PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

1. PENDAHULUAN TUJUAN SASARAN

DRAFT PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TANGGAL : PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35/Permentan/KP.590/7/2016 TENTANG

PELAKSANAAN KEGIATAN KETAHANAN PANGAN 2014 DAN RENCANA Bali, 27 Juni 2014

PEDOMANUMUM PEMBERIANPENGHARGAAN ADHIKARYAPANGANNUSANTARA TAHUN2015

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 78/Permentan/KP.450/6/2014 TENTANG

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KETAHANAN PANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR 66/Permentan/OT.140/6/2013 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN

PEDOMAN UMUM PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2012 I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Jakarta, 16 Juni 2015 Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan/ Hari Priyono NIP

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENGHARGAAN ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Semarang, Maret 2018

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

PENGANTAR. Jakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Ketahanan Pangan/ Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,

Buku Pedoman PENGHARGAAN ENERGI MENUJU DESA MANDIRI ENERGI DI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, TENTANG

Daftar Isi Daftar Isi... i KATA PENGANTAR... ii PENGHARGAAN ENERGI... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Maksud, Tujuan, Sasaran, dan Dasar Hukum

PETUNJUK TEKNIS PENGHARGAAN KIHAJAR UNTUK KEPALA DAERAH 2017

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PERMEN-KP/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 55/Permentan/KP.120/7/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENYULUH PERTANIAN BERPRESTASI

KERANGKA ACUAN KERJA PENGANUGERAHAN TANDA JASA KEPADA PNS PROV. JAWA TENGAH DAN PNS KAB. /KOTA SE JAWA TENGAH TAHUN 2017

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

PENGUMUMAN NOMOR: 2589/KP.230/A/07/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.52, 2010 Kementerian Pertanian. Pelatihan. Pertanian Swadaya. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME KERJA DAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR Ungaran, Februari 2017

PENGUMUMAN NOMOR: 1995/KP.230/A/06/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 60/Permentan/HK.060/8/2007 TENTANG UNIT PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA DAGING SAPI TAHUN 2010

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BUKU PANDUAN PENJARINGAN KREATIVITAS DAN INOVASI MASYARAKAT (KRENOVA) KABUPATEN BLORA 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2006 TENTANG DEWAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

ORGANISASI, MEKANISME, DAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2014 TENTANG KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

PENGUMUMAN NOMOR: 2566/KP.230/A/07/2016 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016

LAMPIRAN MEKANISME PENILAIAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 56/Permentan/KP.120/7/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN GURU SEKOLAH PERTANIAN PEMBANGUNAN (SPP) BERPRESTASI

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

BENTUK PIALA PENGHARGAAN ENERGI

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN CADANGAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGUMUMAN NOMOR: 2647/KP.230/A/07/2016 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

PENGUMUMAN NOMOR: 2246/KP.230/A/06/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR : 26 TAHUN 2011

PENGHARGAAN ADIUPAYA PURITAMA KELOMPOK INDIVIDU/ORGANISASI TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PENGHARGAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGUMUMAN NOMOR: 445/KP.290/A/01/2017 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2017

PEDOMAN PENILAIAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN LOMBA KREATIVITAS INOVASI DAN TEKNOLOGI (KRENOTEK) KABUPATEN BLITAR TAHUN 2017

04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30 TAHUN 2008 TENTA NG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Peri

PENGUMUMAN NOMOR: 263/KP.230/A/01/2016 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2016

PENGUMUMAN NOMOR: 782/KP.230/A/03/2015 SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 42/Permentan/OT.140/3/2013 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49/Permentan/KP.240/9/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/PP.410/1/2010 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN PERTANIAN SWADAYA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTANIAN TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN.

