Vol.2 No.2 Tahun 2016 ISSN : 2460-5891 PENGARUH RETURN ON ASSET, SALES GROWTH, FIRM SIZE DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Akmal 1,Zainudin 2,Rahmah Yulianti 3 1) Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah 2,3) Dosen FE Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Rahmah.yulianti@serambimekkah.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Penelitian ini dilakukan pada 4 (empat) perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan di www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini adalah Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pembayaran Dividen. Secara parsial Return On Asset berpengaruh positif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar 1,871. Sales Growth berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar -0,092, Firm Size berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen dengan pengaruh sebesar -11,635. Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap pembayaran dividen dengan pengaruh sebesar -0,159. Nilai R sebesar 0,947 (94,7 %) dan nilai R 2 sebesar 0,897 (89,7 %). Kata kunci : Return On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio dan Pembayaran Dividen. PENDAHULUAN Pesatnya pertumbuhan perusahaan go public mengakibatkan persaingan semakin ketat pula, sehingga menyebabkan perusahaan harus melakukan langkah strategis dalam manajemen keuangan mereka. Langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan menurut Nuringsih (2005) untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan perusahaan terdiri atas tiga keputusan utama, antara lain keputusan finansial, keputusan investasi, dan kebijakan dividen. Kebijakan dividen pada perusahaan go public sangat diperhatikan oleh para investor, karena dapat mengundang investor untuk membeli atau mempertahankan saham perusahaan atau sebaliknya. Dalam pembagian dividen kas sering mengalami masalah yang ditimbulkan akibat dari pembagian proporsi antara laba yang harus dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen dan laba yang harus ditahan untuk menunjang pertumbuhan perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan tergambar pada dividend per share-nya yaitu besar dividen yang diberikan kepada pemegang saham. Besar kecilnya dividend per share yang dibagikan akan mempengaruhi keputusan investasi para investor (Sadalia dan Khalijah, 2011). Pembayaran dividen dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio (Martati 2010, Yuniarti dan Agustina 2011, Sadalia dan Khalijah 2011, Ekaristi 2012, Setiawati 2012). Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan, tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Profitabilitas dapat diukur dengan Return On Asset (ROA). Return On Asset menunjukan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Selain itu faktor yang dapat mempengaruhi pembayaran dividen adalah Sales Growth (pertumbuhan penjualan). Pertumbuhan penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan 24
untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan. Jumlah laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk tetap survive. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh 25 kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Menurut Marietta dan Sampurno (2013), leverage dalam bentuk Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan maka akan berdampak ke dividen yang diberikan kepada investor, sehingga leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. LANDASAN TEORI 1. PENGERTIAN DIVIDEN Menurut Hanafi (2004:361), dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham disamping capital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Namun, Rusdin (2006:73) menyatakan, dividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan, Prihadi (2010:231) menyatakan, dividen adalah bagian laba bersih yang dibagikan kepada pemegang saham biasa. 2. KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang (Sartono, 2012:281). Namun, Husnan dan Pudjiastuti (2004:297) menyatakan, kebijakan dividen adalah menyangkut tentang masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. 3. Cash Dividend Pembagian dividen sangat penting bagi perusahaan karena dengan membagikan dividen dapat membantu perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastian pemegang saham dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan (Sadalia dan Khalijah, 2011). Dividen tunai (cash dividend) adalah bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham (Sutrisno, 2012:266). Namun, Baridwan (2004:429) menyatakan, dividen tunai adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk kas. Sedangkan, Horne dan Wachowicz (2007:270) menyatakan, dividen merupakan rasio yang menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Rasio tersebut menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai. Rumus untuk menghitung dividen kas yaitu : Dividen Kas = Sumber : Horne Total Dividen Kas Jumlah Lembar Saham 4. Return On Asset Return On Asset (ROA) merupakan rasio perbandingan antara laba bersih dengan total aset (Riyanto, 2010:335). Namun, Hanafi dan Halim (2003:84) menyatakan, ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu.
