BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. diambil. Referensi ini kemudikan akan dipakai untuk dapat mempertimbangkan

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

BAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV DI PT PLN (PERSERO) RAYON SLAWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM LOOP SCHEME JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG BLAHKIUH TERHADAP KEANDALAN SISTEM

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

Agung Yanuar W Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto.MT, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,ST.,MT.

STATISTIKA. Tabel dan Grafik

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17. Statistika Teknik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil.

BAB II LANDASAN TEORI. SAIDI, SAIFI, CAIDI dan ASAI, berikut diantaranya: 1. Skripsi Ahmad Fajar Sayidul Yaom (2015) yang berjudul Analisis Keandalan

Yulius S. Pirade ABSTRAK

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

PENGORGANISASIAN DATA DAN PENYAJIAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. telah di lengkapi dengan peralatan printer. a. Data jumlah pelanggan per penyulang (feder)

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. akibat perkembangan yang pesat dalam dunia bisnis. Sejalan dengan hal tersebut

Teknik Pengolahan Data

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Jaringan Spindel GI Nusa Dua PT. PLN (Persero) Distribusi Bali UJ Kuta. I Wayan Suardiawan

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang populer dibandingkan

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

BAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG


PROFIL KEMISKINAN PROVINSI SUMATERA BARAT MARET 2015

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI

BAB I PENDAHULUAN I-1

I Wayan Suardiawan 1) 1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang diberikan oleh rumah sakit, membuat masyarakat kini lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang Data jumlah pelanggan dari masing masing penyulang di gardu Induk Batang berjumlah 153.143 pelanggan. Tabel 4.1 Data pelanggan pada setiap penyulang di GI Batang tahun 2015 No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG01 20951 2 BTG02 28953 3 BTG03 6457 4 BTG04 1 5 BTG06 27015 6 BTG07 20220 7 BTG08 1 8 BTG09 24794 9 BTG10 24751 Total 153143 4.2 Gangguan Penyulang Gardu Induk Tambun Tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.2 yang menunjukan data trip trafo selama tahun 2015, meliputi data waktu pemadaman dan waktu masuk kembali pada masing masing feeder atau penyulang. Dusari lama padam dan frekuensi di setiap penyulang dapat diketahui dari data dibawah ini. Perhitungan lamanya durasi padam dihasilkan 36

dalam satuan menit dari berapa lama waktu pemadaman, sedangkan frekuensi padam didapat dari perhitungan berapa kali trip atau padam pada masing masing penyulang setiap bulannya dan di total dalam satu tahun. Tabel 4.2 Data gangguan penyulang di GI Batang tahun 2015 Bulan Januari 2015 1 BTG01 9:50 10:36 46 2 BTG02 19:45 20:45 60 3 BTG06 19:13 19:50 37 4 BTG06 17:15 18:40 85 5 BTG07 18:25 19:55 90 Bulan Februari 2015 1 BTG01 4:08 5:12 64 2 BTG02 19:58 20:08 10 3 BTG06 6:17 6:43 26 4 BTG06 16:36 17:13 37 5 BTG09 4:08 5:13 65 Bulan Februari 2015 1 BTG01 18:58 23:32 274 2 BTG02 16:12 16:44 32 3 BTG03 19:03 23:19 256 4 BTG03 23:27 23:41 14 5 BTG04 14:43 15:25 42 6 BTG07 19:01 20:47 106 7 BTG07 14:35 15:44 69 8 BTG08 19:01 20:50 109 Bulan April 2015 1 BTG06 2:24 2:38 14 2 BTG07 10:25 11:02 37 3 BTG10 14:21 15:38 77 Bulan Mei 2015 1 BTG01 11:39 12:31 52 37

2 BTG02 16:52 17:26 34 3 BTG06 12:56 13:32 36 4 BTG07 8:49 9:23 34 Bulan Juni 2015 1 BTG03 21:54 22:41 47 2 BTG06 9:43 10:14 31 3 BTG06 4:00 4:56 56 Bulan Juli 2015 1 BTG06 13:48 15:53 125 Bulan September 2015 1 BTG04 0:07 1:02 55 2 BTG06 9:08 12:22 194 3 BTG07 5:24 6:53 89 Bulan Oktober 2015 1 BTG02 9:57 10:07 10 2 BTG03 5:07 6:36 89 3 BTG03 12:56 13:57 61 4 BTG07 11:59 13:26 87 5 BTG07 1:36 1:55 19 Bulan November 2015 1 BTG01 22:16 0:25 129 2 BTG01 22:10 0:26 136 3 BTG08 22:09 23:07 58 4 BTG09 22:17 0:54 157 Bulan Desember 2015 1 BTG01 4:41 5:59 78 2 BTG01 17:02 17:11 9 3 BTG02 4:16 6:46 150 4 BTG06 10:52 11:23 31 5 BTG06 0:04 7:52 468 38

