BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Suhu udara pertahun berkisar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

`BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Deskripsi Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Kota Medan

PERSEBARAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA MEDAN. Mbina Pinem 1. Abstrak

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara dan menjadi kota terbesar ketiga di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Wilayah Kota Medan, memiliki luas 1.156,147 Ha dan merupakan pecahan dari

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PROYEK

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN. Tanjung Morawa, Kecamatan Patumbak dan Kecamatan Deli Tua termasuk ke

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA MEDAN TIMUR. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389

BAB III KONDISI UMUM Geografis. Kondisi Umum 14. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. karantina, para penderita penyakit tersebut berangsur angsur sembuh. Mengingat banyaknya

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KECAMATAN KENJERAN. sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bulak, di sebelah Barat

BAB II TINDAK PIDANA YANG MENONJOL DI POLRESTA MEDAN. Polresta Medan memiliki wilayah tugas di Kota Medan dan sebagian

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB II DESKRIPSI UMUM PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN MEDAN SELAYANG SejarahTerbentuknya Kecamatan Medan Selayang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB 2 GAMBARAN UMUM Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Deli Serdang. Desa Bandar Baru berada pada LU dan

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kota Bandar Lampung. Kecamatan kemiling merupakan kecamatan hasil

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan penduduk yang pesat sebagai akibat dari faktor-faktor

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II PROFIL DESA KASIKAN. Propinsi. Desa Kasikan merupakan desa paling ujung sebelum Desa Talang

BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

PROFIL PUSKESMAS II DENPASAR UTARA

BAB III : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. termasuk dalam Kabupaten Lampung Selatan. Sejak berdirinya Kecamatan Teluk

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAERAH PINGGIRAN REL JL.SALAK. Kota Medan adalah salah satu Ibukota propinsi yang terbesar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. kota besar yang ada di Indonesia dan banyak menimbulkan kerugian. Banjir merupakan bencana

BAB II KELURAHAN TANJUNG SELAMAT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pringsewu, secara geografis Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota merupakan sebuah tempat permukiman yang sifatnya permanen

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN POLONIA. A. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Kota Medan Kotamadya Medan adalah salah satu ibukota provinsi yang terbesar penduduknya di Indonesia. Letak Kota Medan berada di bagian timur Provinsi Sumatera Utara serta berada diantara 2 0 29 30-2 0 47 30 lintang utara dan 98 0 35 30-98 0 44 30 bujur timur. Berada pada ketinggian antara 2,5-37,5 meter di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Suhu udara pertahun berkisar antara 27 0 C - 29 0 C. Luas areal Kota Medan adalah 26.510 ha dan secara administratif terbagi atas 21 kecamatan yang mencakup 151 kelurahan. Hal ini dapat dilihat pada tabel: Tabel 2.1. Luas Wilayah Kecamatan di Kota Medan No. Kecamatan Luas (km 2 ) 1. Medan Tuntungan 20,68 2. Medan Selayang 12,81 3. Medan Johor 14,58 4. Medan Amplas 11,19 5. Medan Denai 9,05 6. Medan Tembung 7,99 7. Medan Kota 5,27 8. Medan Area 5,52 9. Medan Baru 5,84 10. Medan Polonia 9,01 11. Medan Maimun 2,98 12. Medan Sunggal 15,44 13. Medan Helvetia 13,16 14. Medan Barat 6,82 15. Medan Petisah 5,33 16. Medan Timur 7,76 17. Medan Perjuangan 4,09 18. Medan Deli 20,84 19. Medan Labuhan 36,67 20. Medan Marelan 23,82 23

