Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI PADI DI DELI SERDANG. Riang Enjelita Ndruru,Marihat Situmorang,Gim Tarigan

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (Studi Kasus di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Medan Tuntungan)

ANALISA METODE BACKWARD DAN METODE FORWARD UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA

MODEL REGRESI SPASIAL UNTUK ANAK TIDAK BERSEKOLAH USIA KURANG 15 TAHUN DI KOTA MEDAN

APLIKASI MANN-WHITNEY UNTUK MENENTUKAN ADA TIDAKNYA PERBEDAAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA YANG BERASAL DARI KOTA MEDAN DENGAN LUAR KOTA MEDAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PREDIKSI KEBUTUHAN BERAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN DENGAN METODE FUZZY REGRESI BERGANDA. Ristauli Pakpahan, Tulus, Marihat Situmorang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN

BAB 2. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

PERBANDINGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARES DAN PENAKSIR M DALAM MENGATASI PERMASALAHAN DATA PENCILAN

MENENTUKAN MODEL PERSAMAAN REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN METODE BACKWARD (Kasus Penyalahgunaan Narkoba di Tanah Karo)

APLIKASI METODE CUTTING PLANE DALAM OPTIMISASI JUMLAH PRODUKSI TAHUNAN PADA PT. XYZ. Nico, Iryanto, Gim Tarigan

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. pertama digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis

Tingkat pertumbuhan sekitar 1,48% per tahun dan tingkat kelahiran atau Total

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

PENERAPAN METODE BRANCH AND BOUND DALAM MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI OPTIMUM PADA CV. XYZ. Angeline, Iryanto, Gim Tarigan

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB I PENDAHULUAN. distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Konsep Dasar Infeksi, Saluran Pernafasan, Infeksi Akut, dan Infeksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. satu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PEMBUKAAN SHOWROOM MOBIL OLEH PT XYZ BERDASARKAN RAMALAN PERMINTAAN DI BANDA ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

APLIKASI METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA BROWN DALAM MERAMALKAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KOTA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

BAB 2 LANDASAN TEORI. dangkal, sehingga air mudah di gali (Ruslan H Prawiro, 1983).

Anri Aruan, Rosman Siregar, Henry Rani Sitepu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS. PT. ABC

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA

BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel, yaitu variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

PENGENDALIAN PERSEDIAAN MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT PADA PT PQR DENGAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI KAB/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penjelas

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir francis

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun

BAB 2 LANDASAN TEORI

Siska Ernida Wati, Djakaria Sebayang, Rachmad Sitepu

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

OPTIMASI PROGRAM LINIER PECAHAN DENGAN FUNGSI TUJUAN BERKOEFISIEN INTERVAL

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Pertemuan keenam ANALISIS REGRESI

Transkripsi:

Saintia Matematika Vol. 1, No. 3 (2013), pp. 223 232. ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) AKTIF DIKOTA MEDAN TAHUN 2012 Trigustina Simbolon, Gim Tarigan, Partano Siagian Abstrak. Keluarga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran. Penelitian ini membahas mengenai beberapa variabel yang mempengaruhi jumlah Akseptor KB Aktif di Kota Medan dengan menggunakan regresi linier berganda untuk menentukan persamaan dan menganalisis data yang bermakna tentang hubungan kebergantungan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Y = 3.240, 220 + 0, 003X 1 + 0, 854X 2 12, 054X 3 62, 821X 4 + 0, 046X 5. Pasangan Usia Subur dan Target Akseptor KB Aktif sangat kuat mempengaruhi Jumlah Akseptor KB Aktif di Kota Medan Tahun 2012. 1. PENDAHULUAN Pembangunan kependudukan di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir stagnan. Jumlah peserta KB tidak meningkat dan Pasangan Usia Subur (PUS) juga tidak berkurang sehinggga sasaran mewujudkan penduduk tumbuh seimbang 2015 sulit tercapai. Akseptor KB di Indonesia hingga kini baru 57% dari PUS. Angka itu jauh tertinggal dibandingkan sasaran yang ingin dicapai sebanyak 65%, sedangkan dalam sepuluh tahun terakhir rata-rata kepemilikan anak diharapkan dapat ditekan menjadi 2 atau 3 anak. Untuk menyukseskan Program Received 23-03-2013, Accepted 12-05-2013. 2010 Mathematics Subject Classification: 62J05 Key words and Phrases: Pasangan Usia Subur (PUS), Regresi Linier Berganda. 223

