Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraksi Madu Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID

IV. PERANCANGAN SISTEM

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

Sistem Pengendalian Suhu Pada Tungku Bakar Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

II. PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENGENDALI PERLAMBATAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN SENSOR ULTRASONIK

Eka Mandayatma *a), Fahmawati Hamida a), Hanifa Hasna Fawwaz a),

PERANCANGAN KONTROLER PENGGANTI ELECTRONIC CONTROL UNIT UNTUK MENGATUR POSISI SUDUT FLAP PADA MODEL MINIATUR PESAWAT N-219

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGENDALIAN KECEPATAN PUTARAN GAS ENGINE

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

APLIKASI KONTROLER PID DALAM PENGENDALIAN POSISI STAMPING ROD BERBASIS PNEUMATIC MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Pengendalian Temperatur pada Proses Pengeringan Gabah Menggunakan Alat Rotary Dryer Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PENGENDALIAN TEKANAN PADA SISTEM HOMOGENISASI SUSU DENGAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO UNO

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA. 4.1 Pengujian Fungsi Alih Tegangan (Duty Cycle) terhadap Motor

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

Gambar 1. Screw conveyor dan Belt conveyor

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

PENERAPAN ALGORITMA KENDALI PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE PADA SISTEM REAL TIME UNTUK MEMPELAJARI TANGGAPAN TRANSIEN

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

Sistem Pengendali Suhu Otomatis Pada Inkubator Fermentasi Yoghurt Berbasis Mikrokontroler Dengan Metode Logika Fuzzy

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PENGENDALIAN SUDUT CERMIN DATAR PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

YONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER BERBEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 diagram blok rangkaian

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB 3 PERANCANGAN KENDALI MOTOR DC. Perancangan kendali motor DC dalam skripsi ini meliputi perancangan motor

Transkripsi:

1 Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID Rievqi Alghoffary, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang siswoyo. Abstrak Pengontrolan kecepatan pada alat ektraktor madu menggunakan motor DC menyempurnakan alat ekstraktor yang masih diputar secara manual. Hal tersebut diharapkan memiliki proses tingkat efisiensi yang lebih baik. Digunakan Kontroler PID untuk mengurangi kesalahan, sehingga putaran motor dapat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Pada skripsi ini digunakan metode hand tunning. Dalam pembuatannya digunakan Arduino Uno Rev3, sensor optocoupler BS5-T2M, motor DC. Dari hasil pengujian terhadap aplikasi kontroler PID dengan menggunakan metode hand tunning ini didapatkan nilai kp=0.1 ki= 0.0000001 dan kd =15 yang menunjukkan bahwa respons sistem untuk pengendalian kecepatan putaran pada alat ekstraktor madu mempunyai error steady state sebesar 1.67% dan overshoot sebesar 11.8%. Dari pengujian juga didapatkan toleransi kesalahan sebesar 2% - 5%. Kata kunci : PID, Alat Ekstaktor Madu, Sistem Pengontrolan Kecepatan. S I. PENDAHULUAN emakin berkembangnya ilmu pengetahuan memberikan dampak positif pada perkembangan dunia elektronik khususnya pada bidang sistem kontrol. Salah satunya adalah aplikasi teknik elektro yang diterapkan pada alat ekstraktor madu menggunakan motor DC. Pada saat ini, masih banyak alat ekstraktor madu yang diputar secara manual sehingga memungkinkan terjadi human error karena melakukan pekerjaan secara berulang-ulang Hal ini tentunya memiliki kerugian yang cukup banyak, karena tidak jarang pula madu tidak keluar secara keseluruhan dan larva ikut keluar sehingga dapat menyebabkan kematian larva. Padahal larva itulah yang akan dikembang biakkan kembali oleh peternak agar panen dapat terus berlanjut, hal ini terjadi karena pengaruh putaran yang tidak stabil Sehubungan dengan banyaknnya alat ekstraktor madu yang diopersikan secara manual, kami ingin memberikan suatu inovasi dengan merancang suatu alat yang putarannya dapat dikontrol secara stabil. Kontroler yang digunakan pada laporan pengembangan ini adalah Proporsional Integral Differential (PID). PID adalah kontroler yang merupakan gabungan dari kontroler proposional, kontroler integral dan kontroler differensial. Gabungan dari ketiga kontroler ini diharapkan agar mendapat keluaran sistem yang mencapai steady state karena bisa saling menutupi kekurangan. Keuntungan dari kontroler PID adalah merupakan sebuah sistem yang sederhana sehingga lebih cepat dalam mengambil sebuah keputusan. Diharapkan dengan menggunakan kontroler PID performa sistem yang didapatkan reaksi sistem yang didapatkan menjadi lebih cepat, mengurangi offset dan menghasilkan perubahan awal yang besar. Dengan menggunakan kontroler PID diharapkan putaran pada alat ekstraktor madu dapat dipertahankan sesuai dengan yang diinginkan. Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu perancangan, pengujian serta keterbatasan madu maka hasil yang ingin kami capai adalah pengaturan kecepatan putaran yang stabil pada pada alat ekstraktor madu dengan beban yang telah ditetapkan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ekstraktor Spesifikasi alat yang dirancang adalah sebagai berikut: Gambar 1 Alat Ekstraktor Madu Alat ekstraktor dengan ukuran Tinggi : 70 cm Diameter : 40 cm Kapasitas : 2 sarang madu Bahan:Stainless Steel dengan tebal 1.5 mm B. Motor DC(Direct Current) Motor DC berfungsi sebagai aktuator pada alat ekstraktor. Cara kerja dari motor DC ini yaitu dengan mengatur kecepatan putaran alat ekstraktor sesuai dengan perintah kontroler. Perancangan pemasangan motor DC pada alat dapat dilihat dalam Gambar 2. Jurnal Seminar Hasil, Januari 2014 Rievqi Alghoffary (0910630092)

