BAB II ARAH KIBLAT. 1. Pengertian Kiblat Menurut Bahasa. jurusan Ka bah, jurusan mata angin, penjuru, dan sebagainya. 2 Sedangkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

SAATNYA MENCOCOKKAN ARAH KIBLAT. Oleh: Drs. H. Zaenal Hakim, S.H. 1. I.HUKUM MENGHADAP KIBLAT. Firman Allah dalam Surat al-baqarah ayat 144: Artinya:

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Post

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghadap kiblat di dalam shalat merupakan syarat sah shalat. Dengan demikian

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Iman Kepada KITAB-KITAB

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:


Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

BAB IV ANALISIS TERHADAP ARAH KIBLAT MASJID AGUNG BANTEN. A. Analisis terhadap Akurasi Arah Kiblat Masjid Agung Banten

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Konsisten dalam kebaikan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. menghadap kiblat,shalatnya tidak sah. Umat Islam di Indonesia pada

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

BAB II KONSEP UMUM TENTANG ARAH KIBLAT. Kata kiblat berasal dari bahasa arab yaitu 1 Dalam Kamus Ilmiah.ا

PERAYAAN NATAL BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Hukum Mengubah Nazar

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Apakah Masjidil Haram Sama Dengan Masjid-Masjid Lainnya Di Tanah Haram?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ﻊ ﻣ اﻮ ﻌﻛ را و ة ﻛﺎ ﺰلا اﻮ ﺗآ و ةﻼ ﺼلا اﻮ ﻤﻴ أ و ﻌ ﻛا ﺮلا

ISLAM IS THE BEST CHOICE

MATERI UJIAN KOMPREHENSIF: KOMPETENSI KHUSUS. Meliputi ujian tentang ayat dan hadis yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Syarah Istighfar dan Taubat

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Istiqomah dalam menjaga ibadah ********************

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Materi Halaqah Tarbawiyah Tamhidi TAFSIR SURAT AL-IKHLAS. Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di


Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

PENETAPAN PRODUK HALAL

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Oleh: M. Taufik. N.T

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. dikerjakan oleh setiap umat muslim. Melaksanakan shalat dengan menghadap ke

Transkripsi:

BAB II ARAH KIBLAT A. Pengertian Kiblat 1. Pengertian Kiblat Menurut Bahasa Dalam Kamus Ilmiah Populer kiblat diartikan sebagai arah hadap (Ka bah). 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kiblat adalah arah yang dijadikan patokan untuk hadapan shalat, arah yang tepat pada jurusan Ka bah, jurusan mata angin, penjuru, dan sebagainya. 2 Sedangkan dalam Kamus Ilmu Falak karangan Muhyiddin Khazin kiblat adalah arah Ka bah di Mekkah yang harus dituju oleh orang yang sedang melakukan shalat, sehingga semua gerakan shalat, baik ketika berdiri, ruku maupun sujud senantiasa berimpit dengan arah itu. 3 Di dalam Al-Quran sendiri kiblat memiliki beberapa arti, yaitu : 4 a. Kiblat Memiliki Arti Arah Kata kiblat yang memiliki arti arah terdapat dalam QS. Al- Baqarah : 142. #$ &'(!,-. / *$+ 1 Windy Novia, Kamus Ilmiah Populer, WIPRESS, 2009, cet. I, hal. 250. 2 Kamisa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya : Kartika, 1997, cet. I, hal. 314. 3 Muhyiddin Khazin, Kamus Ilmu Falak, Yogyakarta : Buana Pustaka, 2005, cet. I, hal. 67. 4 Ahmad Izzuddin, Op. Cit., hal 19. 16

17 5 34 2 0&'1 6789:;.<= CD#D 2 >?@A0 0! JKL8MN 2H&I7 EFG TU VWOPQ$R S Orang-orang yang kurang akalnyadiantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka Telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-nya ke jalan yang lurus". (QS. Al-Baqarah : 142) 5 Pada surah QS. Al-Baqarah ayat 143 : YZF[<' 4 \ XL /! _>! ;]^ D;#a,-.(R` cyd! [ H& Y0&'1 ea F[<' 4 \! Y [D7 *$+ fgfx$0 jk7 ;#8&'1 hi/ m7( od &' 4 >'7'fd p ea c7! 2 q0x$ 2H& jk7 F8A7XfYf 9i. / v C D u st H& v c /! Y 2 YF[Z d7 mm [7y jx7 TU @W PQqe{z!Af Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan[95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang 5 Departemen Agama Republik Indonesia. Loc. Cit.

