BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Sedhana Yasa,et,al (2012) dengan judul

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) penelitian sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari penelitian Ulfa suci pratiwi (2011) dengan judul Pengaruh Faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pencapaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

Manusia sebagai salah satu faktor'produksi mempunyai peranan yang sangat penting dan vital, yang tidak dimiliki oleh faktor produks, yang lain,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Guest Relations di Hard Rock Hotel Bali.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang penting bagi organisasi. Peran para pegawai yang bekerja

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap orang yang bekerja mengharapkan untuk memperoleh kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Kerja

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB II LANDASAN TEORI

B AB I I KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Sumber Daya Manusia. kerja untuk mencapai tujuan organisasi (Bangun, 2012).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

KUESIONER. DIISI OLEH PENELITI 1. Nama Pewawancara : Kelompok : 2. Tanggal Wawancara : Waktu :... WIB

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha didirikan guna mengikuti perkembangan dunia, baik perusahaan besar maupun

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bekerja merasa kebutuhannya sudah terpenuhi,maka akan timbul kepuasan bekerja dalam diri

BAB II TINJAUAN TEORI. 1. Angga Putra Samudra dengan judul Pengaruh Kompensasi Finansial

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang mendatangkan wisatawan. Bali merupakan sebuah provinsi yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produktivitas Kerja Karyawan Food and Beverage Product di Hotel Melia Bali

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kepuasan kerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia. sumberdaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian yang dilakukan oleh Astrinia (2013) yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Supplier Bahan Baku Bagian Purchasing Accounting Department di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas Tuban, Kuta-Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruhi dalam pemilihan supplier bahan baku bagian Purchasing Accounting Department dan untuk mencari tahu faktor yang lebih dominan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor dengan jumlah responden 53 orang. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuk 5 faktor yang mempengaruhi pemilihan supplier bahan baku bagian Purchasing Accounting Department di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas Tuban, Kuta-Bali. Faktor pertama yaitu responsiveness sebesar 23,724 persen, kedua yaitu delivery sebesar 15,587 persen, ketiga yaitu service sebesar 15,348 persen, keempat yaitu cost sebesar 14,210 persen, dan yang kelima adalah flexibility sebesar 5,099 persen. Faktor yang paling dominan mempengaruhi pemilihan supplier bahan baku bagian purchasing accounting department di Hotel Patra Jasa Bali Resort & Villas Tuban, Kuta-Bali adalah faktor responsiveness yang memiliki eigenvalue sebesar 5,456 dan variance 23,724 persen. Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2013) berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Loyalitas Karyawan pada PT. Inti Buana Permai Denpasar Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mepengaruhi loyalitas karyawan. 8

Penelitian ini menggunakan seluruh populasi yaitu sebanyak 49 orang sebagai responden. Dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA), diperoleh 4 (empat faktor) yang menentukan loyalitas karyawan pada PT. Inti Buana Permai dan mampu menjelaskan semua varian yang ada dalam data, yaitu sebesar 74,453 persen. Keempat faktor tersebut adalah faktor kompensasi dengan eigen value sebesar 4,366, faktor tanggung jawab memiliki eigen value sebesar 3,925, faktor disiplin eigen value sebesar 3,862, dan faktor partisipasi memiliki eigen value sebesar 2,738. Variabel yang mewakili setiap faktor yang menentukan loyalitas karyawan pada PT. Inti Buana Permai adalah variabel tunjangan transportasi dengan loading factor 0,819, variabel kesuksesan dengan loading factor 0,873, variabel absensi dengan loading factor 0,855, dan variabel inisiatif dan kreatif dengan loading factor 0,780. Persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menggunakan analisis faktor. Perbedaannya dari penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang dapat dilihat dari waktu, lokasi penelitian, dan jumlah sampel. 1.2 Deskripsi Konsep 1.2.1 Deskripsi Tentang Kepuasan Kerja 1) Pengertian Kepuasan Kerja Rivai (2004 : 475) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Menurut Sutrisno (2009 : 75) kepuasan kerja merupakan perasaan senang atau senang pekerjaan dalam memandang dan menjalankan pekerjaannya. Apabila seseorang senang terhadap pekerjaannya, maka orang tersebut puas terhadap pekerjaannnya.

