BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMESH KEDENG DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA KELAS IX MA.MUHAMMADIYAH KOTA GORONTALO

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. atau ke sisi (Depdikbud, 1995). Sedangkan Takraw berarti bola atau barang

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. dilaksanakan untuk mengisi waktu luang mereka. Cara bermainnya dilakukan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESES PENELITIAN. dilemparkan lurus ke belakang sehingga tubuh kelihatan lurus seperti sikap tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, teori-teori yang akan

Permainan Sepak Takraw

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PELAKSANAAN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW. 1. Pelaksanaan tes harus urut sesuai dengan urutan butir tes.

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

PERBEDAAN LATIHAN SMESH

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

BAB II KAJIAN PUSTAKA. beberapa hal, antara lain adalah: kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

PENGARUH LATIHAN BOLA GANTUNG BISA LEPAS TERHADAP KEMAMPUAN SMASH KEDENG PADA MAHASISWA UKM SEPAKTAKRAW UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI

Lampiran 1 (lanjutan)

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

BAB I PENDAHULUAN. agar tidak kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan. berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

A. Latar Belakang Masalah

permainan ini tidak sulit untuk dikembangkan di Indonesia.

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS. 1. Hakikat Mengontrol Bola dengan Sepak Sila dalam Permainan Sepak Takraw

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I A. Latar Belakang

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

BAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola

SKRIPSI. Oleh: Aziz Fathurrohman NIM

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS MELALUI LATIHAN SEPAK SILA DAN PANTULAN BOLA KE TEMBOK DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. dilaksanakan agar dapat tercapai dengan baik maka diperlukan landasan teori

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS A. Hakekat Smash Kedeng http://tikafardina.blogspot.com/2012/10/belajar-buat-proposal-duluperbedaan.html. smash adalah gerak kerja yang terpenting dan merupakan gerak akhir dari gerak kerja serangan kedaerah lawan. Jenis smash pada sepak takraw ada dua yakni smash kedeng dan smash guling, smash kedeng lebih mudah karna gerakanya lebih simplek dibandingkan smash guling,maka pada tahap awal smash kedeng akan diberikan terlebih dahulu. (http://burhanbasyiruddin04.blogspot.com/2012/01/hubungan-antarakecepatan-reaksi-dan.html) Smash kedeng merupakan jenis smash yang sering dilakukan pada pemain sepak takraw guna memberikan serangan pada pihak lawan. Smash kedeng merupakan smash yang biasanya bola dipukul dengan punggung kaki atau kaki bagian luar. Untuk dapat mengembangkan teknik dasar smash maka harus ditunjang dengan komponen-komponen kondisi fisik yang baik dalam melakukan serangan smash yang benar.seperti ekuatan,kecepatan,keseimbangan,kelentukan, kelincahan dan pengembangan koordinasi. Diantara komponen-komponen kondisi fisik dalam melakukan smash,power dan fleksibilitas tampak lebih mendominasi dibandingkan komponen kondisi fisiklainya. Power yang utama terletak pada power otot tungkai. 1

Dalam melakukan smash kedeng dapat dibagi menjadi 3 tahapan gerakan smash, yaitu : 1. Tolakan Memulai tolakan dengan tumpuan salah satu kaki terlebih dahulu, kemudian diikuti gerakan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam ke bawah, kemudian tolakan kaki tumpu ke atas bagian dalam secara eksplosif dengan bantuan kedua tangan. 2. Sikap badan di atas (saat Smash bola di atas) Setelah melakukan tolakan dengan tumpuan salah satu kaki secara eksplosif, luruskan tungkai serta putar badan (pinggul, punggung, bahu) kearah dalam. Kemudian lakukan smash dengan punggung kaki bagian luar, dibantu dengan putaran pinggul dan punggung. 3. Saat Mendarat Gerak ikutan dimulai dari tungkai, bahu dan lengan secara bersamaan berputar ke arah luar, kemudian tungkai ditarik ke bawah dan mendarat dengan dua kaki dalam posisi siap. Teori yang dikemukakan disini adalah teori yang berhubungan dengan variabel penelitian sehingga dapat melengkapi kerangka berfikir serta sebagai penjelasan tentang masalah penelitian yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis penelitian. 2

