BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, dimana terdapat lima fenomena utama yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kondisi kebugaran jasmani dan rohani. Dengan. sakit atau cidera pada saat beraktifitas. Maka dari itu untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pula kebanyakan orang indonesia. Remaja pun juga begitu. mereka tidak segan- segan melakukan banyak kegiatan ekstra selain

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pencapain pembangunan di Indonesia. Peningkatan UHH ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. lanjut yang dilalui dalam proses kehidupan pada setiap manusia yang. kebanyakan orang awam yang umum bahwa secara fisik dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada keseimbangan gaya berdiri (center of gravitiy) dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik pada kondisi diam maupun bergerak (Depkes,1996). Klasifikasi

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. mana jika kesehatan terganggu maka akan dapat mempengaruhi. kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

PERBANDINGAN KESEIMBANGAN ANTARA ANAK LAKI-LAKI USIA 7-10 TAHUN DAN TAHUN DENGAN CLINICAL TEST OF SENSORY INTERACTION AND BALANCE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk hidup sama dengan mahluk hidup lainnya, pasti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan berbagai kegiatan fisik lainnya. Bermain dapat membebaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan. mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat

BAB I PENDHULUAN. tubuh ketika ditempatkan dalam berbagai posisi (Delito, 2003). Menurut Depkes

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh

BAB I PENDAHULUAN. kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsional untuk menjadikan manusia menjadi berkualitas dan berguna

BAB I PENDAHULUAN. Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting. Banyak faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Tubuh memang memerlukan keseimbangan dalam kehidupan. Selain. keseimbangan fisik manusia juga memerlukan keseimbangan jiwa.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa awal anak-anak, seorang anak mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak dengan terjadinya peningkatan jumlah anak yang. mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

BAB I PENDAHULUAN. pola hidup dan kebiasaan yang ada di masyarakat. Anak-anak lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang sakit (curative), tetapi kebijakan yang lebih ditekankan kearah

BAB I PENDAHULUAN. digemari di segala lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkembangan fisik- motoriknya (Endah, 2008). mengalami kesulitan pada pengaturan keseimbangan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. dengan saraf tepi. Perkembangan dari susunan sistem saraf anak dimulai dari. berkebutuhan khusus termasuk autis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan fase bayi. Anak usia 4 6 tahun rata-rata penambahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang anak yang optimal merupakan dambaan setiap orang tua dan orang tua harus lebih memperhatikan

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. hingga orang tua menyukai olahraga ini, cabang olahraga yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 5% per dekade, semenjak tahun 1975, mulai dari usia 9 hingga

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

HUBUNGAN LAMANYA MENGIKUTI SENAM PERNAFASAN SINAR PUTIH DENGAN KESEIMBANGAN STATIK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Semakin banyak kemajuan dan terobosan-terobosan baru di segala

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. modern yang memahami betul akan pentingnya kesehatan dalam. menunjang berbagai aktivitas dan penampilan (performance) mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN dan sejak itu menjadi olahraga dalam ruangan yang popular diseluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan khusus

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak (Needlman, 2000). Perkembangan adalah bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, dan interaksi dengan lingkungan sehingga mengakibatkan anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

KATA PENGANTAR. menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul Perbedaan Antara Intervensi

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah anak anak mengalami proses pertumbuhan fisik yang berbeda

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang. merokok dan minum-minuman keras. Mereka lebih memilih sesuatu yang

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses

yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keseimbangan merupakan salah satu hal penting dalam proses pertumbuhan anak usia 10-12 tahun karena pada usia tersebut anak mulai mengalami perubahan baru, baik secara fisik maupun metabolisme. Perubahan pada tubuh anak tersebut mempengaruhi berkurangnya aktivitas fisik yang dilakukan seorang anak, anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dirumah, jika tidak ada kegiatan sekolah yang mengharuskannya mengerjakan tugas diluar rumah. Karena jadwal sekolah yang sudah cukup padat dalam seminggu, anak lebih memilih untuk beristirahat. Kecenderungan seorang anak untuk mencari hiburan dengan beralih kepermainan yang menggunakan teknologi modern seperti game pada gadget membuat anak menjadi jarang bergerak, ditambah keuntungan gadget yang mudah dibawa kemana saja dan dengan pilihan harga yang cukup terjangkau di negara berkembang. Ketersediaan alat permainan disekolah maupun dirumah kadang kala digunakan tidak tepat dan tanpa pengawasan, sehingga tidak membantu seorang anak untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar yang dapat dikembangkan. Bergerak merupakan salah satu ciri makluk hidup, dengan bergerak makhluk hidup dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atau terjadi perubahan posisi pada tubuhnya. Game pada gadget dan play station pada zaman era globalisasi sangat digemari oleh anak-anak yang mungkin memang ada beberapa game dapat melatih kemampuan daya ingat, konsentrasi dan pemahaman bahasa. Tetapi ada juga dampak yang membuat anak-anak kehilangan masa kecilnya yaitu dari segi fisik mereka hanya terpaku pada layar monitor ataupun layar gadget milik mereka, apalagi diprovokasi dengan jarak mata yang terlalu dekat dengan layar monitor ataupun gadget maka paparan sinar layar monitor tersebut akan membuat mata seorang anak rusak dan kurangnya waktu untuk tidur. Potensi motorik kasar dikembangkan dengan melatih fungsi otot besar secara optimal melalui gerakan-gerakan fisik. Anak membutuhkan stimulasi rangsangan yang datang dari lingkungan luar individu untuk perkembangan motorik kasar anak. Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan 1