Mangkunegara (2002 : 117) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong dan tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun kondisi dirinya. Sedangkan menurut Handoko (dalam Sutrisno 2009 : 75) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang pekerjaan mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang timbul dari diri seseorang atas apa yang ada disekitarnya dan atas apa yang diterimanya dari orang lain mau pun lingkungan sekitarnya. 2) Pengukur Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan (dalam Leo 2013) kepuasan kerja adalah sikap emosional yang mencintai pekerjaannya. Berikut adalah indikator-indikatornya. (1) Kedisiplinan Kedisiplinan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati oleh pegawai dengan penuh tanggung jawab (berupa kewajiban dan larangan). Kepuasan kerja akan mempengaruhi tingkat kedisiplinan, artinya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaan maka kedisiplinan karyawan baik dan sebaliknya. (2) Moral Kerja Moral kerja adalah suatu sikap dan tingkah laku kerjasama yang ditunjukkan oleh seorang karyawan selama individu atau kelompok kerja tersebut bekerja di perusahaan seperti semangat kerja yang menimbulkan rasa ingin giat bekerja dalam diri karyawan.

(3) Labour Turnover Labour turnover adalah kondisi perusahaan mengenai keluar masuknya orang untuk mengisi lowongan atau meninggalkan perusahaan tempat dia bekerja yang disebabkan oleh berbagai alasan. Menurut Mangkunegara (2002 : 117) indikatorpengukur kepuasan kerja adalah sebagai berikut ini : (1) Perputaran (turnover) Apabila kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan tinggi, maka turnover akan rendah. Sedangkan para karyawan yang kurang puas biasanya turnovernya akan tinggi. (2) Tingkat Ketidakhadiran (absence) Kerja Karyawan yang kurang puas cenderung tingkat kehadirannya (absence) tinggi. Mereka bersaing tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak logis dan subyektif. (3) Umur Ada kecenderungan karyawan yang tua lebih merasa puas dari pada karyawan yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa karyawan yang tua (di atas 40 tahun) lebih berpengalaman untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan. Sedangkan karyawan usia muda (dibawah 40 tahun) biasanya mempunyai harapan ideal tentang dunia kerja, sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat kesenjangan atau tidak keseimbangan dapat menyebabkan mereka menjadi tidak puas. (4) Tingkat Pekerjaan Karyawan-karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi cenderung lebih puas dari pada karyawan yang menduduki tingkat pekerjaan yang lebih rendah.

Karyawan-karyawan yang tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukan kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam bekerja. (5) Ukuran Organisasi Perusahaan Ukuran organisasi perusahaan dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Hal ini karena besar kecil suatu perusahaan berhubungan pula dengan koordinasi, komunikasi, dan partisipasi karyawan. 3) Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Menurut Mangkunegara (2002 : 120) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah : (1) Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja. (2) Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja. Job destcriptive index dalam Rivai (2004 : 479) menentukan 5 faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja: 1) Bekerja pada tempat yang tepat 2) Pembayaran yang sesuai. 3) Organisasi dan manajemen. 4) Supervise pada pekerjaan yang tepat. 5) Orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat.

