I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

Uji impak. Proses penyerapan energi ini akan diubah menjadi berbagai respon material, yaitu. Deformasi plastis Efek Hysteresis Efek Inersia

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

Impact Toughness Test. Sigit Ngalambang

PERANCANGAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY KAPASITAS 100 JOULE. Yopi Handoyo 1)

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL MODUL 3 - PENGUJIAN IMPAK DELIANA RAMDANIAWATI KELOMPOK: 7

PRAKTIKUM UJI KETANGGUHAN BAHAN

KEKUATAN IMPAK BAJA ST 60 DI BAWAH TEMPERATUR EKSTRIM

BAB I PENDAHULUAN. Suhu mempengaruhi sifat mekanik material, yaitu ketangguhan material

BAB II LANDASAN TEORI. ketika itu banyak terjadi fenomena patah getas pada daerah lasan kapal kapal

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan

BAB II PENGUJIAN-PENGUJIAN PADA MATERIAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pada beberapa alloi/paduan, perambatan retak adalah sepanjang batas butir, patah ini disebut intergranular. (gb. 6b).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

Perpatahan Rapuh Keramik (1)

MODUL PRAKTIKUM METALURGI (LOGAM)

II. TINJAUAN PUSTAKA

MECHANICAL FAILURE (KERUSAKAN MEKANIS) #2

TINGKAT KETELITIAN PADA REDESIGN ALAT UJI IMPAK TERHADAP SKALA LABORATORIUM METALURGI FISIK Agus Suyatno 1), Suriansyah S 2) ABSTRAK

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketika itu banyak terjadi fenomena patah getas pada daerah lasan kapal kapal

Asyari D. Yunus - Struktur dan Sifat Material Universitas Darma Persada - Jakarta

TIN107 - Material Teknik #5 - Mechanical Failure #1. TIN107 Material Teknik

MECHANICAL FAILURE (KERUSAKAN MEKANIS)

Analisa Hasil Uji Impak Sampah Plastik Jenis PP, PET, dan Campuran (PP + PET)

Sifat Sifat Material

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, DAN KETANGGUHAN DENGAN PROSES HEAT TREATMENT PADA BAJA KARBON AISI 4140H

ANALISA BESI BETON SERI KS DAN SERI KSJI DENGAN PROSES PENGUJIAN TARIK

ANALISIS SIMULASI UJI IMPAK BAJA KARBON SEDANG (AISI 1045) dan BAJA KARBON TINGGI (AISI D2) HASIL PERLAKUAN PANAS. R. Bagus Suryasa Majanasastra 1)

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

DESIGN UNTUK KEKUATAN LELAH

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Material, Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

PERANCANGAN ALAT UJI IMPAK METODE CHARPY DAN IZOD

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

ANALISA UJI IMPAK CHARPY DENGAN PENDULUM YANG DIPASANG SENSOR STRAIN GAUGE

04 05 : DEFORMASI DAN REKRISTALISASI

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

DAFTAR ISI. I. Identitas Diri 2. II. Daftar Isi 3. i. Tujuan Percobaan 5. ii. Dasar Teori 5. Alat dan Bahan 9. Flowchart Proses Pengujian 11

BAB 1. PENGUJIAN MEKANIS

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

BAB III SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK

UJI KETANGGUHAN MATERIAL BAJA A36 BERDASARKAN METODE PENGUJIAN IMPAK ASTM E23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH TEMPERATUR DAN BENTUK TAKIKAN TERHADAP KEKUATAN IMPAK LOGAM

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

PENGARUH PEREGANGAN TERHADAP PENURUNAN LAJU PERAMBATAN RETAK MATERIAL AL T3 Susilo Adi Widyanto

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

HARGA IMPACT ALUMINIUM JENIS 7075 T351 DENGAN METODE CHARPY. Rofarsyam 1, Sukarman 2