Sedangkan, Kasmir (2012:201) menyatakan ROA adalah adalah rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Selain itu, Return On Asset memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Perusahaan yang mempunyai ROA tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi (return) semakin besar. Oleh karena itu ROA mempengaruhi Pembayaran Dividen Tunai. Rumus untuk menghitung Return On Asset (ROA) yaitu : ROA = Laba Bersih Total Aset Sumber : Kasmir (2012:201) 5. Sales Growth Menurut Kasmir (2008:114), rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mempertahakan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Namun, Indrawati dan Suhendro (2006) menyatakan, pertumbuhan perusahaan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Sedangkan, Deitiana (2011) menyatakan, pertumbuhan perusahaan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan dua indikator. Indikator pertama yakni pertumbuhan penjualan (Putera, 2011). Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja. Indikator 26 kedua adalah pertumbuhan total asset perusahaan (Jannati, 2012). Dalam penelitian ini penulis memilih indikator pertama yakni Sales Growth (Pertumbuhan Penjualan). Harahap (2010:309) menyebutkan pertumbuhan penjualan merupakan rasio yang menggambarkan prestasi pertumbuhan penjualan dari tahun ke tahun. Rumus untuk menghitung Sales Growth (SG) yaitu : SG = Sales t - Sales t-1 Sales t-1 Sumber : Harahap (2010:309) 6. Firm Size Ukuran perusahaan (firm size) adalah tingkat untuk menunjukkan perkembangan perusahaan dalam bisnis (Rizqia, 2013). Namun, Khasanah (2009) menyatakan, ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan yang ditentukan dari total aktiva. Sedangkan, Sutrisno (2001:3) menyatakan, ukuran perusahaan diwakili oleh log natural dari total asset. Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil (Damayanti dan Achyani, 2006). Rumus untuk menghitung firm size (FS) yaitu : FS = Ln of Total Asset Sumber : Sutrisno (2001:3) 7. Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio (DER) masuk di dalam rasio leverage atau solvabilitas, rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (leverage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang (Darsono dan Ashari, 2010:54). Menurut Sartono (2012:66), DER merupakan rasio utang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang, dimana semakin tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik agi perusahaan. Sedangkan, Sutrisno (2012:224) menyatakan, rasio utang dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio) merupakan imbangan antara utang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Rumus untuk menghitung Debt to Equity Ratio (DER) yaitu : DER = Total Liability Total Equity 27 Sumber : Sartono (2012:66) DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Oleh karena itu, semakin rendah rasio DER akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajibannya. Jika beban utang tinggi, maka kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga Debt to Equity Ratio mempunyai hubungan negatif dengan Pembayaran Dividen (Marlina dan Danica, 2009). KERANGKA PEMIKIRAN Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Pembayaran Dividen Perusahaan yang mempunyai ROA tinggi akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian investasi (return) semakin besar. Oleh karena itu ROA mempengaruhi Pembayaran Dividen. Pengaruh Sales Growth (SG) terhadap Pembayaran Dividen Pertumbuhan penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan. Jumlah laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan perusahaan untuk tetap survive. Oleh karena itu pertumbuhan penjualan mempengaruhi Pembayaran Dividen. Pengaruh Firm Size (FS) terhadap Pembayaran Dividen Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memilki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil, sehingga Firm Size mempengaruhi Pembayaran Dividen. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Pembayaran Dividen Suatu perusahaan yang memiliki kewajiban atau utang yang relatif tinggi akan memiliki kewajiban untuk membayarnya sehingga hal ini nantinya akan mempengaruhi besar kecilnya laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Sehingga DER mempengaruhi Pembayaran Dividen.
Berdasarkan tinjauan hasil kepustakaan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka 28 pemikiran penelitian ini seperti terlihat pada Gambar 2.1. Return On Asset keke (X1) Sales Growth (X2) Firm Size (X3) Pembayaran Dividen (Y) Debt to Equity Ratio (X4) Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini adalah semua terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu 2010-2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode purposive sampling merupakan motode pengambilan sampel yang didasarkan pada beberapa pertimbangan atau kriteria tertentu (Sekaran, 2006:136). Kriteria sampel yang akan diteliti adalah : 1. konsisten go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu penelitian selama 5 (lima) tahun (periode 2010-2014). 2. tidak rutin mempublikasikan laporan keuangan pada kurun waktu penelitian selama 5 (lima) tahun (periode 2010-2014). 3. tidak rutin membayar dividen kas pada kurun waktu penelitian selama 5 (lima) tahun (periode 2010-2014). 4. tidak membagi dividen kas secara merata pada kurun waktu penelitian selama 5 (lima) tahun (periode 2010-2014). Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini selama 5 tahun berjumlah 13 perusahaan seperti terlihat pada Tabel 3.1.