a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Smash Kedeng 1. Kekuatan power otot tungkai Power otot tungkai pada dasarnya adalah kemampuan otot pada saat melakukan kontraksi. Yang terpenting dalam setiap latihan haruslah dilakukan sedemikian rupa sehingga atlet/pemain haruslah menggunakan tenaga yang maksimal untuk melakuka smash seperti yang dikemukakan oleh Galih Rosy dalam postingan di http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot/ bahwa : Daya ledak atau explosive power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Unjuk kerja kekuatan maksimal yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin seperti dalam aktivitas tendangan tinggi, serta gerak lain yang bersifat eksplosif.. Kekuatan otot pada setiap cabang olahraga sangat dibutuhkan terutama pada cabang olahraga sepak takraw khususnya saat melakukan smash kedeng dalam permainan sepak takraw. Dalam permainan sepak takraw kekuatan otot tungkai berperan dalam melakukan smash kedeng. Dengan demikian fungsi otot tungkai dalam permainan sepak takraw sangat dominan sehingga perlu terus dilatih untuk mencapai kekuatan yang maksimal 2. Bakat/Keterampilan Penguasaan keterampilan sepak takraw sangat diperlukan, agar permainan dapat berjalan dengan baik, keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan individual dan keterampilan penguasaan pertandingan, keterampilan individual meliputi : sepak sila, sepak badek, sepak kuda, menggunakan paha, menyundul 3

B. Hakikat Power Otot Tungkai Power merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan hampir semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang menuntut atletnya mempunyai daya ledak otot, seperti dalam cabang atletik, bela diri, olahraga permainan, dan sebagainya. Hal ini dijelaskan oleh Harsono (2008:200) (http://mellstarnet.blogspot.com/2010/10/proposal-kontribusi-power-tungkaidan.html) Power atau daya ledak disebut juaga kekuatan eksplosif (Watson,1978, dalam Ismariyati 2008:59). Dan selain itu menurut Wahdjoedi (2000:61) menyebutkan bahwa daya ledak (power) adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif. Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Power merupakan hasil perkalian antara gaya (force) dan jarak (distance) dibagi waktu (time) atau dapat juga power dinyatakan sebagai kerja dibagi waktu (Krikendall, 1987, dalam Ismariyati 2009:59). Berdasarkan pengertian dan pendapat mengenai power, maka dapat disimpulkan bahwa power adalah perpaduan atau penggabungan antara kekuatan dan kecepatan. Maksudanya kekuatan dapat dikatakan power apabila dilakukan dengan sangat cepat. Dalam rangka peningkatan prestasi olahraga sepak takraw, komponen kondisi fisik power perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama power tungkai. Karena untuk mencapai prestasi puncak bukan hanya kekuatan saja yang diperlukan, tetapi diperlukan juga peningkatannya bagi komponen fisik 4

kekuatan ini, yaitu power. Dan kekuatan merupakan dasarnya untuk membentuk power. Sesuai pendapat Harsono (2008:177) bahwa strength tetap merupakan dasar (basis) dari power dan daya tahan otot. Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah (lower body) yang tersusun oleh tulang paha atau tungkai atas, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pangkal kaki, tulang tapak kaki, dan tulang jari-jari kaki. Fungsinya sebagai penahan beban anggota tubuh bagian atas (upper body) dan segala bentuk gerakan ambulasi. Adapun fungsi tungkai menurut Damiri (2004:5) menyatakan bahwa: tungkai sesuai fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan bagian atas, ia memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat menggerakkan tubuh kearah atas, dan ia adapat menendang, dan lain sebagainya. Berkiatan dengan hal tersebut, maka tungkai sebagai penggerak dalam permainan sepak takraw perlu memiliki power, yaitu otot yang selain kuat juga mampu menampilkan gerakan yang cepat. Hal ini dibutuhkan agar pemain dapat melakukan smash dengan tepat khususnya pada smash kedeng, sehingga diperlukan gerakan tungkai yang cepat pula. Selain itu untuk menahan beban tubuhnya dan juga pengaruh gravitasi bumi sehingga menjadi beban ganda yang harus diterima tungkai tersebut. Untuk itu otot tungkai dituntut memliki power. Tidak dapat dipungkiri kenyataannya bahwa power tungkai mempunyai keterkaitan dengan prestasi permainan sepak takraw. Agar otot tungkai memiliki power yang tinggi, maka harus diberi latihanlatihan yang sesuai dengan tuntutan tersebut, misalnya dalam metode latihan pliometrik seperti latihan lompat kodok (box-to-box jump). 5