21. Medan Belawan 26,25 Total 265,1 Dari luas wilayah keseluruhan Kota Medan, 9.225 ha untuk permukiman, 1.862 ha untuk sektor jasa, dan 740 ha dicadangkan bagi penetapan lokasi perusahaan dan industri. Sisanya seluas 14.693 ha merupakan areal nonurban dan 7.000 ha diantaranya dimanfaatkan sebagai lahan pengembangan untuk sektor pertanian tanaman pangan. Kepadatan penduduk rata-rata Kota Medan adalah 7.520 jiwa/km 2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Medan Perjuangan yakni sebesar 22.813 jiwa/km 2, sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu Kecamatan Medan Labuhan yakni sebesar 2.551 jiwa/km 2. Posisi dan letak Kota Medan berada di dataran Pantai Timur Sumatera Utara persis antara Selat Malaka dan jajaran pegunungan vulkanis yang membujur dari barat laut sampai wilayah tenggara. Secara geografis letak Kota Medan dibatasi oleh: Sebelah Utara Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Sumatera : berbatasan dengan Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Deli Tua dan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sebelah Barat : berbatasan dengan Kota Binjai 24

Jalur transportasi daratan memegang peranan penting untuk Kota Medan dan daerah sekitarnya. Hal ini disebabkan Kota Medan sebagai inti kota yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya melalui sarana angkutan darat. Pembangunan jaringan jalan di Kota Medan diutamakan untuk mendukung sektor ekonomi modern, khususnya industri ekspor. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan menekan biaya pengangkutan, menciptakan akses kepada pasar regional dan internasional sekaligus memperluas pelayanan jasa perkotaan. Kota Medan telah dilengkapi dengan prasarana jalan tol Belmera yang menghubungkan pusat produksi dan Pelabuhan Belawan dengan Tanjung Morawa. Dalam koordinasi pemerintah provinsi, direncanakan pembangunan jalan tol Medan-Binjai dan Medan-Tebing Tinggi sehingga melengkapi kebutuhan jaringan jalan Kota Medan dengan daerah-daerah hinterland-nya. Disamping itu, Kota Medan juga didukung oleh jaringan jalan lintas Sumatera-Jawa yang menghubungkan seluruh provinsi yang ada di Pulau Sumatera-Jawa dengan armada transportasi orang dan barang. Untuk mendukung kelancaran transportasi dalam kota, Kota Medan juga didukung oleh jembatan layang, terminal, dan sarana transportasi perkeretaapian juga sudah sejak lama merupakan sarana pengangkutan orang dan barang yang digunakan untuk masuk dan keluar Kota Medan. Ada empat jalur penting menuju daerah lain dari inti Kota Medan, yaitu: Sebelah Utara : Jalan Kolonel Yos Sudarso menuju Pelabuhan Belawan 25

Sebelah Timur : Jalan Sisingamangaraja. Melalui jalur ini dapat menuju Provinsi Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan Sebelah Selatan : Jalan Letnan Jendral Jamin Ginting. Melalui jalur ini dapat menuju Provinsi Nanggroe Aceh Darusssalam yaitu Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, dan Aceh Barat setelah melewati Kabupaten Karo Sebelah Barat : Jalan Jendral Gatot Subroto. Melalui jalur ini dapat menuju Provinsi Nanggroe Aceh Darusssalam setelah melewati Kabupaten Langkat. Meningkatnya masyarakat miskin di perkotaan sebagai akibat dari urbanisasi dan minimnya perhatian pemerintah tersebut akan mudah diidentifikasi dengan meningkatnya jumlah rumah-rumah liar yang terdapat di kota, seperti di pinggiran rel kereta api, di bawah jembatan, di bantaran sungai, di tanah kaplingan kosong, dan lain-lain. Tentang kehadiran permukiman-permukiman liar ini memang bukanlah hal yang baru di kota-kota besar termasuk Kota Medan. Sudah cukup lama hal ini mewarnai kehidupan kota yang biasanya selalu berdampingan dengan proses urbanisasi (Rusmin Tumanggor dalam Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers, 1982:273). Permukiman masyarakat yang dibangun secara liar dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar. Salah satunya adalah kebersihan lingkungan. Rumah yang berhimpitan, pola perilaku yang tidak sehat, dan sarana kebersihan yang kurang dapat menyebabkan penyakit pada masyarakat. 26