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 224 KB dan mengendalikan pertumbuhan penduduk perlu dukungan dan kerja keras, khususnya kesadaran PUS [1]. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kelahiran di kota Medan pada Tahun 2011 mencapai 46.295 jiwa yang meningkat dari tahun sebelumnya pada kisaran angka 44.970 jiwa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai dari parameter regresi berganda, bagaimana hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y ) sehingga didapat regresi Y atas X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 Analisis Regresi 2. LANDASAN TEORI Algifari menyatakan, Analisa Regresi digunakan sebagai alat untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan beberapa variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut [2]. Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua variabel di mana hanya terdapat satu variabel peubah bebas X dan satu peubah tak bebas Y [3]. Model regresi linier berganda atas X 1, X 2,..., X k dibentuk dalam persamaan Ŷ i = b 0 + b 1 X 1i + b 2 X 2i + b 3 X 3i +... + b k X ki (1) Koefisien-koefisien b 0, b 1, b 2,..., b k ditentukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil seperti halnya menentukan koefisien b 0, b 1 untuk regresi [4]. Ŷ i = b 0 + b 1 X 1i Perhitungan Parameter dengan Menggunakan Metode Matriks (Invers Matriks) Model persamaan Regresi Berganda dinyatakan dalam bentuk matriks Y =. Y 1 Y 2 Y n Y = Xb (2) 1 X 11 X 21 X b 1 k1 ; X = 1 X 12 X 22 X k2.... ; b = b 2. 1 X 1n X 2n X kn persamaan (2) sama-sama dikalikan dengan X t X t Y = X t Xb b n

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 225 selanjutnya ruas kiri kalikan dengan (X t X) 1 sehingga diperoleh b = (X t X) 1 X t Y (3) Perhitungan Simpangan Baku dari Model Persamaan Sudjana menyatakan, ukuran simpangan yang paling banyak digunakan adalah simpangan baku atau deviasi standar[5]. Pada umumnya, nilai-nlai koefisien regresi β i bervariasi dan varians dari β i dalam bentuk vektor matriks adalah sebagai berikut: V ar( β) = σ 2 (X t X) 1 (4) Karena umumnya σ 2 tidak diketahui, maka σ 2 diduga dengan S 2 e sehingga perkiraan varians (β) adalah : V ar(β) = S 2 β = S2 e (X t X) 1 (5) dan S 2 e = e 2 i n k 1 S 2 e = (Yi Y i ) 2 n k 1 Keterangan: Se 2 = Varians dari kesalahan pengganggu n = Banyaknya observasi k = Banyak variabel bebas e 2 i = (Y i Y i ) 2 dapat dihitung langsung dari Y i Y i yaitu selisih antara nilai observasi Y i dengan nilai regresi Ŷ i = b 0 + b 1 X 1i + b 2 X 2i + b 3 X 3i +... + b k X ki Uji Keberartian Regresi Uji keberartian regresi digunakan untuk mengetahui apakah sekelompok bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas. Langkah-langkah untuk pengujian keberartian regresi adalah sebagai berikut: 1. Kumpulkan data dalam bentuk tabel

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 226 2. Statistik uji adalah JK reg = a 1 n X 1i Y i + a 2 i=1 x 1i = X 1i X 1 x 2i = X 2i X 2 x ki = X ki X k F = JK reg k JK reg n k 1 n X 2i Y i +... + a k i=1 JK res = (Y i Y i ) 2 JK res = Jumlah kuadrat residu JK reg = Jumlah kuadrat regresi n X ki Y i i=1 (6) 3. Kriteria pengujian Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian hipotesa ini adalah sebagai berikut: a. H 0 = β 1 = β 2 =... = β k = 0 H 1 = β 1 β 2... β k 0 b. Pilih taraf nyata α yang diinginkan c. Hitung statistik F hit dengan menggunakan Persamaan (6) d. Keputusan : Tolak H 0 jika F hit >F tab. Terima H 0 jika F hit <F tab ; F tab = (k,k(n-1)) Keterangan: k = jumlah variabel bebas n = jumlah data α = 0,05 Jumlah Kuadrat-kuadrat (JK) dapat pula dinyatakan dalam bentuk notasi matriks: Tabel 1. Daftar Anava Sumber Variasi dk JK KT F Total N Y t Y Koefisien (b0) 1 nȳ 2 Total Dikoreksi (TD) n-1 Y t Y nȳ 2 Regresi ((reg) k b t (X t Y ) nȳ 2 JK reg Sisa/Residu (res) n-k-1 JK T D - JK reg JK reg (n k 1) k JKreg k JKreg (n k 1)