Sedangkan menurut Sutrisno (2009 : 80) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu : 1) Faktor psikologis, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan, yang meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan. 2) Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan. 3) Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi jenis pekerjaan, perlengkapan kerja, waktu, keadaan ruangan, dan sebagainya. 4) Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas, promosi, dan sebagainya. Sedangkan menurut Kreitner (dalam Arthika 2011 : 9) menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : 1) Pembayaran Karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang dipersepsikan sebagai adil, tidak meragukan dan segaris dengan pengharapannya. Bila upah dilihat sebagai adil yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, dan standar pengupahan komunitas kemungkinan besar akan dihasilkan kepuasan. 2) Pekerjaan itu sendiri Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk mengunakan kemampuan dan ketrampilannya, kebebasan, dan umpan balik mengenai

betapa baik mereka bekerja. Karakteristik ini membuat kerja lebih menantang. Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang terlalu banyak menantang juga dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal. 3) Rekan kerja Bagi kebanyakan karyawan, rekan kerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung menghantar ke kepuasan kerja yang meningkat. 4) Promosi pekerjaan Promosi terjadi pada saat seorang karyawan berpindah dari suatu pekerjaan ke posisi lainnya yang lebih tinggi, dengan tanggung jawab dan jenjang organisasionalnya. Pada saat dipromosikan karyawan umumnya menghadapi peningkatan tuntutan dan keahlian, kemampuan dan tanggung jawab. Sebagian besar karyawan merasa positif karena dipromosikan. Promosi memungkinkan organisasi untuk mendayagunakan kemampuan dan keahlian karyawan setinggi mungkin. 5) Supervisi Supervisi mempunyai peran yang penting dalam manajemen. Supervisi berhubungan dengan karyawan secara langsung dan mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Umumnya karyawan lebih suka mempunyai supervisi yang adil, terbuka dan mau bekerjasama dengan bawahan. Berdasarkan faktor-faktor di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dapat dibagi menjadi dua yaitu, pertama faktor internal dan eksternal. 1.2.2 Tinjauan Tentang Karyawan

Berdasarkan Undang-Undang Rebuplik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 3 tentang ketenagakerjaan, pekerja atau buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Menurut Hasibuan (dalam Dharma, 2012) karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapatkan gaji (upah). Pada dasarnya, buruh, pekerja, tenaga kerja maupun karyawan adalah sama, namun dalam kultur Indonesia, buruh berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. Sedangkan pekerja, tenaga kerja dan karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja, akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu pekerja. Hal ini terutama merujuk pada Undang-Undang Ketenagakerjaan, yang berlaku umum untuk seluruh pekerja maupun pengusaha di Indonesia. Buruh dibagi atas dua klasifikasi besar, yaitu : 1 Buruh profesional - biasa disebut buruh kerah putih, menggunakan tenaga otak dalam bekerja 2 Buruh kasar - biasa disebut buruh kerah biru, menggunakan tenaga otot dalam bekerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karyawan dapat dibedakan menjadi lima, antara lain sebagai berikut : 1 Karyawan lepas adalah pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak kerja (di waktu tertentu), karyawan tidak tetap, pegawai harian.

2 Karyawan manajerial adalah orang yang berhak memerintah bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan perintah. 3 Karyawan operasional adalah orang yang secara langsung harus mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan. 4 Karyawan tetap adalah pegawai yang bekerja di suatu badan (perusahaan dsb) secara tetap berdasarkan surat keputusan. 5 Karyawan tidak tetap adalah karyawan lepas. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan karyawan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang bekerja secara tetap yang atas pekerjaannya akan memperoleh gaji. 1.2.3 Tinjauan Tentang Hotel Menurut Parwani (dalam Murdita, 2009 : 27) menyatakan bahwa hotel adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makanan dan minuman. Pendit (dalam Murdita, 2009 : 27) menyatakan bahwa hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk penginapan (akomodasi) serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya dalam bentuk umum yang telah memenuhi syarat kenyamanan dan bertujuan komersial. Berdasarkan beberapa definisi di atas yang dimaksud hotel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan jasa akomodasi serta menyediakan fasilitas lainnya dan dikelola secara komersial. Klasifikasi hotel atau penggolongan hotel adalah suatu sistem pengelompokan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu.

