KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DA ERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT MATARAM STANDAR OPRASIONALPROSEDUR (SOP) SAR SAT SABHARA POLRES MATARAM I. DASAR A. KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI No. : Kep/ 17/ V 2011, TTG, NASKAH SEARCH AND RESCUE ( SAR ). B. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. :25 TH. 2011, TTG, SEARCH AND RESCUE ( SAR ) POLRI II. MAKSUD DAN TUJUAN a. Search And Rescue yang selanjutnya disingkat S.A.R adalah usaha dan kegiatan mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah pelayaran, penerbangan, bencana atau musibah lainnya yang timbul karena faktor manusia maupun alam. b. Memberikan kemampuan anggota Polri dalam ikatan tim, unit atau satuan meliputi usaha dan kegiatan pencarian dan pertolongan terhadap korban manusia akibat bencana, musibah pelayaran, penerbangan atau musibah lainnya. III. TAHAPAN-TAHAPAN A. Tahap menyadari Merupakan saat diketahui, disadari terjadinya keadaan darurat musibah, kegiatannya : a. Menerima laporan ttng terjadinya suatu bencana / musibah yang membutuhkan pelaksanaan oprasi sar. b. Mencari informasi ttng peristiwa yg terjadi, meliputi: 1). Jenis musibah terjadi. 2). Posisi atau tempat kejadian. 3). Waktu kejadian. 4). Kemungkinan korban yang ditimbulkan. c. Mencari informasi tentang data - data pendukung operasi SAR : 1). Keadaan cuaca. 2). Arah dan kecepatan angin. 3). Jarak pandang yg dipengaruhi oleh adanya penghalang, seperti kabut, asap dan sejenisnya. 4). Kemungkinan adanya gas beracun. 5).Tanda-tanda medan.
2 B. Tahap persiapan Merupakan saat dilakukan suatu tindakan sbg tanggapan (respons) adanya musibah yg terjadi. Kegiatannya meliputi: 1. Menggolongkan keadaan darurat yang terjadi. 2. Menyiapkan Tim, Unit,/ Satuan SAR Polri yg akan ditugaskan. 3. Menyiagakan peralatan & perlengkapan perorangan, Tim, Unit / Satuan SAR Polri. 4. Mencari data data tambahan, meliputi : a. Perkembangan situasi terakhir dr musibah atau bencana yg terjadi. b. Perkembangan keadaan cuaca terakhir serta kondisi medan. c. lingkungan pd lokasi musibah. C. Tahap perencanaan Merupakan pembuatan rencana operasi yg efektif berupa : 1. Penentuan titik duga. 2. Penghitungan luas area musibah. 3. Pemilihan & penggunaan peralatan & perlengkapan. 4. Cara bertindak. 5. Pelaksanaan koordinasi dg pihak terkait.kegiatannya : a. Mengevaluasi seluruh data yg telah didpt baik data awal maupun data akhir yg berkaitan dg musibah yg terjadi. b. Membuat rencana pencarian yg meliputi : 1) Perkiraan kemungkinan posisi musibah atau MPP (The Mt Probable Position). 2) Luas area pencarian.
3) Pola pencarian. 4) Menentukan peralatan & perlengkapan yg diperlukan. D. Tahap pelaksanaan/operasi Merupakan saat dilakukannya operasi pencarian, pertolongan atau pencarian & pertolongan serta penyelamatan korban manusia, harta benda, kerusakan lingkungan & psikologis akibat bencana / musibah, sekaligus menganalisa & mengevaluasi informasi perkembangan dari lapangan hingga operasi SAR mencapai tujuan. Kegiatannya : 1. Menyiapkan dan memberi briefing kepada personel, meliputi : a. Informasi tentang peristiwa yg terjadi, & gambaran permasalahan yg dihadapi. b. Pembagian tugas. 3 Cara bertindak a. Melakukan pengecekan peralatan & perlengkapan. b. Operasi sesuai dg tugas & cara bertindak yg telah direncanakan & disesuaikan dg keadaan medan yg dihadapi. 2. Setelah menemukan lokasi korban, langkah-langkah yg perlu dilakukan adalah sbb : a Pemeriksaan keadaan terakhhir korban b Menstabilkan kondisi korban yg masih hidup sebelum dilakukan prosedur berikutnya c Identifikasi terhadap korban meninggal dg bantuan ahli d Evakuasi terhadap korban hidup maupun yg meninggal dunia e Jika korban dlm jumlah banyak, maka dilakukan proses pemilahan korban (triage) berdasarkan tingkat kegawatan, dg tujuan untuk memberikan prioritas pemberian tindakan medis awal. f. Melaporkan hasil yg di dpt kepada OSC oleh pimp. lapangan (Katim,Kanit, atau Kasat), tentang : a) Tindakan yg telah dilakukan, & langkah-2 yg akan diambil berikutnya b) Jumlah korban
c) Kondisi korban d) Permintaan bantuan jika diperlukan, baik dukungan medis lanjutan maupun bantuan sementara kemudian pimpinan lapangan bertanggung jawab penuh atas teknis pelaks. dilapangan, teknik manuver yg akan dilakukan, & berwenang utk memutuskan perubahan cara bertindak yg akan dilaksanakan utk menjamin keberhasilan operasi SAR. e) Setelah tugas selesai dilaks, maka pimpinan lapangan memerintahkan anggotanya utk menuju kedaerah yg telah ditentukan utk konsolidasi pers, peralatan & perlengkapan yg digunakan & koordinasi dg OSC utk giat selanjutnya. E. Tahap akhir pelaksanaan tugas. Dilakukan pd saat operasi SAR dinyatakan selesai yang kegiatannya meliputi : a. Menarik personil,peralatan & perlengkapan dari lapangan. b. Pimpinan lap. melakukan konsolidasi & pemeriksaan terhadap keadaan pers, peralatan & perlengkapan yg telah dgunakan. c. Pimpinan lap. membuat lapr. akhir tugas secara tertulis & melaporkan kpd kesatuan sbg pertanggung jawaban pelaks. tugas. d. Mengadakan pemberitaan (public inform) oleh SMC e. Melakukan anev terhdp. giat.ops.sar yg telah dilaks. f. SMC mengembalikan pers. peralatan & perlengkapan SAR Polri kpd instansi Polri, dlm hal SAR Polri bertugas secara gabungan dg SAR Lain dibawah kendali SMC. 4 IV. PENUTUP Naskah Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) Satuan Sabhara tentang Tata Cara Bertindak Personil ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman ini akan diatur kemudian sepanjang tidak bertentangan dengan Pedoman yang telah ada.
Mataram, Januari 2016 KEPALA KEPOLISIAN RESORT MATARAM HERI PRIHANTO, SIK AKBP NRP 72050481