2 koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Perkembangan motorik kasar adalah perkembangan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri (Nursalam, 2007). Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak karena dengan memberi stimulasi secara bertahap, terus-menerus sesuai dengan tingkat usia anak diyakini dapat mengoptimalkan perkembangan anak. Anak membutuhkan stimulus yang cukup dengan metode yang tepat agar mampu mengembangkan aspek motorik kasar secara optimal. Sedangkan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot - otot kecil seperti jari-jemari dan tangan yang sering menumbuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemamfaatan menggunakan alat-alat untuk menggunakan suatu objek. Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan penilaian suatu gerak individu antara lain : keseimbangan (balance), fleksibilitas (flexibility), koordinasi (coordination), kekuatan (power), dan daya tahan (endurance). Diatara berbagai faktor diatas penulis akan membahas lebih dalam mengenai keseimbangan. Keseimbangan tubuh sangat dibutuhkan untuk semua makhluk hidup terutama anakanak. Dimana setiap aktivitas fisik yang dibutuhkan manusia memerlukan keseimbangan atau base of support yang baik. Keseimbangan yang baik yaitu dengan mempusatkan seluruh bagian tubuh di satu titik keseimbangan atau center of gravity. Keseimbangan adalah kemampuan untuk menahan tubuh agar tetap tegak dan stabil tanpa jatuh ke bawah. Hal ini bisa dilakukan dalam posisi duduk atau berdiri, bergerak atau berdiri diam, dengan mata terbuka atau tertutup. Definisi menurut O Sullivan keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Komponen-komponen pengontrol sistem keseimbangan didalam tubuh ialah sistem informasi sensoris (visual, vestibular dan somatosensoris), respon otot yang sinergis, kekuatan otot, sistem adaptif dan lingkup gerak sendi. Anak-anak harus belajar untuk menyeimbangkan sebelum mereka dapat maju ke tingkat yang lebih tinggi pada keterampilan motorik kasar seperti naik tangga, melompat, atau berlari. Titik keseimbangan merupakan titik yang menjaga seluruh bagian tubuh manusia. Bila titik keseimbangan itu bergeser maka tubuh manusia pun akan tidak stabil, berubah-ubah mengikuti pergerakan dan perubahan posisi tubuh. Beberapa bentuk kerjasama dari

3 sistem sensori perifer dan sistem efektor serta interaksi yang kompleks dari sistem sensoris yang terdiri atas vestibular, visual, somatosensoris termasuk propioceptor dan sistem motoris yang terdiri dari otot, sendi dan jaringan lunak lain. Untuk mencapai suatu keseimbangan yang baik dibutuhkan interaksi dan integrasi yang cukup antara sistem sensoris serta muskuloskeletal yang dimodifikasi dan diatur dalam otak sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal menurut Huxham at al., (2001). Pada dasarnya anak usia 10-12 tahun mengalami perubahan hormonal dan metabolisme pada tubuhnya. Kecepatan pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan hampir sama pada usia 9 tahun. Kemudian antara 10-12 tahun, pertumbuhan pada anak wanita memiliki percepatan terlebih dahulu karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia reproduksi, sementara anak laki-laki dapat menyusul pada tahun berikutnya. Bermain salah satu kegiatan yang sangat di sukai anak-anak dan terjadi secara alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan memperoleh kesenangan, informasi, pengetahuan, imajinasi, dan motivasi bersosialisasi. Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual dan spiritual pada masa awal kanak-kanak. Melalui bermain seorang anak dapat mengembangkan kemampuan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, kreatifitas, bahasa, perilaku, ketajaman penginderaan, melepas ketegangan dan terapi bagi fisik, mental dan gangguan perkembangan lainnya. (Arisman, 2004) Fisioterapi sebagai bentuk pelayanan kesehatan dalam bidang gerak dan fungsi dapat berperan aktif dalam memberikan program latihan berupa terapi bermain yang edukatif untuk meningkatkan keseimbangan pada anak. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik elektroterapeutik dan mekanik), pelatihan fungsi dan komunikasi (PERMENKES No. 80 tahun 2013). Salah satu bentuk penanganan yang dilakukan oleh fisioterapi adalah dengan memberikan suatu latihan berupa permainan yang bersifat terarah terhadap peningkatan keseimbangan pada anak dengan pemberian latihan jalan tandem dan efektivitas pemberian latihan river stone pada jalan tandem.