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik I

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

SOSIALISASI PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016 Disampaikan pada Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Timur Pontianak, 3 Agustus 2016 Oleh : Dr. Mei Rochjat Darmawiredja, M.Ed. Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan 2016

1. PENDAHULUAN TUJUAN 1. Menumbuhkan dan mendorong semangat, kreativitas, serta partisipasi masyarakat; 2. Memberikan motivasi kepada aparatur pemerintah dalam rangka mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan SASARAN 1. Masyarakat : perseorangan, kelompok masyarakat, kelembagaan masyarakat, dan pelaku usaha pangan 2. Pemerintah : aparatur pemerintah, pejabat pemerintah 2

2. BENTUK, KATEGORI, PENGERTIAN DAN JUMLAH PENERIMA PENGHARGAAN 2.1. Bentuk Penghargaan Bentuk Penghargaan : 1. Trofi 2. Piagam 3. Hadiah

2.2. Kategori Penghargaan No Kategori APN 2016 1. Pelopor Ketahanan Pangan 2. Pemangku Ketahanan Pangan 3. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan 4. Pelayanan Ketahanan Pangan 5. Pembina Ketahanan Pangan 4

2.3. Pengertian Kategori Penerima Tahun 2016 Kategori Penerima 1. Pelopor Ketahanan Pangan Pengertian Perseorangan (bukan tokoh organisasi formal) merintis usaha baru (inovasi) dalam pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial di daerah/wilayahnya untuk mewujudkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan 5 5

...lanjutan Kategori Penerima 2. Pemangku Ketahanan Pangan Pengertian Perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat setempat/adat (bukan PNS /pejabat pemerintah, bukan isteri/suami pejabat pemerintah), mempunyai pengaruh besar, kharisma, dan berhasil menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan memperbaiki adat dan budaya lokal (local wisdom) dalam melaksanakan pemberdayaan, penguatan ekonomi dan pengelolaan 6 6

...lanjutan Kategori Penerima 3. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan Pengertian Kelompok/gabungan kelompok masyarakat/kelembagaan ekonomi pelaku usaha pangan skala kecil dan menengah berhasil mengelola kegiatan produksi pangan/pemberdayaan masyarakat/ pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan 7

...lanjutan Kategori Penerima 4. Pelayanan Ketahanan Pangan Pengertian Perseorangan berprestasi dan aktif memberikan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat di wilayahnya yang melampaui tugas pokoknya dan/atau prestasi luar biasa. Lingkup pengabdian/pelayanan mencakup antara lain penyuluhan, penelitian/ pengembangan, pengawasan/ pengendalian di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan Ketahanan Pangan. 8

...lanjutan Kategori Penerima 5.Pembina Ketahanan Pangan Pengertian Kepala daerah tingkat provinsi/kabupaten/ kota/desa berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan/kerawanan pangan/ gizi buruk, meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah, dan mempercepat diversifikasi pangan. 9

2.4. Jumlah Penerima Penghargaan No Kategori Jumlah *) 1 Pelopor Ketahanan Pangan 5 2 Pemangku Ketahanan Pangan 3 3 Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan (kegiatan produksi pangan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri pangan olahan atau perakitan teknologi pangan) 38 4 Pelayanan Ketahanan Pangan (penyuluhan, penelitian/pengembangan, pengawasan/ pengendalian) 5 Pembina Ketahanan Pangan a. Gubernur b. Bupati/Walikota c. Kepala Desa/Lurah 12 17 2 5 10 Jumlah 75 Keterangan: *) Komposisi penerima dapat berubah sesuai dengan jumlah calon yang masuk dan hasil seleksi calon, namun demikian tidak merubah jumlah total penerima Penghargaan APN.

3. PANITIA PENYELENGGARA Panitia penyelenggara terdiri dari : perwakilan instansi anggota Dewan Ketahanan Pangan Di tingkat Pusat : SK Ketua Harian DKP Di tingkat Daerah : SK Ketua DKP Provinsi/ Kabupaten/ Kota TUGAS a. Menyebarluaskan informasi tentang pencalonan Penghargaan APN kepada perseorangan, organisasi kemasyarakatan, lembaga pendidikan, instansi pemerintah, media cetak/elektronik; dan b. Menerima, melakukan verifikasi, menilai, dan mengusulkan calon penerima penghargaan. 11