29 Tabel 1.1 Kriteria Populasi Penelitian No Keterangan Jumlah 1 Perusahaan Makanan dan Minuman yang konsisten go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). 13 2 Perusahaan Makanan dan Minuman yang tidak rutin mempublikasikan laporan keuangan pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). (3) 3 Perusahaan Makanan dan Minuman (5) yang tidak rutin membayar dividen kas pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). 4 Perusahaan Makanan dan Minuman (1) yang tidak membagi dividen kas secara merata pada kurun waktu penelitian (periode 2010-2014). Perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian 4 Sumber : www.idx.co.id (data diolah, 2015) Berdasarkan Tabel 1.1 perusahaan yang telah memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel lebih jelasnya sampel penelitian ini seperti terlihat pada Tabel 1.2. dalam penelitian ini berjumlah 4 perusahaan. Untuk Tabel 1.2 Populasi dan Sampel No Kode Nama Perusahaan 1 DLTA Delta Djakarta Tbk. 2 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 3 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 4 MYOR Mayora Indah Tbk. Sumber : www.idx.co.id (data diolah, 2015) Tabel 1.3 Defenisi dan Operasionalisasi Variabel No Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala 1 Return On Asset (X 1) Rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir, 2012:201) Laba Bersih Total Aset Rasio
30 2 Sales Growth (X 2) Rasio yang menggambarkan prestasi pertumbuhan penjualan Sales t Sales t-1 Sales t-1 Rasio dari tahun ke tahun (Harahap, 2010:309) 3 Firm Size Rasio dari Log Natural dengan Ln of Total Assets Rasio (X 3) total assets (Sutrisno, 2001:3) 4 Debt to Equity Ratio (X 4) Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang Total Liability Total Equity Rasio (Sartono, 2012:66). 5 Pembayaran Dividen (Y) Rasio yang menunjukkan persentase laba perusahaan yang Total Dividen Kas Jumlah Lembar Saham Rasio dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai (Horne dan Wachowicz, 2007:270) PERALATAN ANALISIS DATA Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk menguji pengaruh atau hubungan antara variabel independen (Return On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio) dengan variabel dependen (Pembayaran Dividen). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + Є Keterangan : Y : Pembayaran Dividen α : Konstanta β : Koefisien Regresi Variabel X 1 X 2 X 3 X 4 Є : Return On Asset : Sales growth : Firm Size : Debt to Equity Ratio : Standar Error PEMBAHASAN Untuk menguji pengaruh antara variabel independen (Return On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio) dengan variabel dependen (Pembayaran Dividen) digunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS versi 22 dan hasilnya seperti terlihat pada Tabel 1.4. Model Tabel 1.4 Hasil Pengujian Regresi linier Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 362.944 156.583 2.318.035 t Sig.
31 ROA 1.871 1.192.371 1.569.137 SG -.092.047 -.167-1.974.067 FS -11.635 4.611 -.457-2.523.023 DER -.159.112 -.197-1.415.178 a. Dependent Variable: Dividen Sumber : output SPSS 22 (data diolah, 2016) sebagai berikut : Berdasarkan Tabel 1.4 maka dapat diformulakan persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini Y = 362,944 + 1,871 X1-0,092 X2-11,635 X3-0,159 X4 + Є KOEFISIEN KORELASI DAN DETERMINASI Untuk melihat hubungan dan pengaruh antara variabel independen (Return On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio) dengan variabel dependen (Pembayaran Dividen) berdasarkan korelasi dan determinasi dapat dilihat pada Tabel 1.5. Tabel 1.5 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi Model R R Square Model Summary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.947 a.897.870 15.213491596115679 a. Predictors: (Constant), DER, SG, FS, ROA Sumber : output SPSS 22 (data diolah, 2016) PENGUJIAN HIPOTESIS Debt to Equity Ratio secara Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan bersama-sama berpengaruh diatas, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Uji secara bersama-sama H 1 : β 1 = 1,871, β 2 = -0,092, β 3 = -11,635 dan β 4 = -0,159, maka β 1 = β 2 = β 3 = β 4 0. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H 0) ditolak dan hipotesis alternatif (H a) diterima. Artinya bahwa Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. 2. Uji secara parsial H 2 : β 1 = 1,871, maka β 1 0. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H 0) ditolak dan hipotesis alternatif (H a) diterima.
