BAB III MATERI DAN METODE sampai 5 Januari Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, meliputi

dokumen-dokumen yang mirip
III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

BAB III MATERI DAN METODE. Kambing PE CV. Indonesia Multi Indah Farm Desa Sukoharjo Kecamatan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING JAWARANDU JANTAN DI KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kambing Peranakan Etawah yang Diamati Kondisi Gigi. Jantan Betina Jantan Betina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING KACANG JANTAN DI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI. Oleh ARIES RAHARDIAN

METODOLOGI PENELITIAN. selama 2 bulan, yakni mulai dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juli 2013.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, pada bulan Mei-Juli 2013 di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH BETINA DEWASA DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI. Oleh

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: mengukur diameter lingkar dada domba

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan sapi perah FH laktasi dengan total 100 ekor yaitu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penetapan Lokasi Penentuan Umur Domba

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan setiap pukul WIB,

MATERI DAN METODE. ) diukur dari lateral tuber humerus (tonjolan depan) sampai tuber ischii dengan menggunakan tongkat ukur dalam satuan cm.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2015 di Kecamatan

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4 7 tahun sebanyak 33 ekor dari populasi yang mengikuti perlombaan

MATERI DAN METODE. Prosedur

Relationship Between Body Weight and Body Size Some Quantitative Properties Goat Kacang in Bone regency Bolango.

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan yang digunakan adalah kuda yang sudah dewasa kelamin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Ettawa (asal india) dengan Kambing Kacang yang telah terjadi beberapa

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

TINJAUAN PUSTAKA Kabupaten Kaur, Bengkulu. Gambar 1. Peta Kabupaten Kaur

MATERI DAN METODE. Materi

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI. Oleh : ARDY AGA PRATAMA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1055/Kpts/SR.120/10/2014 TENTANG

SNI 7325:2008. Standar Nasional Indonesia. Bibit kambing peranakan Ettawa (PE)

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING KACANG JANTAN DI KABUPATEN KARANGANYAR. Oleh RODLIYYA YUDHA MURTI NIM :

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang merupakan kambing asli Indonesia dengan populasi yang

METODE. Materi. Tabel 2. Distribusi Ayam Kampung yang Digunakan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

MATERI DAN METODE. Jenis Kelamin Ciamis Tegal Blitar 45 ekor 20 ekor 38 ekor 56 ekor 89 ekor 80 ekor

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo

POLA PERTUMBUHAN KAMBING JAWARANDU BETINA DI KABUPATEN REMBANG (Growth Pattern of Female Jawarandu Goat in Rembang Regency)

MATERI DAN METODE. Tabel 1. Jumlah Kuda Delman Lokal Berdasarkan Lokasi Pengamatan. Kuda Jantan Lokal (ekor) Minahasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk yang secara turun-temurun dikembangkan masyarakat di

HUBUNGAN ANTARA UKURAN UKURAN TUBUH TERHADAP BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Ekor Tipis

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan febuari 2013, yang berlokasi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 359/Kpts/PK.040/6/2015 TENTANG PENETAPAN RUMPUN KAMBING SABURAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING JAWARANDU JANTAN DI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH SKRIPSI. Oleh ABDULLAH HUSEIN BASBETH

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berumur 4-7 tahun sebanyak 33 ekor yang mengikuti perlombaan pacuan kuda

Bibit sapi potong - Bagian 3 : Aceh

Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Peranakan Etawah jantan di Kabupaten Klaten

TINJAUAN PUSTAKA Klasifkasi Kambing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan adalah ternak kambing. Kambing merupakan ternak serba guna yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari puyuh Coturnix-cotunix japonica pada umur 15 minggu yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

Evaluasi Indeks Kumulatif Salako Pada Domba Lokal Betina Dewasa Di Desa Neglasari Kecamatan Darangdan Kabupaten Purwakarta

PEMOTONGAN TERNAK (KAMBING)

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

HUBUNGAN ANTARA UKURAN UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN KAMBING PERANAKAN ETAWAH JANTAN DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI. Oleh: ANDI VICTORI

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

Tugas Mata Kuliah Agribisnis Ternak Potong (Peralatan Untuk Perawatan Ternak Potong, Pemotongan Kuku, Memilih Sapi Bibit Peranakan Ongole) Oleh

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Domba yang digunakan untuk penelitian adalah Domba Garut jantan

MATERI DAN METODE. empat Desa yang memiliki populasi terbanyak yaitu Desa Topang, Desa Teluk. Samak, Desa Kemala Sari dan Desa Penyagun.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. (Integrated Taxonomic Information System) adalah sebagai berikut :

I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai simbol status sosial pada kebudayaan tertentu. Seiring

Bibit kerbau Bagian 3 : Sumbawa

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kuda kavaleri yang telah lulus program remonte di

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009.