2 Gambar 2 Pemasangan motor DC pada alat ekstraktor C. Sensor Kecepatan Optocoupler Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Sensor Optocoupler ditunjukan pada Gambar 3. Gambar 5 Respon PID kp=0.1 Setelah diperoleh nilai Kp yang cukup baik, Untuk mengurangi overshoot maka digunakanlah kontroler derivative. Grafik respon kecepatan putaran dengan kontroler derivative ditunjukkan dalam Gambar 6. Gambar 3 Sensor Kecepatan Optocoupler Sensor optocoupler digunakan sebagai pengukur kecepatan putaran motor DC(Direct Current). Penempatan sensor ini tepat sejajar dengan motor DC(Direct Current), jadi setiap perubahan kecepatan dari motor DC(Direct Current) akan ikut mempengaruhi perubahan jumlah pulsa Sistem perancangan dan hasil perancangan optocoupler ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 6 Respon PID kp=0.1 kd=15 Untuk mengurangi offset yang terjadi maka digunakanlah kontroler integral. Grafik respon kecepatan putaran dengan kontroler integral ditunjukkan dalam Gambar 7. Gambar 7. Respon PID kp=0.1 ki=0.0000005 kd=15 Gambar 4 Perancangan Sensor Optocoupler D. Perancangan Kontroler PID Ada berbagai macam meteode dalam melakukan tunning kontroler PID, antara lain Ziegler-Nichols tuning, loop tuning, metode analitis, optimisasi, pole placement, auto tuning, dan hand tuning [5]. Pada perancangan kontroler PID di sistem pengendalian kecepatan putaran kali ini menggunakan metode Hand- Tunning untuk menentukan parameter Kp, Ki, dan Kd. Untuk Proses tuning parameter PID ini dilakukan dengan cara mengatur nilai Kp hingga didapatkan respon sistem yang mendekati setpoint 400 rpm. Keluaran respon setelah diberikan nilai Kp ditunjukan pada Gambar 5. Proses tuning parameter PID ini dilakukan dengan cara memberikan masukan unit step pada sistem agar bisa didapatkan grafik yang berosilasi. Setelah itu grafik dianalisa hasil tuning parameter kontroler diperoleh nilai Kp = 0.1 dan Ki = 0,0000001 dan kd=15 didapatkan respon yang baik dengan maximum overshoot (Mp) yaitu 21.23% dan error steady state (Ess) dibawah 2%. E. Arduino Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-dc atau baterai untuk menjalankannya. Jurnal Seminar Hasil, Januari 2014 Rievqi Alghoffary (0910633070)

