BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

BAB VII MENEMPEL UNTUK ANAK USIA DINI. Menempel merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

BAB IV MELIPAT KERTAS UNTUK ANAK USIA DINI. Kata origami berasal dari bahasa Jepang, dari kata oru yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil yang

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : KELAS : S1SI-01

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata mampu yang

BAB VI MENGANYAM UNTUK ANAK USIA DINI. menggunakan teknik anyaman sebagai pelengkap kebutuhan. Hal ini tidak

Lampiran 1. Instrumen Observasi Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan Kelas VIII SMPLB dalam Memasang Payet Kerudung

BAB I PENDAHULUAN. tetapi hanya melibatkan sebagian anggota halus yaitu mengenggam, melipat, menggunting, menempel menganyam dan menyusun.

KISI-KISI SEKOLAH DASAR DAN MADRASAH IBTIDAIYAH UJIAN PRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I1 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF. No Gambar Nama Manfaat dan Cara Bermain Harga (Rp) MAINAN KAYU

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

Gambar 2. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Pria

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Anak Tunagrahita Sedang

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan

PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF. No Gambar Nama Manfaat dan Cara Bermain Usia Harga (Rp) MAINAN KAYU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah anak-anak sangat suka menggambar atau membuat coretancoretan

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

5 Permainan Motorik Halus

PAUD DAN PEMANFAATAN BAHAN BEKAS UNTUK APE

2015 APLIKASI KARAKTER MONSTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CROCHET PADA PRODUK TAS REMAJA PUTRI

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

UKDW BAB Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas. hakikatnya merupakan rangkaian riset- tindakan riset- tindakan-

appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan

DALAM KEGIATAN BRIDGING COURSE

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

BAB II LANDASAN TEORI. manusia yaitu kebutuhan untuk berdiri sendiri (need for autonomy) dan. kebutuhan untuk bergantung (needs for deference).

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB III METODE PENCIPTAAN

cbuah Potong Binatang Luncur

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN DARI BUBUR KERTAS

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-beda. Bakat adalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

I. JUDUL SERBA INDAH DARI KAIN FLANEL

Bantu Anak Belajar Menulis

MENCETAK BAGI ANAK USIA DINI Oleh: Dra. Tity Soegiarty, M.Pd.

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN IPTEKS. IbM PENINGKATAN PENDAPATAN IBU-IBU PKK MELALUI PEMBUATAN KERAJINAN MANIK-MANIK. Oleh Herlina Jasa Putri Harahap

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN. 1. TK Kusuma 1 merupakan TK PKK yang beralamat di Jalan Kapulogo, dusun

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak. pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

Kegiatan Bermain Kreatif Untuk Anak Usia Dini Oleh: Nur Hayati, M.Pd

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

bangun datar sederhana

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BENDA DAN KEGUNAANNYA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

Transkripsi:

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI Menjahit secara umum digunakan untuk menyatukan dua atau lebih bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih bahan tersebut. Tak jarang menjahit dijadikan salah satu hobi dan aktivitas umum yang sering dilakukan ibu-ibu dan remaja terutama remaja putri. Bagi orang dewasa menjahit dengan menggunakan berbagai macam teknik menjadi kesenangan tersendiri. A. Menjahit Untuk Anak Usia Dini Seperti halnya membatik, menjahit adalah kegiatan orang dewasa yang disederhanakan dan digunakan sebagai salah satu kegiatan yang mampu mengembangkan salah satu aspek perkembangan anak terutama motorik anak. Kegiatan dengan menggunakan tangan dan koordinasi mata ini dirasakan efektif dan sebagai salah satu cara untuk melatih keterampilan dasar anak dalam mempersiapkan diri pada kemampuan lebih lanjut. Menjahit adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk anak usia dini sebagai upaya untuk mengembangkan motorik halus. Salah satu tujuan menjahit adalah untuk melatih keterampilan motorik halus anak. Tujuan dari kegiatan menjahit yang lain adalah untuk meningkatkan konsentrasi anak, kemampuan logika, kemampuan motorik halus, dan melatih koordinasi mata dan tangan anak, juga untuk kemampuan menulis dan meningkatkan 76