I. PENDAHULUAN. untuk diperkirakan kapan terjadinya, dan tidak dapat dilihat secara kasat mata

PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN HASIL SAMBUNGAN LAS BAJA PADUAN TERHADAP NILAI KETANGGUHAN. Abstract

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

PENGARUH TEGANGAN DAN KONSENTRASI NaCl TERHADAP KOROSI RETAK TEGANG PADA BAJA DARI SPONS BIJIH LATERIT SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 1029 DENGAN METODA QUENCHING DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MAKRO STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VII PROSES THERMAL LOGAM PADUAN

ANALISA PERPATAHAN RODA GIGI TERHADAP MISSLIGNMENT GEAR BOX KILN INDARUNG V PT. SEMEN PADANG

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

Beberapa sifat mekanis lembaran baja yang mcliputi : pengerasan. regang, anisotropi dan keuletan merupakan parameter-parameter penting

PENGARUH TEGANGAN DALAM (INTERNAL STRESS) TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAUT

IMPACT DAN TENSILE TEST MATERIAL BANGUNAN RUMAH (TELAAH KONSEP MODULUS YOUNG DAN DEFORMASI)

BAB IV DATA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSES PENGERASAN (HARDENNING)

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2

Proses Lengkung (Bend Process)

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

PENELITIAN PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LOW TEMPERING

Kategori Sifat Material

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

Available online at Website

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

KETANGGUHAN BEBAN IMPAK DAN BEBAN TARIK MAKSIMUM PADA PELAT BAJA BERLAPIS AKIBAT QUENCHING DAN NORMALIZING

PENGUJIAN MULUR (CREEP)

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

BAB II TEORI DASAR. Gage length

BAB II LANDASAN TEORI

KINERJA INHIBITOR Na 2 CrO 4 DALAM LARUTAN Nacl UNTUK MELINDUNGI BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK TERSENSITISASI DARI SERANGAN SCC Ishak `*) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September 2012 sampai dengan November

KUAT TARIK BAJA 2/4/2015. Assalamualaikum Wr. Wb.

HEAT TREATMENT. Pembentukan struktur martensit terjadi melalui proses pendinginan cepat (quench) dari fasa austenit (struktur FCC Face Centered Cubic)

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi semakin banyak dilakukan penelitian untuk menemukan teknologi baru yang layak digunakan oleh manusia sehingga mempermudah pekerjaan dalam berbagai hal. Tidak dapat dipungkiri sebagaimana kita ketahui material yang akan digunakan untuk membuat sebuah mesin haruslah berkualitas bagus hal ini akan menentukan kualitas dari mesin yang akan diproduksi serta digunakan. Hal ini sesuai dengan prinsip seorang insinyur yang mengedepankan keselamatan konsumen ketika merancang sebuah alat. Pengujian impactmerupakan salah satu dari cara pengujian yang dipakai untuk menguji kekuatan suatu material,pengujian ini dilakukan untuk menge-tahui nilai ketangguhan sebuah spesimen material uji yang akan digunakan untuk membuat sebuah mesin terhadap kemungkinan terjadinya benturandengan pengujian ini maka dapat kita hitung nilai impact dari suatu material. Pengujian Impact bisa diartikan sebagai suatu tes yang mengukur kemampuan suatu bahan dalam menerima beban tumbuk yang diukur dengan besarnya energi yang diperlukan untuk mematahkan spesimen dengan ayunan. Karena kebutuhan kualitas yang bagus dari suatu alat itulah perlu diadakanya pengujian impact material sehingga kemungkinan patah akibat benturan dapat

2 ditanggulangi.mengingat alat yang akan kita buat harus membantu memudahkan pekerjaan manusia. B. Tujuan Adapun tujuan pengujian impact adalah sebagai berikut : 1. Untuk Mengetahui Ketahanan Material terhadap Beban kejut. 2.

