BAB I PENDAHULUAN. kondusif dimana nilai tukar Rupiah cenderung terdepresiasi serta Produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

Pengaruh Exchange Rate Dan Trading Volume Activity Terhadap Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (KOJA Container Terminal :2008)

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bursa saham (stock market) adalah mekanisme surat surat berharga yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk menempatkan

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perusahaan-perusahaan go public di Indonesia. Dan juga lewat. dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang sangat jelas tercermin dalam Pasal 4 (empat) Undang-Undang

1.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mendapatkan keuntungan di masa yang akan mendatang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pendanaan dan investasi bagi masyarakat. menyebabkan pertumbuhan pasar modal melambat dan penundaan Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memberikan penjelasan mengenai latar belakang yang. membedakan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan setiap perusahaan akan berusaha menghasilkan nilai perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN. Ada banyak pengertian tentang investasi. Menurut Tandelilin (20 10:3), investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan menerbitkan saham. Penerbitan saham ini dilakukan oleh berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. era 1997 silam. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya perdagangan di bursa

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PEDAHULUA 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2015 perkembangan pasar saham tidak sebaik tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian nasional yang kurang kondusif dimana nilai tukar Rupiah cenderung terdepresiasi serta Produk Domestik Bruto (PDB) yang semakin tertekan. Di sepanjang tahun 2015 hanya terdapat penambahan 16 emiten baru, dimana hal ini pun tidak juga membawa peningkatan bagi kapitalisasi pasar saham Indonesia. Kondisi tersebut menumbuhkan minat para investor untuk berinvestasi di dalamnya. Investasi merupakan sarana bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka. Masyarakat dapat memperoleh suatu keuntungan dari dana yang dimiliki dalam jangka waktu tertentu melalui investasi. Terdapat berbagai jenis produk investasi yang baik dan menarik untuk diikuti, yaitu investasi pada real asset seperti emas dan properti (tanah dan bangunan), atau pada financial asset seperti valuta asing (valas), saham, warrant, tabungan, deposito dan sebagainya.. Setiap produk investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing- masing, keuntungan yang diberikan dan resiko yang ada pun berbeda untuk tiap produk investasi. Berinvestasi pada properti (tanah dan bangunan) akan mendapatkan tingkat pengembalian dari peningkatan harga tanah 1

2 dan bangunan yang dibelinya. Investasi ini dapat mendatangkan keuntungan yang besar namun dibutuhkan modal dan waktu yang tidak sedikit, serta dibutuhkan keahlian dalam memilih lokasi yang strategis. Sedangkan investasi di financial asset khususnya investasi pada deposito dan tabungan, investasi ini merupakan investasi yang benar- benar tidak memiliki resiko (Zero Risk), investasi ini hanya tinggal menunggu hasil dari bunga yang telah ditetapkan sebelumnya, tidak perlu keahlian khusus dalam berinvestasi pada produk investasi keuangan ini, namun keuntunganya pun hanya terbatas pada bunga yang sudah di tentukan dan itu pun jumlahnya tetap. Berbeda dengan produk investasi keuangan lainya, saham merupakan satu satunya produk investasi keuangan yang mempunyai ketidakpastian atau resiko. Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan (Rusdin, 2008:68). Sekuritas jenis saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang memiliki sifat marketable (mudah diperdagangkan) sehingga cepat berpindah tangan serta memiliki sifat yang high risk-high return dengan arti saham memiliki tingkat resiko yang tinggi dan tingkat pengembalian yang tinggi pula. Investasi ini memiliki resiko yang tinggi karena fluktuasi harga saham yang tidak dapat diprediksi secara 100% tepat, selain itu dibutuhkan keahlian khusus untuk menganalisis kondisi pasar agar dapat menentukan saat yang tepat untuk membeli atau menjual saham. Salah satu perusahaan perbankan terbesar di Indonesia yang sahamnya listing di Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) adalah PT. Bank

3 Mandiri (Persero) Tbk. Saham ini merupakan salah satu saham terbaik, karena PT Bank Mandiri (Persero) (selanjutnya disebut "Bank Mandiri") adalah pemain lama dan merupakan salah satu market leader dalam bidang perbankan di Indonesia. Bank Mandiri merupakan perusahaan yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh pemerintah dengan komposisi kepemilikan saham 70% dan public 30%. Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang egara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, digabung ke dalam Bank Mandiri. Keempat Bank tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu. Saham Bank Mandiri (BMRI) juga merupakan salah satu saham yang sangat berpengaruh terhadap pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Hal ini dipengaruhi oleh saham perusahaan Bank Mandiri (BMRI) yang dimiliki public (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham perusahaan tersebut berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Hal ini dibuktikan dengan informasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) dalam tabel Jakarta Composite Indeks Movers sebagai berikut.

