PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT.

dokumen-dokumen yang mirip
KULIAH IV Modul II : Definisi dan Ruang Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota

KONSEP DAN TEORI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. Ekonomika Terapan

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

HAMBATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN MYRNA SUKMARATRI ST., MT.

Perencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom.

PERENCANAAN SKENARIO DAN PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

02/11/2012. Disampaikan Pada: Bimtek Penyusunan RKPD Kabupaten Situbondo 2 4 Mei 2012

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

I. PENDAHULUAN. Keberadaan industri ekstraksi secara langsung maupun tidak. langsung akan mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial-budaya dan

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

LINGKUP KEPUTUSAN AMALIA, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Strategi perencanaan pembangunan nasional by Firdawsyi nuzula

B A B I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Perencanaan Strategis

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN. Lab. Politik dan Tata Pemerintahan, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

Artikel Perencanaan Pembangunan Daerah Karya : Said Zainal Abidin BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Dalam bab terakhir ini, penulis menguraikan kesimpulan dan saran selaras

EVALUASI PENERAPAN PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Proses Perencanaan Komprehensif (Teoritik)

PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. serta implikasi yang berkaitan dengan kajian yang telah dilakukan.

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Pengertian : Adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.

Diterbitkan di Manajemen Pembangunan No. 58/II/Tahun XVI, 2007

BAB I PENDAHULUAN. Penganggaran merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pelaksanaan otonomi daerah secara nyata diarahkan

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN

USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V TAHAP TAHAP PERENCANAAN

PENDEKATAN SEKTORAL DAN REGIONAL DALAM PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Arsip Nasional Republik Indonesia

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengembangan Wilayah

PENATAAN WILAYAH PERTANIAN INDUSTRIAL Kawasan Pertanian Industrial unggul berkelanjutan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tata Kelola TIK dan Implementasinya pada Instansi Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Hasil Kajian Penyusunan Model Perencanaan Lintas Wilayah dan Lintas Sektor

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Perencanaan (Planning)

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Arsip Nasional Republik Indonesia

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2011/ 2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS WARMADEWA

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB I PENDAHULUAN PEMECAHAN MASALAH PERORANGAN PARA ANGGOTA KELOMPOK LAIN PERANGKAT LUNAK PENELUSURAN LAPORAN MATEMATIK DATA BASE LINGKUNGAN

PERENCANAAN (planning)

TUGAS TEORI DAN APLIKASI ADMINISTRASI PUBLIK Tentang Teori Pengambilan Keputusan

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN BONE PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan besar maupun kecil dalam

VI. RANCANGAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN PETERNAKAN

VISI MISI DAN PROGRAM IR. DJAMALUDDIN MAKNUN, MP DR. MASJKUR, SP., M.SI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI GOWA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. di dunia, khususnya Indonesia melakukan persiapan-persiapan untuk

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

4/16/ /04/ :16

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Di era kiwari efisiensi tidak saja dilakukan terhadap (Desain) Arsitektur atau gedung sebagai sistem secara mandiri, namun harus dilakukan pula

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu sendiri,

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah.

Garut, Juni 2014 KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN GARUT. TOTONG, SE., M.Si. NIP

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

PENETAPAN LOKASI PENDATAAN ANALISIS KAWASAN DAN WILAYAH PERENCANAAN PENYUSUNAN KONSEP PENYUSUNAN RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN

Perkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

Handout Penganggaran PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN : PENJUALAN DAN JASA. Maya Sari SE MM

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis kebijakan Publik

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

Teruskan. Visi dan Misi

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Transkripsi:

PENGERTIAN PERENCANAAN MYRNA SUKMARATRI, ST., MT.

PENGERTIAN PERENCANAAN All those making decision about the allocation & distribution of public resources (Moore) Suatu himpunan dari keputusan akhir, keputusan awal dan proyeksi ke depan serta mencakup beberapa periode waktu (C. Brobowski, 1994) Usaha sadar, terorganisir dan terus menerus guna memilih alternatif yang terbaik untuk mencapai tujuan tertentu (Waterston, 1965) Proses kontinu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu (D. Conyers dan Hills, 1984)

PENGERTIAN PERENCANAAN Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan Menentukan (mengungkapkan dan meyakinkan) Tindakan : spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaan Tepat : dikaitkan dengan kondisi permasalahan Pilihan-pilihan: 1. Pemilihan tujuan dan kriteria 2. Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi dengan pemilihan alternatif yang memungkinkan 3. Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan

PERENCANAAN SEBAGAI PROYEKSI MASA DEPAN Keadaan Masa Lalu: A. Pertimbangan B. Pengalaman Keadaan Masa Kini Keadaan Di Masa Yang Akan Datang Jalur Kecenderungan Jalur Rencana, Cita2

PENGERTIAN PERENCANAAN PRODUK DINAMIS SUATU PROSES PERENCANAAN

PERENCANAAN As a processs: sebagai alat untuk mengembangkan pemikiran, menguji kondisi internal dan memfasilitasi pengambilan keputusan pelibatan berbagai pihak yang mempunyai As a product: informasi dan sumberdaya yang mempengaruhi masa depan alat untuk menghadapi ketidakpastian di masa depn sebuah visi masa depan: wajah/kondisi masa depan yang diinginkan

PERENCANAAN SEBAGAI PRODUK DINAMIS SEKARANG Perencanaan dikaitkan dengan merumuskan keinginan manusia dalam arti luas Perencanaan mengandung pengertian adanya suatu rangkaian yang menerus secara berkesinambungan Rencana = produk arsitek, berupa gambar dan peta Rumusan dari kelompok manusia untuk mencapai hasil yang lebih baik DULU

PERENCANAAN SEBAGAI SUATU PROSES Planning Is Continuous Process Data Umpan Balik Analisis Rencana

CIRI PERENCANAAN Mengarah ke pencapaian tujuan Mengarah ke perubahan Penyataan pilihan tindakan Bertumpu pada rasionalitas Bertumpu pada tindakan kolektif

UNSUR-UNSUR PERENCANAAN Goals (tujuan) Resources (SDA, SDM, modal, dan informasi) Time, future oriented Wishes (keinginan, citacita) Space, Location (ruang) Effective and efficient (hasil guna dan daya guna)

MENGAPA BUTUH PERENCANAAN?? Adanya dorongan alami yang dipelajari dalam masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan melandasi kelangsungan hidup masyarakat Adanya interaksi dan kekuatan-kekuatan ekonomi, sosial dan politik yang seringkali menimbulkan keadaan yang tidak terkontrol Adanya ketidakmerataan persoalan distribusi sumber daya (pendapatan, penduduk, alam) sehingga mengakibatkan terjadi disparitas (kesenjangan) pemanfaatan sumber daya

FUNGSI PERENCANAAN Peningkatan efisiensi dan rasionalitas dari outcome Misal: peningkatan pelayanan public transport Membantu meningkatkan pasar Misal : menyediakan hal-hal esensi bagi masyarakat Civic engagement Misal : memperluas kesempatan bagi masyarakat Meminimalisasi inefisiensi sumberdaya Meminimalisasi ketidakpastian Penetapan standar dan pengawasan kualitas

ERENCANAAN YANG IDEAL Partisipatif Terbuka dan demokratis Sustainable PERENCANAAN Contains a learning and adaptive system Holistik

SISTEM PERENCANAAN YANG BERHASIL Sistem perencanaan yang mendorong berkembangnya mekanisme pasar dan peran serta masyarakat Perencanaan dilakukan dengan menentukan sasaran secara garis besar, baik di bidang sosial dan ekonomi, di mana pelaku utamanya adalah masyarakat dan usaha swasta

DIAGRAM PROSES PERENCANAAN Rancangan n A Proses Perencanaan Rencana Proses Perancangan Rancangan n B B Rancangan C

PERENCANAAN PERANCANGAN 1. Perencanaan lingkupnya MAKRO 2. Produk rencana mrp: a. Pedoman dan arahan untuk mencapai cita-cita atau keinginan yang sasarannya telah ditentukan b. Rumusan keingan atau cita-cita yang lingkupnya menyeluruh dan luas VS 1. Lingkup perancangan MIKRO 2. Produk rancangan mrp produk dari kegiatan perancangan yaitu upaya tindak lanjut, penjabaran dan rincian dari produk perencanaan terdahulu