C. Syarat-syarat Smash Kedeng 1. Power Otot Tungkai Power otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energinya. Daya otot dapat disebut juga daya ledak otot (muscle power). Latihan yang dapat melatih power otot adalah latihan yang bersifat cepat atau berlangsung secepat mungkin. Contohnya: 1. vertical jump (meloncat ke atas), melatih daya ledak otot tungkai. 2. front jump (meloncat ke depan), melatih daya ledak otot tungkai. 3. side jump (meloncat ke samping), melatih daya ledak otot tungkai. 2. Kelentukan Togok Kelentukan atau daya lentur (flexibility) adalah evektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas (Sajoto,1995:9). Jadi kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kelentukan togok dalam penelitian ini adalah kemampuan power otot tungkai melakukan smash kedeng. Kelentukan adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh pada bidang sendi yang luas. Kelentukan dipengaruhi oleh elastisitas sendi dan elastisitas otot-otot serta dinyatakan dalam satuan derajat. Harsono (1988:163) menyatakan bahwa lentuk tidaknya seseorang 6

ditentukan oleh luas sempitnya ruang gerak sendi- sendinya. Jadi kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya otototot, tendon, dan ligamen. Sedangkan William (1990:87) menyatakan bahwa kelentukan sangat berguna sekali dalam tindakan preventif mengatasi cidera dan perbaikan postur yang buruk. Harsono (1988:163) menyatakan berdasar hasilhasil penelitian menyatakan bahwa perbaikan dalam kelentukan akan dapat: Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera otot dan sendi; Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan; Membantu memperkembangkan prestasi; Menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakangerakan; dan Membantu memperbaiki sikap tubuh. 3. Kekuatan Otot Perut Kekuatan dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor. Bahwa menurut mochammad satojo (1997: 108), factor-faktor kekuatan adalah : 1), Faktor blomekanika, dari dua orang yang mmpunyai tegangan otot yang sama, akan berbeda kemampuannya mengangkat badan, 2). Faktor pengungkit, pengungkit di klasifikasikan dalam tiga kelas yaitu di bagi menurut letak sumbu pengungkit, gaya beban, dang gaya pengungkit. Dari batasan tersebut di atas, dapat di kemukakan bahwa otot perut yang memungkinkan mengembangkan tenaga maksimum dalam kontraksi yang maksimum untuk mengatasi beban atau tahanan. 7

Jadi kekuatan otot perut merupakan sejumlah daya tegang otot perut yang di pergunakan dalam kontraksi maksimum pada suatu aktivitas yang berat. D. Hakikat Latihan Ada beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli olahraga tentang makna dari latihan. Para ahli fisiologi lebih cenderung memberikan definisi tentang latihan ini sebagai sesuatu untuk memperbaiki system organ atau alat tubuh dan fungsinya dengan tujuan untuk mengoptimalkan penampilan atau kualitas atlet.. Menurut Tegartia, (2010:12) latihan adalah suatu proses yang sistematis secara berulang-ulang secara tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban. Dikatakan sistematis dalam pengertian bahwa latihan dilaksanakan secara teratur, berencana, sesuai jadwal menurut pola dan sistem tertentu, metodis berkesinambungan dari yang sedehana ke arah yang lebih kompleks. Untuk mencapai tujuan itu ada empat aspek latihan yang perlu diperhaikan dalam melakukan suatu latihan seperti : (1) latihan fisik (2) latihan teknik (3) latihan taktik (4) latihan mental. Keempat aspek yang di setbukan tersebut, harus dilatih dengan cara dan metode yang benar agar setiap aspek dapat berkembang semaksimal mungkin sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal. Http://Al-Falaasifah.Blog.Friendster.com/2011/01/13rangk-Pembinaan- Kondisi-Fisik-Olahraga-I. Pengertian latihan ini dapat mengandung beberapa makna dalam bahasa inggris yaitu practise, exrcise, dan training. Dalam istilah bahasa indonesia kata-kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu latihan dan 8