. Dalam pengambilan contoh digunakan rancangan penarikan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu bangsa sapi lokal asli

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Animal Agriculture Journal 4(2): , Juli 2015 On Line at :

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

TINJAUAN PUSTAKA. Populasi sapi bali di Kecamatan Benai sekitar ekor (Unit Pelaksana

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KOSTA JANTAN DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN

L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1

MATERI DAN METODE. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Bali betina umur

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Hasil Analisis Ukuran Tubuh Domba. Ukuran Tubuh Minimal Maksimal Rata-rata Standar Koefisien

PERFORMA TURUNAN DOMBA EKOR GEMUK PALU PRASAPIH DALAM UPAYA KONSERVASI PLASMA NUTFAH SULAWESI TENGAH. Yohan Rusiyantono, Awaludin dan Rusdin ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang dengan kambing Ettawa. Kambing Jawarandu merupakan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERFORMANS INDUK KAMBING PERANAKAN ETAWAH BERDASARKAN JUMLAH ANAK SEKELAHIRAN DI DESA BANYURINGIN KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan dalam penelitian ini adalah sapi perah bangsa Fries

II. TINJAUAN PUSTAKA. berkuku genap dan memiliki sepasang tanduk yang melengkung. Kambing

Transkripsi:

9 BAB III MATERI DAN METODE aaaaaapenelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri dari tanggal 19 September 2013 sampai 5 Januari 2014. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, meliputi pengamatan lapangan dan wawancara dengan responden. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 untuk menentukan koefisien korelasi (r), koefisien determinasi (R 2 ) dan menentukan persamaan regresi sederhana sebagai persamaan penduga bobot badan. 3.1. Materi aaaaaamateri yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Kacang betina sebanyak 150 ekor dalam kondisi tidak sedang bunting yang dibagi dalam 6 kelompok. Masing-masing kelompok umur diambil sampel sebanyak 25 ekor. Pembagian kelompok tersebut didasarkan pada umur kambing, dapat dilihat pada Tabel 1. aaaaatabel 1. Pengelompok Umur Kambing Kacang Betina Materi Penelitian Frandson (1993) Kelompok 1 2 3 4 5 6 Umur 0-6 bln 7-12 bln 1-1,5 th 1,5-2,5 th 2,5-3,5 th >3,5 th DI Susunan 1-4 DI 1-4 I 1 I 2 I 3 I 4 P Gigi 1-3 P 1-3 P 1-3 P 1-3 P 1-3 P 1-3 M 1 M 1-3 M 1-3 M 1-3 M 1-3 M 1-3 Keterangan: D = Decidui P = Premolares I = Incisivi M = Molarer bln = bulan th = tahun

10 aaaaaaperalatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, tongkat ukur dan ketelitian 1 mm dan kapasitas 1 m, pita ukur dan ketelitian 1 mm dan kapasitas 1 m merk Butterfly, penggaris besi dan ketelitian 1 mm dan kapasitas 60 cm, timbangan gantung dan ketelitian 0,01 kg dan kapasitas 50 kg merk Hanging Scale, karung untuk menimbang kambing, tali untuk mengikat kambing serta alat tulis. 3.2. Metode aaaaaapemilihan wilayah penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu menentukan lokasi (kecamatan) dengan populasi kambing Kacang yang tinggi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 4 dari 25 Kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri. Kecamatan yang diambil adalah Kecamatan Giriwoyo, Batuwarno, Tirtomoyo dan Nguntoronadi. Keempat Kecamatan tersebut dijadikan lokasi penelitian karena menurut informasi yang diperoleh, di wilayah tersebut masih mempunyai populasi kambing Kacang yang tinggi di Kabupaten Wonogiri. Setiap Kecamatan diambil beberapa desa yang lokasinya berada di daerah pegunungan, karena kebanyakan kambing Kacang masih banyak dipelihara oleh masyarakat di daerah tersebut. aaaaaakambing Kacang betina yang diamati harus memiliki beberapa karakter fisik, sesuai dengan petunjuk Devendra dan Burns (1994) dan Sutama (2009) yaitu: tubuhnya berukuran kecil dan pendek, berwana dasar bulu hitam, coklat, putih atau kombinasi dari ketiga warna tersebut, mempunyai tanduk berbentuk pedang