Berdasarkan tabel 4.3 frekuensi gangguan setiap penyulang di GI Batang akan dikelompokkan dengan penyulang yang mengalami gangguan, guna untuk memudahkan dalam pengamatan dan perhitungan. Tabel 4.3 Frekuensi gangguan penyulang di GI Batang No Penyulang Tanggal Jam Padam Jam Nyala (Menit) 1 BTG01 24-Jan-15 9:50 10:36 46 2 BTG01 21-Feb-15 4:08 5:12 64 3 BTG01 4-Mar-15 18:58 23:32 274 4 BTG01 2-May-15 11:39 12:31 52 5 BTG01 20-Nov-15 22:16 0:25 129 6 BTG01 30-Nov-15 22:10 0:26 136 7 BTG01 13-Dec-15 4:41 5:59 78 8 BTG01 21-Dec-15 17:02 17:11 9 1 BTG02 1-Jan-15 19:45 20:45 60 2 BTG02 7-Feb-15 19:58 20:08 10 3 BTG02 28-Mar-15 16:12 16:44 32 4 BTG02 27-May-15 16:52 17:26 34 5 BTG02 15-Oct-15 9:57 10:07 10 6 BTG02 12-Dec-15 4:16 6:46 150 1 BTG03 4-Mar-15 19:03 23:19 256 2 BTG03 4-Mar-15 23:27 23:41 14 3 BTG03 16-Jun-15 21:54 22:41 47 4 BTG03 9-Oct-15 5:07 6:36 89 5 BTG03 16-Oct-15 12:56 13:57 61 1 BTG04 24-Mar-15 14:43 15:25 42 2 BTG04 2-Sep-15 0:07 1:02 55 1 BTG06 1-Jan-15 19:13 19:50 37 2 BTG06 19-Jan-15 17:15 18:40 85 3 BTG06 3-Feb-15 6:17 6:43 26 4 BTG06 18-Feb-15 16:36 17:13 37 5 BTG06 1-Apr-15 2:24 2:38 14 39

6 BTG06 3-May-15 12:56 13:32 36 7 BTG06 4-Jun-15 9:43 10:14 31 8 BTG06 19-Jun-15 4:00 4:56 56 9 BTG06 20-Jul-15 13:48 15:53 125 10 BTG06 10-Sep-15 9:08 12:22 194 11 BTG06 12-Dec-15 10:52 11:23 31 12 BTG06 15-Dec-15 0:04 7:52 468 1 BTG07 11-Jan-15 18:25 19:55 90 2 BTG07 4-Mar-15 19:01 20:47 106 3 BTG07 20-Mar-15 14:35 15:44 69 4 BTG07 15-Apr-15 10:25 11:02 37 5 BTG07 5-May-15 8:49 9:23 34 6 BTG07 4-Sep-15 5:24 6:53 89 7 BTG07 7-Oct-15 11:59 13:26 87 8 BTG07 10-Oct-15 1:36 1:55 19 1 BTG08 4-Mar-15 19:01 20:50 109 2 BTG08 30-Nov-15 22:09 23:07 58 1 BTG09 21-Feb-15 4:08 5:13 65 2 BTG09 20-Nov-15 22:17 0:54 157 1 BTG10 5-Apr-15 14:21 15:38 77 40

41 Gambar 4.1 Grafik Gangguan Penyulang di GI Batang Tahun 2015

4.3 Perhitungan SAIFI pada setiap Penyulang Berdasarkan Tabel 4.4 data frekuensi gangguan setiap penyulang di Gardu Induk Batang digunakan untuk memudahkan pengamatan dan perhitungan. Nilai SAIFI didapatkan dari frekuensi gangguan, jumlah pelanggan yang mengalami gangguan dan jumlah total dari semua pelanggan. Tabel 4.4 Ringkasan frekuensi gangguan penyulang di GI Batang No Penyulang Frekuensi Gangguan Pelanggan 1 BTG01 8 20951 2 BTG02 6 28953 3 BTG03 5 6457 4 BTG04 2 1 5 BTG06 12 27015 6 BTG07 8 20220 7 BTG08 2 1 8 BTG09 2 24794 9 BTG10 1 24751 Total Pelanggan 153143 Nilai SAIFI dari masing masing penyulang dapat menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut: SAIFI = Jumlah dari Perkalian Frekuensi Angka Kegagalan dan Pelanggan Padam Jumlah Pelanggan SAIFI = λi. Ni Nt 42