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 227 Analisis Korelasi Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan suatu hubungan antarvariabel. Koefisien korelasi dirumuskan sebagai berikut n n X i Y ( n X i )( n Y ) i=1 i=1 i=1 r = { n n X1 2 ( n } { X i ) 2 n n Y1 2 ( n } (7) Y i ) 2 i=1 i=1 i=1 i=1 Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus(+) atau minus(-). Hal ini menunjukkan arah korelasi. Makna sifat korelasi yaitu Korelasi positif (+) dan Korelasi negatif (-). Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 2. Nilai Korelasi Nilai Korelasi Keeratan Hubungan 0,00-0,20 Sangat Lemah 0,21-0,40 Lemah 0,41-0,70 Kuat 0,71-0,90 Sangat Kuat Koefisien Determinasi (R 2 ) Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu (0 R 2 1). Koefisien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent, sebaliknya nilai koefisien determinasi bernilai satu berarti suatu kecocokan sempurna. Maka R 2 dituliskan dengan rumus R 2 = JKreg P Y 2 i

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 228 3. METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literature). 2. Metode Pengumpulan Data di Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 3. Metode Pengolahan Data menggunakan metode regresi linier berganda. a. Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). b. Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y ). c. Uji regresi linier berganda. d. Uji korelasi. e. Uji determinasi. f. Membuat kesimpulan. Analisis Data 4. PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh, variabel-variabel yang digunakan dikelompokkan sebagai berikut: Y = Jumlah Akseptor KB Aktif X 1 = Jumlah Pasangan Usia Subur X 2 = Jumlah Target Akseptor KB Baru X 3 = Jumlah Pelayanan KB X 4 = Jumlah Klinik Menurut Status X 5 = Jumlah Keluarga Prasejahtera Pada penelitian ini, data diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang disajikan dalam tabel 3

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 229 Tabel 3. Penyajian Data Tahun 2012 No. Kecamatan Akseptor Pasangan Target Pelayanan Klinik Jumlah KB Usia Akseptor KB KB Keluarga Aktif Subur KB Menurut Prasejahtera (PUS) Baru Status 1 Medan Tuntungan 8.981 13.450 8.179 102 7 239 2 Medan Johor 14.228 20.670 13.745 100 9 1.165 3 Medan Amplas 14.101 23.040 14.766 98 14 312 4 Medan Denai 14.593 25.780 16.235 102 11 234 5 Medan Area 9.761 16.507 10.356 194 10 22 6 Medan Kota 4.980 12.120 6.202 170 12 27 7 Medan Maimun 4.465 8.163 3.640 81 9 75 8 Medan Polonia 7.783 9.696 4.171 58 5 298 9 Medan Baru 4.212 8.291 3.901 77 5 0 10 Medan Selayang 9.801 16.259 9.505 78 6 49 11 Medan Sunggal 11.533 19.772 12.036 108 10 68 12 Medan Helvetia 15.156 25.661 16.137 106 10 463 13 Medan Petisah 6.251 12.001 6.468 91 11 0 14 Medan Barat 6.355 12.814 6.808 116 10 92 15 Medan Timur 10.241 17.190 10.373 152 10 71 16 Medan Perjuangan 10.219 17.222 10.187 149 13 8 17 Medan Tembung 14.153 21.560 14.495 120 12 95 18 Medan Deli 15.534 25.487 17.630 123 8 619 19 Medan Labuhan 13.323 21.092 13.656 117 11 1.602 20 Medan Marelan 14.434 23.514 15.502 103 7 275 21 Medan Belawan 11.698 19.684 13.137 161 12 4.718 Perhitungan Nilai Parameter dengan Menggunakan Metode Matriks 2 3 8.981 14.228 14.101 14.593 2 9.761 4.980 4.465 7.783 4.212 9.801 Y = 11.533 ; X = 15.156 6.251 6.355 10.241 10.219 14.153 6 4 15.534 13.323 6 7 4 14.434 5 11.698 1 13.450 8.179 102 7 239 1 20.670 13.745 100 9 1.165 1 23.040 14.766 98 14 312 1 25.780 16.235 102 11 234 1 16.507 10.356 194 10 22 1 12.120 6.202 170 12 27 1 8.163 3.640 81 9 75 1 9.696 4.171 58 5 298 1 8.291 3.901 77 5 0 1 16.259 9.505 78 6 49 1 19.772 12.036 108 10 68 1 25.661 16.137 106 10 463 1 12.001 6.468 91 11 0 1 12.814 6.808 116 10 92 1 17.190 10.373 152 10 71 1 17.222 10.187 149 13 8 1 21.560 14.495 120 12 95 1 25.487 17.630 123 8 619 1 21.092 13.656 117 11 1.602 1 23.514 15.502 103 7 275 1 19.684 13.137 161 12 4.718 3 7 5