kemampuan gerakan tangan, pergelangan tangan dan jari. Selain itu, menjahit juga dapat mengajarkan anak bersabar dan mampu memecahkan masalah, berpikir kreatif, dan memupuk semangat untuk terus berjuang sampai anak mampu melakukannya dengan baik. Menjahit untuk anak tidak sama dengan menjahit untuk dewasa. Pada dasarnya teknik menjahit untuk anak sama dengan teknik menjahit yang dilakukan orang dewasa, yaitu menggunakan benang, jarum dan bahan. Namun untuk anak, kain, jarum dan benang yang digunakan sedikit berbeda. Bahan dan alat menjahit untuk anak diciptakan dengan memenuhi kreteria keamanan dan mudah untuk dipegang. Alat permainan menjahit sampai saat ini banyak dipasarkan dengan bentuk dan model yang bermacam-macam. Tidak hanya berbentuk 2 dimensi tapi semakin banyak alat permainan menjahit yang berbentuk 3 dimensi. Berikut ini disajikan beberapa mainan menjahit untuk anak dengan berbagai variasi dan kreativitas. Salah satu alat kegiatan menjahit adalah meronce, memasukkan benda-benda yang berlubang kedalam tali. Permainan ini tergolong menjahit. 77

Beberapa alat mainan dibuat berbentuk binatang dan berbentuk buah. Jika dilihat sekilas alat permainan tersebut tidak seperti alat permainan menjahit, 78

namun pada prinsipnya teknik yang digunakan adalah teknik menjahit. Alat permainan ini tersedia dalam berbagai tingkat kesulitan. Untuk usia anak yang lebih besar, kegiatan menjahit dapat dilakukan selayaknya kegiatan menjahit yang dilakukan orang dewasa. B. Kreteria bahan-bahan dan alat menjahit untuk anak Benang yang digunakan untuk menjahit pada anak menggunakan berbagai ukuran. Menjahit untuk anak tidak menggunakan benang jahit yang digunakan orang dewasa karena benang yang digunakan orang dewasa terlalu halus dan tipis. Benang untuk menjahit pada anak-anak menggunakan tali atau benang kingwool yang berukuran lebih besar. Tali sepatu juga kadang digunakan sebagai benang. Tali/benang yang digunakan untuk anak memiliki diameter yang berbeda-beda sesuai dengan tingkatan umur. Untuk anak yang masih berusia 2 tahun tali yang digunakan harus berukuran lebih besar dari pada tali yang digunakan anak yang berusia 3 tahun atau lebih. Usahakan anak tidak merasa kesulitan memegang tali tersebut. Jarum yang digunakan untuk menjahit pada anak usia dini umumnya tidak menggunakan jarum yang digunakan orang dewasa. Sebagai pengganti jarum, tali untuk menjahit, pada salah satu ujungnya dibuat agak keras. Namun ada beberapa alat permainan menjahit yang menggunakan jarum plastik (berbentuk seperti jarum, tetapi ukuran lebih besar seperti pensil). 79

Bahan kain untuk menjahit pada anak adalah bahan keras yang biasanya terbuat dari kayu lembut dan halus. Kayu untuk menjahit biasanya terbuat dari serpihan kayu yang dipadatkan. Kayu digunakan sebagai bahan untuk menjahit karena beberapa jenis kayu padatan dari rempah potongan kayu biasanya lebih ringan, kuat dan tidak mudah rusak. Kayu tersebut berbentuk beragam objek dan pada hamparan kayu tersebut terdapat lubanglubang yang diatur jarak dan jumlahnya. Jumlah lubang pada kayu biasanya dihubungkan dengan tingkatan usia. Semakin besar usia anak maka jumlah lubang yang disediakan semakin banyak. C. Mengajarkan menjahit pada anak Mengajarkan menjahit untuk anak tidak untuk mendapatkan hasil jahitan yang rapi dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun lebih kepada proses anak untuk melakukan kegiatan tersebut. Pada prinsipnya penilaian menjahit untuk anak adalah anak mampu mengkoordinasikan tangan dan mata untuk memasukkan dan mengeluarkan sesuatu dari sebuah benda sambil berpikir agar tali/benang terjahit semua. Untuk anak yang lebih besar menjahit dapat menggunakan teknik yang dilakukan oleh orang dewasa dengan berbagai macam tusuk dan kreasi. Menjahit untuk anak yang agak besar bisa juga dilakukan dengan menghias dan membuat baju boneka secara sederhana. 80

