BAB I PENGANTAR. gram yang mengabaikan penyebab dan tanpa memperhatikan umur kehamilan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat sempurna secara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diarahkan pada meningkatnya mutu SDM yang berkualitas. Salah

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal sesuai usianya, baik sehat secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Untuk menjadi seseorang yang dewasa dengan motorik yang baik,

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. organ-organ dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2002). personal social (kepribadian dan tingkah laku),

BAB I PENDAHULUAN. dapat diperkirakan, dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB I PENDAHULUAN. peka menerangkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli mengatakan bahwa periode anak usia bawah tiga tahun (Batita)

Hubungan Mengikuti Kelompok Bermain dan Perkembangan Anak

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. (BBLR) adalah salah satu dari penyebab utama kematian pada neonates

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya yang dalam perkembangannya akan mengalami suatu perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah salah satu ciri khas pada. anak yang pasti terjadi, dimulai dari masa konsepsi

BAB 1 : PENDAHULUAN. terutama dalam masalah gizi. Gizi di Indonesia atau negara berkembang lain memiliki kasus

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang. perkembangan seorang individu, pada masa ini anak mengalami

BAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. bahwa terdapat perbedaan yang mencolok Angka Kematian Balita (AKB)

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu hamil dan balita sangatlah penting, sehingga Notoatmodjo (2003)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kesejahteraan manusia. Gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

BAB I PENDAHULUAN. telah diamanahkan Allah SWT untuk menjalani proses kehamilan. Proses

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perilaku dari orang tua terhadap anak bisa menjadi alasan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa ibu hamil dengan status gizi kurang dapat melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. beban permasalahan kesehatan masyarakat. Hingga saat ini polemik penanganan

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa balita merupakan periode penting dalam proses. tumbuh kembang manusia. Pertumbuhan dan perkembangan

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 25 per-1000 kelahiran hidup dengan Bayi Berat Lahir. Rendah (BBLR) penyebab utamanya. 2 Kematian bayi baru lahir di

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD USWATUN KHASANAH SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan total ke kemandirian fisiologis. Proses perubahan yang rumit

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anemia pada kehamilan masih merupakan masalah utama di dunia hingga saat

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di Indonesia, mencatat populasi kelompok usia anak di. 89,5 juta penduduk termasuk dalam kelompok usia anak.

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat untuk melindungi bayi sebelum, selama dan sesudah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa pra sekolah merupakan tahap

BAB I PENDAHULUAN. fisik. Pertumbuhan anak pada usia balita sangat pesat sehingga memerlukan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan keberhasilan pembangunan SDM antarnegara. perkembangan biasanya dimulai dari sejak bayi. Kesehatan bayi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1tahun) usia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kejadian kematian ke dua (16%) di kawasan Asia (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator gizi klinis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Bayi berat lahir nornal mempunyai potensi tumbuh kembang yang. lebih baik dibandingkan dengan berat lahir rendah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih merupakan. masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang serius.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. bayi dengan faktor risiko yang mengalami ketulian mencapai 6:1000 kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditangani dengan serius. Ditinjau dari masalah kesehatan dan gizi, terhadap kekurangan gizi (Hanum, 2014).

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. (BBLR) atau Low Birth Weight (LBW) sebagai bayi dengan berat badan lahir yang kurang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak Sub bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode penting dalam masa tumbuh kembang seorang anak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan dalam pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia. Pertama, kurang energi dan protein yang. kondisinya biasa disebut gizi kurang atau gizi buruk.

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan. Pertumbuhan adalah perubahan jumlah, ukuran, atau dimensi sel, organ, maupun individu yang dapat diukur dengan


BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang kesehatan adalah upaya yang. dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. waktu dan tempat, salah satunya adalah kematian janin sewaktu masih

Transkripsi:

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram yang mengabaikan penyebab dan tanpa memperhatikan umur kehamilan pada waktu lahir kurang dari 37 minggu, bayi berat lahir rendah aterm jika umur kehamilan lebih dari 37 minggu tetapi mengalami intra uterine growth retardation atau kedua-duanya (Proverawati, 2010). Angka kejadian bayi dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram meningkat di dunia dengan jumlah sekitar 15.5% dari seluruh jumlah bayi di dunia (UNICEF, 2004), hal ini terutama terjadi pada negara berkembang dan hampir 80% bayi dilahirkan di Asia. Hasil survey mengindikasikan bahwa 9% dilaporkan bayi memiliki berat badan lahir kurang dari 2500 gramdi Indonesia (WHO, 2002). Berdasarkan data Profil Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta jumlah bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) pada tahun 2007 sebanyak 983 bayi (Dinkes, 2008). Data (Dinkes, 2010) menunjukkan bahwa pada tahun 2010-2011 terjadi peningkatan 10% kejadian BBLR di kecamatan Pleret, Bantul Yogyakarta. Bayi dengan berat lahir rendah cenderung mendapatkan masalah jangka pendek dan masalah jangka panjang. Masalah jangka panjang dari bayi dengan berat lahir rendah seperti masalah pertumbuhan dan perkembangan, gangguan bicara dan komunikasi serta gangguan penglihatan. 1

Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Adanya proses diferensiasi dari sel sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat menggunakan fungsinya (Soetjiningsih, 1995). Perkembangan merupakan periode penting dalam kehidupan anak khususnya setelah melewati masa perkembangan yang sangat pesat yaitu pada masa balita. Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Pertumbuhan dan perkembangan di masa ini menjadi penentu keberhasilan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan (Soetjiningsih, 1995). Periode terpenting pertumbuhan dan perkembangan anak adalah umur di bawah 5 tahun. Beberapa domain perkembangan tersebut antara lain motorik halus, motorik kasar, bahasa/berbicara, personal sosial/interaksi sosial, kognitif, dan aktivitas sehari-hari (Suwarba, 2008). Surat Az-Zumar ayat 6 dijelaskan tentang proses penciptaan manusia yang melalui 3 tahapan kegelapan, arti kegelapan dalam ayat ini adalah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan yang menutup anak dalam rahim : 2

Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam 3 Tahapan-tahapan perkembangan bayi dalam rahim ibu seperti telah dijelaskan dalam Al- :. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan menurut (Soetjiningsih, 1995) ada 2 yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan yang meliputi faktor prenatal dan faktor postnatal. Apabila terjadi gangguan pada masa prenatal, maka dapat memberikan keluaran bayi dengan berat lahir rendah. Bayi dengan lahir rendah (BBLR) adalah grup heterogen yang berisi bayi term dengan retardasi pertumbuhan yang memiliki berat subnormal dan bayi lahir preterm (<37 minggu masa kehamilan)(cec, 2002 dalam Mandala, 2010). Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki resiko besar untuk terjadinya gangguan perkembangan anak. Dari beberapa penelitian sebelumnya, pada BBLR umumnya terjadi peningkatan insidensi deficit neurologis atau gangguan kognitif selama masa kanak-kanak dibandingkan dengan bayi berat lahir cukup (CEC,2002 dalam Mandala, 2010). Bayi berat lahir rendah (BBLR) memiliki resiko tinggi gangguan dalam perkembangan secara bermakna 3

menyebabkan gangguan perkembangan bahasa atau bicara, motorik halus, adaptif dan personal sosial (Mandala, 2010). Anak-anak yang pada saat lahirnya memiliki riwayat lahir premature dan memiliki berat badan lahir rendah cenderung menunjukkan penurunan perkembangan motorik yang signifikan (Jorrit F. de Kieviet M. P., 2009). Hasil penelitian sebelumnya oleh (Mandala, 2010) menunjukkan bahwa bayi dengan berat lahir rendah memiliki resiko mengalami perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Riwayat anak yang memiliki berat lahir rendah cenderung menunjukkan perkembangan motorik terhambat. Berdasarkan uraian diatas, maka penting untuk diteliti tentang hubungan BBLR dengan perkembangan motorik anak balita dengan cara melakukan tes screening Denver II pada anak usia balita di daerah Pleret, Yogyakarta. B. Perumusan Masalah Dari uraian dalam latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah: Apakah riwayat berat lahir rendah memiliki hubungan terhadap perkembangan motorik pada anak balita? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat lahir rendah terhadap keterlambatan perkembangan motorik anak balita. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan diperoleh informasi ilmiah tentang hubungan berat badan lahir dengan perkembangan anak balita, sehingga dilakukan usaha pencegahan agar anak tidak mengalami keterlambatan atau gangguan perkembanganbalita. 4

E. Keaslian Penelitian Penelitian ini memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan penelitian sejenis yang pernah dilakukan, sehingga keaslian dari penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, yaitu: 1. Hubungan Berat Lahir Rendah dengan Perkembangan Anak usia 13-36 Bulan di RSUP DR.Sardjito Yogyakarta oleh Yenny Mandala tahun 2008. Populasi penelian yang digunakan adalah seluruh anak yang berusia 13-35 bulan yang berkunjung kepoliklinik tumbuh kembang anak. Subyek penelitian adalah anak yang memiliki riwayat lahir rendah usia 13-35 bulan dengan kriteria inklusi yaitu memiliki catatan kelahiran yang lengkap dan ditolong oleh tenaga kesehatan, jumlah sampel adalah 110 anak dengan hasil penelitian menunjukkan p<0,05 bahwa terdapat hubungan yang signifikan terhadap suspek perkembangan motorik halus (RR=145), motorik kasar (2,29) dan personal sosial pada anak usia 13-35 RR(1,15) bulan dengan berat lahir rendah Perbedaannya terletak pada tempat penelitian, pada penelitian ini dilakukan didaerah Pleret, Yogyakarta dengan populasi anak balita yang mengunjung Puskesmas Pleret, Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional dengan metode case kontrol dengan melakukan tes Denver II untuk menilai perkembangan motorik anak. 2. Hubungan Berat Badan Lahir dengan Perkembangan Anak Usia Pra-sekolah oleh Elok Pratiwi tahun 2011. 5

Penelitian oleh Elok menggunakan variabel bebas berat badan lahir dan variabel terikatnya adalah perkembangan anak usia pra sekolah dengan rancangan cross sectional, dengan sampel penelitian yaitu anak TK dan PAUD yang bersekolah di Kotamadya Yogyakarta berjumlah 195 anak dengan kriteria inklusi adalah anak-anak yang bersedia mengikuti penelitian. Hasil penelian menunjukkan p=0,926, hal ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan lahir dengan perkembangan anak. Perbedaannya terletak pada metode penelitian, pada penelitian ini menetapkan bayi berat lahir rendah sebagai variabel bebas dan perkembangan motorik anak sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan anak balita yang rutin mengunjungi puskesmas Pleret, Yogyakarta sebagai sampel dan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. 6