Artinya bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. H 3 : β 2 = -0,092, maka β 2 0. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H 0) ditolak dan hipotesis alternatif (H a) diterima. Artinya bahwa Sales Growth berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. H 4 : β 3 = -11,635, maka β 3 0. Dengan PEMBAHASAN demikian dapat disimpulkan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Return On Asset, Sales growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pembayaran Dividen. Nilai konstanta sebesar 362,944. Artinya bahwa besarnya Pembayaran Dividen adalah 362,944 jika nilai Return on Asset, Sales growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio adalah 0 (nol). Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β 1 sebesar 1,871, menunjukkan apabila 32 hipotesis nol (H 0) ditolak dan hipotesis alternatif (H a) diterima. Artinya bahwa Firm Size berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. H 5 : β 4 = -0,159, maka β 4 0. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis nol (H 0) ditolak dan hipotesis alternatif (H a) diterima. Artinya bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. terjadi ROA sebesar satu-satuan maka akan mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar 187,1 % atau meningkatkan Pembayaran Dividen sebesar 187,1 %. Sales Growth (SG) berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β 2 sebesar -0,092, menunjukkan apabila terjadi SG sebesar satu-satuan, maka akan mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar -9,2 % atau menurunkan Pembayaran Dividen sebesar 9,2 %. Firm Size (FS) berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β 3 sebesar -11,635, menunjukkan apabila terjadi FS
sebesar satu-satuan, maka akan mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar - 1.163,5 % atau menurunkan Pembayaran Dividen sebesar 1.163,5 %. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen. Nilai koefisien β 4 sebesar -0,159, menunjukkan apabila terjadi DER sebesar satu-satuan, maka akan mempengaruhi Pembayaran Dividen sebesar 15,9 % atau menurunkan Pembayaran Dividen sebesar 15,9 %. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,947 (94,7 %) menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen (Pembayaran Dividen) dengan variabel independen (ROA, SG, FS, DER) adalah kuat. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,897 dapat diartikan bahwa 89,7 % Pembayaran Dividen dipengaruhi oleh ROA, SG, FS dan DER. Sedangkan sisanya sebesar 10,3 % dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 33 ROA berpengaruh positif dan SG berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ekaristi (2012). Tetapi, bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sadalia dan Khalijah (2011) dimana hasilnya ROA berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen. FS berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sadalia dan Khalijah (2011). Tetapi, bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuniarti dan Agustina (2011) dan Ekaristi (2012) dimana hasilnya FS berpengaruh positif terhadap pembayaran dividen. DER berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawati (2012). Tetapi, bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martati (2010) dan Sadalia dan Khalijah (2011) dimana hasilnya DER berpengaruh positif terhadap pembayaran dividen. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Return On Asset, Sales Growth, Firm Size dan Debt to Equity Ratio secara bersamasama berpengaruh terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. 2. Return On Asset berpengaruh positif terhadap Pembayaran Dividen pada terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar 1,871. 3. Sales Growth berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar - 0,092. 4. Firm Size berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur sub sektor Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar -11,635. 5. Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Pembayaran Dividen pada
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengaruhnya adalah sebesar - 0,159. 6. Nilai R diperoleh sebesar 0,947 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen dengan variabel independen sebesar 94,7 %. Artinya Pembayaran Dividen memiliki hubungan yang kuat dengan Return On Asset, Sales Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio dan hubungan ini dapat diteliti kuat. 7. Nilai R 2 diperoleh sebesar 0,897, artinya kemampuan variabel independen didalam menjelaskan variabel dependen sebesar 89,7 % dan sisanya 10,3 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ary, Tatang Gumanti. 2013. Kebijakan Dividen: Teori Empiris dan Implikasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Brigham, Eugene F and Houston, Joel F. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Jakarta: Erlangga. Damayanti, Susan dan Achyani, Fatchan. 2006. Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5, No.1, Hal 51-62. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.. Darmadji dan Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi. 34 SARAN Berdasarkan keterbatasan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, maka saran penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dapat diperluas dengan menambah data sampel, karena pada penelitian ini jenis perusahaan yang digunakan sebagai sampel hanya Perusahaan Makanan dan Minuman sehingga kurang mewakili seluruh emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menambah variabel independen yang lain seperti harga saham karena dimungkinkan harga saham berpengaruh terhadap Pembayaran Dividen. Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 1. Jakarta: Universitas Trisakti. Ekaristi, Maria Magdalena Amelia. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2010. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Febrianti, Isa. 2014. Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Firm Size, Current Ratio, Dan Growth Terhadap Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya. Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul. 2003. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: AMP-YKPN, Liberty.
Hanafi, M. Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE. Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Horne, V and Wachowicz, J. 2007. Prinsip- Prinsip Manajemen Keuangan. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat. Husnan, Suad, dan Pudjiastuti, Enny. 2004. Dasardasar Manajemen Keuangan. : Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi Capital Structure Pada Perusahaan manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. V. 3, No. 1. Jannati, Attina. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Growth terhadap Kebijakan Dividen. (Sensus pada Perusahaan Manufaktur Consumer Goods Industri yang listing di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi. Jogiyanto. 2013. Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Khasanah, Uswatun. 2009. Analisis Pengaruh Investasi, Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Marietta, Unzu, Djoko, Sampurno. 2013. Analisis Pengaruh Cash Ratio, Retun On Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio: ( Studi 35 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011). Diponegoro Journal of Management. Vol. 2, No. 3. Marlina, Disa dan Danica, Clara. 2009. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio. Jurnal manajemen bisnis, vol.2 No. 1. Martati, Indah. 2010. Faktor Penentu Dividend Per Share Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Eksis, Vol. 6, No. 2. ISSN No, 0216-6437. Norman, David J. 2009. CFDs: The Definitive guide to Trading Contracts for Difference. Britanian: Harriman house Ltd. Nuringsih, Kartika. 2005. Analisis Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kebijakan Hutang, ROA dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen: Studi 1995-1996. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Juli-Desember, Vol. 2, No. 2. Prihadi, Toto. 2010. 7 Analisis Rasio Keuangan Deteksi Cepat Kondisi Keuangan. Jakarta: Ppm Manajemen. Putera, Cendekia Septabaskara. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2006-2008). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.. Ratnawati, Tri. 2007. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Faktor Ekstern, Kesempatan Investasi dan Pertumbuhan Asset Terhadap Keputusan Pendanaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Studi Pada Industri Manufaktur Masa Sebelum dan Saat Krisis). Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol.09, No.02.
Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Management. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi empat, Cetakan ke sepuluh. Yogyakarta: BPFE. Rizqia, Dwita Ayu, dkk. (2013). Effect of Managerial Ownership, Finance Leverage, Profitability, Firm size, and Investment Opportunity On Dividend Policy and Firm Value. Journal of Finance and Accounting. Jurnal. Vol. 4. No.11. Rusdin. 2006. Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. Sadalia, Isfenti dan Khalijah. 2011. Analisis Faktor yang mempengaruhi Dividend Per Share pada Industri Barang Konsumsi di BEI. Jurnal Ekonom, Vol. 14, No. 4. Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business (Metode Penelitian Untuk Bisnis). Edisi Empat, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Setiawati. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Periode 2006-2010. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin 36 Sitanggang. 2007. Dividend payout. Edisi Pertama. Jakarta: Erlangga. Sudana, I.M. 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktek. Surabaya: Airlangga University Press. Suherli, Michell dan Harahap, Sofyan S. 2004. Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah Deviden. Media Riset Akuntansi. Jurnal Auditing dan Informasi, Vol. 4, No. 3. Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.. 2012. Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia. Waruwu, Pebria. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Kas Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Yuniarti, Vista dan Agustina, Yeni. 2011. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Pembayaran Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmiah ESAI, Vol.5, No. 3. ISSN No. 1978-6034. www.idx.co.id (Diakses Tanggal 23 November 2015).