Berdasarkan penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel yaitu : 1 Hotel bintang 1 (*) 2 Hotel bintang 2 (**) 3 Hotel bintang 3 (***) 4 Hotel bintang 4 (****) 5 Hotel bintang 5 (*****) Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas yang tersedia didalam suatu hotel maka klasifikasi tersebut dapat kita katakan sebagai berikut : 1 Klasifikasi menurut standar hotel : 1) Hotel internasional 2) Hotel semi internasional 3) Hotel nasional 2 Klasifikasi hotel sesuai dengan jumlah kamar : 1) Small hotel, dengan jumlah kamar kurang dari 50 kamar 2) Medium hotel, dengan jumlah kamar antara 50 sampai 100 kamar 3) Large hotel, dengan jumlah kamar 100 keatas 3 Klasifikasi hotel sesuai dengan jenis tamu : 1) Bussines hotel Tamu yang menginap kebanyakan businessman, maka diperlukan tata cara praktis dan cepat dalam pelayanan serta fasilitas bisnis sebagai penunjang 2) Touris Hotel Tamu yang menginap kebanyakan wisatawan, maka diperlukan penataan hotel yang

artistic serta tersedia sarana informasi wisata serta barang-barang kerajinan tangan dan lainlain. 4 Klasifikasi hotel sesuai dengan lama tanggal 1) Hotel Resident Hotel yang sebagaian besar tamunya menetap dalam jangka waktu yang lama yang sewa kamarnya dapat secara bulanan maupun tarif per hari. 2) Hotel Transit Hotel ini terletak di kota yang menjadi pusat kegiatan perdangan, pemerintahan dan tamu-tamu yang menginap kebanyakan pedagang. 3) Hotel Daerah (Resort) Hotel yang menyediakan akomodasi selama masa waktu tertentu cocok untuk beristirahat selama musim liburan oleh keluarga atau kelompok lokasi didaerah yang berhawa segar atau sejuk dan berpengalaman indah seperti daerah pegunungan dekat pantai atau danau. 4) Motel (Motor Hotel) Motel yang dirancang khusus orang-orang atau tamu-tamu yang sedang melakukan perjalanan dengan mengendarai mobil. Hotel ini berlokasi dipinggir jalan raya, berupa apartemen untuk tempat persinggahan bagi pemakai jalan raya, baik karena kemalaman maupun karana capek 5 Klasifikasi hotel sesuai dengan bintang Pelayanan hotel ditentukan dalam 5 golongan kelas berdasarkan kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan serta mutu pelayanan sesuai dengan persyaratan penggolongan hotel.

Dilihat dari jumlah kamarnya yang mencapai 116 kamar, The Akmani Legian dapat diklasifikasikan sebagai large hotel dan dilihat dari fasilitas, peralatan dan mutu pelayanan yang diberikan, The Akmani Legian dikategorikan sebagai hotel bintang empat. 1.2.4 Peta Konsep Untuk lebih memperjelas tentang konsep penelitian ini dapat dilihat pada peta konsep berikut pada Tabel 2.1. : Tabel 2.1. Peta Konsep Kepuasan Kerja No Nama Konsep Mangkunegara 1) Faktor pegawai 1 (2002 : 120) 2) Faktor Pekerjaan 2 Job destcriptive index dalam Rivai (2004 : 479) 3 Sutrisno (2009 : 80) 4 Kreitner dalam Arthika (2011 : 9) Sumber : Hasil Modifikasi (2015) 1) Bekerja pada tempat yang tepat 2) Pembayaran yang sesuai. 3) Organisasi dan manajemen. 4) Supervise pada pekerjaan yang tepat. 5) Orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat. 1) Faktor Psikologis 2) Faktor Sosial 3) Faktor Fisik 4) Faktor Finansial 1) Faktor Pembayaran 2) Faktor pekerjaan itu sendiri 3) Faktor rekan kerja 4) Faktor promosi pekerjaan 5) Faktor supervise Berdasarkan tabel 2.1. di atas dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan menurut beberapa para ahli. Faktor-faktor inilah yang akan digunakan dalam

proses penelitian ini. Peta konsep ini nantinya akan mempermudah di dalam proses menentukan faktor mana saja yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan The Akmani Legian Kuta, Bali.