18 membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia. ( QS. Al-Baqarah ayat : 143) 6 Pada surah QS. Al-Baqarah ayat 144 : X79\! h' 'ff YCA. 9Df, H7s }gfx X[Q`[&'f< $~f< 2 huaf A9> X 9\! D$ 0 0Q q! 2 =A f0, f< P- / Y ƒ-&a9> Y u\!,4!]^ st c7! c &' 4f h'zrmy0 { f0 -q.!^ v! Y 77&ye{ p 33Z 7y TU Wc4' 4d Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al- Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali- 6 Ibid, hal. 22.

19 kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. ( QS. Al-Baqarah ayat : 144) 7 Pada surah QS. Al-Baqarah ayat 145 : st hi0qf!^ sw f! h'zrmy0,4!]^ X;d W~3Y7y 2 X &'X,47Xf ˆm7y 7y hi.!^!! 2 # &'( ˆm7y 7y P 4y WsW f! 2 IŠ 4y fgf( 4u u!^ hi 4X ˆ \ D 4y / Œ.7 Ž <'40 Œ 7 TU 7WŒ 7'Z Dan Sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, Sesungguhnya kamu -kalau begitutermasuk golongan orang-orang yang zalim. ( QS. Al-Baqarah ayat : 145) 8 b. Kiblat Memiliki Arti Tempat Shalat Allah Swt berfirman dalam QS. Yunus : 87. 2H&I7 0 q!!^! c!^ qm!^! 2* Yf exf [ -y 8 T 7y,4' 49\! 7 Ibid. 8 Ibid.

20 }gf( (f -y &F2&', Q!^! Πf 0 78M~:F! Y T W Dan kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: "Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan Dirikanlah olehmu sembahyang serta gembirakanlah orang-orang yang beriman". (QS. Yunus : 87) 9 2. Pengertian Kiblat Menurut Istilah Kiblat menurut istilah adalah arah yang dihadap oleh muslim ketika melaksanakan shalat, yakni arah menuju Ka bah di Mekkah. Sebelumnya, kiblat shalat adalah kea rah Masjid Al-Aqsa di Yerussalem tetapi pada tahun kedua hijriyah terjadi perubahan arah kiblat. 10 Menurut Slamet Hambali kiblat adalah arah menuju Ka bah (Baitullah) melalui jalur paling terdekat, dan menjadi keharusan bagi setiap orang muslim untuk menghadap ke arah tersebut pada saat melaksanakan ibadah shalat, di manapun berada di belahan dunia ini. 11 Setelah kita mengkaji tentang pengertian kiblat menurut bahasa dan istilah maka dapat kita ketahui bahwa sebenarnya arah kiblat adalah arah kita menuju ka bah dengan titik koordinat yang tepat dan 9 Departemen Agama Republik Indonesia, Op. Cit., hal. 218. 10 Susiknan Azhari, Ensiklopedia Hisab Rukyat, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008, cet. II, hal. 174. 11 Slamet Hambali, Ilmu Falak 1 (Penentuan Awal Waktu Shalat & Arah Kiblat Seluruh Dunia, Semarang : Program Pascasarjana IAIN Walisongo Semarang, cet. I, hal. 167.

21 akurat.sehingga kita tidak akan melenceng dari arah tersebut karena sesuai dengan koordiant bumi yang kita miliki. B. Dasar Hukum Menghadap Kiblat 1. Dasar Hukum Dari Al-Quran a. QS. Al-Baqarah : 144 X79\! h' 'ff YCA. 9Df, H7s }gfx X[Q`[&'f< $~f< 2 huaf A9> X 9\! =A f0 D$ 0 P- / 0Q q! 2 Y u\!, f< st c7! Y ƒ-&a9> h'zrmy0,4!]^ -q.!^ c &' 4f Y 77&ye{ { f0 p 33Z 7y v! TU Wc4' 4d Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. dan Sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. (Al-Baqarah : 144) 12 12 Departemen Agama Republik Indonesia, Loc. Cit.