3 II. ISI A. Uji Impact Impact test bisa diartikan sebagai suatu tes yang mengukur kemampuan suatu bahan dalam menerima beban tumbuk yang diukur dengan besarnya energi yang diperlukan untuk mematahkan spesimen dengan ayunan. (navale.engineering, 2013) Impact test merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk menguji ketangguhan suatu specimen bila diberikan beban secara tiba-tiba melalui tumbukan.ketangguhan adalah ukuran suatu energy yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak suatu bahan yang diukur dari luas daerah dibawah kurva tegangan regangan.suatu bahan mungkin memiliki kekuatan tarik yang tinggi tetapi tidak memenuhi syarat untuk kondisi pembebanan kejut. Suatu paduan memiliki parameter ketangguhan terhadap perpatahan yang didefinisikan sebagai kombinasi tegangan kritis dan panjang reta. (Yerik Pasapan, 2011) Uji impak adalah pengujian dengan menggunakan pembebanan yang cepat (rapid loading). Pada uji impak terjadi proses penyerapan energi yang besar ketika beban menumbuk spesimen. Energi yang diserap material ini dapat dihitung dengan menggunakan prinsip perbedaan energi potensial. Impact test adalah pengujian ketahanan material terhadap beban kejut. Garis besar pengujian impact:

4 1. Energi takikan terhadap kekuatan tumbukan. 2. Metode pengujian impact. 3. Hubungan antara energi impact bahan dan temperature pada beberapa jenis takikan. 4. Pengaruh temperaturterhadap laju patah getas. 5. Tipe- tipe perpatahan 6. Mode- mode perpatahan. Gambar 1. Alat Uji Impact B. Metode Uji Impact Ada dua macam pengujian impact, yaitu : 1. Charpy

5 2. Izod Perbedaan charpy dengan izod adalah peletakan spesimen.pengujian dengan menggunkan charpy lebih akurat karena pada izod, pemegang spesimen juga turut menyerap energi, sehingga energi yang terukur bukanlah energi yang mampu di serap material seutuhnya. Faktor yang mempengaruhi kegagalan material pada pengujian impak adalah a. Notch Notch pada material akan menyebabkan terjadinya konsentrasi tegangan pada daerah yang lancip sehingga material lebih mudah patah. Selain itu notch juga akan menimbulkan triaxial stress. Triaxial stress ini sangat berbahaya karena tidak akan terjadi deformasi plastis dna menyebabkan material menjadi getas. Sehingga tidak ada tanda-tanda bahwa material akan mengalami kegagalan. b. Temperatur Pada temperatur tinggi material akan getas karena pengaruh vibrasi elektronnya yang semakin rendah, begitupun sebaliknya. c. Strainrate Jika pembebanan diberikan pada strain rate yang biasa-biasa saja, maka material akan sempat mengalami deformasi plastis, karena pergerakan atomnya (dislokasi). Dislokasi akan bergerak menuju ke batas butir lalu kemudian patah. Namun pada uji impak, strain rate yang diberikan sangat tinggi sehingga dislokasi tidak sempat bergerak, apalagi terjadi deformasi plastis, sehingga material akan mengalami patah transgranular, patahnya ditengah-tengah atom, bulan di batas butir. Karena dislokasi ga sempat gerak ke batas butir. (Supajri, 2011)

6 1. Metode Charpy (USA) Merupakan cara pengujian dimana specimen dipasang secara horizontal dengan kedua ujungnya berada pada tumpuan, sedangkan takikan pada specimen diletakkan di tengah-tengah dengan arah pembebanan tepat diatas takikan. Kelebihan : 1. Hasil pengujian lebih akurat 2. Pengerjaannya lebih mudah dipahami dan dilakukan 3. Menghasilkan tegangan uniform di sepanjang penampang 4. Harga alat lebih murah 5. Waktu pengujian lebih singkat Kekurangan : 1. Hanya dapat dipasang pada posisi horizontal 2. Spesimen dapat bergeser dari tumpuannya karena tidak dicekam 3. Pengujian hanya dapat dilakukan pada specimen yang kecil 4. Hasil pengujian kurang dapat atau tepat dimanfaatkan dalam perancangan karena level tegangan yang diberikan tidak rata. 2. Metode Izood (Inggris)