JENIS PERENCANAAN BERDASARKAN RUANG LINGKUP SUBSTANTIF Perencanaan yang berorientasi dan bermotivasi kepada segi-segi kehidupan bermasyarakat SOSIAL Perencanaan yang berorientasi dan bermotivasi pada struktur fisik suatu daerah ( tata guna lahan, utilitas, dll) FISIK Perencanaan suatu daerah dan tingkat keberhasilannya biasanya bertumpu pada mekanisme pasar EKONOMI

JENIS PERENCANAAN BERDASARKAN RUANG LINGKUP TERITORIAL Batas geografis Wewenang administratif Batasan fungsional WILAYAH DAERAH KAWASAN

PENDEKATAN DALAM PROSES PERENCANAAN PENDEKATAN RASIONAL model ideal, komprehensif, urutan yang logis pendekatan ilmiah, mengkaji setiap aspek PENDEKATAN DISJOINTED INCREMENTALISM penekanan kepada tujuan-tujuan jangka pendek dan terfokus berguna jika pendekatan rasional tidak jalan PENDEKATAN MIXED SCANNING komprehensif secara keseluruhan, fokus dalam hal-hal tertentu

PENDEKATAN RASIONAL COMPREHENSIVE PLANNING Pengertian Perencanaan yang mencakup seluruh aspek/isu yang dihadapi suatu organisme/sistem Produk Merupakan rencana totalitas/menyeluruh, jangka panjang Contoh Produk Rencana induk (master plan) Rencana umum (general plan) Rencana Pembangunan (development plan)

Mendefinisik an masalah, tujuan, dan mengumpulk an informasi Memonitor dan mengevaluasi dampak dan hasil Mengimplem entasikan alternatif terbaik Langkah Comprehensive Planning Mengevaluas i konsekuensi yang timbul dalam memilih alternatif Menetapkan alternatif kriteria Mengidentifi kasi alternatifalternatif untuk mencapai tujuan

RATIONAL COMPREHENSIVE PLANNING KELEBIHAN Sederhana, logis, menggunakan proses yang teliti Mudah dipahami, teknik analisanya merupakan aplikasi standar ilmu sosial dan tujuannya jelas Dapat dipakai secara luas dan menggabungkan isu2 yang ada KRITIK Keterbatasan waktu dan sumber daya (pikiran manusia tidak mampu komprehensif total) Kurang dekat dengan pengambilan keputusan (kurang memperhitungkan sumber daya yang tersedia) Sulit merumuskan tujuan dan cara dalam proses perencanaan karena mempertimbangkan sistem Proses analisis mahal Tidak realistik, hanya bisa diterapkan pada masalahmasalah sederhana

INCREMENTALISM PENGERTIAN Perencanaan yang tidak menganggap perlu melihat totalitas; Mendekatkan pada cara pengambilan keputusan publik/politisi PRODUK Merupakan rencana terpilah (terpotong, terlepas), jangka pendek CONTOH PRODUK Rencana khusus/ mendesak, rancang bangunan dan sekitarnya yang terbatas, rencana struktur khusus

INCREMENTALISM KELEBIHAN KRITIK Mengutaman unsur/subsistem Adanya penghematan dan dan waktu karena informasi yang dibutuhkan hanya cukup data terinci tentang unsur/sub sistem yang diprioritaskan Mengabaikan pendekatan rasional sehingga dinilai tidak berupa perencanaan tetapi deskripsi Kurang berpikir total maka bisa ada dampak tidak terduga/salah langkah secara jangka panjang Penyelesaian masalah bersifat sementara dan terkesan tambal sulam sehingga kurang efisien

MIXED SCANNING MIXED SCANNING RASIONAL COMPREHENSIVE INCREMENTAL Etzioni (1967) mengartikan sebagai model penyelidikan atau pemeriksaan campuran, Wahab (1997) menyebutnya sebagai teori pengamatan terpadu

MIXED SCANNING Model ini mengajak pembuat kebijakan tidak terlalu berkhayal terhadap keberlakuan yang rasional, tetap juga tidak terlalu konservatif terhadap realitas-realitas empirik seperti dikembangkan oleh kaum inkrementalisme. Model mixed scanning memanfaatkan 2 macam pendekatan sebelumnya secara flexible yaitu sangat tergantung dari maslah dan situasinya. Dalam beberapa hal pendekatan rasional-komprehensif akan diterapkan bila highcoverage scanning diperlukan dan beberapa hal yang lain bila truncated scanning diperlukan maka pendekatan incremental mendapatkan gilirannya.