22 b. QS. Al-Baqarah : 149 $~f< hi9\a 0 q 9! A9> X 9\!, =A f0 D$ 0 { f<'f ƒ-q.7! v! Y X7 y { c4' 4f p 33Z 7y 9 TU W Dan dari mana saja kamu keluar (datang), Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, Sesungguhnya ketentuan itu benarbenar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Al-Baqarah : 149) 13 c. QS. Al-Baqarah : 150 $~f< hi9\a 0 q 9! A9> X 9\! 2 =A f0 D$ 0 P- / 0Q q! ( u\!, f< cyd j ƒ-&a9> jk7 š; q Y0&'1 [' #, &'f Œ t 4uE0d! œ f< e! H7 E! yy0&'1 *$+ 4. c! DR f Y ' 4f! TU7$W Dan dari mana saja kamu (keluar), Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu (sekalian) berada, Maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-ku (saja). dan agar Ku-sempurnakan nikmat-ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk. (Al-Baqarah : 150) 14 13 Ibid. hal. 23 14 Ibid

23 2. Dasar Hukum Dari Al-Hadis a. Kewajiban Menghadap Kiblat Ketika Shalat ع ن ق م ت أ ب ى ه ر ي ر ة ف ى ح د ي ث ي ا ت ى ذ ك ر ه ق ال : ق ال إ لى الص لا ة ف ا س ب غ الو ض و. ث م اس ت ق ب ل الق ب ل ة الن ب ى ص: " ف اء ذ ا 15 ف ك ب ر Artinya : dari Abu Hurairah dalam suatu hadits yang akan disebut nanti- ia berkata : telah bersabda Nabi saw. : apabila kamu berdiri hendak shalat, maka sempurnakanlah wudlu, lalu menghadaplah ke kiblat lalu bertakbirlah. و ع ن اب ن ع م ر ق ا ل: ب ي ن م ا الن ا س ب ق ب اء ف ى ص لا ة الص ب ح- إ ذ ج اء ه م آت ف ق ا ل إ ن الن ب ى ص ق د أ ن ز ل ع ل ي ه ال لي ل ة ق ر آ ن و ق د أ م ر أ ن ي س ت ق ب ل ال ق ب ل ة ف اس ت ق ب ل و ه ا و كا ن ت و ج و ه ه م إ ل ى الش ا م ف اس ت د ار و ا إ ل ى ال ك ع ب ة. 16 متفق عليه Artinya : dan dari Ibnu Umar, ia berkata : ketika orang-orang berada di Quba waktu shalat shubuh- tiba-tiba ada seseorang datang kepada mereka, lalu ia berkata : sesungguhnya Nabi saw. Pada malam hari ini telah diturunkan kepadanya ayat Al-Qur an, dan sesungguh ia diperintah untuk menghadap kiblat, oleh karena itu menghadaplah ke kiblat, sedang muka-muka mereka waktu itu menghadap ke Syam, kemudian mereka memutar ke jurusan Ka bah. 15 Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al-bukhari, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al- Bukhari, Shahih al-bukhari, Juz. I, Beirut : Dar al-kutubil Ilmiyyah,t.t, hlm.130. 16 Ibid, hlm. 130-131.