11 lengkung ke atas atau ke belakang, telinga pendek dan tegak, pinggul lebih tinggi daripada pundak, tinggi badan 55-65 cm, serta tidak dalam kondisi bunting. aaaaaakambing Kacang betina yang diamati terdiri 6 kelompok umur dari umur muda sampai dewasa, antara lain: kelompok umur 1 (0-6 bulan) atau belum mengalami pubertas sebanyak 25 ekor, kelompok umur 2 (>6-12 bulan) sedang mengalami pubertas sebanyak 25 ekor, kelompok umur 3 (Poel 1) sebanyak 25 ekor, kelompok umur 4 (Poel 2) sebanyak 25 ekor, kelompok umur 5 (Poel 3) sebanyak 25 ekor, kelompok umur 6 (Poel 4) sebanyak 25 ekor. Penentuan kelompok umur dilakukan dengan cara melihat bentuk susunan gigi ternak dengan cara membuka mulut kambing serta wawancara langsung kepada peternak. aaaaaavariabel yang diamati adalah ukuran-ukuran tubuh, meliputi tinggi pundak (X 1 ), tinggi pinggul (X 2 ), panjang badan (X 3 ), lebar dada (X 4 ), dalam dada (X 5 ), lebar pinggul (X 6 ), lingkar dada (X 7 ), dan bobot badan (Y). Metode pengukuran variabel-variabel ukuran linear tubuh kambing adalah sebagaimana disajikan (Ilustrasi 2.) dibawah ini : 1. Tinggi pundak (X 1 ) diukur dengan tongkat ukur dari jarak tinggi pundak sampai permukaan tanah (satuan cm) 2. Tinggi pinggul (X 2 ) diukur dengan tongkat ukur dari jarak tertinggi pinggul tegak lurus dengan permukaan tanah (satuan cm) 3. Panjang badan (X 3 ) diukur dengan tongkat ukur dari jarak garis lurus dari tepi tulang processussp inosus sampai os ischium (satuan cm) 4. Lebar dada (X 4 ) diukur dengan tongkat ukur dari jarak antara penonjolan sendi bahu os scapula bagian kanan dan kiri (satuan cm)

12 5. Dalam dada (X 5 ) diukur dengan tongkat ukur dari jarak antara titik tertinggi pundak dan tulang dada (satuan cm) 6. Lebar pinggul (X 6 ) diukur dengan tongkat ukur pada sendi pinggul antara sebelah kanan dan sebelah kiri (satuan cm) 7. Lingkar dada (X 7 ) diukur dengan pita ukur, melingkar sepanjang rongga dada atau dari tulang dada atau dari tulang dada di belakang tulang bahu dan tulang belikat (satuan cm) 8. Bobot badan (Y) diukur dengan timbangan, merupakan bobot keseluruhan kambing (satuan kg) Pengukuran dan penimbangan diulangi 3 kali untuk menghindari kesalahan pengukuran. Kemudian mencatat hasil pengukuran dan penimbangan. Ilustrasi 2. Pengukuran Bagian-bagian Tubuh Kambing Kacang Keterangan: a. Tinggi Pundak e. Dalam Dada b. Tinggi Pinggul f. Lebar Pinggul c. Panjang Badan g. Lingkar Dada d. Lebar Dada

13 3.3. Analisis Data aaaaaadata yang diperoleh dianalisis menggunakan Cross sectional comparation, untuk menganalisis pola pertumbuhan ukuran-ukuran tubuh dan bobot badan kambing Kacang betina. Data juga dianalis untuk menentukan koefisien korelasi (r) dan koefisien determinasi (R 2 ) antara variabel ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan menggunakan korelasi Pearson, serta analisis regresi linier sederhana dan berganda untuk mengkaji hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot tubuh kambing Kacang betina dengan menggunakan program SPSS 17 for windows. Membandingkan bobot badan hasil pendugaan dari rumus baru yang telah ditemukan maupun rumus penduga bobot badan yang sudah ada, untuk menguji keakuratan rumus-rumus tersebut. Persamaan dari regresi yang diterapkan adalah sebagai berikut (Algifari, 2000). Y = a+ bx Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 Y = a+ b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + e Keterangan : Y a b X 1 X 2 X 3 X 4 = Bobot Badan (kg) = Konstanta = Slope = Tinggi Pundak (cm) = Tinggi Pinggul (cm) = Panjang Badan (cm) = Lebar Dada (cm)

14 X 5 X 6 X 7 e = Dalam Dada (cm) = Lebar Pinggul (cm) = Lingkar Dada (cm) = Standar Error 3.4. Hipotesis Penelitian aaaaaahipotesis penelitian ini adalah : (1) ukuran-ukuran tubuh dan bobot badan kambing Kacang betina mengalami pertumbuhan sampai umur 36 bulan (2) terdapat hubungan yang erat antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan pada kambing Kacang betina.