2.2. Kecamatan Medan Timur Kecamatan Medan Timur adalah salah satu kecamatan di Kota Medan yang terdiri dari 11 kelurahan dengan luas wilayah 7,76 km 2. Batas-batas Kecamatan Medan Timur adalah sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Medan Deli : berbatasan dengan Kecamatan Medan Perjuangan : berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota : berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat Kecamatan Medan Timur adalah salah satu pusat perkantoran, perdagangan, dan jasa di Kota Medan dengan penduduknya berjumlah 112.108 jiwa (2006). Di Kecamatan Medan Timur ini terdapat Stasiun Kereta Api Medan yang dikenal dengan "stasiun besar" sebagai salah satu sarana transportasi darat antarkota dan antardaerah dari dan ke Kota Medan. Walaupun bukan sebagai daerah pusat industri, di Kecamatan Medan Timur ini juga banyak terdapat usahausaha industri kecil seperti Moulding dan komponen bahan bangunan (kusen), bengkel kenderaan bermotor, bengkel bubut, show room serta usaha perdagangan dan jasa. Sebagai informasi bagi investor dan masyarakat di Kecamatan Medan Timur ini terdapat: Pusat Perbelanjaan Macan Yaohan di Jl. Merak Jingga Yuki Supermarket di Jl. Prof. HM. Yamin, SH Hotel Angkasa di Jl. Perintis Kemerdekaan Kolam Renang Deli dan Gelanggang Remaja di Jl. Sutomo Ujung Perguruan Tinggi Negeri IAIN di Jl. Sutomo Ujung Medan Perguruan Tinggi Swasta Nommensen di Jl. Sutomo 27

RSU Pirngadi di Jl. Prof. HM. Yamin, SH Kantor Telkom di Jl. Prof. HM. Yamin, SH Indosat di Jl. Perintis Kemerdekaan. 2.3. Kelurahan Durian Kelurahan Durian adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Timur Kota Medan. Batas-batas wilayah Kelurahan Durian adalah sebagai berikut : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : berbatasan dengan Kelurahan Glugur Darat II : berbatasan dengan Kelurahan Sidorame Barat II : berbatasan dengan Kelurahan Gaharu : berbatasan dengan Kelurahan Silalas dan Kelurahan Glugur Kota 2.3.1. Keadaan Demografi Penduduk Kelurahan Durian Masyarakat yang tinggal di Kelurahan Durian terdiri dari warga pribumi, keturunan asing, dan warga negara asing. Sebanyak 71,76 % warga pribumi; 28,21 % keturunan asing, dan sisanya warga negara asing. Hal ini dapat dilihat pada tabel: Tabel 2.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Kewarganegaraan dan Jenis Kelamin di Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur Tahun 2010 No. Status Kewarganegaraan Laki-laki Perempuan Jumlah % 1. Warga Negara Indonesia Pribumi 4.254 4.193 8.447 71,76 2. Warga Negara Indonesia Keturunan Asing 1.604 1.717 3.321 28,21 3. Warga Negara Asing 1 3 4 0,03 Jumlah 5.859 5.913 11.772 100,00 Timur Tahun 2010 28

Mayoritas agama masyarakat Kelurahan Durian adalah Islam yakni sebesar 51,15 %. Terbesar kedua adalah Budha sebesar 26,56 % dan diikuti Kristen Protestan sebesar 20,04 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama dan Jumlah (orang) di Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur Tahun 2010 No. Agama Jumlah (orang) % 1. Islam 6.021 51,15 2. Kristen Protestan 2.359 20,04 3. Kristen Katolik 214 1,82 4. Budha 3.127 26,56 5. Hindu 41 0,35 6. Sikh 20 0,17 Jumlah 11.772 100,00 Penduduk Kelurahan Durian terdiri dari banyak suku bangsa. Warga Tionghoa merupakan penduduk yang paling banyak di kelurahan tersebut yakni sebesar 26,63%, meskipun hanya terpaut 5 % dari suku Tapanuli yang menduduki jumlah kedua. Warga Matras merupakan penduduk minoritas di Kelurahan Durian. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa dan Jumlah (orang) di Kelurahan Durian Kecamatan Medan Timur Tahun 2010 No. Suku Bangsa Jumlah (orang) % 1. Tionghoa 3.135 26.63 2. Tapanuli 2.576 21.88 3. Minang 1.611 13.68 4. Simalungun 1.477 12.54 5. Jawa 1.286 10.92 6. Melayu 761 6.46 7. Manado 310 2.63 8. Karo 224 1.90 29