24 و ع ن أ ن س أ ن ر س و ل ا الله ص ل ى االله ع ل ي ه و س ل م ك ا ن ي ص ل ى ن ح و ب ي ت ا لم ق د س. ف ن ز ل ت " ق د ن ر ى ت ق ل ب و ج ه ك ف ى الس م ا ء ف ل ن و ل ي ن ك ق ب ل ة ت ر ض اه ا ف و ل و ج ه ك ش ط ر الم س ج د ا لح ر ا م" ف م ر ر ج ل م ن و ه م ر ك و ع ف ى ص لا ة ا لف ج ر- و ق د ص ل و ا ر ك ع ة ف ن اد ى: أ لا ق د ح و ل ت ف م ال و ا ك م اه م ن ح و ا لق ب ل ة. رواه أحمد و مسلم و أبو ب ن ى س ل م ة - إ ن ا لق ب ل ة 17 داود Artinya : dan dari Anas, sesungguhnya Rasulullah saw. Pernah shalat menghadap ke jurusan Baitul Maqdis, lalu turunlah ayat : sungguh kami mengetahui berbolak-baliknya mukamu ke langit, oleh karena itu-sekarang-kami memalingkan kamu ke satu kiblat yang pasti kamu rela, maka hadapkanlah mukamu ke jurusan Masjidil Haram. Kemudian seorang laki-laki dari Bani Salamah berjalan sedang mereka semua dalam keadaan ruku dalam shalat shubuh- dan mereka shalat satu rakaat. Lalu ia menyeru : ketahuilah, sesungguhnya kiblat telah dipindahkan. Lalu mereka berpaling sebagaimana keadaan mereka ke jurusan kiblat. Hadis-hadis di atas menunjukkan kewajiban bagi seluruh umat Muslim untuk menghadap kiblat (Ka bah) dan menjadi ijma seluruh umat Muslim kecuali dalam keadaan tidak mampu seperti dalam peperangan, ketakutan dan lain sebagainya. 18 b. Menghadap Arah Ka bah 17 Muslim, Shahih Muslim, Juz. I, Beirut : Darul Kutubil Ilmiyyah, t.t., hlm. 214. 18 Mu ammal Hamidy, Imron AM, Umar Fanany BA., Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits- Hadits Hukum, Surabaya :PT. Bina Ilmu, 1991, jilid 2, halm. 477-478.

25 ع ن أ ب ى ا لم غ ر ب ه ر ي ر ة أ ن الن ب ى ص ل ى و ال م ش ر ق ب ي ن م ا ق ا ل: س ل م و االله ع ل ي ه 19 ق ب ل ة. Artinya : dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw. Telah bersabda : arah antara timur dan barat adalah kiblat " و ق و ل ه عل ي ه الص لا ة و الس لا م 20 أ و غ ر ب و ا" ي ع ض د ذ ل ك ش ر ق و ا ل ك ن و أ ي و ب أ ب ى ح د ي ث ف ى Artinya : dan sabda Nabi saw. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub : tetapi menghadaplah ke timur dan barat ini menguatkan di atas. الب ي ت ق ب ل ة لا ه ل الم س ج د ق ب ل ة لا ه ل الا ر ض م ش ار ق ه ا و ا لم س ج د ق ب ل ة لا ه ل و م غ ار ب ه ا م ن ا لح ر م و ا لح ر م, 21 أ م ت ى Artinya : Baitullah adalah kiblatnya orang yang berada di Masjidil Haram, sedang Masjidil Haram adalah kiblat bagi penduduk Makkah, dan Makkah adalah kiblat bagi penduduk dunia dari ummatku di barat dan di timur. Hadis-hadis di atas menganjurkan untuk berkiblat ke arah bendanya bagi orang yang tidak dapat melihat langsung ke Ka bah. C. Sejarah Kiblat 19 Muslim, Op. Cit, hlm 214-215. 20 Ibid, hlm. 217. 21 Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al-bukhari, Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al- Bukhari, Op. Cit., hlm. 133.

26 Ka bah merupakan pusat peribadatan kaum muslimin yang ada di seluruh dunia. Di masa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as, Mekkah digunakan untuk membangun sebuah rumah ibadah. Bangunan ini merupakan rumah ibadah yang pertama dibangun. Orang yang pertama kali membuat daun pintu Ka bah dan menutupinya dengan kain adalah Raja Tubba dari Dinasti Himyar di Najran. Setelah Nabi Ismail as wafat pemeliharaan Ka bah sepenuhnya dipegang oleh keturunan, lalu Bani Jurhum selama 100 tahun kemudian dilanjutkan oleh Bani Khuza ah yang memperkenalkan berhala. Selanjutnya pemeliharaan Ka bah dipegang oleh kabilah-kabilah Quraisy yang merupakan generasi penerus garis keturunan Nabi Ismail. 22 Banyak kejadian ataupun musibah yang melanda Ka bah, contohnya seperti rencana penghancuran Ka bah dengan pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, cerita ini termaktub dalam Al-Quran. Allah Swt berfirman : XSy{ œ3 4f< 0 / Af Pf!^ TUW W30 $'Z;!g7y H7s y4 D0Q / 3 40f Pf!^ œ3 {!^! TVW 37'9 f œ37yy!^ 8Af #8&' F{ 7Af T@W &' 4;q T W 3QMu M T7W <gx 4 / Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara bergajah. Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia. Dan dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong. Yang melempari mereka dengan 22 Susiknan Azhari, Op. Cit., hal. 42.