Dimana: λ Ni Nt = Angka kegagalan rata-rata / frekuensi padam. = Jumlah konsumen yang terganggu pada beban. = Jumlah konsumen yang dilayani. 1. BTG01 SAIFI = 8 20951 153143 = 1.094 2. BTG02 SAIFI = 6 28953 153143 = 1.134 3. BTG03 SAIFI = 5 6457 153143 = 0.210 4. BTG04 SAIFI = 5. BTG06 2 1 153143 = 1.305 SAIFI = 12 27015 153143 = 2.116 6. BTG07 SAIFI = 8 20220 153143 = 1.056 7. BTG08 SAIFI = 8. BTG09 2 1 153143 = 1.305 SAIFI = 2 24794 153143 = 0.323 43

9. BTG10 SAIFI = 1 24751 153143 = 0.161 Tabel 4.5 Nilai SAIFI pada setiap penyulang di GI Batang No Penyulang Nilai SAIFI (kali/pelanggan/tahun) 1 BTG01 1.094 2 BTG02 1.134 3 BTG03 0.210 4 BTG04 1.305 5 BTG06 2.116 6 BTG07 1.056 7 BTG08 1.305 8 BTG09 0.323 9 BTG10 0.161 Total SAIFI 6.098 4.4 Analisis Nilai SAIFI Berdasarkan tabel 4.5 kinerja sistem di Gadu Induk Batang dikategorikan handal karena nilainya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan oleh PLN Rayon Batang yaitu 13.88 kali/pelanggan/tahun. Setiap penyulang di Gardu Induk Batang dapat dikatakan handal karena nilainya tidak melebihi dari batas maksimum yang ditentukan oleh PLN yaitu 3.2 kali/pelanggan/tahun. Berdasarkan nilai indeks keandalan IEEE std 1366 2003 sebesar 1.45 kali/pelanggan/tahun hanya penyulang BTG06 (2.116 kali/pelanggan/tahun) yang dikategorikan kurang handal karena nilainya melebihi batas maksimal yang ditentukan oleh IEEE. Menurut nilai indeks keandalan WCS (World Class Service) dan WCC (World Class Company) 44

sebesar 3 kali/pelanggan/tahun. Kinerja sistem di Gardu Induk Batang dikategorikan kurang handal, karena nilainya melebihi dari yang sudah ditentukan. 4.5 Perhitungan SAIDI pada setiap Penyulang Berdasarkan tabel 4.6 data durasi gangguan setiap penyulang pada tahun 2015 yang telah di konfersi dari satuan menit ke satuan jam guna untuk memudahkan pengataman dan perhitungan SAIDI. Tabel 4.6 Durasi Gangguan Penyulang Tahun 2015 No. Nama Penyulang Durasi Gangguan (Menit) Durasi Gangguan (Jam) Jumlah Pelanggan 1 BTG01 788 13.13 20951 2 BTG02 296 4.93 28953 3 BTG03 467 7.78 6457 4 BTG04 97 1.61 1 5 BTG06 1140 19 27015 6 BTG07 531 8.85 20220 7 BTG08 167 2.78 1 8 BTG09 222 3.7 24794 9 BTG10 77 1.28 24751 Total Durasi 3785 63.06 153143 Nilai SAIDI dari masing masing penyulang dapat menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut: SAIDI = Jumlah dari Perkalian Jam Pemadaman dan Pelanggan Padam Jumlah Pelanggan SAIDI = Ui. Ni Nt 45

Dimana: U Ni Nt = Durasi gangguan. = Jumlah konsumen yang terganggu pada beban. = Jumlah konsumen yang dilayani. 1. BTG01 SAIDI = 13.13 20951 153143 2. BTG02 SAIDI = 4.93 28953 153143 3. BTG03 = 1.796 = 0.932 SAIDI = 7.78 6457 153143 = 0.328 4. BTG04 SAIDI = 1.61 1 153143 = 1.051 5. BTG06 SAIDI = 19 27015 153143 = 3.351 6. BTG07 SAIDI = 8.85 20220 153143 7. BTG08 = 1.168 SAIDI = 2.78 1 153143 = 1.815 8. BTG09 SAIDI = 3.7 24794 153143 = 0.599 46