9. Nias 178 1.51 10. Aceh 154 1.30 11. Matras 70 0.59 Jumlah 11.772 100,00 Pada umumnya, penduduk Kelurahan Durian berpendidikan tamatan SMA. Terbanyak kedua tamatan SLTP dan hanya sedikit yang mempunyai tamatan perguruan tinggi atau sarjana. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.5. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jumlah (orang) di Kelurahan Durian Kecamatan Medan No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) % 1. Belum Sekolah 1.242 10.55 2. Tidak tamat SD 2.322 19.72 3. Tamat SD/ Sederajat 2.473 21.01 4. Tamat SLTP/ Sederajat 2.447 20.79 5. Tamat SLTA/ Sederajat 2.466 20.95 6. Tamat Akademi 531 4.51 7. Perguruan Tinggi/ Sarjana 286 2.43 Jumlah 11.772 100,00 Jenis pekerjaan yang paling dominan penduduk Kelurahan Durian adalah wirasawasta yakni sebesar 22,55 %, sedangkan jenis pekerjaan penduduk yang paling sedikit yaitu nelayan dan bertani. Masing-masing sebanyak 3 orang atau 0,03 %. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 30

Tabel 2.6. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Jumlah (orang) di Kelurahan Durian Kecamatan Medan No. Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) % 1. Wiraswasta 2.654 22.55 2. Pegawai Swasta 1.579 13.41 3. Pensiunan 475 4.03 4. Pegawai Negeri Sipil 408 3.47 5. ABRI 64 0.54 6. Pegawai BUMN 60 0.51 7. Supir 59 0.50 8. Nelayan 3 0.03 9. Tani 3 0.03 Jumlah 11.772 100,00 2.3.2. Fasilitas Umum yang Terdapat di Kelurahan Durian Tempat ibadah merupakan salah satu fasilitas umum yang ada di Kelurahan Durian. Tempat ibadah yang banyak ditemui di Kelurahan Durian yaitu masjid dan langgar (mushola) yakni masing-masing ada 4 buah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.7. Distribusi Tempat Ibadah Berdasarkan Tempat Ibadah dan Jumlah Unit di Kelurahan Durian Kecamatan Medan No. Tempat Ibadah Jumlah Unit 1. Masjid 4 2. Mushola/ Langgar 4 3. Gereja Kristen Protestan 1 4. Gereja Kristen Katholik - 5. Wihara 2 6. Pura - Jumlah 11 Fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Durian hanya posyandu, praktek dokter, apotek, dan balai pengobatan/ klinik. Untuk lebih jelas 31

mengenai jumlah masing-masing fasilitas kesehatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.8. Distribusi Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Jenis Fasilitas Kesehatan dan Jumlah Unit di Kelurahan Durian Kecamatan Medan No. Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah Unit 1. Rumah Sakit Umum - 2. Puskesmas - 3. Puskesmas Pembantu - 4. Poliklinik/ Balai Pengobatan 1 5. Apotek 6 6. Posyandu 9 7. Praktek Dokter 5 Jumlah 21 Fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Durian hanya Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Hal ini disebabkan sebagian besar wilayah Kelurahan Durian adalah pusat pertokoan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2.9. Distribusi Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Jenis Fasilitas Pendidikan dan Jumlah Unit di Kelurahan Durian Kecamatan Medan No. Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah 1. Perguruan Tinggi - 2. SLTA/ Sederajat - 3. SLTP/ Sederajat - 4. SD/ Sederajat 1 5. Taman Kanak-kanak 2 Jumlah 3 32