4 Tabel 1.1 Jakarta Composite Indeks Movers Today Daily Movers JCI TODAY MOVEMET February 2015 Movers JCI MTD FEB 2015 Years 2015 Movers JCI YTD 2015 o 1 2 Code BBC A PGA S 3 BBI 4 5 6 7 8 9 10 BMR I TLK M BDM BSD E UV R MC UT R Leader Pric e 1,1 % +3,9 3,0 % +3,9 2,8 % +3,4 0,9 % +2,5 0,7 % +2,1 Leader JCI( o +) MC Code Price 330 T 1 126 T 2 119 T 3 262 T 4 4,5 % +2,1 46 T 6 4,2 % +1,7 38 T 7 0,6 % +1,6 3,0 % +1,3 42 T 9 BMR I UV R BDM PGA S 285 T 5 BBI BBC A TOW R 278 T 8 BBRI 1,7 % +1,2 67 T 10 BSD E JKO Sumber : www.idx.co.id 03 February 2015 3,2 % +8,6 1,5 % +4,5 Leader JCI( o +) MC Code Price 262 T 1 278 T 2 9,1 % +4,0 46 T 3 3,0 % +3,9 2,8 % +3,4 0,9 % +3,2 UV R BMR I 12,6 % 5,3 % JCI( +) MC +33, 1 +14, 1 BBC A 2,9% +9,7 278 T 262 T 330 T 126 T 4 ICBP 9,2% +7,4 83 T 119 T 5 EMT K 330 T 6 IDF 15,4 % +7,2 51 T 10,4 % +6,5 65 T 4,7 % +2,0 42 T 7 BBI 5,3% +6,4 0,6 % +1,9 287 T 8 3,5 % +1,4 38 T 9 7,1 % +1,2 17 T 10 BMT R MC BSD E 119 T 28,8 % +6,2 26 T 15,4 % +5,9 42 T 15,8 % +5,6 38 T Pada tabel diatas bisa terlihat bahwa saham bank mandiri (BMRI) memang menjadi salah satu saham yang mempengaruhi pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), untuk daily movers BMRI berada di urutan ke 4 saham yang mempengaruhi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), BMRI mempengaruhi IHSG sebesar +2,5, artinya bahwa saham BMRI pada tanggal 03 February 2015 berpengaruh positif sebesar 2,5 poin terhadap pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Untuk month movers pun tidak berbeda dengan daily movers, BMRI berada pada urutan pertama saham yang mempengaruhi pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) pada bulan Februari 2015, berpengaruh positif

5 sebesar +8,6 yang artinya mempengaruhi pergerakan IHSG secara positif sebesar 8,6 poin. Untuk years movers BMRI pun tetap berada pada urutan ke 2 saham yang mempengaruhi positif pergerakan IHSG sebesar 14,1 poin, walaupun data Jakarta Composite Indeks Movers ini hanya sampai bulan Februari 2015. Grafik 1.1 Pergerakan Harga Saham Bank Mandiri Tahun 2015 Sumber : www.bankmandiri.co.id Annual Reports 2015 Perkembangan harga saham BMRI pada tahun 2015 mengalami fluktuasi dan mengikuti perkembangan kondisi perekonomian dan sentimen pasar modal global. Dimana fluktuasi harga saham BMRI di tahun 2015 berkisar dari harga penutupan terendah sebesar Rp. 7.525,- pada bulan September dan harga penutupan tertinggi tercatat sebesar Rp. 12.475,- pada bulan Maret. Sedangkan volume transaksi mengalami penurunan dari total 6.591 juta lembar saham selama tahun 2014 menjadi 5.807 juta lembar saham pada tahun 2015. Pada akhir Desember 2015, nilai kapitalisasi pasar saham BMRI sebesar Rp. 215,83 triliun atau turun 14,15% dari Rp. 251,42 triliun pada akhir 2014. Dikarenakan ada berbagai pengaruh negatif dari luar maupun dalam negeri, maka