9. BTG10 SAIDI = 1.28 24751 153143 = 0.206 Tabel 4.7 Nilai SAIDI pada setiap penyulang di GI Batang No Penyulang Nilai SAIDI (jam/pelanggan/tahun) 1 BTG01 1.796 2 BTG02 0.932 3 BTG03 0.328 4 BTG04 1.051 5 BTG06 3.351 6 BTG07 1.168 7 BTG08 1.815 8 BTG09 0.599 9 BTG10 0.206 Total SAIDI 8.382 4.6 Analisis Nilai SAIDI Berdasarkan tabel 4.7 kinerja sistem di Gardu Induk Batang dikategorikan handal karena nilainya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan oleh PLN Rayon Batang yaitu 16.33 jam/pelanggan/tahun. Setiap penyulang di Gardu Induk Batang dikategorikan handal karena nilainya tidak melebihi dari batas maksimum yang ditentukan oleh PLN yaitu 21.09 jam/pelanggan/tahun. Berdasarkan nilai indeks keandalan IEEE std 1366 2003 sebesar 2.30 kali/pelanggan/tahun hanya penyulang BTG06 yang dikategorikan kurang handal karena nilainya melebihi batas maksimal yang ditentukan oleh IEEE. Menurut nilai indeks keandalan WCS (World Class Service) dan WCC (World Class Company) sebesar 1.666 47

jam/pelanggan/tahun. Kinerja sistem di Gardu Induk Batang dikategorikan kurang handal, karena nilainya melebihi dari yang sudah ditentukan. 4.7 Perhitungan CAIDI pada setiap penyulang Berdasarkan Tabel 4.8 data nilai SAIFI dan SAIDI pada setiap penyulang digunakan untuk memudahkan dalam pengamatan dan perhitungan CAIDI. Tabel 4.8 Nilai SAIFI dan SAIDI pada setiap Penyulang No Penyulang Nilai SAIFI (kali/pelanggan/tahun) Nilai SAIDI (jam/pelanggan/tahun) 1 BTG01 1.094 1.796 2 BTG02 1.134 0.932 3 BTG03 0.210 0.328 4 BTG04 1.305 1.051 5 BTG06 2.116 3.351 6 BTG07 1.056 1.168 7 BTG08 1.305 1.815 8 BTG09 0.323 0.599 9 BTG10 0.161 0.206 Total 6.098 8.382 Nilai CAIDI dari masing masing penyulang dapat menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut: CAIDI = Jumlah Dusari Gangguan Pelanggan Jumlah Interupsi Pelanggan = UiNi Niλi 48

Indeks ini juga sama dengan perbandingan antara SAIDI dengan SAIFI, yaitu: CAIDI = SAIDI SAIFI Dimana: U i Ni λi = Durasi gangguan = Jumlah konsumen yang terganggu pada beban i = Angka kegagalan rata-rata / frekuensi padam 1. BTG01 CAIDI = 1.796 1.094 = 1.641 2. BTG02 CAIDI = 0.932 1.134 = 0.821 3. BTG03 CAIDI = 0.328 0.210 = 1.556 4. BTG04 CAIDI = 1.051 1.3059 = 0.805 5. BTG06 CAIDI = 3.351 2.116 = 1.583 6. BTG07 CAIDI = 1.168 1.056 = 1.106 7. BTG08 CAIDI = 1.815 1.3059 = 1.39 49

8. BTG09 CAIDI = 0.599 0.323 = 1.85 9. BTG010 CAIDI = 0.206 0.161 = 1.28 Tabel 4.9 Nilai CAIDI pada setiap penyulang di GI Batang No 4.8 Analisis Nilai CAIDI Penyulang Nilai CAIDI (jam/gangguan) 1 BTG01 1.641 2 BTG02 0.821 3 BTG03 1.556 4 BTG04 0.805 5 BTG06 1.583 6 BTG07 1.106 7 BTG08 1.39 8 BTG09 1.85 9 BTG10 1.28 Berdasarkan nilai indeks keandalan IEEE std 1366 2003 sebesar 1.47 jam/gangguan. Penyulang BTG01, BTG03, BTG06 dan BTG09 dapat dikategorikan kurang handal karena nilainya melebihi batas maksimal yang telah di tentukan oleh IEEE. 50