7 Merupakan cara dimana specimen berada pada posisi vertical pada tumpuan dengan salah satu ujungnya dicekam dengan arah takikan pada arah gaya tumbukan. Tumbukan pada specimen dilakukan tidak tepat pada pusat takikan melainkan pada posisi agak diatas dari takikan. (Yerik Pasapan, 2011) Kelebihan : 1. Tumbukan tepat pada takikan karena benda kerja dicekam dan spesimen tidak mudah bergeser karena dicekam pada salah satu ujungnya. 2. Dapat menggunakan specimen dengan ukuran yang lebih besar. Kerugian : 1. Biaya pengujian yang lebih mahal 2. Pembebanan yang dilakukan hanya pada satu ujungnya, sehingga hasil yang diperoleh kurang baik. 3. Proses pengerjaan pengujiannya lebih sukar 4. Hasil perpatahan yang kurang baik 5. Waktu yang digunakan cukup banyak karena prosedur pengujiannya yang banyak, mulai dari menjepit benda kerja sampai tahap pengujian. 6. Memerlukan mesin uji yang berkapasitas 10000 ton

8 C. Jenis dan Tipe Perpatahan Uji impact Tipe perpatahan dalam pengujian impact dapat beberapa macam diantaranya sebagai berikut : 1. Perpatahan Intergranular. Yaitu perpatahan yang terjadi diantara butir.perpatrahan ini terjadi pada logam ulet.proses ini melalui tiga tahap: pertama- tama akan terbentuk lubang yang halusatau rongga.batasnya pada permukaan yang lemah disebelah dalam.ronga tersebut kemudian memuai akibat deformasi plastik dan akhirnya bergabung melalui penguatan lokal logam terbentuk perpatahan bersyarat.jenis perpatahan terjadi karena rongga plastik instant, yang kemudian tembus keluar dan penatian tambah kedalam. 2. Perpatahan Transgranular. Yaitu perpataan yang terjadi didalam butir.seringkali dianggap sebagai kelompok- kelompok perpatahan khusus.pada berbagai paduan didapatkan keseimbangan yang sangat peka antara tegangan yang diperlukan untuk perambatan retak dan belah dengan tegangan yang diperlukan.meskipun energiyang diserap pada rambatan retak lebih rendah dai perpatahan belah. Perpatahan transgranular atau juga disebut patah gelah yang umumnya terjadi pada struktur body center cubic yang dibuat pada temperature rendah.perpatahan Transgranular merupakan perpatahan yang terjadi akibat retakan yang merambat didalam butiran material. Perpatahan intergranular yaitu perpatahan yang terjadi akibat retakan yang merambat diantara butiran material yang kerap dikatakan sebagai perpatahan

9 khusus.pada berbagai paduan didapatkan berbagai keseimbangan yang sangat peka antara tegangan yang diperlukan untuk perambatan retak dengan pembelahan dan tegangan yang diperlukan untuk perpatahan rapuh sepanjang batas butir.(pasapan, 2011) Jenis Perpatahan 1. Patah ulet yaitu perpatahan yang terjadi yang didahului deformasi plastic dan penyerapan energy. 2. Patah getas yaitu perpatahan yang tanpa didahului dengan deformasi plastic dan penyerapan energi yang hanya sedikit atau dapat dikatakan tidak terjadi penyerapan energy D. Hal-hal yang mempengaruhi uji impact Menurut pia mesin adapun hal-hal yang mepengaruhi pengujian impact antara lain adalah berikut : 1. Takikan. Pada suatu material atau bahan, terdapat takikan- takikan akan berpengaruh pada ketangguhan material. Hal ini disebabkab dengan adanya takikan maka akan mengakibatkan konsentrasi tegangan baik itu pada satu titik pada takikan atau lebih.adapun jenis takikansebagaiberikut: a) Takikan Segitiga Distribusi tegangan berkonsentrasi pada satu titik pada dasar takikan