6 hingga akhir Desember 2015, harga saham Bank Mandiri mengalami penurunan dari Rp. 10.775,- di akhir 2014 menjadi Rp. 9.250,- di akhir 2015. Kendati demikian, dari aspek kinerja keuangan, Bank Mandiri tetap tumbuh walaupun di tengah krisis nasional dan global saat ini. Motivasi seorang investor untuk menginvestasikan dananya dalam saham adalah untuk mendapatkan return (keuntungan) berupa dividen dan capital gain. Investor disamping mengharapkan keuntungan juga harus memperhatikan risiko yang nantinya dapat menimbulkan kerugian, salah satu risikonya yaitu salah dalam memperkirakan dan mengidentifikasi harga saham. Risiko tersebut menunjukan bahwa investor harus dapat memperhitungkan dengan melakukan penilaian secara mendalam terhadap saham-saham yang akan dibeli. Seorang investor dalam memutuskan untuk melakukan pembelian atau penjualan saham perlu melakukan analisis yang akurat dan dapat diandalkan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi agar keputusan yang diambil oleh investor pun dapat menguntungkan, oleh karena itu investor perlu mempunyai keahlian khusus. Seorang investor tentunya harus mengetahui nilai pasar dan nilai intrinsik suatu saham. ilai pasar merupakan harga pasar yang terjadi di pasar modal pada saat tertentu yang terbentuk dari besarnya pemintaan dan penawaran saham di pasar modal, sementara nilai intrinsik yaitu nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. investor harus mengetahui nilai-nilai tersebut karena dapat memberikan informasi penting dalam kaitanya dengan pengambilan keputusan investasi. Dapat dianalisa kelebihan, kelemahan, peluang dan tantangan (analisis

7 SWOT) yang dihadapi para investor sehingga memudahkan untuk mengambil keputusan dalam investasi saham pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, yaitu : A. Internal Perusahaan Kekuatan (Strength): Tabel 1.2 Analisis SWOT Bank Mandiri adalah pemain lama dan merupakan salah satu market leader dalam bidang perbankan di Indonesia. Bank Mandiri merupakan perusahaan yang sahamnya mayoritas dimiliki oleh pemerintah dengan komposisi kepemilikan saham 70% dan public 30%. Kecukupan modal Bank Mandiriyang besar Tingkat likuiditas yang besar Fee Based Income terus tumbuh Implementasi GCG yang tinggi dan dilaksanakan secara konsisten Jaringan dan distribusi produk luas Sinergi dengan Perusahaan Anak sehingga terjadi diversifikasi Penetrasi produk yang baik Kelemahan (Weakness) Beberapa pangsa pasar dari produk masih kecil Penurunan pertumbuhan sebagai akibat perlambatan ekonomi Market Capitalization sedikit menurun akibat Kurs terhadap USD Beberapa masalah mengenai integrasi segmen produk

8 B. Eksternal Perusahaan Peluang (Opportunities): Pemanfaatan media dan teknologi sebagai business development Pangsa pasar meningkat Melakukan ekspansi melalui berlakunya MEA 2015 Penyaluran kredit sektor rill Ancaman (Threats): Perlambatan ekonomi nasional yang berakibat pada penurunan bisnis Perbankan Asing dan Daerah Alternatif financing selain bank Sumber : www.bankmandiri.co.id Annual Reports 2015 Tabel 1.3 Matrik SWOT Faktor Eksternal Faktor Internal Strength (S) Weakness (W) Opportunity (O) Menggunakan kekuatan (S) untuk memanfaatkan peluang (O). Meminimalkan kelemahan (W) untuk memanfaatkan peluang (O). Threats (T) Menggunakan kekuatan (S) untuk mengatasi ancaman (T). Meminimalkan kelemahan (W) untuk menghindari ancaman (T). Sumber : www.bankmandiri.co.id Annual Reports 2015

9 Tabel diatas menunjukkan kondisi Bank Mandiri berada pada posisi weakness threats (WT), yang artinya perkembangan perusahaan bisa diperoleh dengan meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman agar dapat dikelola secara optimal, hal tersebut akan menjadi sebuah modal untuk menghadapi ancaman dalam berinvestasi di Bank Mandiri. Terdapat dua metode yang bisa digunakan investor untuk mengetahui nilai pasar dan nilai intsrinsik suatu saham adalah Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal. Metode peramalan saham yang digunakan untuk mencoba melihat pergerakan harga saham dengan melihat variabel - variabel lain yang mempengaruhi atau biasa dikenal dengan analisis fundamental. Analisis fundamental banyak digunakan untuk mengetahui kewajaran harga saham karena analisis ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik yang tercermin oleh faktor-faktor fundamental yang mempengaruhinya. Faktor-faktor fundamental tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan (emiten), industri maupun keadaan ekonomi makro, sehingga dari analisis fundamental dapat diketahui apakah harga pasar saham tersebut merupakan harga saham yang wajar (Wira, 2014:3). Secara umum untuk menganalisa perusahaan dengan menggunakan analisis fundamental terdiri dari tiga langkah yaitu menghitung kondisi ekonomi, menghitung kondisi industri dan yang terakhir menghitung kondisi perusahaan. Metode yang kedua yaitu pendekatan untuk memprediksi pergerakan harga saham melalui pola pergerakan itu sendiri atau biasa disebut dengan analisis teknikal. Analisis tehnikal dalam terminologi pasar modal adalah metode untuk

