Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia

dokumen-dokumen yang mirip
Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengadaan Alutsista. J. Danang Widoyoko Indonesia Corruption Watch

BAB I PENDAHULUAN. Pengadaan barang/jasa pemerintah diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. optimalnnya dampak dari peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah

Mengenal KPK dan Upaya Pemberantasan Korupsi Dedie A. Rachim Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat

Korupsi tidak hanya dilakukan oleh penyelenggara negara, tetapi juga melibatkan pihak lain, sehingga merusak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Peran Audit untuk Mengungkap Penyalahgunaan Anggaran Proyek di Perusahaan Jasa Konstruksi Oleh : Putu Sukma Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

barang dan jasa yang dibutuhkan, untuk mendapatkan mitra kerja yang sesuai dengan kriteria perusahaan diperlukan suatu proses untuk pemilihan

KIP dan Gerakan Antikorupsi. Adnan Topan Husodo Wakil Koordinator ICW

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, dalam kehidupan kita sehari hari tindak kejahatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga

TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PENGADAAN BARANG/JASA DAN CATATAN PENTING UNTUK MENGHINDARINYA

Komisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

ANALISIS POTENSI KORUPSI ANGGARAN DAERAH. Training Analisis dan Advokasi APBD Banda Aceh, ICW-2012

Forum Dialog Pencegahan, Penanganan dan Penindakan Kesalahan, Kecurangan dan Korupsi (P3K3) Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017

BAB I PENDAHULUAN. dikuatkan dan diatur oleh perundang-undangan yang berlaku. Dengan

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

MATERI 1 PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya. versi_9.1 1

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. kecurangan tersebut menjadi berita utama (Mesmer-Magnus dan. Viswesvaran, 2005). Kasus kecurangan yang menghebohkan dunia pasar

KECURANGAN (FRUD) PADA BANK SYARIAH

Daftar Isi. Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana

RAPAT KERJA NASIONAL ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA

V. KESIMPULAN DAN SARAN

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, teknologi telah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. segala jenis kejahatan yang semakin merajalela. Tidak hanya kejahatan yang

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kinerja yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil serta caracara

LARANGAN PERSEKONGKOLAN DALAM TENDER SESUAI DENGAN PASAL 22 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 DAN PERATURAN KPPU NOMOR 2 TAHUN 2010

Tanggapan Anda terhadap rencana kenaikkan gaji pejabat publik, khususnya menteri, per 1 Januari 2010?

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

Langkah-Langkah Pencegahan Korupsi

Teguh Kurniawan

ANALISIS POTENSI PENYIMPANGAN DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI Oleh:

BAB 11 TINDAKAN KORUPSI DAN PENYEBABNYA

PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya

Outlook Dana Desa 2018 Potensi Penyalahgunaan Anggaran Desa di Tahun Politik

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesarbesarnya.

2013 masih tahun korupsi PBJ DARURAT PENGADAAN BARANG DAN JASA

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun BPK merupakan suatu lembaga negara yang bebas dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

MATERI. Gambaran Umum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Kebijakan Umum Pengadaan Barang/jasa. Para Pihak Yang Terkait Pengadaan Barang/Jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sumber : UNDP tentang indeks pembangunan manusia indonesia

BAB V PENUTUP. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis pengaruh persepsi tentang

PERAN BPKP DALAM PENANGANAN KASUS BERINDIKASI KORUPSI INSTANSI PEMERINTAH

MONITORING PERADILAN DI ACEH SELAMA TAHUN Lhokseumawe, 26 Desember 2011

POTENSI KORUPSI DANA DESA DAN SANKSI HUKUMNYA pada

Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Independensi Integritas Profesionalisme

PELATIHAN KEPALA PROYEK BANGUNAN GEDUNG

Peta Potensi Korupsi Dana Kapitasi Program JKN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Reformasi di Indonesia dari Zaman orde baru telah mendorong terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak tuntutan publik agar terciptanya tata kelola yang baik, agar

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN WONOSOBO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku organisasi yang mencerminkan kejujuran dan etika yang dikomunikasikan

TINJAUAN PUSTAKA. Persaingan dalam dunia bisnis merupakan salah satu bentuk perbuatan yang dapat

PBJ, KORUPSI & REFORMASI BIROKRASI

ETIK UMB PENGERTIAN KORUPSI PRINSIP ANTI-KORUPSI. Norita ST., MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN. mengoperasikan sistem operasi instansi atau perusahaan.

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

PERTEMUAN 3: FRAUD DAN ERROR

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 200

terhadap pengelolaan pelayanan terpadu satu pintu. Oleh karena itu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menyadari pentingnya sikap yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, teknologi informasi komunikasi (TIK) semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Pengendalian internal

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan titik terang, untuk mendorong perubahan dalam tata kelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien

Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Jalan Perubahan Ketiga: Pemberantasan Kejahatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup PEMBANGUNAN SEBAGAI HAK RAKYAT

AUDIT MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PENGADAAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses tender merupakan persaingan antara para penyedia barang

Tren Pemberantasan Korupsi Divisi Investigasi Dan Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good governance. Hal ini memang wajar, karena beberapa penelitian

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lemb

PERTEMUAN 4: JENIS-JENIS KECURANGAN

Informasi Mengenai LSM itu Hak Publik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dalam negeri dan pertahanan, (2) untuk menyelenggarakan peradilan,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh Barang dan Jasa oleh Kementerian, Lembaga, Satuan Kerja

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BARANG DAN JASA NEGARA

Transkripsi:

Mencegah Korupsi di Bidang Pengadaan Barang & Jasa Instansi Pemerintah Oleh : Adnan Topan Husodo (Wakil Koordinator ICW) Fakultas Hukum UI, 22 Juni 2010