setelah diaplikasikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya yaitu aktivitas fisik. Pengertian latihan yang berasal dari kata: Practise : aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolaraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Exercise : perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Training : suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai tepat pada waktunya. Latihan : proses berlatih yang dilakukan secara teratur, terencana berulangulang dan semakin lama semakin bertambah bebannya, serta dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks (sistematis dan metodis). http://andfootball.blogspot.com/2010/hakikatpelatihan. Latihan adalah perangkat utama dalam proses meningkatkan kualitas fungsi organ tubuh manusia, sehingga dapat menyempurnakan gerakannya. Lebih lanjut ditambahkan oleh Eric Batty, (2008:2) tumbuh tenaga demi menjaga organ dan fungsi dalam keadaan sehat : kegiatan higenis seperti yang dilakukan demi berolahraga. Pelatihan atau mempromosikan keterampilan, 9

kesehatan, mental, perbaikan disiplin moral, yang diberikan untuk tujuan tersebut. Sehinggah sebuah penyelidikan, pelajaran tugas, latihan militer, atau angkatan laut, latihan musik sebuah latihan dalam komposisi. E. Hakikat Sepak Takraw Olahraga ini secara resmi dikenal sebagai sepak takraw. Sepak adalah bahasa Melayu untuk menendang dan takraw adalah kata Thai untuk bola anyaman. Oleh karena itu sepak takraw secara harafiah berarti menendang bola. Pemilihan nama ini untuk olahraga pada dasarnya merupakan kesepakatan antara dua negara lokomotif sepak takraw yakni Malaysia dan Thailand. Di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, sepak raga / takraw disebut meraga / maddaga yang dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata siraga-raga yang berarti saling menghibur. Pada tahun 2002 dikembangkan nomor Sepak Takraw baru yang disebut Sepak Takraw Lingkaran (Circle-game), yaitu sepak takraw yang dimainkan di lapangan berbentuk lingkaran, masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain, regu tersebut memainkan bola dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan dengan nomor yang saling berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya (tingkat kesulitan tinggi nilai 3, tingkat kesulitran rendah nilai 1. Permainan ini di batasi oleh waktu selama 10 menit untuk masing-masing babak. Regu yang memenangkan perlombaan adalah regu yang paling banyak mengumpulkan nilai selama waktu 10 menit tersebut. Pada tahun 2006 Sepak Takraw Lingkaran digantikan dengan nomor baru yaitu : Hoop-Takraw, bentuk permainan nomor ini hampir sama dengan sepak takraw Lingkaran (circle-game), tetapi pemain yang 5 10

orang tersebut harus memasukkan bola ke atas Ring berdiameter 1 meter (bulatan besi) yang dipasang dengan tali setinggi 4,50 meter untuk puetri dan 4,75 meter untuk putera di tengah bulatan pemain. Pemain berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak-banyaknya dengan pukulan yang telah ditentukan dalam waktu 30 menit.ada nomor Sepak Takraw kompetisi yang baru diperkenalkan mulai tahun 2005 yang dikenal dengan nama Double-event, nomor ini dimainkan oleh 2 orang dalam satu regunya. Aturan permainannya sama dengan Sepak Takraw kompetisi, hanya pemain yang servis tidak dari daerah circle (tempat tekong biasa servis), tetapi dari garis belakang (base-line) dengan bola dilambungkan sendiri dan disepak melewati net. Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan aktivitas fisik untuk memperagakan keterampilan gerak dengan tujuan tertentu. Tinjauan perilaku motorik mengungkapkan bahwa kesegaran motorik dan kesegaran jasmani sangat besar pengaruhnya bagi aktivitas fisik dalam melakukan keterampilan gerak. Muchammad Sajoto (1988:43) mengungkap dalam bukunya tentang komponen motor fitness dan kesegaran jasmani seseorang antara lain : Kesegaran cardiovaskular, kesegaran kekuatan otot, kesegaran keseimbangan tubuh, kesegaran kelentukan, koordinasi, keseimbangan, kecepatan dan daya ledak. 11