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 230 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan persamaan (2) diperoleh b 0 b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 3.240, 220 0, 003 0, 854 = 12, 054 62, 821 0, 046 dengan demikian persamaan regresi sebagai berikut: Y = 3.240, 220 + 0, 003X 1 + 0, 854X 2 12, 054X 3 62, 821X 4 + 0, 046X 5 Perhitungan Simpangan Baku yang Dihasilkan dari Setiap Model Untuk mengetahui tingkat akurasi dari masing-masing model persamaan regresi linier diperoleh V ar(β) = S 2 β = S2 e (X t X) 1 Uji Keberartian Regresi S 2 e = e 2 i n k 1 S 2 e = 11.581.497, 7 15 S e = 878, 692 Tabel 3. Daftar Hasil Anava Sumber Variasi dk JK KT F Total 41 2.625.057.522 Koefisien (b0) 1 2.342.672.724 Total Dikoreksi (TD) 20 282.384.798 Regresi ((Reg) 5 27.080.000 54.160.000 Sisa/Residu (Res) 15 11.584.798 772.319,8667 70,13

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 231 Nilai F hit = 70,13. Dari daftar distribusi F didapat F 0,95(1,19) = 3,48 sehingga hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas secara bersama-sama memberikan kontribusi yang berarti terhadap variabel terikat. Perhitungan Korelasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat Dengan menggunakan persamaan (7) maka diperoleh 1. Koefisien korelasi antara akseptor KB aktif (Y) dengan pasangan usia subur (X 1 ) = 0,965 berarti mempunyai korelasi sangat kuat 2. Koefisien korelasi antara akseptor KB aktif (Y) dengan target akseptor KB baru (X 2 ) = 0,971 berarti mempunyai korelasi sangat kuat 3. Koefisien korelasi antara akseptor KB aktif (Y) dengan pelayanan KB (X 3 ) = 0,084 berarti mempunyai korelasi yang sangat lemah 4. Koefisien korelasi antara akseptor KB aktif (Y) dengan banyaknya klinik (X 4 ) = 0,254 berarti mempunyai korelasi lemah 5. Koefisien korelasi antara akseptor KB aktif (Y) dengan jumlah keluarga prasejahtera (X 5 ) = 0,260 berarti mempunyai korelasi lemah Perhitungan Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari hasil perhitungan diperoleh nilai R 2 = 0, 959. Nilai koefisien determinasi sebesar 95,9% berarti nilai variabel bebas tersebut menunjukkan hubungan yang kuat mempengaruhi Jumlah Akseptor KB Aktif di kota Medan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain. 5. KESIMPULAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Model Persamaan Regresi Linier Berganda adalah: Ŷ = 3.240,220 + 0,003X 1 + 0,854X 2-12,054X 3-62,821X 4 + 0,046X 5

Trigustina Simbolon Analisis Beberapa Faktor 232 2. Uji keberartian regresi berganda dengan F hit = 70,13. Dari daftar distribusi F didapat F 0,05(4,100) = 2,46 sehingga hipotesis H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti bahwa variabel bebas secara bersamasama memberikan kontribusi yang berarti terhadap variabel terikat 3. Dari kelima variabel bebas, ada 2 variabel yang memberikan pengaruh sangat kuat terhadap variabel terikat (Akseptor KB Aktif) yaitu Jumlah Pasangan Usia Subur (X 1 ) dengan r sebesar 0,965 dan Jumlah Target Akseptor KB Baru (X 2 ) dengan r sebesar 0,971 4. Koefisien korelasi ganda R = 0,979, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi ganda Y terhadap X 1,X 2, X 3, X 4 dan X 5 sangat kuat. Daftar Pustaka [1] Juliantoro, Dadang. 30 Tahun Cukup Keluarga Berencana dan Hak Konsumen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,(2000) [2] Algifari. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE,(2000). [3] Drapper and Smith. Analisis Regresi Terapan.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,(1992). [4] J. Supranto. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga,(1977). [5] Sudjana. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito,(2005). Trigustina Simbolon: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: gustina tri@yahoo.com Gim Tarigan: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: gim@usu.ac.id Partano Siagian: Department of Mathematics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sumatera Utara, Medan 20155, Indonesia E-mail: partano@usu.ac.id