Customer Retention Marketing

dokumen-dokumen yang mirip
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TOTAL CUSTOMER SATISFACTION (TCS) TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

Implementasi E-Bisnis e-crm Concept And Aplication Part-4

Kotler Keller. Marketing Management. Donald Picauly, S.E., M.M.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari

MARKETING MANAGEMENT 12 th edition. Pertemuan 5 Menciptakan Customer Value, Satisfaction, and Loyalty

BAB I PENDAHULUAN. Drucker mengatakan bahwa hanya ada satu defisini dari tujuan bisnis, yaitu

BAB I PERANAN PEMASARAN DALAM ABAD 21

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. kesetiaan. Secara umum loyalitas dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang

STUDI DESKRIPTIF CUSTOMER LIFETIME VALUE PADA OPERATOR SELULER DI INDONESIA YANG DIKELOLA OLEH PERUSAHAAN PUBLIK. Taufik Hariswara Suhanda

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Customer loyalty atau kesetiaan pelanggan merupakan faktor yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan

commit to user 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009 : 5) pemasaran adalah mengidentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pelanggan merupakan suatu hal yang penting untuk dikelola. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Aktivitas Pemasaran Melalui Media Sosial Persepsian

Enterprise Resource Planning

BAB I PENDAHULUAN. setiap aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Banyaknya usaha akan menimbulkan daya

BAB III DEFINISI MASALAH

Bab 5 Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam industri jasa semakin meningkat di Indonesia. Setiap

Membedakan Pelanggan

Marketing Communication Management

Minggu-15. Product Knowledge and Price Concepts

BAB I PENDAHULUAN. menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua

BAB I PENDAHULUAN. customer life value. Nilai seumur hidup pelanggan atau CLV (Customer Life Value)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan

Anselia Dyah W

BAB I PENDAHULUAN. transportasi semakin penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kondisi persaingan yang semakin ketat dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

Oleh : Ramdan Budiawan E50

I. PENDAHULUAN. Saat ini dunia olahraga tidak lagi hanya diidentikkan dengan masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan pasar (marketdriven).

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai upaya ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut sebagai konsekuensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. ramah lingkungan. Bahkan sebagian besar limbah produk tersebut yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di Indonesia. (www. ism/ 52?%21/ mie_ instans.co.id,, 18 Maret 2013,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai bagi konsumen, klien, teman (partner) dan masyarakat sosial secara

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya, termasuk negara Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. Suksesnya suatu bisnis atau produk tergantung pada kemampuan dalam

Perilaku konsumen, riset pasar dan CRM (Customer Relationship Management)

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMENANGKAN PERSAINGAN BISNIS

Bagaimana Memperoleh Customer Retention dengan Mengaplikasikan CRM? Oleh: Oky Simbolon, ST, MT

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sebagai salah satu kegiatan utama perusahaan, dilakukan untuk

INTRODUKSI PEMASARAN. Wahyu Sulistiadi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

ANALISIS KINERJA PEMASARAN PADA PT.MEGA FATTALA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CRM pada Marketing 1

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan dituntut untuk merespon perubahan tersebut. Hal ini

Perencanaan Sumber Daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) Pertemuan 1 Konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Rumah Sakit adalah salah satu sarana

Customer Retention Marketing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi secara global kini telah meningkatkan persaingan antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

BAB 2 KEPUASAN PELANGGAN, NILAI DAN RETENSI

BAB I PENDAHULUAN. akademi. Keberadaan perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota

MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING. Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

BAB I PENDAHULUAN. namun perusahaan harus membina relasi yang baik dengan pelanggan agar

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Customer Retention Marketing

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KERANGKA TEORETIS

PENGARUH CUSTOMER SATISFACTON DAN SWITCHING BARRIER TERHADAP CUSTOMER RETENTION (Studi pada Konsumen Kosmetik Wardah di Purworejo)

A. Latar belakang masalah

NIM : B FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup, dan harus dapat terus berkembang. Salah satu yang paling

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

Transkripsi:

Modul ke: Customer Retention Marketing LT dan Strategi CRM Senin, November 2016 Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan & Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom

Latar Belakang Kecenderungan dunia bisnis yang paling baru adalah menjadikan pelanggan sebagai bagian dari organisasi. Kecenderungan ini seiring dengan perubahan fokus bisnis dari product centric menjadi customer centric karena dari sisi produk sudah semakin sulit untuk mencari diferensiasi produk. Lifetime customer value (LTV) berupaya memaksimalkan total customer equity dengan mengelola pelanggan sebagai aset. Terdapat beberapa penggerak utama dari LTV yang sangat penting bagi organisasi, seperti jumlah transfer yang dilakukan pelanggan yang dapat dilacak oleh perusahaan atau jangka waktu dari customer relationships.

Latar Belakang Ekuitas merek saja tidaklah memadai lagi pada masa New Economy sekarang ini, yang ditandai dengan pentingnya relationship dibandingkan transactional, yang lebih berorientasi pada pelanggan daripada produk dan lebih pada pemeliharaan pelanggan (customer retention). Produk dapat datang dan pergi tetapi pelanggan tetap tinggal (Lemon, Rust & Zeithaml, 2000 dalam Gordon, 2000: 62-3).