1. TEKNIK DAN SARANA PRASARANA Keterangan: a. Panjang Lapangan : 13,42 meter. b. Lebar Lapangan : 6,10 meter. c. Garis Batas : adalah garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm. d. Lingkaran Tengah : Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukansepakan bermulaan (service). dengan garis tengah lingkaran 61 cm. e. Garis seperempat lingkaran: Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm. f. Tiang: Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping. Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan. 12

g. Jaring (net): Jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai. Suharno HP (1995:7) latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk mancapai mutu prestasi yang maksimal dengan diberi beban-beban fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat, dan berulang-ulang. Untuk bermain sepak takraw yang baik, seseorang dituntut mempunyai kemampuan atau keterampilan dasar yang baik. Kemampuan dimaksud adalah menyepak dengan menggunakan bagian-bagian kaki, memainkan bola dengan kepala (main kepala), dengan dada, dengan paha (memaha), dengan bahu (membahu), dan dengan telapak kaki. Khalim (1996:19) menyatakan ketarampilan undividu yang mendasar dalam permainan sepak takraw adalah : (1) cara sepak sila, sepak kuda, sepak cungkil, sepak bedek, (2) memaha, (3) menanduk dan mendada. Sedang menurut Ratinus Darwis (1992:15) kemampuan dasar bermain sepak takraw adalah : Menyepak dengan menggunakan bahagian-bahagian kaki, memainkan bola dengan kepala (main kepala), memainkan bola sengan dada, memainkan bola dengan paha, memainkan bola dengan bahu (membahu) 13

Lebih lanjut Oleh Ismail Tola (1988:10-11) dalam bukunya menyatakan tentang taknik-taknik dasar dalam permainan sepak takraw adalah sebagai berikut: 1) Sepakan a) Sepak sila b) Sepak kuda c) Sepak cungkil d) Telapak kaki 2) Mengkop a) Bagian dahi b) Bagian kiri dan kanan c) Bagian belakang 3) Menahan dengan dada 4) Menahan dengan paha 5) Menahan dengan bahu Sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan di atas maka kemampuan untuk melakukan suatu teknik dasar permainan sepak takraw merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Tanpa menguasai kemampuan dasar atau teknik dasar, sepak takraw tidak dapat dimainkan dengan baik. Teknik dasar dimiliki dengan baik bila berlatih dengan baik dan kontinyu. Namun tidak berarti bahwa prestasi sepak takraw itu hanya 14

ditentukan oleh pemilik teknik dasar yang baik saja. Faktor-faktor lain pun banyak lagi yang menunjang peningkatan prestasi. Dalam tulisan ini dibahas teknik-teknik dasar permainan sepak takraw seperti yang telah disinggung di atas, meliputi sepakan, heading (main kepala), mendada, memaha, membahu. a. Sepakan atau Menyepak Dalam permainan sepak takraw, menyepak (sepakan) merupakan gerak yang dominan. Dapat dikatakan bahwa keterampilan menyepak itu merupakan ibu dari permainan sepak takraw karena bola dimainkan terbanyak dengan kaki, mulai dari permulaan permainan sampai membuat point atau angka. Di antara kemampuan menyepak atau teknik menyepak itu adalah 1) Sepak Sila Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepak sila sering digunakan untuk menerima dan menimang bola atau menguasai bola, mengumpan dan hantaran serta dapat menyelamatkan serangan lawan. 2) Sepak Kuda Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan yang dilakukan dengan menggunakan punggung kaki. Sepak kuda digunakan untuk memainkan bola yang datangnya rendah dan kencang atau keras, menyelamatkan dari serangan lawan, memainkan bola, mengawal atau menguasai bola dalam usaha penyelamatan bola. 3) Sepak Cungkil 15

Sepak cungkil adalah sepakan atau menyepak bola dengan menggunakan jari kaki atau ujung kaki yang digunakan untuk mengambil dan menyelamatkan bola yang jauh dari jangkauan dan datangnya rendah. 4) Menapak Menapak adalah sepakan atau menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Menapak digunakan untuk smesh ke pihak lawan, menahan atau memblok smesh pihak lawan, dan untuk menyelamatkan atau mengambil bola dekat di atas net. 5) Sepak Badek atau Sepak Simpuh Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping. Sepak badek ini dapat pula disebut Sepak Simpuh. Dikatakan sepak simpuh oleh karena menyepak bola sama seperti sikap bersimpuh. Sepak badek digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, menyelamatkan bola dari Smesh lawan dan untuk mengontrol atau menguasai bola dalam usaha penyelamatan. b. Heading atau menyundul Main kepala atau heading adalah memainkan bola dengan menggunakan kepala. Bola dipukul dengan bagian kepala misalnya dengan dahi, samping kiri kepala, samping kanan kepala, dan bagian belakang kepala. Gunanya ada bermacam-macam, bagian dahi untuk mengumpan pada teman, men-smesh dan untuk menyerang. Bagian samping kanan dan bagian samping kiri kepala untuk men-smesh ke pihak lawan. Bagian belakang kepala untuk menyerang pihak lawan dengan tipuan. 16

c. Mendada. Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk mengontrol bola untuk dapat dimainkan selajutnya. Teknik Mendada : a) Berdiri dengan kedua kaki, salah satu kaki berada di belakang badan dilentingkan sedikit ke belakang, kedua lutut sedikit dibengkokkan. b) Pandangan ke arah bola yang datang. c) Perkenaan bola dengan bagian tengah dada. d) Kedua lengan dibuka dan siku dibengkokkan. Berat badan berada pada kaki belakang. e) Bola yang diterima dengan dada yang diarahkan ke atas agar mudah untuk dikontrol. d. Memaha Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol bola dan menyelamatkan bola dari serangan lawan. Bola dikenakan pada paha di atas lutut, agar bola yang datang dapat memantul. Bola yang dikontrol diarahkan lurus ke atas agar dapat dikuasai lebih lanjut. e. Membahu Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha mempertahan bola dari serangan lawan yang mendadak, di mana pihak bertahan dalam keadaan mendesak dan dalam posisi yang kurang baik. 17

3. Teknik Khusus Sepak Takraw Agar permainan dapat berjalan dan berlangsung dengan baik dan sempurna pemain dituntut untuk menguasai unsur dasar permainan yaitu teknik dasar sepak takraw. Selain teknik dasar dalam permainan sepak takraw dimaksud di atas seorang pemain itu harus juga memiliki kemampuan khusus. Tanpa memiliki kemampuan khusus atau teknik khusus, permainan sepak takraw tidak mungkin dilaksanakan dengan baik dan sempurna. Kemampuan khusus atau teknik khusus permainan sepak takraw tidak lain adalah cara bermain sepak takraw yang baik dan benar. Bagaimana permainan itu dimulai, setelah permaianan itu dimulai apa yang harus dilakukan. Setelah bola dikuasai tindakan apa yang harus dilakukan untuk membuat serangan hingga serangan itu mendapatkan hasil yakni nilai atau point buat regunya. Antara teknik dasar dan teknik khusus permainan sepak takraw sangat erat sekali hubungannya sehingga sukar mengatakan mana yang paling penting. Kedua teknik tersebut saling menunjang, jadi tidak mungkin pemain sepak takraw hanya mampu dan mengausai teknik dasar saja, sedangkan teknik khusus tidak dikuasai. Teknik khusus dalam permainan sepak takraw diantaranya adalah sebagai berikut : a) Teknik sepak mula b) Teknik menerima bola c) Teknik mengumpan d) Teknik Smesh 18

