingkungan yang Mempersiapkan lingkungan kelas 1 kondusif 2. Karakteristik anak Sesuai dengan perkembangan dan 2 karakteristik perkembangan anak Artikulasi bacaan yang disampaikan 3 Membaca situasi dan kondisi anak 4 3. Penguasaan materi Mempersiapkan kartu angka 5 Menguasai tema yang disampaikan 6 Intonasi suara jelas 7 Menjelaskan tentang kartu angka 8 4. Aktivitas anak dalam Kesempatan kepada anak untuk bertanya 9 belajar tentang media kartu angka Pandangan tertuju pada semua anak 10 Aktivitas anak dalam pengunaan kartu angka 11

28 5. Penggunaan media Pemanfaatan kartu angka 12 Gambar menarik bagi anak 13 Tabel 3.5. Daftar Cek List Aktivitas Guru dalam Pemanfaatan Kartu Angka No Uraian Ya Tidak Ket 1 Guru mempersiapkan lingkungan kelas 2 Tema yang disampaikan sesuai dengan perkembangan dan karakteristik perkembangan anak 3 Artikulasi bacaan yang disampaikan 4 Guru dapat membaca situasi dan kondisi anak 5 Guru mempersiapkan kartu angka 6 Guru menguasai tema yang disampaikan 7 Intonasi suara yang dibacakan jelas 8 Guru menjelaskan tentang kartu angka 9 Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang media kartu angka 10 Pandangan guru tertuju pada semua anak 11 Guru melibatkan anak dalam pengunaan kartu angka 12 Guru menguasai pemanfaatan kartu angka 13 Gambar yang ada di kartu angka menarik bagi anak Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang dilakukan meliputi: data yang dilanalisis, melibatkan orang luar dalam analisis data, dan menarik kesimpulan. Daur ulang dalan penelitian tindakan kelas dilakukan mulai dari perencenaan (planning), tindakan (action) pengamatan (observasi) dan refleksi.

29 Pemilihan riset aksi Model John Elliot dianggap sudah lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, karena didalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi memungkinkan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK Model John Elliot ini, agar terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf didalam pelaksanaan aksi atau proses belajar-mengajar. Siklus dilaksanakan secara berkesinambungan hingga peneliti mendapatkan solusi untuk memecahkan permasalahan yang muncul secara optimal, sehingga proses pembelajaran dapat meningkat ke arah yang lebih baik lagi.

30 Adapun siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Pelaksanaan Perencanaan Siklus 1 Pengamatan Refleksi Pelaksanaan Perencanaan Siklus 2 Pengamatan Refleksi Gambar 3.1 (Riset Aksi Model John Elliot ) Muslihuddin (2009: 72) F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan instrumen penelitian dengan pedoman observasi dan catatan lapangan. Teknik tersebut diuraikan sebagai berikut: a. Pedoman Wawancara Wawancara di maksudkan untuk menggali kesulitan siswa dalam memahami pembelajaran konsep bilangan Matematika dengan

31 menggunakan media kartu angka yang mungkin sulit di peroleh dari hasil pekerjaan anak maupun melalui pengamatan. b. Pedoman Observasi Pengamatan dilakukan oleh orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan tindakan yaitu guru yang mengajar di kelompok Pos PAUD Raudhatul Ahlam Pada pengamatan ini digunakan pedoman pengamatan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. c. Catatan Lapangan Catatan lapangan memuat hal-hal yang penting yang terjadi selama pembelajaran berlangsung, yang dapat digunakan untuk melengkapi data yang tidak terdapat dalam lembar observasi. 2. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dimulai dari tahap aktivitas siswa dan proses pembelajaran sampai hasil belajar tentang penggunaan media kartu angka pada pembelajaran matematika dalam meningkatkan kemampuan konsep bilangan. Analisis data ini akan menggunakan secara akurat dengan benar anggaran data yang digunakan sesuai proses pembelajaran sampai hasil pembelajaran ini yaitu : Jumlah perolehan Jumlah yang seharusnya X 100 %