27 batu (berasal) dari tanah yang terbakar. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). 23 Kemudian ketika Nabi Saw berusia kurang lebih 35 tahun, kota Mekkah ditimpa bencana air bah yang sangat hebatnya. Ka bah yang selama 200 tahun terakhir tidak pernah mengalami kerusakan dan tidak pernah diperbaiki lagi, tenggelam dan kemudian roboh oleh air yang besar itu. Menurut riwayat, kaum Quraisy sesungguhnya sudah agak lama memikirkan hendak memperbaiki Ka bah, karena keadaan dindingnya sudah agak tua dan lapuk, dan tidak mempunyai atap. Akan tetapi, karena kehebatan Ka bah dalam pandangan mereka, maka mereka itu umumnya takut dan tidak berani melanjutkan tujuan mereka hendak memperbaikinya. Mereka takut kalaukalau dapat kemurkaan dan kutukan dari Tuhan jika mereka campur tangan mengadakan perubahan bangunan Ka bah atau mengadakan perbaikan dan mengadakan pembokaran atasnya. 24 Walid bin Mughirah, sebagai ketua pejabat pemeliharaan Ka bah ketika itu, akhirnya maju dan memberanikan diri membongkar dinding yang terletak di bagian Rukun Yamani. Hasil pekerjaan Walid ini ditunggu oleh mereka yang hendak ikut serta meperbaiki Ka bah, karena mereka masih ragu-ragu dan khawatir juga. Setelah keesokan harinya Walid bin Mughirah 23 Departemen Agama Republik Indonesia, Op. Cit., hal. 601. 24 Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Jakarta : Gema Insani Press, 2001, cet. I, hal. 94.

28 tidak mendapat kecelakaan apa-apa sebagai akibat dari pekerjaannya tadi, barulah mereka serentak melanjutkan pembongkaran itu. 25 Untuk menjaga agar tidak timbul perselisihan di antara mereka dalam mengerjakan pembongkaran dan perbaikan Ka bah itu, oleh Walid bin Mughirah dan disetujui juga oleh mereka, pekerjaan itu dibagi beberapa tempat untuk setiap kabilah Quraisy. Misalnya, yang mengerjakan di sebelah pintu Ka bah di serahkan kepada Bani Abdi Manaf dan Bani Zuhrah, yang mengerjakan diantara Rukun Yamani diserahkan kepada Bani Makhzum dan beberapa kabilah Quraisy, demikian seterusnya. Dengan pembagian seperti itu, setiap kabilah Quraisy merasa telah ikut mendapat bagian mengerjakan pekerjaan yang suci dan mulia itu, dan mereka bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak ada seorangpun di antara pembesar-pembesar Quraisy yang tidak ikut serta. Namun permasalahan muncul ketika tahap peletakan Hajar Aswad, terjadi perselisihan diantara para pemimpin kabilah dan pembesar Quraisy, siapakah yang paling pantas untuk meletakkan batu tersebut. Setiap mereka ingin dan merasa berhak bahwa dialah yang seharusnya meletakkan Hajar Aswad itu di tempatnya. Perselisihan mereka itu terjadi dari perselisihan 25 Ibid, hal. 95.