2. 4. Gambaran Umum Masyarakat di Bantaran Rel Kereta Api 2.4.1. Sejarah Pemukiman Menurut cerita sebagian warga pemukiman di rel kereta api ini berdiri sekitar tahun 1970-an. Yang pertama kali mendirikan rumah disini adalah orangorang Batak perantauan di Kota Medan yang sudah memiliki istri. Awalnya sebelum menikah mereka tidaklah tinggal disini melainkan menyewa di rumah kontrakan, setelah menikah maka otomatis tempat tinggal yang dibutuhkan pun akan semakin besar, untuk itu diperlukan tempat baru. Biasanya mereka hanyalah buruh-buruh kasar atau sopir angkot dengan gaji pas-pasan. Sebenarnya mereka hanya mengikuti jejak orang yang mendirikan rumah di bantaran rel kereta api lainnya sebelum mereka. Pada awalnya rumah-rumah disini adalah hunian-hunian darurat yang terbuat dari papan bekas atau kardus yang mereka didirikan secara mandiri, namun lama kelamaan rumah-rumah yang mereka huni ini kondisinya semakin baik, bahkan sudah ada yang menjadi rumah permanen dengan dinding dan lantainya seluruhnya terbuat dari semen. Lokasi penelitian ini terbentang dari Jalan Bambu II sampai Jalan Karantina, berrikut adalah batas-batas nya: Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Karantina Kelurahan Glugur Darat I Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sidorame Barat II Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Sutomo Ujung Kelurahan Durian Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Glugur Kelurahan Glugur Kota 33

Secara administratif daerah ini termasuk dalam Kelurahan Durian dan Kelurahan Glugur Kota, namun demikian secara data mereka ini termasuk warga Kelurahan Durian, walaupun secara geografis sebagian tanah yang ditempatinya adalah daerah administratif Kelurahan Glugur Kota. Ini disebabkan karena masyarakat yang tinggal disini pada umumnya mengurus masalah KTP dan masalah administrasi lainnya adalah di Kantor Kelurahan Durian. Alasan mereka mendaftar sebagai warga Kelurahan Durian adalah masalah jarak, dimana Kantor Lurah Durian lebih dekat dari pada Kantor Lurah Glugur Kota. Sebenarnya lahan yang mereka tempati ini adalah kawasan hijau yang harus bebas dari pemukiman dan lahan yang mereka tempati ini adalah milik PT Kereta Api Indonesia. Menurut cerita masyarakat, orang yang pertama kali membuat pemukiman disini adalah komunitas perantau orang Batak Toba. Namun walaupun begitu lahan-lahan yang kosong disini masih banyak dijumpai, tapi bukan berarti itu bebas untuk ditinggali, biasanya lahan kosong itu sudah ada pemiliknya yaitu orang yang sudah pindah dari sini. Jadi, jika ingin memakai tanah tersebut haruslah minta izin kepada pemilik sebelumnya yang biasanya harus disewakan. 2.4.2. Kepadatan Penduduk Pemukiman-pemukiman marginal yang tinggal di bantaran sungai, rel kereta api atau di bawah jembatan biasanya adalah pemukiman yang sangat padat. Ini disebabkan kondisi tanah yang mereka tempati sangat terbatas dan biasanya adalah tanah ilegal (bukan milik sendiri). Kepadatan penduduk di bantaran kereta api ini pun sangat terlihat jelas, dimana jarak antar rumah terlihat sangat rapat bahkan kebanyakan antara rumah yang satu dengan rumah yang 34

lainnya hanya dibatasi oleh dinding saja dengan kondisi rumah yang juga sangat kecil dan sederhana. Tiap-tiap rumah rata-rata dihuni oleh 5 orang dengan ukuran rumah 4 x 5 meter. 35