3 Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-toserial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.[4] pemasangan motor DC pada tabung ekstraktor ditunjukan pada Gambar 11. Gambar 8 Tampak depan Arduino Uno III. PERANCANGAN ALAT A. Perancangan Sistem Perancangan dan pembuatan alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu perancangan dan pembuatan perangkat keras serta perancangan dan pembuatan perangkat lunak. Perancangan dan pembuatan alat dilakukan secara bertahap untuk memudahkan analisis sistem. Beberapa aspek yang perlu dijelaskan dalam bab ini meliputi: 1. Perancangan perangkat keras (mekanik alat ekstraktor, rangkaian sensor optocoupler, motor DC sebagai penggerak). 2. Perancangan perangkat lunak (perancangan algoritma kontrol PID pada software arduino ERW 1.0.5). Gambar 11. Pemasangan motor pada ekstraktor Motor DC dipasang terhubung pada as pada tabung alat ekstraktor menggunakan belt dengan tujuan putaran yang dihasilkan oleh motor DC lebih ringan sehingga dapat mencapai kecepatan yang diinginkan. E. Modul Arduino Uno Rev.3 Modul arduino yang digunakan adalah jenis Arduino Uno Rev-3. Arduino tersebut digunakan sebagai ADC, kontroler, dan pemberi sinyal PWM. Arduino mampu menerima tegangan masuk ke ADC yang ada pada arduino, yaitu antara 0-5V. Untuk mengontrol plan, Arduino perlu diprogram menggunakan Arduino ERW 1.0.5. Sedangkan output yang dikeluarkan oleh arduino dapat berupa sinyal PWM. B. Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem yang dirancang ditunjukkan dalam Gambar 9. Gambar 12 Arduino Uno Rev3 Gambar 9 Blok Diagram Sistem C. Perancangan Perangkat Keras (Hardware) Alat ekstraksi berbahan stainless steel yang digunakan sebagai material utama dengan kapasitas 2 sarang madu.. Berikut perancangannya dalam Gambar 10. Gambar 10 Perancangan Alat Ekstraktor D. Motor DC(Direct Current) Motor DC berfungsi untuk memutar alat ekstraktor yang berisi sarang madu yang akan diekstrak. Motor DC terpasang pulley yang terhubung langsung dengan pulley pada as tabung menggunakan belt. Perancangan Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Perancangan penggunaan pin input/output dapat dilihat dalam Table 1. Tabel 1 Fungsi Pin Arduino Uno Rev3 No Pin Fungsi 1 2 LCD D7 pin 2 3 LCD D6 pin 3 4 LCD D5 pin 4 5 LCD D4 pin 5 6 Jalur masukan PWM 6 5v Jalur masukan catu daya 5 volt 7 GND Jalur masukan ground 8 10 LCD D7 pin 9 11 LCD Enable pin Jurnal Seminar Hasil, Januari 2014 Rievqi Alghoffary (0910630092)

4 10 11 12 13 LCD RS pin Jalur Masukan LED dari optocouper Hasil pengujian sensor Optocoupler ditunjukkan pada Tabel 2. F. Perancangan Perangkat Lunak Pada penelitian ini pemrograman keseluruhan sistem menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan software Arduino 1.0.5. Flowchart perancangan perangkat lunak ditunjukkan dalam Gambar 13. PWM RPM sensor RPM praktek 0 0 0 10 0 0 20 0 0 30 237.6 269.3 40 408.24 445.8 50 576.72 608.4 60 727.92 756.3 70 880.2 885.1 80 986.04 1001 90 1092.96 1098 100 1175.04 1183 110 1249.56 1256 120 1312.2 1319 130 1369.44 1373 140 1435.32 1418 150 1465.56 1458 160 1505.52 1492 170 1546.56 1526 180 1553.04 1551 190 1593 1579 200 1607.04 1601 210 1640.52 1618 220 1662.12 1649 230 1670.76 1653 240 1691.28 1679 250 1774.44 1754 Tabel 2 Hasil Pengujian Sensor Optocoupler Gambar 13. Flowchart Program IV. PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pengujian ini meliputi: pengujian driver, hubungan PWM dengan kecepatan motor,pengujian sensor Optocoupler BS5-T2M dan pengujian sistem secara keseluruhan. Pengujian di atas dilakukan dengan tujuan memperoleh karakteristik dari tiap alat yang kemudian dapat dilakukan penyesuaian pada sistem. A. Pengujian Sensor Optocoupler Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan data keluaran dari sensor optocoupler dengan data praktek menggunakan tachometer. Hasilnya tampak pada Gambar 14. Gambar 14 Grafik Perbandingan Nilai Pembacaan Sensor Kecepatan dengan Data Praktek Dari data tabel 2, ditunjukkan bahwa terdapat rata-rata error sebesar 0.45 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian sensor optocoupler secara praktek sesuai dengan data pengukuran praktek menggunakan tachometer dan sensor berjalan dengan baik. B. Pengujian Driver Motor Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai masukan duty cycle yang diberikan dengan respon duty cycle pada driver EMS H-Bridge 30 A. Berikut hasil dari pengujiandriver EMS H-Bridge 30 A dalam Tabel 3. Duty cycle (PWM MK) 4.35 8.14 12.1 16.1 20 23.9 27.7 31.6 35.5 39.4 43.3 47.3 51.2 55.1 59 62.9 66.8 Duty Cycle Driver 5.52 8.9 12.5 16.4 2 24.3 28.1 31.9 35.8 39.7 43.6 47.6 51.5 55.4 59.3 63.2 67.1 Error 1.17 0.76 0.4 0.4 0.4 Jurnal Seminar Hasil, Januari 2014 Rievqi Alghoffary (0910633070)