4. PENJARINGAN/PENGUSULAN CALON PENERIMA A.Penjaringan Secara Berjenjang DKP Kab/Kota DKP Provinsi Dewan Ketahanan Pangan Untuk 5 kategori B. Pengusulan Secara Langsung 1. Oleh Kelompok Masyarakat dan/atau ormas Untuk kategori pelopor dan pemangku Pengusulan disertai rekomendasi dari instansi terkait 2. Oleh Kementerian atau Lembaga anggota DKP termasuk eselon I lingkup Kementan Untuk kategori Pelopor (3), Pemangku (3), Pelaku (3), dan Pelayanan (3) Pengusulan oleh K/L anggota DKP ditembuskan kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama dari K/L yang bersangkutan PENGUSULAN DISAMPAIKAN KEPADA SEKRETARIAT DKP DI PUSAT 12

5. ALUR MEKANISME PENJARINGAN SECARA BERJENJANG Pusat 1 2 3 4 5 Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kab/Kota DKP (BKP, Dinas lingkup Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, dll) DKP (BKP, Dinas lingkup Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, dll) - Pelopor (1) - Pemangku (1) - Pelaku (3) - Pelayanan (3) - Pembina (3) - Pelopor (1) - Pemangku (1) - Pelaku (3) - Pelayanan (3) - Pembina (2) Gambar Mekanisme Pengusulan dan Seleksi Calon Penerima Penghargaan APN Secara Berjenjang 13

6. PERSYARATAN CALON PESERTA A. Kategori Pelopor 1. Telah merintis sesuatu usaha baru (inovasi) yang luar biasa dalam pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan di daerah/wilayahnya; 2. Inovasi baru yang dihasilkan berdampak positif dan luar biasa terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan ; dan 3. berkelakuan baik. 14

... lanjutan B. Kategori Pemangku Ketahanan Pangan 1. Mempunyai pengaruh besar, kharisma, dan berhasil menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan memperbaiki adat dan budaya lokal (local wisdom) dalam melaksanakan pemberdayaan, penguatan ekonomi dan pengelolaan lingkungan; 2. Kegiatan yang dilakukan berdampak positif terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan; dan 3. berkelakuan baik. 15

... lanjutan C. Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan 1. Berhasil mengelola kegiatan produksi pangan/pemberdayaan masyarakat/ pengembangan industri pangan olahan/ perakitan teknologi pangan, minimal selama 3 (tiga) tahun; 2. Berhasil mengembangkan usahanya secara berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitarnya; dan 3. berkelakuan baik. 16

... lanjutan D. Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan 1. Aktif memberikan pengabdian/pelayanan dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan 11 berupa penyuluhan, penelitian/ pengembangan, pengawasan/pengendalian di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan ketahanan pangan yang melampaui tugas pokoknya dan/atau prestasi luar biasa; 2. Telah bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat di wilayahnya untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan, minimal 3 (tiga) tahun; 3. berkelakuan baik. 17

... lanjutan E. Kategori Pembina Ketahanan Pangan (Gubernur,Bupati/Walikota) 1. telah menjabat minimal 3 (tiga) tahun; 2. Berprestasi dalam penyelenggaraan pemerintahan khususnya di bidang pangan dan gizi ; 3. Berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah dan mempercepat diversifikasi pangan serta mengurangi kemiskinan/kerawanan pangan/gizi buruk 4. bebas atau tidak pernah/terkait dengan kasus tindak pidana korupsi atau tindak pidana lainnya. 18

... lanjutan E. Kategori Pembina Ketahanan Pangan (Kepala Desa/Lurah) 1. telah menjabat minimal 3 (tiga) tahun; 2. Berprestasi dalam melaksanakan tugas pokoknya seperti penyelenggaraan urusan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan 3. Berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam mengurangi kemiskinan/ kerawanan pangan/gizi buruk/ gizi kurang, meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah dan mempercepat diversifikasi pangan;