29 mulut sampai menjadi pertengkaran hebat, yang hampir-hampir membawa pertumpahan darah. 26 Rupanya ketika itu Allah Swt berkehendak akan menunjukkan kepada mereka seorang yang akan ditetapkan dan diangkat menjadi pemimpin umat. Atas izin Allah, sebelum terjadi pertumpahan darah, muncullah seorang dari bangsawan Quraisy yang tertua dan paling berpengaruh, bernama Huzaifah bin Mughirah. Dia mengusulkan agar perkara ini diserahkan kepada seorang hakim yang adil, yang kamu pilih sendiri di antara kamu sekalian. Adapun cara memilih hakimnya yaitu dengan melihat pada keesokan harinya siapa yang lebih dulu masuk ke dalam Masjidil Hara mini melalui pintu Bani Syaibah, maka dialah yang harus diserahi untuk meutus perkara ini Usul dari Huzaifah bin Mughirah itu segeradisetujui oleh mereka. Pada saat itu Muhammad ada dalam pertemuan itu juga, tetapi beliau diam. Keesokan harinya orang melihat bahwa Muhammadlah yang lebih dahulu masuk ke dalam Masjidil Haram melalui pintu Bani Syaibah. Akhirnya mereka bersepakat bahwa orang yang berhak meletakkan Hajar Aswad di tempatnya semula adalah Muhammad (Al-Amin). Jalan yang beliau ambil untuk memecahkan perkara tersebut yaitu dengan menghamparkan sehelai kain, lalu Hajar Aswad diletakkan di atas dan tengah-tengahnya. Kemudian mereka diminta supaya bersama-sama dan 26 Ibid, hal. 96.

30 beramai-ramai memegang dan mengangkat tepi kain itu ke tempat Hajar Aswad itu akan diletakkan. Setelah itu Hajar Aswad diambil oleh Muhammad dan diletakkannya pada tempatnya semula. Akhirnya mereka semua merasa puas atas keputusan yang dilakukan oleh Muhammad. 27 Di masa Rasulullah Saw pada awalnya perintah shalat itu sebenarnya menghadap ke Baitul Maqdis di Palestina. Tetapi Rasulullah saw selalu berusaha agar shalat tetap menghadap ke Ka bah yaitu dengan cara mengambil posisi di sebelah selatan Ka bah kemudian menghadap ke utara, sehingga selain menghadap Baitul Maqdis beliau juga tetap menghadap Ka bah. Kesulitan terjadi setelah Rasulullah tiba di Madinah, yaitu kesulitan untuk menghadap ke dua tempat yang berlawanan arah. Rasulullah saw sangat mengharapkan supaya Allah memerintahnya menghadap ke arah Ka bah, karena sebenarnya Ka bahlah kiblat Nabi Ibrahim as. Tapi Nabi tidak langsung memohon perpindahan arah kiblat tersebut, beliau hanya mengharap datangnya perintah Allah. hikmah yaitu : Dari perintah perpindahan arah kiblat kita dapat mengambil beberapa 27 Ibid, hal. 97.

31 1. Agar selalu ingat kepada kedua pendiri Ka bah yaitu Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as, serta menanam benih cinta kepada Nabi Muhammad Saw, dan untuk member peringatan bahwa Allah Swt sangat mencintai Rasul- Nya. 2. Untuk menumbuhkan rasa persatuan kepada seluruh umat muslim di dunia, yaitu dengan menjadikan Ka bah sebagai tumpuan kita dalam shalat. Sehingga umat muslim di dunia terhindar dari berselisih paham dalam beribadah kepada Allah. 28 D. Macam-macam Metode Penentuan Arah Kiblat Metode yang sering digunakan untuk menentukan arah kiblat ada 2 macam, yaitu : 1. Azimuth Kiblat Azimuth kiblat adalah busur lingkaran horizon atau ufuk dihitung dari titik utara ke arah timur searah perputaran jarum jam sampai dengan titik kiblat. Titik utara azimuthnya 0 0, titik timur azimuthnya 90 0, titik selatan azimuthnya 180 0 dan titik barat azimuthnya 270 0. 29 Untuk menentukan azimuth kiblat diperlukan beberapa data, yaitu : 30 a. Lintang Tempat (Ardhul Balad) 28 Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Koleksi Hadis-Hadis Hukum 2, Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, cet. III, hal. 388. 29 Slamet Hambali, Ilmu Falak 1, Op. Cit., hal. 183 30 Ahmad Izzuddin, Op. Cit., hal. 28.

