III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

BAB II METODE PENELITIAN. bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu :

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. tahun dan bertempat tinggal di kota Malang. Pemilihan di Malang dikarenakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Kantor Badan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

75 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2014: 147). Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana adanya atau mengungkap fakta secara lebih mendalam. Dalam penelitian ini tipe deskriptif digunakan untuk menggambarkan hubungan perilaku komunikasi penyuluh pertanian dengan keberhasilan penyuluhan pada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian (Sugiyono, 2014: 7). Berdasarkan pengertian yang telah dijabarkan, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif merupakan sebuah metode yang digunakan untuk

76 mendiskripsikan dan menginterpretasikan suatu fenomena, yang dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif atau dengan menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan hubungan perilaku komunikasi penyuluh pertanian dengan keberhasilan penyuluhan pada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. B. Definisi Konsep Definisi konsep dalam penelitian ini, antara lain: 1. Perilaku komunikasi penyuluh pertanian adalah perbuatan atau tindakan komunikasi seorang penyuluh dalam melaksanakan tugasnya, yang dapat diketahui dari pengetahuan, keterampilan komunikasi dan intensitas komunikasinya. 2. Keberhasilan Penyuluhan pada Gabungan kelompok tani dilihat pada aspek kognisi (pemahaman tentang teknologi usaha tani), aspek afeksi (perubahan pemikiran), aspek perilaku (kemampuan gabungan kelompok tani dalam pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya). C. Definisi Operasional Definisi operasional indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: 1. Indikator dari perilaku komunikasi penyuluh pertanian (variabel X), Everret M. Rogers 1983 (dalam Azwar, 2015: 52) mendefinisikan difusi sebagai proses suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem social, merinci hal yang berhubungan dengan perilaku komunikasi, yaitu sebagai berikut:

77 a. Kemampuan komunikator dalam menyampaikan pesan, seperti: penguasaan materi dalam proses keberhasilan penyuluhan pada Gapoktan di Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. b. Perilaku atas process area (metode penyuluhan), seperti penyuluhan diselenggarakan menurut situasi dan kondisi petani, penyuluhan ditunjukkan untuk kepentingan dan kebutuhan petani, penyuluhan dilakukan secara demokratis. c. Perilaku atas content area (materi penyuluhann) yaitu: penerapan teknologi usaha tani, keterpaan penyuluh pada media massa (radio dan media cetak). d. Frekuensi komunikasi penyuluh, diukur dari keaktifan kehadiran penyuluh dalam menyuluh gapoktan. e. Media penyuluhan Media penyuluhan yang digunakan. Intensitas komunikasi dengan lembaga pendukung lain berkaitan dengan materi penyuluhan, frekuensi komunikasi, jumlah waktu yang digunakan, media yang digunakan. Berdasarkan media yang digunakan metode penyuluhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Media lisan, baik yang disampaikan secara langsung melalui percakapan tata muka atau lewat telepon, maupun secara tidak langsung seperti lewat radio, televisi, kaset, dan sejenisnya. b. Media cetak, baik berupa gambar, foto, poster, atau tulisan majalah, banner, dan lain sebagainya, yang dibagi-bagikan, disebarkan, atau

78 dipasang di tempat-tempat strategis yang mudah dijumpai oleh penerima atau masyarakat. c. Media terproyeksi, berupa gambar atau tulisan lewat slide, pertunjukkan film, VCD, DVD, dan lain sebagainya. 2. Indikator keberhasilan penyuluhan, yaitu sebagai berikut: Nilai (value) dan opini (opinion) sangat berkaitan dengan sikap, Rosenberg dan Hovland (dalam Azwar, 2015: 8), dapat dikategorikan ke dalam tiga aspek yaitu: a. Aspek kognisi yaitu pemahaman tentang teknologi usaha tani. b. Aspek afeksi yaitu perubahan pemikiran dan perasaan dalam usaha tani. c. Aspek perilaku, Teknik dan kemampuan Gapoktan dari penanaman bibit padi, penyiangan dan penyulaman, perlindungan tanaman, pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama penyakit tanaman, dan pengolahan pasca panen. Berkaitan dengan penelitian ini, keberhasilan suatu penyuluhan pertanian, tidak terlepas dari pendidikan yang diberikan penyuluh kepada sasaran penyuluhan. Dalam hal ini, perilaku komunikasi penyuluh memegang peran penting keberhasilan penyuluhan pertanian tersebut, dapat diketahui dari perubahan pada aspek kognisi, afeksi dan perubahan pada aspek perilaku sasaran penyuluhan. Aspek kognisi mencakup pengetahuan dan pemahaman, pengetahuan meliputi ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan, digali pada

79 saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition). Pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. Aspek afeksi mencakup perasaan, minat, motivasi, dan sikap. Afeksi menurut Bloom (Winkel, 1987: 152), mencakup penerimaan, partisipasi, dan penilaian/penentuan sikap, penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu. Kesediaan ini dapat dikategorikan sebagai minat. Partisipasi mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. Sedangkan aspek perilaku merujuk yang dapat diambil, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan dan kebiasaan perilaku. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulnnya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar Jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimilki oleh subyek atau obyek itu. (Sugiyono, 2014: 80). Dengan demikian maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota gabungan kelompok

80 tani di Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan yang berjumlah 84 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). (Sugiyono, 2014: 81). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh, dalam teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. (Sugiyono, 2014: 85). E. Jenis Data Jenis data dari penelitian ini meliputi, sebagai berikut: 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian atau lokasi penelitian.