5 70.7 74.6 78.6 82.4 86.3 90.2 94.2 97.7 Error ratarata 71 74.9 78.9 82.7 86.6 90.5 94.4 97.7 0.2 0 492 Dari grafik di atas,diketahui bahwa hasil respon memiliki % error sebagai berikut: % Ess = x 100 = x 100 % = 1.67 % Tabel 3 Hasil Nilai Pengujian Driver EMS H-Bridge 30 A Berdasarkan tabel 4 ditunjukkan bahwa terdapat ratarata error sebesar 4, sehingga dapat disimpulkan driver dapat bekerja dengan baik. C. Pengujian Kecepatan Motor Pengujian kecepatan motor dilakukan dengan memberikan nilai PWM sebesar 0 255, kemudian diperoleh respon kecepatan motor seperti Gambar 13. Dari grafik di atas, terjadi overshoot dengan nilai sebesar: % Mp = x 100 % = x 100 % = 11.8 % Gambar 13. Grafik Hubungan PWM dengan Kecepatan Motor Dari Gambar 13 dapat dilihat motor mulai berputar di kisaran PWM 30-40, kecepatan motor mengalami perubahan yang besar dalam kisaran PWM 45 100 sedangkan pada PWM 100-255 perubahan kecepatan tidak begitu besar. D. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Data dari hasil pengujian secara keseluruhan untuk mengetahui kinerja perangkat keras dan perangkat lunak serta mengetahui respon keseluruhan sistem dengan PID yang ditampilkan dalam serial monitor dan LCD yang terpasang. Implementasi nilai parameter PID yang telah dihitung yaitu kp=0.1 ki= 0.0000001 dan kd =15 dengan Setpoint 400. Grafik tersebut dapat dilihat di dalam Gambar 14. V. PENUTUP A. Kesimpulan Dari perancangan, pengujian dan pengamatan yang telah dilakukan pada penelitian sistem pengendalian kecepatan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1). Berdasarkan data respons sistem yang diperoleh dari pengujian dengan menggunakan metode hand tunning, maka parameter kontroler PID dapat ditentukan dengan gain kp=0.1 ki= 0.0000001 dan kd =15 dan toleransi error sebesar 2% 5%. 2). Hasil pengujian terhadap sistem pengendalian kecepatan putaran motor DC pada alat ekstraktor madu menunjukkan bahwa respon sistem untuk memiliki ts (time settling) 36 detik. Jadi hasil pengujian ini menunjukkan bahwa Arduino uno dengan metode kontrol PID menghasilkan respon sesuai dengan yang diharapkan dan mampu diaplikasikan pada alat ekstraktor. B. Saran Dalam perancangan dan pembuatan alat ini masih terdapat kelemahan. Untuk memperbaiki kinerja alat dan pengembangan lebih lanjut disarankan: 1. Disarankan untuk menggunakan rotary encoder sebagai sensor kecepatan agar pembacaan kecepatan lebih baik. 2. Disarankan untuk melakukan tunning parameter PID menggunakan metode selain hand tunning karena pada respn masih terdapat overshoot. 3. Disarankan melakukan penelitian terhadap pengontrolan kecepatan yang adaptif yang terpengaaruh oleh beban. Gambar 14 Grafik Respon Sistem Keseluruhan Jurnal Seminar Hasil, Januari 2014 Rievqi Alghoffary (0910630092)

6 DAFTAR PUSTAKA [1] Ogata, Katsuhiko. 1997. Teknik Kontrol Automatik (Sistem Pengaturan). Erlangga. Jakarta. [2] Datasheet EMS 30A H-Bridge [3] www.suaramerdeka.com/harian/0405/14/kot11.htm [4]Arduino.cc, Arduino uno datasheet. Rievqi Alghoffary., lahir di Samarinda, Kalimantan Timur pada 28 oktober 1991. Pendidikan sekolah dasar ditempuh di SD Muhammadiyah 2 Samarinda tahun 1997-2003, untuk sekolah menengah ditempuh di SMPN 1 Samarinda (2003-2006) dan SMAN 1 Samarinda (2006-2009). Sekarang, penulis sedang menempuh pendidikan sarjana di Universitas Brawijaya Jurusan Teknik Elektro. Penulis baru memiliki sedikit pengalaman dalam dunia kerja. Diantaranya, pernah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Petrokimia Gresik selama 1 bulan pada tanngal 1 Oktober -30 Oktober 2012. Penulis sangat berharap bila hasil karyanya dapat menginspirasi para pembacanya untuk mengembangkan inovasi atas karya penulis. Jurnal Seminar Hasil, Januari 2014 Rievqi Alghoffary (0910633070)