32 Lintang tempat adalah jarak dari daerah yang kita kehendaki sampai dengan khatulistiwa diukur sepanjang garis bujur. Khatulistiwa adalah lintang 0 0 dan titik kutub bumi adalah lintang 90 0. Jadi nilai lintang berkisar antara 0 0 sampai dengan 90 0. Di sebelah selatan khatulistiwa disebut Lintang Selatan (LS) dengan tanda negative (-) dan di sebelah utara khatulistiwa disebut Lintang Utara (LU) diberi tanda positif (+). b. Bujur Tempat (Thulul Balad) Bujur tempat adalah jarak dari tempat yang dikehendaki ke garis bujur yang melalui kota Greenwich dekat London, berada di sebelah barat kota Greenwich sampai 180 0 disebut Bujur Barat (BB) dan di sebelah timur kota Greenwich sampai 180 0 disebut Bujur Timur (BT). c. Lintang dan Bujur Kota Mekkah Di dalam buku Almanak Hisab Rukyat halaman 91 disebutkan Ka bah berada pada BT 39 0 50 dengan lintang + 21 0 25. Pada tahun 1994, Nabhan Masputra melaksanakan ibadah haji dengan membawa Global Position System (GPS) 31, diperoleh bujur Ka bah 39 0 49 40 31 Global Position System adalah alat ukur koordinat dengan menggunakan satelit yang dapat mengetahui posisi lintang, bujur, ketinggian tempat, jarak, dan lain-lain.

33 dan lintang Ka bah 21 0 25 14.7. Disamping itu, Ahmad Izzuddin telah melakukan pengukuran titik koordinat Makkah, didapat data lintang Makkah adalah 21 0 25 21.17 dan bujur Makkah adalah 39 0 49 34.56 32 Sedangkan jika menggunakan Google Earth dan cursor diletakkan tepat di tengah-tengah Ka bah maka akan memperoleh BT Ka bah 39 0 49 34.33 dan lintang Ka bah + 21 0 25 21.04. 2. Rashdul Kiblat 33 Kesempatan yang sangat tepat untuk mengetahui secara persis arah kiblat adalah saat posisi matahari berada tepat di atas Ka bah. Posisi matahari tepat berada di atas Ka bah akan terjadi ketika lintang Ka bah sama dengan deklinasi matahari, pada saat itu matahari berkulminasi tepat berada di atas Ka bah. Dengan demikian arah jatuhnya bayangan benda yang terkena cahaya matahari itu adalah arah kiblat. 34 32 Tepatnya ketika melaksanakn ibadah haji pada hari Selasa 4 Desember 2007 pukul 13.45 s/d 14.30 menggunakan GPSmap Garmin 76CS dengan sinyal 6 s/d 7 satelit. Lihat Ahmad Izzuddin, Menentukan Arah KIblat Praktis, Semarang: Walisongo Press, 2010. 83-84. 33 Rashdul Qiblah adalah ketentuan waktu dimana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk ke arah kiblat. Tanggal tersebut adalah 27 atau 28 Mei dan 15 atau 16 Juli, karena pada tanggal-tanggal tersebut dan jam yang ditentukan matahari tepat berada di atas Ka bah. 34 Susiknan Azhari, Op. Cit., hal. 53.

34 Di dalam penentuan arah kiblat, sepertinya cara ini yang paling sederhana karena tidak perlu menggunakan alat yang canggih dan mahal. Cukup dengan menunggu bayangan dimana matahari tepat berada di atas Ka bah. Dalam satu tahun bisa ditemukan dua kali posisi matahari di atas Ka bah, yaitu pada tanggal : a. 27 atau 28 Mei pukul 11. 57 LMT dan b. 15 atau 16 Juli pukul 12. 06 LMT Apabila waktu Mekkah (LMT) dikonversi menjadi waktu Indonesia bagian barat (WIB) maka harus ditambah dengan 4 jam 21 menit sama dengan pukul 16. 18 WIB (untuk tanggal 27 atau 28 Mei) dan pukul 16. 27 (untuk tanggal 15 atau 16 Juli). 35 Cara ini dapat dilakukan selama masih bisa melihat matahari, sehingga pengukuran menggunakan metode ini juga memiliki kekurangan yaitu bayangan benda yang yang sangat pendek, kabur dan redup, dikarenakan waktu yang digunakan metode ini adalah sore hari. 35 Susiknan Azhari, Op. Cit., hal. 54.