Fakta Korupsi di Sektor Pengadaan Tidak ada korupsi yang ongkosnya semahal korupsi dalam pengadaan barang dan jasa (Donald Strombom, 1998) Bank Dunia secara kasar memperkirakan 50 % dana sebesar US$ 10 miliar menguap karena korupsi (World Bank, 2001) Terdapat 81 kasus indikasi korupsi di sektor pengadaan yang modusnya mark-up, manipulasi dokumen/data tender serta penunjukan langsung (ICW, 2008)

Alasan Utama Transaksi Ilegal Dalam Praktek Pengadaan (Sisi pengusaha) Perusahaan atau pengusaha rela membayar untuk bisa diikutsertakan dalam daftar prakualifikasi dan untuk membatasi peserta tender. perusahaan juga rela membayar untuk mendapatkan informasi mengenai proyek dari orang dalam. pembayaran ilegal membuat pejabat dapat pengatur spesifikasi tender sehingga perusahaan yang membayar itu akan menjadi satu-satunya satunya pemasok yang lolos prakualifikasi. pembayaran ilegal itu dimaksudkan untuk memenangkan kontrak. (Susan Rose- Ackerman, 2006).

Alasan Utama Transaksi Ilegal Dalam Praktek Pengadaan (Sisi pejabat publik) Sumber utama keuangan politik, khususnya di daerah Mempertahankan dan memperkuat relasi politik-bisnis Sebagai ongkos birokrasi

Modus Korupsi Pengadaan UN Office for Drug Control and Crime Prevention (UN-ODCCP) mempublikasikan 10 bentuk korupsi yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa pemerintahan. Modus Korupsi Pengadaan dapat dilacak pada setiap tahapan pengadaan.

Modus Korupsi Pengadaan Pemalsuan (Fraud) Penyuapan (Bribery) Penggelapan (emblezzlement) Uang Komisi (commission) Pemerasan (Extortion) Pilih Kasih (Favoritism) Penyalahgunaan Wewenang (Abuses of Discretion) Bisnis orang dalam (Insider trading) Nepotisme (Nepotism) Sumbangan Ilegal (Illegal Contribution)

Modus Korupsi Pengadaan yang Kerap Ditemukan Pelaksanaan proyek fiktif Harga proyek digelembungkan hingga 100% lebih Penunjukan langsung Cacat prosedur (rekayasa lelang/mengarahkan pemenang) Sub-kontrak k proyek illegal l Publikasi fiktif pengumuman lelang dan pemenangnya

Sebab Korupsi Pengadaan Peraturan Pengadaan memberi diskresi bagi praktek kpl PL, tidak kdi diaturnya mekanisme keluhan, tiadanya sanksi wajib dan tegas bagi pelaku. Struktur Panitia Pengadaan Lelang rentan terhadap tekanan internal maupun eksternal, kemampuan teknis tidak menjadi prioritas. Mekanisme insentif buruk, tidak ada reward bagi panitia yang bertindak jujur dan bersih. Lemahnya sanksi administratif dan hukum bagi pelanggar. Sistem lelang tertutup (dokumen yang berhubungan dengan lelang sulit diakses oleh publik). Penegakan audit yang lemah karena tercemar oleh praktek korupsi itu sendiri (hasil audit direduksi, dipesan sesuai keinginan).

Upaya Pencegahan Kerangka hukum harus mengakomodasi aturan yang jelas, meniadakan diskresi, komprehensif dan transparan. Dalam konteks k lokal, l Pemerintah Daerah bisa secara mandiri membangun sistem pengadaan barang dan jasa yang transparan dan akuntabel dibawah naungan Peraturan Daerah. Meningkatkan persaingan usaha. Memudahkan dan membuka peraturan/prosedur. Prosedur sedemikian rupa dibuat sederhana, cepat dan tetap/tidak multi tafsir. Membuat kepanitian lelang yang independen, d khususnya terhadap intervensi dari pejabat diatasnya.

Membuka peluang bagi publik untuk mengawasi proses pelelangan l dengan menyediakan segala informasi dan dokumen yang dibutuhkan untuk kerja pengawasan, membagi tugas dan tanggung jawab secara jelas, adanya kewenangan yang pasti sehingga meningkatkan akuntabilitas sistem pelelangan. menghidupkan fungsi mekanisme komplain, baik yang disampaikan oleh peserta lelang maupun publik yang mengawasi. menegakkan sanksi yang tegas, baik yang bersifat administratif dan hukum bagi perusahaan/pengusaha maupun pejabat pemerintah yang bermain dan melakukan kecurangan dalam pelaksanaan lelang (blacklist perusahaan). Mereduksi sistem pelelangan yang membuka kesempatan bagi para pihak

Apa yang biasanya dilakukan ICW? Menginvestigasi i kualifikasi i perusahaan. Menelusuri keterkaitan rekanan dengan aparat di instansi pemberi proyek. Menelusuri keterkaitan antar rekanan. Membandingkan harga hasil tender dengan harga pasar wajar. Menelusuri output proyek dengan alokasi anggaran yang diberikan (analisa biaya/kinerja). Menelusuri alasan dilakukannya penunjukan langsung. Mengkaji otentisitas dokumen lelang.

Hambatan Membongkar Korupsi Pengadaan. Tender tertutup. Panitia tender tidak transparan. Tidak ada ruang/mekanisme partisipasi dan kontrol publik. Konfirmasi harga penawaran (tidak adanya standar harga). Spesifikasi terlalu rumit. Peserta lelang l yang dirugikan ik tidak kooperatif.

Rekomendasi Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi anggaran. Adanya uji publik terhadap proses pengadaan. Adanya transparansi (UU Keterbukaan Informasi Publik No 14/2008) harus menjadi alat dan landasan dalam menjalankan pelelangan)

Terima Kasih