10 b). Takikan Segi empat Distribusi tegangan berkonsentrasipada dua titik c). Takikan setengah lingkara. Tegangan berkonsentrasi merata pada takikan. energi/ usaha yang paling rendah untuk mematahkan suatu bahan pada berbagai jenis takikan segitiga karena tegangan terpusat pada satu titik.kemudian meningkat, segi empat, dan yang paling tinggi adalah usaha untuk takikan lingkaran dimana tegangan merata pada takikan. 2. Beban. Pengaruh beban terhadap ketangguhan material adalah semakin berat beban yang diberikan maka usaha yang timbul karena beban tersebut semakin besar pula, sehingga material yang diuji lebih cepat patah dan sebaliknya. 3. Temperatur Temperatur menimbulkan pengaruh berarti pada ketangguhan suatu material/ bahan/perubahan sifat suatu bahan berlangsung seiring dengan perubahan suhu yang terjadi.semakin rendah suhu maka material akan semakin getas dan sebaliknya. 4. Jenis Perpatahan Untuk jenis patah ulet maka bentuk tampak patahannya akan berongga dan mengalami pengecilan, karena sebelum material itu patah, akan

11 didahului oleh necking (pengecilan penampang) dan peronggaan dalam material. Sedangkan untuk jenis patah getas maka bentuk tampak patahannya tidak berupa rongga dan tidak mengalami pengecilan penampang. Dia akan langsung patah tanpa didhului peristiwa sebelumnya. 5. Tipe Perpatahan Untuk tipe perpatahan transgranular perpatahan yang terjadi disebabkan oleh retakan yang merambat didalam butir, jadi bentuk tampak patahannya memperlihatkan perpatahan yang dialami butir sedangkan untuk tipe perpatahan intergranular, bentuk tampak patahannya hanya terlihat pada batas butir karena retakan yang terjadi hanya merambat diantara butir. 6. Komposisi ukuran Butir Ukuran butir juga berpengaruh pada hasil tampak patahan, sesuai dengan ukuran besarnmya maka semakin halus butiran maka material makin rapuh dan bila ukuran butir besar maka akan ulet sehingga dalam perpatahannya akan didahului oleh peristiwa necking dan peronggaan. 7. Kadar Karbon Bentuk tampak patahan yang dialami oleh material yang berkadar akarbon tinggi akan berbeda dengan bentuk tampak patahan material yang berkadar karbon rendah karena kadar karbon juga akan menentukan sifat material. Semakin tinggi kadar karbon, maka material akan kuat dan getas. sebaliknya jika material itu memiliki kadar karbon rendah maka akan bersifat ulet

12

13 A. Simpulan B. Saran III. Simpulan dan Saran

14 Daftar Pustaka navale.engineering, 2013 UJI BAHAN IMPACT TEST atau UJI TUMBUK. Dapat diunduh di http://navale-engineering.blogspot.com/2013/02/uji-bahanimpact-test-atau-uji-tumbuk.htmldiakses pada :9 mei 2013 ; Pukul 23:56. Yerik Pasapan, 2011 Teori Dasar Impact. Dapat diunduh di http://pahatbaja.blogspot.com/2011/06/teori-dasar-impact.html diakses pada : 9 mei 2013; Pukul 23:56 Dedek Supajri, 2011Impact Testing : Uji Impak. dapat diunduh di http://dedekpajrikoto.blogspot.com/2011/01/impact-testing-uji-impak.html diakses pada : 10 mei 2013; Pukul 01:05 Piamesin, 2012 Impact. Dapat diunduh di http://antopaendeblog.blogspot.com/2012/02/impact.html diakses pada : 10 Mei 2013; 01:20.

LAMPIRAN 15