Anak-anak menyukai kegiatan menjahit karena menjahit merupakan hal yang baru bagi mereka. Secara psikologis ada aliran kepuasan tersendiri setelah berhasil memasukkan benang kedalam lubang dan menghabiskan sisa benang yang ada ke semua lubang yang masih kosong. Pendidik bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Kesulitan yang dihadapi anak dapat dibantu jika sekiranya anak membutuhkan bantuan. Berikan sedikit waktu pada anak untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri. Hal ini dapat mengembangkan kemampuan anak untuk memecahkan masalah. Kesalahan-kesalahan menjahit yang sering terjadi pada anak seperti anak tidak mampu memasukkan benang secara berurutan sesuai dengan lubangnya, atau anak memasukkan benang pada sisi yang salah, atau benang yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi setiap lubang satu per satu, sebaiknya tidak langsung diperbaiki oleh guru. Berikan kesempatan pada anak untuk berusaha memecahkan masalahnya dan menemukan kesalahannya sendiri. Jika memang perlu bantuan guru dapat memberikan contoh bagaimana cara pemecahannya, kemudian anak dapat mengulangi apa yang dicontohkan guru. Untuk memberikan evaluasi terhadap hasil karya anak, sebaiknya tidak dilakukan dengan memberikan penguatan yang negatif. Guru memberikan pujian dan penghargaan anak terhadap hasil kerjanya. 81

D. Membuat media untuk menjahit sendiri Alat permainan untuk menjahit tidak hanya dibeli dipasaran namun pendidik dapat membuatnya sendiri untuk melatih dan mengembangkan kreativitas pada anak. Menciptakan alat permainan menjahit sendiri memiliki banyak keuntungan, antara lain : harganya lebih murah, kreasi yang dihasilkan juga lebih baik, pendidik juga dapat menyesuaikan jumlah lubang dengan tingkatan usia. Selain itu media tersebut dapat dipadukan dalam kegiatan di kelas yang sesuai dengan tema. Misalnya tema kegiatan hari ini adalah kebutuhanku dengan sub tema berpakaian, maka kegiatan pembelajarannya dapat dilakukan salah satunya dengan menjahit baju. E. Contoh pembuatan media menjahit sendiri Bahan-bahan : Kertas karton/kardus Benang kingwoll Isolasi Alat-alat : Gunting/cutter Pembolong kertas Crayon Spidol 82

Cara pembuatan : Bahan keras a. Membuat sketsa bentuk pakaian yang ingin digunakan. b. Mencetaknya di kertas karton/kardus c. Menggunting kertas kardus sesuai dengan gambar yang dicetak d. Melubangi sisi pinggiran gambar (jumlah lubang disesuaikan dengan tingkatan usia) e. Hias dengan berbagai corak dari krayon dan spidol (untuk aktivitas ini anak dapat mengerjakan sendiri) Tali/benang a. Ukur tali/benang yang akan digunakan untuk menjahit b. Usahakan tidak terlalu panjang namun cukup untuk mengisi seluruh lubang (jangan membuat anak kerepotan menarik dan memasukkan tali/benang) c. Ikat salah satu ujung tali dengan menggunakan sedotan sebagai pembuhul d. Ujung tali yang lainnya dibalut dengan isolasi bening agar kaku Alat permainan untuk menjahit dapat dibagikan kepada anak untuk dikerjakan. Untuk menghias corak kertas dapat menggunakan payet atau pensil warna/krayon. 83

Berikut ini beberapa contoh alat permainan menjahit untuk anak yang dibuat sendiri. F. Rangkuman Mengajarkan menjahit kepada anak memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk bereksplorasi dan memecahkan masalahnya menjadikan menjahit sebagai cara yang efektif untuk membantu anak mempersiapkan diri memasuki jenjang sekolah. 84

G. Referensi http://tajonline.tolshop.com/gifts-to-india/gifts-smt85.html http://www.blueberryforest.com/sewing_toys/sewing_toys.htm http://encarta.msn.com Beal, Nancy. Rahasia mengajarkan seni pada anak. Yogyakarta:pripoenbooks, 2003. H. Evaluasi 1. Jelaskan konsep menjahit untuk anak usia dini? 2. Sebutkan kreteria pemilihan bahan dan alat menjahit untuk anak usia dini? 3. Jelaskan bagaimana mengajarkan menjahit untuk anak? 85