10 melakukan identifikasi dan mengukur faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sebuah perusahaan yang sudah terdaftar di bursa berdasarkan data makro (Indeks Saham Gabungan), data industri sejenis, dan rekam jejak emitennya itu sendiri yang dapat dilihat dalam data grafik atau pun lainnya. Dari data historis tersebut diperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Analisis teknikal lebih berfokus atas apa yang ada di dalam grafik yang tertera dalam trading platform. Ada trader yang hanya mengacu pada analisis teknikal untuk perdagangan jangka pendek dan ada juga yang hanya mengacu pada analisis fundamental untuk perdagangan jangka panjang. Akan tetapi ada juga yang menggunakan perpaduan keduanya untuk membantu dalam pengambilan keputusan untuk masuk ke pasar dan keluar dari trading. Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu,yang mendasari analisis tersebut adalah bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan, bahwa informasi tersebut ditunjukan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang (Husnan, 2009: 341). Berdasarkan uraian latar belakang yang sebelumnya di bahas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : PEGAMBILA KEPUTUSA IVESTASI SAHAM BERBASIS AALISIS FUDAMETAL. (Pada PT.Bank Mandiri ( Persero ) Tbk

11 1.2 Batasan Penelitian dan Rumusan Masalah 1.2.1 Batasan Penelitian Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah diuraikan di latar belakang penelitian, untuk menyelesaikan masalah yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya, maka perlu ditentukan batasan penelitian sehingga hasil analisa selanjutnya dapat terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dari latar belakang diatas, bisa ditentukan batasan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian ini dibatasi pada analisis fundamental untuk menentukan keputusan investasi saham yang menguntungkan. b. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian penulis adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. c. Dalam penelitian ini penulis menghitung faktor-faktor fundamental 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian dan fokus penelitian yang telah diuraikan tersebut, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas guna mempermudah dalam pembahasanya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana keputusan investasi saham dengan menggunkan analisis fundamental? 2. Bagaimana kondisi kinerja saham PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)? 3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pengambilan keputusan investasi saham berbasis analisis fundamental?

12 4. Bagaimana menganalisis fakor-faktor fundamental PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji, meneliti, dan menganalisis : a. Untuk menentukan keputusan investasi saham dengan menggunkan analisis fundamental b. Untuk mengetahui kondisi kinerja saham PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) c. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pengambilan keputusan investasi saham berbasis analisis fundamental d. Menganalisis fakor-faktor fundamental PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 1.4. Kegunaan Penelitian Dalam sub-bab ini akan dipaparkan mengenai kegunaan dari penelitian ini baik secara Teoritis maupun Praktis sehingga penelitian ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan,instansi dan masyarakat secara umum. Kegunaan penelitian yang dimaksud dipaparkan sebagai berikut : 1. Bagi Penulis a. Mengetahui kondisi perusahaan dilihat dari faktor faktor fundamental secara time series b. Mengetahui pengambilan keputusan investasi saham dengan menggunakan pendekatan fundamental

13 c. Sebagai suatu perbandingan antara teori dalam penelitian dengan aplikasi pengendalian kinerja keuangan di perusahaan. d. Memberikan kontribusi terhadap perusahaan dalam hal pengendalian kinerja keuangan. e. Menentukan keputusan investasi saham yang menguntungkan. 2. Bagi Perusahaan a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dalam hal untuk kebaikan dan kemajuan perusahaan. b. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk Peningkatan kinerja keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. 3. Bagi Investor a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi investor dalam hal pengambilan keputusan investasi. 4. Bagi Peneliti selanjutnya Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi untuk memungkinkan peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian mengenai topik topik yang berkaitan dengan penelitian ini,baik yang bersifat melanjutkan atau melengkapi.