Perkembangan Paradigma Customer-Centric Customer centered viewpoint (Kotler, 1960), Customer relationship (Hakanson, 1980), Customer satisfaction (Oliver, 1980), Market orientation (Nerver & Slater, 1990), Customer value (Bolton & Drew, 1991), Customer lifetime value (Berger & Nasr, 1998; Mulhern, 1999; Reinartz & Kumar, 2000),

Perkembangan Paradigma Customer-Centric Customer equity (Blattberg & Deighton, 1996; Rust, Zeithaml & Lemon, 2000; Blattberg, Getz & Thomas, 2001). Customer satisfaction & Shareholder value dalam satu model teoritis (Anderson, Fornell & Mazvancheryl, 2004: 172-85). Model teoritis Return on Marketing (Rush, Lemon & Zeithami (2004: 109-27).

Komponen Customer Asset Metric Customer equity Customer lifetime value (CLV)

Definisi Ekuitas Pelanggan (Customer Equity) Jumlah keseluruhan (total) lifetime value dari pelanggan-pelanggan perusahaan (Maas, 2000: 106-7). Merupakan penjumlahan customer lifetime value (CLV) dari seluruh pelanggan saat ini (Lovelock & Wirtz, 2004: 354-5).

Definisi Customer Lifetime Value (CLV) Nilai hubungan pelanggan yang dinyatakan dalam monetary term (Bell et all., 2002: 80-1). Adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan karena memiliki hubungan pelanggan pada jangka waktu tertentu. (Lovelock & Wirtz, 2004: 354-5).

Komponen Customer Lifetime Value (Bauer & Hammerschidt., 2005: 331-48) Retention rate Merupakan indikasi tingkat kemungkinan konsumen akan menjadi loyal untuk pembelian mendatang. Retention rate berkaitan erat dengan determinan dari loyalitas seperti kepuasan pelanggan, switching barrier, dll. Revenue Tingkat penjualan yang tercermin dari empat kategori, yaitu: autonomous revenue, up-selling, cross selling dan contribution margin termasuk penjualan karena direferensikan oleh pelanggan (referral activities) yang ada saat ini. Costs Merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat akuisisi konsumen pertama kali pada perhitungan CLV.

Analisis Pelanggan dengan LTV / CLV Untuk analisis pelanggan di industri bisnis ke bisnis (B2B), memotret pelanggan dari potensi pendapatan (revenue) saja tidaklah cukup. Kita harus masuk lebih dalam lagi, yakni ke perhitungan profitabilitas. Analisis pelanggan dengan LTV cocok dipakai untuk perusahaan yang bergerak di industri B2B. Dalam konsep LTV, pelanggan digolongkan berdasarkan daya tarik finansialnya (profit margin) dan keinginan menjalin hubungan dengan perusahaan (relationship).

Analisis Pelanggan dengan LTV Tingkat profit margin dan keinginan pelanggan menjalin hubungan dengan perusahaan mempengaruhi nilainya. Semakin besar profit margin yang disumbangkan pelanggan terhadap perusahaan dan semakin dekat hubungan yang telah terjalin antara pelanggan dan perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai pelanggan bagi perusahaan. Lifetime value telah menjadi barometer pengukur untuk memilah-milah pelanggan berharga, dan membedakannya dengan kelompok pelanggan lain. LTV dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan penetapan taktik dan strategi pemasaran termasuk komunikasi pemasaran. Nilai LTV juga akan berubah dari waktu ke waktu.

LTV dan CRM LTV bisa menjadi alat screening awal apakah prospek pelanggan yang sedang didekati potensial atau tidak. Kemudian, apabila telah menjadi pelanggan, sejauh mana perusahaan akan menjalin hubungan dengan pelanggan dan pada tingkat berapa perusahaan akan memberikan servis. Ini harus diputuskan karena percuma apabila perusahaan terlalu membuang waktu menjalin hubungan dengan pelanggan yang tidak potensial atau memberikan tingkat servis di atas nilai pendapatan yang bakal diterima karena ujungujungnya bukan untung, melainkan rugi.

Peran LTV dalam CRM LTV menempatkan economics of retention sebagai hal penting bagi kelangsungan bisnis yang menguntungkan. Bukankah biaya dapat ditekan, jika pelanggan yang ada memakai jasa dan produk kita secara berkesinambungan dalam jangka waktu yang lama. CRM menjadi kunci customer retention karena CRM meningkatkan efisiensi customer service, membantu perusahaan untuk terus berfokus pada basis pelanggan, memberikan product loyalty, dan mempromosikan cross - and up-selling.

Ilustrasi Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Jumlah pelanggan (orang) Retention Rate 18.500 7.500 4.000 3.000-41% 53% 75% Life time value (Rp.) 18.000 27.085 35.852 50.481

Terima Kasih Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom