BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebiasan merokok di masyarakat kita sudah menjadi kebiasaan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial yang cukup besar. Industri rokok juga telah memberikan

DAMPAK EKONOMI FATWA MUI TENTANG HARAM MEROKOK TERHADAP PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus di sepanjang Jl. Slamet Riyadi Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

BAB V PENUTUP. maka sampailah pada kesimpulan sebagai berikut : 1. Adapun manfaat dari segi medis adalah merokok mengurangi resiko

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan berbagai macam penyakit kanker dan penyakit kronis. Penyakit

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Pendidikan Agama Islam

KMPLHK RANITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hukum Konsumsi Tembakau (Merokok) FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010 TENTANG HUKUM MEROKOK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Pengetahuan mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam abad kemajuan teknologi komunikasi modern dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB 1 PENDAHULUAN. lalu dari setiap 3 orang Indonesia 1 orang di antaranya adalah perkok, maka

BAB I. Pendahuluan. munkar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur an dan Sunnah Nabi

Anggaran Dasar Muhammadiyah

Anggaran Dasar Muhammadiyah

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Rokok mengandung

BAB I PENDAHULUAN. dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dihembuskan kembali sehingga mengeluarkan asap putih keabu-abuan. Perilaku merokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN KUTAI TIMUR Sekretariat : Jl. Wahab Syahrani RT 45 Sangatta utara, Kab. Kutai Timur Telp /

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

Analisis Proporsi Perokok Tingkat SMK di Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kemudian oleh para ulama besar dikembangkan menjadi beberapa sumber lagi

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok

MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM

BAB I PENDAHULUAN. Islam bersumber pada Al-Qur an dan As-Sunah. Maksud dan tujuan dari

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 29/P/SK/HT/2008 TENTANG KAWASAN BEBAS ROKOK REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN NOMOR 36 TAHUN 2011 T E N T A N G LARANGAN REKLAME ROKOK DI KOTA PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP WAKAF BERJANGKA WAKTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

BAB III METODE PENELITIAN. research) penulis menggunakan jenis penelitian campuran (mixed

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. Rokok memang menjadi suatu dilema hingga saat ini. Fakta yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok

FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NO. 6/SM/MTT/III/2010 TENTANG HUKUM MEROKOK

EFEKTIFITAS GAMBAR PERINGATAN KESEHATAN PADA KEMASAN ROKOK TERHADAP MINAT PEROKOK (Studi Deskriptif Mahasiswa IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN PEMECAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah makin banyak bermunculan, Bank Syariah yang pertama

Kaum Muslim telah dilarang untuk merayakan hari raya orang-orang kafir atau musyrik.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syari ah, terutama perbankan syari ah. Demikian pula Baitul

BAB I PENDAHULUAN. tembakau pun mulai berkembang luas menembus batas batas negara

BAB I PENDAHULUAN. pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring,

BAB III METODE PENELITIAN

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan hari raya Islam (Idul fitri dan Idul adha) memang selalu diperbincangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

PROSES PERALIHAN HAK ATAS TANAH WAKAF (Studi kasus di KUA Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Pemekaran ditingkat provinsi, kabupaten dan kota di Maluku utara tak

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

BAB I PENDAHULUAN. koroner, stroke, kanker, penyakit paru kronik dan diabetes militus yang

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya:

I. PENDAHULUAN. bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Salah satu hikmah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Dedy Gunawan, 2014 Efektifitas Perda Nomor 11 Tahun 2005 Bagi Perokok Untuk Menjadi Warga Negara Yang Baik

ROKOK DAN IKLAN ROKOK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan pengajaran. Dan hal itu tidak saja untuk diri pribadi para. nabi, tetapi juga diwariskan kepada seluruh umatnya.

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991 : 204). Dengan melihat pada

PEDOMAN DAN PROSEDUR PENETAPAN FATWA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian dalam Islam menjadi hal yang harus dipatuhi, hal ini

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Agama Islam sebagai raḥmatallil ālamīn sesungguhnya telah

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB III METODE PENELITIAN. (Arikunto, 2006: 239) bahwa penelitian kualitatif deskriptif bersifat eksploratif

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ersa Herudi, 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK TANPA LABEL HALAL DI ANEKA JAYA NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehingga perlu adanya program keluarga berencana untuk mengendalikan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,

SISTEM UPAH BURUH PT. PISMA PUTRA KECAMATAN PAIT KABUPATEN PEKALONGAN JAWA TENGAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Merokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan. menghisap rokok yang diminati oleh banyak kaum laki-laki.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dari setiap negara. Salah satu indikatornya adalah meningkatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasan merokok di masyarakat kita sudah menjadi kebiasaan yang dianggap biasa, mungkin karena begitu banyaknya para perokok atau juga karena begitu banyaknya aktivitas merokok yang biasa kita jumpai disekitar kita, sehingga merokok menjadi hal yang lumrah dan biasa saja. Dari kalangan pengusaha sampai karyawan dan buruhnya, dari mulai pejabat sampai rakyat jelatanya, dari kalangan intelektual sampai kalangan orang awamnya, dan dari kalangan tokoh Agama sampai umatnya, mereka tidak lepas dari kebiasaan merokok. Menurut PP No. 81/1999 Pasal 1 Ayat (1), rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Mangku Sitopoe mengatakan bahwa merokok adalah membakar tembakau kemudian dihisap baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang rokok yang telah dibakar adalah 90 derajat celcius untuk ujung rokok yang dibakar, dan 30 derajat celcius untuk ujung rokok yang terselip di antara bibir perokok (Umi, 2003: 20). Di tengah masyarakat kita telah tersebar dan terbentuk opini bahwa hukum rokok adalah makruh. Keyakinan ini membuat para perokok seakan 1

2 mendapat jastifikasi dari Agama bahwa merokok diperbolehkan oleh Islam, bukan haram. Kita telah mengetahui bahwa mayoritas penduduk kita adalah muslim tentunya kaum musliminlah yang paling banyak mengkonsumsi rokok. Kemudian ketika dikatakan kepada para perokok bahwa hukum rokok dalam Agama Islam adalah haram dengan mengacu kepada dalil-dalil yang ada, banyak diantara mereka yang kaget dan heran. Mereka merasa aneh dan ganjil dengan orang yang mengatakan bahwa rokok adalah haram. Fatwa Muhammadiyah yang tertanggal 7 Maret 2010 itu mulai disosialisasikan kepada publik sejak Selasa 9 Maret 2010. Berbeda dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). Fatwa haram yang dikeluarkan Muhammadiyah tanpa batas umur tertentu. "Prinsip fatwa haram ini adalah berangsur, memudahkan, dan tidak mempersulit. Kami tidak ingin mengeluarkan sebuah fatwa haram tanpa solusi," (kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih dan Kesehatan, Yunahar Ilyas dalam konferensi pers di kantornya). Keputusan yang dituangkan dalam fatwa No 6/SM/MTT/III/2010 itu menggunakan pertimbangan dasar dalam Al Quran dan Hadits serta pertimbangan sebab-akibat. Selain itu juga menggunakan kaidah fikih untuk mewujudkan kemaslahatan hidup manusia dan menggunakan istimbat hukum berupa Qiyas. Selain MUI, di Indonesia juga ada organisasi Muhammadiyah yang ikut peduli terhadap masalah tersebut. Muhammadiyah melalui Majlis Tarjihnya mengeluarkan fatwa tentang pengharaman rokok. Dengan difatwakannya rokok tersebut, mendapat tanggapan yang

3 beraneka ragam di masyarakat, baik yang menerima maupun yang menolak. Dalam kajian ini, penulis mengambil sampel di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Karena di Desa tersebut merupakan daerah yang sebagian besar penduduknya kebanyakan dari mereka mengikuti Organisasi Muhammadiyah. Desa Pangkalan merupakan salah satu daerah yang penduduknya 100% beragama Islam. Di daerah ini sebagian besar masyarakat mencari nafkah dengan berdagang, bercocok tanam dan nelayan. Kebanyakan di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke ini banyak yang mengkonsumsi rokok atau perokok berat. Dari uraian diatas, penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul tentang Pengaruh Fatwa Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tentang Haramnya Rokok Terhadap Konsumsi Rokok Warga Muhammadiyah Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. B. Penegasan Istilah Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa kata kunci sebagai bentuk rumusan judul dalam skripsi ini. Agar tidak terjadi kerancuan dalam memaknainya, maka penulis mencoba memberikan penegasan batasan terhadap istilah yang digunakan dalam kajian ini, sebagai berikut: 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membantu watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang

4 (KBBI, 1989 : 664). 2. Fatwa Fatwa adalah suatu pendapat hukum Islam yang diberikan seorang ahli hukum Islam sebagai jawaban atas sebuah pertanyaan. Orang yang memberikan pendapat hukum tersebut seorang mufti (penasihat hukum) (Mudzar, 1993: 2). Dalam ensiklopedi dunia Islam, (Glaise, 2003: 347) disebutkan bahwa fatwa adalah pendapat atau keputusan mengenai ajaran Islam yang disampaikan oleh lembaga perorangan yang diakui otoritasnya, yakni mufti. Dapat pula berarti anjuran, keputusan atau ketetapan dari para ulama (fuqaha) tentang suatu hal yang berhubungan dengan pelaksana hukum Islam (Widodo, 2002: 151). Fatwa yang di maksut penulis disini adalah Fatwa Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 06/SM/MTT/III/2010 tentang hukum merokok. Kesepakatan dalam Halaqah Tarjih tentang Fikih Pengendalian Tembakau yang diselenggarakan pada hari Ahad tanggal 21 Rabiul Awal 1431 H yang bertepatan dengan 07 Maret 2010 M bahwa merokok adalah haram. Pertimbangan yang diberikan dalam Rapat Pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada hari Senin 22 Rabiul Awal 1431 H yang bertepatan dengan 08 Maret 2010 M.

5 3. Majlis Tarjih Majlis Tarjih adalah suatu lembaga dalam Muhammadiyah yang membidangi masalah-masalah keagamaan, khususnya hukum bidang fiqh. Majlis ini dibenuk dan disahkan pada kongres Muhammadiyah XVII tahun 1928 di Pekalongan, dengan KH. Mas Mansur sebagai ketua yang pertama (Tim Lembaga Study Islam, 2008: 97). Peran Majlis Tarjih adalah: a. Bertanggung jawab mengambil keputusan ketarjihan. b. Mengembangkan pemikiran-pemikiran pembaharuan dalam keislaman dan menampung aspirasi baru yang tumbuh dikalangan umat. 4. Muhammadiyah Secara bahasa Muhammadiyah berasal dari kata Muhammad yaitu nama seorang Rasul Allah yang terakhir yang dikehendaki oleh Allah untuk menjadi tauladan hidup yang meliputi segala aspek kehidupan manusia. Mendapatkan akhiran iyah yang berarti umat atau pengikut. Jadi Muhammadiyah adalah umat Muhammad atau pengikut Muhammad yaitu semua orang yang beragama Islam dan meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir. Sedangkan menurut istilah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan Islam. Maksud gerakannya ialah dakwah Islam dan amar ma ruf nahi munkar (Salim, 1981:11). Amar ma ruf menurut pengertian Muhammadiyah ialah pembangunan manusia seutuhnya (dalam segala bidang kebutuhan) sehingga tercapai keluarga dan masyarakat sejahtera lahir dan batin yang

6 diridhoi Allah (sejahtera spiritual dan material). Sedangkan nahi munkar berarti usaha mencegah kemungkaran (tingkah laku perbuatan yang terlarang oleh Islam). Dakwah Muhammadiyah juga bersifat tajdidiyah, yaitu mengembalikan semua ajaran agama Islam yang murni, dengan demikian Muhammadiyah termasuk gerakan tajdid (gerakan pembaruan Islam). Dengan Islam yang murnilah Muhammadiyah menyatakan tujuan yang akan dicapai ialah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya (Salim, 1981:9). Gerakan ini didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 M. 5. Haram Haram adalah sesuatu yang Allah melarang untuk melakukan dengan larangan yang tegas, setiap orang yang menentangnya akan berhadapan dengan siksaan Allah di akhirat, bahkan terkadang ia juga terancam sangsi syari ah didunia ini (Qardhawi, 2001:2). 6. Rokok (KBBI ) Rokok adalah gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking yang dibungkus daun nipah, kertas). Perokok adalah orang yang suka merokok, aktif yaitu orang yang merokok secara aktif, pasif yaitu orang yang menerima asap rokok saja, bukan perokoknya sendiri.

7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalahnya adalah; a) Bagaimanakah cara sosialisasi fatwa Majlis Tarjih dan Tajdid tentang haramnya rokok terhadap warga Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang? b) Bagaimana pengaruh fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah tentang haramnya rokok terhadap warga Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang? D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah; a. Mengetahui sosialisasi fatwa Majlis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. b. Mengetahui ada atau tidak pengaruh yang telah atau akan timbul bagi warga Muhammadiyah dan penjualan di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang terkait dengan telah dikeluarkannya fatwa Majlis Tarjih tentang keharaman rokok. 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah: a. Secara Teoritis, semoga penelitian ini bermanfaat sebagai wujud pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu,

8 penelitian ini diharapkan bisa menjadi stimulus bagi penelitian selanjutnya. Sehingga proses pengkajian secara mendalam akan terus berlangsung dan memperoleh hasil yang maksimal. b. Secara praktis 1. Memberi sumbangan informasi kepada masyarakat tentang bahaya rokok. 2. Memberikan informasi bagi remaja kususnya warga Muhammadiyah tentang fatwa haramnya rokok. 3. Semoga penelitian ini dapat memperluas khazanah keilmuwan keislaman terutama dalam bidang hukum Islam, bagi peneliti khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. E. Kajian Pustaka Sejauh pengetahuan penulis dalam mencari hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan permasalahan PENGARUH FATWA PIMPINAN PUSAT MAJLIS TARJIH TENTANG KEHARAMAN ROKOK TERHADAP KONSUMSI ROKOK WARGA MUHAMMADIYAH DESA PANGKALAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG belum di temukan, adapun beberapa penelitian terkait permasalahan hukum rokok. Skripsi yang mirip yaitu : a. Julianra, tahun 2009, Merokok Dalam Pandangan Hukum Islam Dan Akibat Sosial Terkait Fatwa Mui Tentang Merokok Dengan Menggunakan Pendekatan Yuridis Komparatif dan Yuridis Sosiologis. Menjelaskan mengenai perbandingan perbedaan hukum yang telah ada yaitu antara

9 haram, makruh dan mubah yang telah ditetapkan oleh para ulama tentang hukum merokok, termasuk fatwa MUI III tentang keharaman merokok, serta membandingkan hukum yang telah ditetapkan oleh nash yang memiliki kesamaan 'illat terhadap hukum merokok dengan menggunakan metode istinbath berupa Qiyas. Serta bertujuan untuk mencari dampak/akibat telah dikeluarkannya fatwa MUI III tentang keharaman merokok yang didasarkan pada suatu kenyataan yang terjadi pada masyarakat. b. Atika Umi Markhamah Zahra Ayyufi, tahun 2010. Dampak Ekonomi Fatwa MUI Tentang Haramnya Rokok Terhadap Pedagang Kaki Lima. (Studi Kasus di sepanjang Jl. Slamet Riyadi Surakarta). yaitu membahas akibat dari Fatwa MUI Terhadap Pedagang Kaki Lima Tentang keharaman merokok di tempat umum, bagi anak-anak, dan wanita hamil. Mengamati secara seksama ada atau tidaknya dampak ekonomi yang muncul terhadap pedagang kaki lima setelah adanya fatwa itu di tetapkan. c. Afriyana, tahun 2009: Studi Analisis Terhadap Keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Se Indonesia III Mui Tahun 2009 Tentang Hukum Haram Merokok Dalam Persepektif Hukum Islam. Skripsi ini mebahas tentang bagaimana metode MUI dalam menetapkan fatwa dan juga meliahat bagaimana keputusan Ijtima Ulama Komisi Fatwa se Indonesia III MUI tahun 2009 tentan hukum haram merokok dalam persepektif hukum Islam.

10 d. Adisti Amelia tahun 2009. Gambaran perilaku merokok pada remaja lakilaki. Skripsi ini membahas tentang apa yang menjadi faktor penyebab remaja laki-laki itu merokok, serta menbahas tentang tahab-tahab awal seorang perokok dri mulai persiapan merokok, permulaan merokok, menjadi seorang perokok dan tahap mempertahankan perilaku merokok pada remaja khususnya remaja laki-laki. Beberapa literature di atas berkenaan dengan masalah rokok, dan berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti adakah pengaruh yang telah atau akan timbul bagi pengkonsumsi rokok di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang terkait dengan telah dikeluarkannya fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah tentang haramnya rokok. F. Metode Penelitian Metode dalam penelitian yang digunakan untuk penulisan skripsi, di antaranya: 1. Jenis Penelitian Ditinjau dari jenis penelitiannya, maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research), adapun pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif, yakni sebagai prosedurnya penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 1990: 3).

11 Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan keadaan perekonomian di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke kabupaten Rembang setelah dikeluarkannya fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah tentang keharaman rokok. 2. Metode Penentuan Subyek Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 1987: 102). Untuk memperjelas subyek penelitian, akan dikemukakan beberapa hal yang menyangkut masalah penentuan subyek: a. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang akan diteliti (Arikunto, 1998: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah warga Muhammadiyah yang berdomisili di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang yang berjumlah 164 orang. Karena jumlah populasi yang diteliti jumlahnya terbatas, maka penelitian ini dikenakan kepada populasi warga Muhammadiyah yang ada di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. 3. Metode Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian, peneliti harus menentukan metode apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dalam rangka menjawab masalah penelitian. Metode pengumpulan data yang akan digunakan berupa:

12 a. Metode Interview (Wawancara) Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan keterangan yang berkaitan dengan obyek penelitian, maka cara yang digunakan adalah tanya jawab secara lesan berhadapan langsung dengan para responden, informasi ini bisa berbentuk tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, hasil pemikiran dan pengetahuan seseorang tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti di Desa Pangkalan. b. Metode Observasi Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sitematik gejala yang dampak pada obyek penelitian (Nawari, 1991:100). Observasi yang dimaksud peneliti disini berupa catatan datadata secara keseluruhan dengan tanya jawab kepada warga pengkonsumi rokok di Desa Pangkalan kecamatan Sluke. c. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan obyek penelitian dengan cara melihat suatu catatan dari kelurahan untuk melakukan pencatatan secara sistematik apa saja yang ditemukan di lapangan.

13 4. Sumber Data a. Data Primer Data primer juga merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, di amati dan dicatat untuk pertama kalinya (Marzuki, 2002: 55). Peneliti akan melakukan dan menggunakan data wawancara fatwa dari hasil wawancara terhadap warga Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang yang terkait langsung mengenai pengaruh Fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah tentang haramnnya rokok sebagai data yang akan diteliti. b. Data Sekunder Selain menggunakan wawancara, penulis juga menggunakan pendapat-pendapat tentang penjelasan fatwa dan juga menggunakan buku, jurnal ilmiah, internet atau referensi sekunder (penunjang) sebagai bahan tambahan untuk lebih memperjelas dalam melakukan penelitian terhadap masalah ini. 5. Metode Analisis Data Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain ( Neong, 1989: 171). Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

14 menganalis data untuk memperoleh kesimpulan. Dalam menganalisis data tersebut dilakukan secara dekriptif dengan menggunakan metode induktif. Metode induktif adalah pembahasan masalah yang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit, kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang khusus dan konkrit itu di generalisasikan yang mempunyai sifat umum (Sutrisno, 1987:42). G. Sistematika Penulisan Rangkaian penulisan skripsi ini disusun dengan menggunakan uraian yang sistematis untuk mempermudah proses pengkajian dan pemahaman terhadap persoalan yang ada. Adapun wujud dari susunan sistematikanya adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Merupakan hukum rokok, meliputi penjelasan tentang rokok, tentang kaidah hukum yang digunakan dalam menganalisa kontroversi seputar rokok, beberapa pendapat tentang hukum rokok, serta dasar dan pertimbangan Majlis Tarjih Muhammadiyah mengeluarakan fatwa haram rokok. Bab III Gambaran daerah penelitian, meliputi letak geografis, keadaan sosial ekonomi, keadaan sosial pendidikan, latar belakang

15 keagamaan dan sekilas tentang warga Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Bab IV Berisi tentang analisis dampak ekonomi pasca fatwa Muhammadiyah tentang haramnya rokok. Pada bab keempat ini akan diterangkan mengenai analisis dampak Fatwa Majlis Tarjih Mauhammadiyah tentang haramnya rokok terhadap konsumsi rokok warga Muhammadiyah di Desa Pangkalan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Bab V Penutup, meliputi kesimpulan, saran-saran dan penutup.