7. KRITERIA PENILAIAN Kriteria penilaian tersebut sekurang-kurangnya mencakup: 1. Pemenuhan persyaratan; 2. Jenis kegiatan (memperhatikan kategori penghargaan); 3. Tingkat kebaruan dan kreativitas (teknologi dan inovasi); 4. Ukuran cakupan (scope) kegiatan (cakupan wilayah, kelompok, dan individu); 5. Frekuensi dan intensitas kegiatan (kontinuitas/keberlanjutan); 6. Jangka waktu kegiatan (minimal tiga tahun, sehingga dapat dilihat dampak, manfaat, dan ada yang mengadopsi); 7. Adanya swadana dan/atau swadaya masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan; 8. Tingkat keberhasilan (antara lain prestasi, produktivitas, penghargaan yang diterima); 9. Prakarsa dan motivasi (terutama untuk kategori Pelopor Ketahanan Pangan); dan 10.Manfaat, prospek dan dampak terhadap lingkungan sosial dan ekonomi di wilayahnya. 20

... lanjutan Khusus untuk bidang perkebunan non pangan dan kehutanan harus terintegrasi dengan komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan. Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/ masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Peningkatan status gizi; iv) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat; Aspek ekonomi : 1) Cakupan wilayah pemasaran; 2) Peningkatan nilai tambah; 3) Peningkatan pendapatan masyarakat; Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/cd/ flashdisk)).

Calon Pembina Gubernur/Bupati: Kegiatan apa saja yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll); Penyediaan dana untuk membiayai operasional kegiatan sekretariat DKP Calon Pembina Kepala Desa/Lurah Kelembagaan pangan di desa/kelurahan (Kelompok Lumbung Pangan/Kelompok Tani/ Gapoktan/ Dasawisma/Koperasi Tani/Kelembagaan lainnya)

8. WAKTU PELAKSANAAN A. Batas Akhir Pengiriman Profil Calon*) Dari Kab/Kota Provinsi tanggal 8 Agustus 2016 Dari Provinsi-Pusat tanggal 9 September 2016 (stempel pos) B. Waktu Pelaksanaan Pemberian Penghargaan Waktu pelaksanaan : Bulan November 2016 (disesuaikan agenda Presiden) Tempat : di Istana Negara *) Diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 23

10. JADWAL KEGIATAN PEMBERIAN PENGHARGAAN APN 2016 No Kegiatan Bulan 1 Persiapan: Penetapan Panitia Penyelenggara Penyusunan Pedoman Umum Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan 2 Sosialisasi kegiatan APN : Pusat-Provinsi Provinsi -Daerah Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Keterangan: jadwal penyerahan Penghargaan APN disesuaikan dengan agenda kenegaraan Presiden X X X X X X X X X X 3 Penjaringan dan Seleksi Calon X X X 4 Verifikasi dan Penilaian X X 5 Penetapan Calon Penerima APN X 6 Penyerahan Penghargaan X 24

1. Formulir pengajuan 9. KELENGKAPAN BERKAS PENGAJUAN CALON 2. Profil keberhasilan disusun maksimal 20 halaman, hanya menyampaikan usaha/kegiatan, keberhasilan yang telah dicapai, dan dampak kegiatan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3. Khusus bagi calon dari kategori pelopor dan pemangku yang diusulkan secara langsung oleh kelompok masyarakat/organisasi kemasyarakatan harus disertai dengan rekomendasi dari instansi terkait di kabupaten/ kota dan ditembuskan kepada Sekretaris DKP provinsi.

... lanjutan 4. Data pendukung seperti artikel, karya ilmiah, rencana anggaran desa, foto calon penerima, foto kegiatan, contoh produk, audio visual disampaikan dalam bentuk hardcopy dan/atau softcopy bersamaan dengan penyampaian ringkasan profil. 5. Kelengkapan dokumen pendukung dapat disampaikan melalui alamat email: adhikaryapangannusantara@pertanian.go.id

ALAMAT SEKRETARIAT DKP PUSAT : Badan Ketahanan Pangan/ Sekretariat Dewan Ketahanan Pangan Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Gedung E lantai IV Jalan Harsono RM. No. 3, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (12550) Telp/fax 021-7801045 Website:www.dewanketahananpangan.pertanian.go.id Email: adhikaryapangannusantara@pertanian.go.id