4 Latihan jalan tandem merupakan salah satu latihan yang bertujuan untuk melatih sikap atau posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Dalam latihan ini, otot bekerja sama untuk membentuk kekuatan dan kestabilan otot yang bertujuan mempertahankan kestabilan tubuh pada pusat gravitasi saat berjalan dengan jarak yang cukup sempit antara tumit dan ibu jari kaki, meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi, meningkatkan stimulasi keseimbangan vestibular dan koordinasi gerakan. Jalan tandem juga dapat digunakan sebagai tes untuk menentukan kemampuan individu untuk mengkoordinasikan gerakan motoriknya. Latihan river stone adalah istilah untuk menggambarkan bahwa permainan tersebut melewati rintangan yang berbentuk seperti batu sungai yang memiliki ukuran tidak sama dan jarak yang juga tidak beraturan. River stone merupakan suatu kombinasi latihan berjalan dan melompat antara batu satu ke batu yang lain. Dalam latihan ini, otot bekerja sama untuk membentuk kekuatan dan kestabilan otot yang bertujuan mempertahankan kestabilan tubuh saat melompat, meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi, meningkatkan stimulasi keseimbangan vestibular dan koordinasi gerakan. B. Identifikasi Masalah Anak-anak merupakan bagian dari jenjang untuk bertumbuh dan berkembang hingga mengalami kamatangan (maturasi),baik dari segi fisik sampai tingkat terkecil yaitu sel. Pada proses bertumbuh dan berkembang anak sangat di pengaruhi oleh keseimbagan. Keseimbangan (balance) adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan tubuh ketika ditempatkan diberbagai posisi. Keseimbangan juga sebagai kemampuan untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tubuh (base of support). Keseimbangan juga di dukung dan melibatkan kinerja dan sistem dari muskuloskeletal. Dengan begitu kemampuan untuk menyeimbangankan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu beraktivitas dengan efektif dan efisien. Pada usia anak keinginan untuk melakukan aktifitas fisik berkembang pesat, hal ini memberikan kemungkinan untuk meningkatkan kualitas kemampuan fisik dan geraknya menjadi lebih besar. Kemampuan fisik merupakan sebuah indikator bahwa seorang anak sedang mengalami perkembangan. Faktor yang dapat dijadikan

5 penilaian suatu gerak individu yaitu keseimbangan (balance), fleksibilitas (flexibility), koordinasi (coordination), kekuatan (power), dan daya tahan (endurance). Keseimbangan merupakan hal terpenting yang harus dimiliki semua orang termasuk anak. Adapun faktor yang mempengaruhi keseimbangan didalam tubuh diantaranya adalah sistem informasi sensoris (visual, vestibular dan somatosensoris), respon otot yang sinergis, kekuatan otot, sistem adaptif dan lingkup gerak sendi. Untuk mencapai suatu keseimbangan yang baik dibutuhkan interaksi dan integrasi yang cukup antara sistem somatosensorik (visual, vestibular, proprioceptive) dan motorik (musculoskeletal, otot, sendi jaringan lunak) yang keseluruhan kerjanya diatur oleh otak sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal terutama saat melakukan suatu koordinasi gerakan tubuh. C. Perumusan Masalah Dengan pembatasan masalah tersebut di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pemberian jalan tandem mampu meningkatan keseimbangan pada anak usia 10-12 tahun? 2. Apakah pemberian latihan jalan tandem dan river stone mampu meningkatkan keseimbangan pada anak usia 10-12 tahun? 3. Apakah ada perbedaan efektivitas penambahan river stone pada latihan jalan tandem dan latihan jalan mampu meningkatan keseimbangan pada anak usia 10-12 tahun? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui efek pemberian efektifitas penambahan river stone pada latihan jalan tandem terhadap peningkatan keseimbangan pada anak usia 10-12 tahun. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui efek pemberian jalan tandem dan river stone mampu meningkatkan keseimbngan pada anak usia10-12 tahun. b. Untuk mengetahui peningkatan keseimbangan pada anak usia 10-12 tahun dengan latihan jalan tandem dan river stone.

6 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti dan Fisioterapis Untuk menambah wawasan mengenai pemberian latihan jalan tandem dan river stone pada latihan jalan tandem mampu meningkatkan keseimbangan pada anak usia 10-12 tahun. 2. Bagi Institusi Pendidikan a. Sebagai bahan kajian untuk diteliti lebih lanjut sekaligus menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa yang membutuhkan pengetahuan lebih lanjut mengenai pemberian latihan jalan tandem dan river stone pada latihan jalan tandem mampu meningkatkan keseimbangan pada anak usia 10-12 tahun. b. Dapat menambah ilmu kesehatan dalam dunia pedidikan pada khususnya. 3. Bagi Institusi lain Sebagai referensi tambahan mengenai pemberian latihan jalan tandem dan river stone mampu meningkatkan keseimbangan pada anak usia 10-12 tahun.