e) Teknik memblok atau menahan. Unsur-unsur teknik tersebut merupakan satu kesatuan yang sangat berhubungan dan perlu dilatih secara teratur dan kontinu di bawah bimbingan pelatih atau Pembina yang menjiwai akan tugas dan profesinya, dengan demikian akan terciptanya pemain sepak takraw yang berkualitas untuk mencapai prestasi yang optimal. Dengan berkembangnya olahraga sepak takraw diharapkan para pemain mempunyai keterampilan lebih di antara keterampilan khusus yang mereka miliki, misalnya seorang tekong harus dapat melakukan Smesh dan umpan, dpan lebih lengkap lagi harus dapat melakukan bloking, demikian juga oleh pemain pada posisi dan fungsi yang lainnya. Dari kelima teknik khusus dalam permainan sepak takraw tersebut, hanya teknik Smesh yang menjadi bahan penelitian ini. Dengan demikian perlu adanya pembahasan yang lebih jelas dan lebih terperinci terkhusu pada smesh kedeng agar dapat membantu memecahkan masalah yang ada. F. Hakikat Pliometrik Pliometrik adalah latihan-latihan atau ulangan yang bertujuan menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakangerakan eksplosif. Istilah ini sering digunakan dalam menghubungkan gerakan lompat yang berulang-ulang atau latihan reflek regang untuk menghasilkan reaksi yang eksplosif. Radcliffe dan Farentinos menyatakan latihan pliometrik adalah suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat 19

kuat yang merupakan respons dari pembebanan dinamik atau regangan yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Pliometrik juga disebut dengan reflek regangan atau reflek miotatik atau reflek pilinan otot (Radcliffe,1985). Chu mengatakan bahwa latihan pliometrik adalah latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Istilah lain dari latihan pliometrik adalah stretch-shortening cycle. Menurut Dintiman, Ward dan Tellez latihan pliometrik mempergunakan tenaga gravitasi untuk menyimpan energi dalam otot dan dengan segera melepaskan energi yang berlawanan. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa latihan pliometrik adalah metode latihan untuk meningkatkan daya ledak otot dengan bentuk kombinasi latihan isometrik dan isotonik (eksentrik-kosentrik) yang mempergunakan pembebanan dinamik. Regangan yang terjadi secara mendadak sebelum otot berkontraksi kembali atau suatu latihan yang memungkinkan otototot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Konsep latihan pliometrik menggunakan multiple box-to-box jumps, yaitu dimulai dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu, kemudian melakukan lompatan kedepan dengan mendarat di atas box, kemudian lompat ke bawah lagi dan lompat ke box dan seterusnya, dapat juga dilakukan dengan variasi lainnya akan tetapi mendarat pada dua kaki, badan harus tetap pada garis lurus. 20

G. Kerangka Berfikir Upaya meningkatkan prestasi bermain sepak takraw khususnya dalam kemampuan melakukan smash kedeng, dimana praktek olahraga atau latihan pada umumnya melibatkan berbagai metode latihan. Kemampuan melakukan smash kedeng seorang pemain tergantung dari beberapa faktor seperti: Disiplin, kemampuan penguasan teknik, persiapan mental dan kemampuan fisik. Di antara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling utama untuk mendukung peningkatan prestasi adalah kemampuan tenik bermain sepak takraw. Khususnya melakukan smash kedeng. Melakukan smash kedeng merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepak takraw yang cukup handal untuk bisa mematikan bola pada lawan sehingga dapat memperoleh poin. Oleh karena itu, untuk dapat melakukan smash kedeng dengan tepat secara teratur, maka metode kemampuan power otot tungkai sangatlah berperan aktif untuk mempermantap kemampuan melakukan smash kedeng. Salah satu latihan dalam permaina sepak takraw yang turut memberikan kontribusi dalam usaha melatih power otot tungkai secara sempurna adalah pliometrik, sehingga dengan adanya latihan yang maksimal, smash dapat di lakukan dengan baik dan terarah. Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode latihan power otot tungkai yang baik akan mendukung kemampuan bermain sepak takraw khususnya kemampuan melakukan smash kedeng. 21

H. Rumusan Hipotesis Berdasarkan pada landasan teori, kerangka berfikir yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Ada pengaruh kemampuan power otot tungkai tehadap kemampuan melakukan smash kedeng dalam permaian sepak takraw. 22