4.9 Perhitungan dan Analisis ASAI dan ASUI di Gardu Induk Batang Berdasarkan tabel 4.10 data nilai SAIDI pada setiap penyulang digunakan untuk memudahkan dalam pengamatan dan perhitungan ASAI. Tabel 4.10 Nilai SAIDI pada setiap penyulang No Penyulang Nilai SAIDI (jam/pelanggan/tahun) 1 BTG01 1.796 2 BTG02 0.932 3 BTG03 0.328 4 BTG04 1.051 5 BTG06 3.351 6 BTG07 1.168 7 BTG08 1.815 8 BTG09 0.599 9 BTG10 0.206 Nilai ASAI dari masing masing penyulang dapat menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut: ASAI = SAIDI =... % ASUI = 1 ASAI Keterangan : adalah jumlah jam dalam satu tahun. Nilai ASAI dinyatakan dalam persentase. 51

1. BTG01 ASAI = 1.796 = 0.9997 x 100% = 99.97% 2. BTG02 ASAI = 3. BTG03 ASAI = 4. BTG04 ASAI = 5. BTG06 ASAI = 6. BTG07 ASAI = 7. BTG08 0.932 0.328 1.051 3.351 1.168 = 0.9998 x 100% = 99.98% = 0.9999 x 100% = 99.99% = 0.9999 x 100% = 99.99% = 0.9996 x 100% = 99.96% = 0.9998 x 100% = 99.98% ASAI = 1.815 = 0.9999 x 100% = 99.99% 8. BTG09 ASAI = 9. BTG10 ASAI = 0.599 0.206 = 0.9999 x 100% = 99.99% = 0.9999 x 100% = 99.99% 52

Tabel 4.11 Nilai ASAI pada setiap Penyulang No Nilai ASAI Nilai ASUI 1 99.97% 0.000205054 2 99.98% 0.000106399 3 99.99% 0.000037446 4 99.99% 0.000000001 5 99.96% 0.000382611 6 99.98% 0.00013339 7 99.99% 0.000000002 8 99.99% 0.000068383 9 99.99% 0.999976384 Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, indeks nilai ASAI dalam hal ketersediaan layanan sistem selama satu tahun pada setiap penyulang di Gardu Induk Batang sudah memenuhi standar nilai IEEE 1366 2003 yaitu lebih dari 99.92 %. 4.10 Analisis SAIFI dan SAIDI di Gardu Induk Batang Berdasarkan indeks keandalan PLN Rayon Batang penyulang di Gardu Induk Batang dikategorikan handal karena nilai total SAIFI dan total SAIDI tidak melebihi batas maksimum yang sudah di tentukan. Menurut indeks keandalan SPLN 68 2 : 1986 setiap penyulang dikategorikan handal karena tidak melebihi batas maksimum yang sudah ditentukan. Berdasarkan indeks IEEE std 1366 2003 hanya penyulang BTG06 yang dikategorikan kurang handal karena nilai SAIFI dan 53

SAIDI melebihi dari batas maksimum yang telah ditentukan. Menurut nilai indeks keandalan WCS (World Class Service) & WCC (World Class Company) kinerja sistem di GI Batang dikategorikan kurang handal, karena melebihi batas yang ditentukan oleh WCS dan WCC. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.12 Penyulang yang dikategorikan handal dan kurang handal No Penyulang Nilai SAIFI Nilai SAIDI PLN Rayon Batang SAIFI 13.88 (kpt) SAIDI 16.33 (jpt) SAIFI 3.2 (kpt) SPLN IEEE WCS &WCC SAIDI 21.09 (jpt) SAIFI 1.45 (kpt) SAIDI 2.30 (jpt) SAIFI 3 (kpt) 1 BTG01 1.094 1.796 - - - - 2 BTG02 1.134 0.932 - - - - 3 BTG03 0.210 0.328 - - - - 4 BTG04 1.306 1.051 - - - - 5 BTG06 2.116 3.351 - - - - 6 BTG07 1.056 1.168 - - - - 7 BTG08 1.306 1.815 - - - - 8 BTG09 0.323 0.599 - - - - 9 BTG10 0.161 0.206 - - - - Total SAIFI 6.0981 8.382 - - - - SAIDI 1.666 (jpt) Keterangan: = Memenuhi standar yang ditentukan. = Tidak memenuhi standar yang ditentukan. - = Tidak ada. kpt jpt = kali/pelanggan/tahun = jam/pelanggan/tahun 54