PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT ATA 2011/2012
1. PENGERTIAN BAB V PERANCANGAN ( PLANNING ) PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR Perancangan Pengembangan Sumber Daya Air adalah proses umum dan atau metodelogi detail perancangan (planing) proyek yang bersangkutan dengan air dan sumber daya lahan yang terkait, untuk memahami betul-betul demi tercapainya tujuan pembangunan dan investasi yang sebaik mungkin, sehingga proyek tersebut yang terdiri dari fasilitas-fasilitas terkonstruksi bersama usaha-usaha atau saranasarana lainnya, sedemikian dapat mengontrol, menggunakan dan membatasi pemakaian air atau secara umum dapat meningkatkan pemanfaatan air dan mengurangi dampak negatif dari sumber air dari alam se-optimum mungkin.
Maksud dan tujuan PSDA : Untuk menetapkan usaha-usaha apa saja yang harus dijalankan, antara lain : 1. Memenuhi keperluan / kebutuhan akan air. 2. Menarik manfaat dari peluang untuk mengembangkan sumber daya air. 3. Melestarikan serta mempertinggi kemampuan ( enhance ) sumber daya air dan sumber daya lahan yang terkait.
Usaha Pokok PSDA : a) Pemanfaat fasiltas terkonstruksi langkah fisik b) Pemanfaatan manajemen dan kiat-kiat legalitas non fisik non struktural yang dapat melengkapi atau menggantikan fasilitas terkonstruksi.
Berdasarkan uraian bab sebelumnya persoalan sumber daya air ada 3 (tiga) kata kunci, yaitu : 1) Air terlalu banyak ( mengakibatkan banjir ). 2) Air terlalu sedikit ( mengakibatkan kekeringan/kekurangan air ). 3) Air terlalu kotor ( kualitas air tidak memenuhi persyaratan penggunaan / tidak dapat digunakan ). Permasalahan perlu dikaji bagaimana mengatasi dan meningkatkan pemenuhan kebutuhan dari kondisi tiga permasalahan kuci tersebut diatas, serta menetralisir dampak negatif baik secara fisik maupun non fisik yang diakibatkan dari sumber alam yang ada dan hasil pengembangan sumber daya air itu sendiri.
3. Analisa Proyek Perencanaan Sumber Daya Air Analisa proyek dievaluasi apakah proyek tersebut layak ( go ) atau tidak layak ( no go ) dilaksanakan, sedang aspek analisa adalah : 1. Technical Aspects. 2. Institusional - Organizational Management Aspects. 3. Social Aspects. 4. Commercial Aspects. 5. Financial Aspects. 6. Economic Aspects.
Suatu proyek dianggap baik / layak bila hasil evaluasi seluruh aspek tsb menunjukan tanda-tanda go, walaupun pada akhirnya keputusan ada ditangan yang bekepentingan / berwenang, yaitu sebagai Pemilik Proyek, Pemberi Dana ( perorangan maupun bank atau pemerintah ). Aspek dominan untuk analisa suatu proyek seharusnya dari aspek sosial dan ekonomi yang lebih ditekankan. Saat ini dengan ciri kompleksitas persoalan pembangunan sematamata berdasarkan keuntungan maksimal tidaklah tepat, terutama untuk pemerataan pembangunan dan otonomi pdaerah siapa harus membayar / mendanaan dan siapa diuntungkan merupakan aspek penting. Peroalana risiko, keadilan, linkungan / ekosistem, kesejahteraan umum merupakan aspek penting juga disamping masalah efisiensi dan keuntungan ekonomi.
Penilaian analisa Proyek sulit untuk menilai dengan penaksiran kuantitatif, maka perlu dilakukan dengan pendekatan metode sistem yang dapat menolong dalam meninjau dan mengevaluasi proyek dengan pendekatan sistem yan cukup terinci guna membuat penaksiran ( assesment ) yang dapat dirinci mulai dari datangnya sumber daya : buruh, modal, material alat / mesin, energi dan lahan/tanah, kemudian dipecah menjadi 2, yaitu : 1. Penilaian yang dapat dikuantitaskan langsung. 2 Penilaian yang masih perlu dijabarkan lagi atas efek primer dan diperinci menjadi efek sukunder, baru dibuat penaksiran kuantitatif.
4. Metodeogi Model Optimasi Perencanaan SDA : Metodeogi Model Optimasi Perencanaan SDA dapat dikatagorikan sebagai prinsip-prinsip dan standar-standar serta prosedur prosedur yang berlaku atau akan diberlakukan untuk menyelesaikan optimasi. Oleh Water Resources Counsil di Ammerika Serikat (1973) ditetapkan pengertian metodologi sbb. : Prinsip - prinsip, merupakan kerangka dasar kebijakan. Standar standar, untuk keseragaman dan keselarasan ( consistency ) dalam membandingkan, mengukur dan menetapkan (judging) manfaat dan kerugian dari berbagai alternatif rancangan. Prosedur prosedur, merupakan metode-metode yang lebih terinci untuk kegiatan perancangan diberbagai level / tingkatan.
4. Metodeogi Model Optimasi Perencanaan SDA : BAB IV Garis besar pengertian metode model optimasi, sbb : Keluaran dari Sistem Keluaran dari Model Sistem Fisik Sesungguhnya Model Matematik Masukan Masukan di Model STRATEGI PENYELESIAN
4. Metodeogi Model Optimasi Perencanaan SDA : BAB IV Tahapan pelaksanaan analisa optimasi, sbb. : Sistem Fisik Sesungguhnya ditiru dengan model, misalnya : model matematik. Model di Tes, input pada Sistem Fisik Sesunggnya di data, dimasukkan pada model, jika hasil diri sistem fisik dan model telah memberikan sedikit sekali kesalahan berarti model telah baik ( terkalibrasi ) Kalau Model telah baik model dapat digunakan untuk mencari Strategi Penyelesaian persoalan. Strategi Penyelesaian biasanya mencari variabel-variabel yang optiman, variabel yang optimal memeberikan nilai-nilai untuk dilaksanakan.
4. Metodeogi Model Optimasi Perencanaan SDA : BAB IV Perhitungan analisa model optimasi, yaitu : 1. Linier dan Tidak Linier 2. Deterministik dan Probabilistik ( stokastik ) 3. Statistik dan Dinamik 4. Parameter Lump (gabungan) dan Para Meter Terdistribusi. Model optimasi, yang sering dijumpai dalam persoalan teknik pengembangan sumber daya air adalah : 1. Kalkulus 2. Program Linier 3. Program Tidak Linier 4. Program Dinamik 5. Simulasi.