81 1. Data Sekunder Data sekunder adalah data tambahan yang diperoleh dari berbagai sumber atau referensi yang terkait dengan penelitian, seperti buku, majalah, jurnal, atau literatur lainnya. F. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan: 1. Kuesioner Menurut Sugiyono (2014: 142), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengna cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini kuesioner dibagikan kepada responden untuk dijawabnya. Dalam hal ini kuesioner dibagikan kepada gabungan kelompok tani di Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. 2. Dokumentasi, Sugiyono (2014:82) mendefinisikan dokumentasi merupakan suatu teknik mengumpulkan data yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monemental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan dan kebijakan. Dokumen ynag berbentuk foto, gambar, sketsa, dan lai-lain. dokumen yang berbentuk karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, patung, dan lain-lain.

82 3. Observasi Observasi sebagi teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunkiasi dengan orang, maka obeservasi tidak terbatas pada orang, tetapi jug obyek obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi 1986 (dalam Sugiyono, 2014: 145) mengemukakan bahwa, obseravsi meruapakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,proses kerja, gejala gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini, Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi objek penelitian yaitu di Gapoktan Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan.

83 4. Studi Kepustakaan Dilakukan dengan menelusuri, membaca, dan memaknai buku-buku dan literatur untuk mengetahui teori dan konsep yang berhubungan dengan penelitian ini. G. Teknik Pemberian Skor Dalam penelitian ini menggunakan skala likert dimana skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2014: 93). Responden diminta mengisi pernyataan dalam skala interval berbentuk verbal dalam jumlah kategori tertentu. Jawaban setiap item pernyataan yang digunakan mempunyai nilai dari sangat positif sampai sangat negatif yang berupa katakata, seperti penjabaran pemberian skor untuk pernyataan sebagai berikut: 1. Sangat setuju diberi skor 5 2. Setuju diberi skor 4 3. Kurang setuju diberi skor 3 4. Tidak setuju diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju diberi skor 1. Setiap pernyataan dalam kuesioner akan diberi lima alternatif jawaban, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju ) dengan penentuan skor untuk masing-masing jawaban adalah sebagai berikut : 1. Skor 5 merupakan nilai yang sangat diharapkan yang menunjukan kontinum yang sangat tinggi.

84 2. Skor 4 merupakan nilai yang diharapkan yang menunjukan kontinum yang tinggi. 3. Skor 3 merupakan nilai yang tidak diharapkan yang menunjukkan kontinum sedang. 4. Skor 2 merupakan nilai yang sangat tidak diharapkan yang menunjukkan kontinum rendah. 5. Skor 1 merupakan nilai yang sangat tidak diharapkan yang menunjukkan kontinum sangat rendah. H. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif yang dilakukan dengan cara mengolah data dalam bentuk angka menggunakan metode statistika untuk memperhitungkan dan memperkirakan secara kuantitatif untuk keberhasilan penyuluhan gapoktan di Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam analisanya. Tetapi bila peneliatian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistic deskriptif maupun infrensial. Statistik deskriktif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan

85 yang berlaku untuk popilasi dimana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial. (Sugiyono 2014: 147). 2. Analisis Regresi Linier Sederhana Regresi Linier Sederhana adalah Regresi yang hanya memiliki satu variabel independent (X) dan satu variabel dependent (Y) Model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y = a + bx Keterangan : Y = variabel tidak bebas X = variabel bebas a = nilai konstanta b = nilai koefisien regresi. (Sugiyono, 2014: 188). I. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dicari nilai t hitung (student test), adapununtuk rumus t hitung (Sugiyono, 2011:184) sebagai berikut: t Keterangan: t = statistik tdengan derajat bebas n-1 n = banyaknya observasi atau pengamatan r 2 = koefisien korelasi ganda

86 Hal Ini berarti bahwa variabel independen yang di uji berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi linier sederhana uji t, pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan 0,05 dengan df = (n-k-1). Kriteria pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut: 1. Jika t hitung pada taraf signifikan 0,05 maka Ho ditolak, H 1 diterima. Berarti ada hubungan perilaku komunikasi penyuluh pertanian terhadap keberhasilan penyuluhan pada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. 2. Jika t hitung < t table pada taraf signifikan 0,05 maka Ho diterima, Hi ditolak, berarti tidak ada hubungan perilaku komunikasi penyuluh pertanian terhadap keberhasilan penyuluhan pada Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. 3. Berdasarkan nilai probabilitas signifikan dasar pengambilan keputusan adalah apabila angka signifikan 0,05, maka H 0 diterima, apabila angka 0,05, maka H 0 ditolak, atau H a diterima. J. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir, di mana setiap pertanyaan dicari nilai indeks validitasnya dengan menggunakan rumus pearson product moment

87 correlation. Jika nilai indeks validitas butir 0,05, maka butir pertanyaan tersebut valid. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Keterangan : r = Angka kolerasi N = Jumlah responden X = Skor pertanyaan atau pernyataan Y = Skor total sub variabel (Sugiyono, 2014: 183). Dengan kriteria pengujian, apabila r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka pengukuran instrumen itu valid. Sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka pengukuran instrumen kuesioner tersebut tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan tenik tertentu. (Sugiyono, 2014: 130). Mengukur tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode Alfa Cronbach, standar yang digunakan dalam menentukan

88 reliabel atau tidaknya suatu instrumen penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai alpha. Rumus yang digunakan sebagai berikut : r 11 = [ Keterangan : r k = Nilai reliabilitas = Jumlah item pertanyaan atau pernyataan = Nilai varian masing masing item = Nilai total Menurut Sugiyono (2014: 184) untuk memberikan gambaran derajat hubungan dapat dilihat pada tabel, yaitu sebagai berikut: Tabel 4. Daftar Interpretasi Koefisien r Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas 0,00-0,199 Sangat Rendah/Lemah 0,20-0,399 Lemah 0,40-0,599 Sedang 0,60-0,799 Kuat 0,80-1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2014: 184)