I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2014

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN PEKEBUN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PERTANIAN BERBASIS TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2013

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN LADA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN SAGU TAHUN 2013

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN PALA BERKELANJUTAN TAHUN 2015

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN GANGGUAN DAN KONFLIK USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2017

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi...

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN GANGGUAN DAN KONFLIK USAHA PERKEBUNAN TAHUN 2018

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 DIREKTUR PERBIBITAN TERNAK ABUBAKAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN INTENSIFIKASI/ REHABILITASI TEH TAHUN 2010

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR LAMPIRAN

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 34 TAHUN 2007

TEPRA KALIMANTAN TIMUR TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN (TEPRA) SAMARINDA, JULI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS

KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

DRAFT Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2015 i

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KERJASAMA DIREKTORAT JENDERAL DENGAN TNI-AD MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN (TMKP) TA. 2014

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA. Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Tenaga

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN. PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TAHUN 2018 (Demplot Pembukaan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar)

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA)

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG I R I G A S I

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN PALA (NEW INISIATIF) TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/Permentan/SR.230/7/2015 TENTANG FASILITASI ASURANSI PERTANIAN

Selanjutnya tugas pembantuan tersebut meliputi : 1. Dasar Hukum 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Pedoman Teknis Pengembangan Tanaman Rempah Tahun

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN DAN PENYEGAR

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGEMBANGAN INTEGRASI KOPI - TERNAK TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 24/Menhut-II/2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEBUN BIBIT RAKYAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lemb

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DAN PENCEGAHAN KEBAKARAN LAHAN/KEBUN TAHUN 2017

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2009 Direktur Jenderal Perkebunan. Ir. Achmad Mangga Barani, MM NIP

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGEMBANGAN /REHABILITASI KOPI ROBUSTA TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

Transkripsi:

A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Upaya pembangunan perkebunan rakyat yang diselenggarakan melalui berbagai pola pengembangan telah mampu meningkatkan luas areal dan produksi perkebunan dan pendapatan nasional, namun demikian peningkatan pendapatan petani pekebun belum sesuai dengan harapan. Keterbatasan petani dalam kepemilikan lahan, penguasaan teknologi, akses terhadap sumber permodalan dan pasar, telah menempatkan petani pada posisi yang masih belum menguntungkan pada setiap tahapan kegiatan usahataninya, dan petani selalu berada pada pihak yang paling besar menanggung resiko setiap kali terjadi perubahan pada kebijakan yang berlaku. Sementara disatu pihak petani juga pada dasarnya memiliki kemauan dan tekad, pengetahuan dan ketrampilan, hubungan sosial dan lahan sebagai kekuatan. Dengan Pemberdayaan Petani beserta kekuatan yang dimilikinya dalam suatu wadah kelembagaan berdasarkan kebersamaan maka dipandang akan mampu meningkatkan 1

posisi petani dalam kegiatan usaha agribisnisnya. Untuk itu dalam upaya Pemberdayaan Petani, sejak tahun 2011, pemerintah mulai kembali memfasilitasi kegiatan Pemberdayaan Petani melalui Tugas Pembantuan baik Provinsi atau Kabupaten. Kegiatan ini terus dilanjutkan pada tahun 2012. Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Petani tahun 2012, dipandang perlu disusun Pedoman Teknis yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. B. Sasaran Nasional Sasaran kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani tanaman tahunan adalah terfasilitasinya peningkatan kemampuan dan kemandirian kelembagaan petani perkebunan dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada. 2

C. Tujuan Tujuan kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani tanaman tahunan adalah untuk memberikan pengertian kepada petani tanaman tahunan untuk merubah pola pikir yang ditandai dengan tumbuhnya kesadaran anggota masyarakat untuk memperbaiki hidupnya dengan menggunakan potensi yang dimiliki. 3

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan Prinsip pendekatan pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan dan kelembagaan Petani Tanaman Tahunan, dalam rangka memfasilitasi kelompok petani untuk tumbuh dan berkembang menjadi kelembagaan petani yang tangguh, maka dilakukan pendekatan sebagai berikut : 1. Daerah/wilayah sasaran kegiatan Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan adalah daerah/wilayah yang mendapatkan fasilitasi pembangunan kebun melalui dana Tugas Pembantuan maupun kredit perbankan seperti Kredit Program Revitalisasi Perkebunan (KPEN- RP) yang terpilih, atau dana APBD. 2. Petani atau kelompok tani sasaran: a. Pelatihan Dinamika Kelompok: Petani / pekebun / kelompok tani di daerah/wilayah sasaran seperti pada butir 1, yang telah diseleksi yaitu petani andalan atau pengurus kelompok tani yang berpotensi untuk berkembang. Selanjutnya Calon Petani (CP) yang telah diseleksi ditetapkan 4

oleh Pemerintah Daerah (Bupati) setempat atau Kepala Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten setempat. b. Pelatihan Penguatan Kelembagaan: Petani / pekebun / kelompok tani di daerah/wilayah sasaran seperti pada butir 1, yang telah diseleksi yaitu petani andalan atau pengurus kelompok tani yang berpotensi untuk berkembang dan telah pernah mendapatkan pelatihan Dinamika Kelompok. 3. Petani difasilitasi untuk dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dalam merubah sikap dan perilaku yang bersifat individual menjadi kebersamaan yang diwadahi dalam kelompok produktif. 4. Kriteria Calon Petani (CP) dapat diatur lebih rinci dalam Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) yang disusun oleh provinsi sesuai dengan kondisi wilayah yang ada, kemudian diatur secara spesifik dalam bentuk Petunjuk Teknis (JUKNIS) oleh Kabupaten/Kota sesuai kondisi petani dan budaya setempat. 5. Seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan oleh petani melalui kelompok tani atau kelembagaannya dilaksanakan dengan 5

bimbingan oleh petugas daerah yang ditunjuk. B. Spesifikasi Teknis Spesifikasi Teknis Kegiatan Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan, adalah petani pada kelompok tani sasaran yang mempunyai potensi untuk berkembang dan pada wilayah yang mendapat dukungan positif dari Pemerintah Daerah. 6

A. Ruang Lingkup III. PELAKSANAAN KEGIATAN Ruang Lingkup Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan adalah sebagai berikut: 1. Pemberdayaan Petani tahun 2012 dilaksanakan di wilayah seperti pada lampiran 1; 2. Pengawalan kegiatan dilaksanakan oleh Petugas Dinas yang membidangi Perkebunan baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten serta oleh Petugas Pusat; 3. Pelatihan. Pelatihan yang dilaksanakan merupakan pelatihan untuk Penumbuhan Kebersamaan melalui pelatihan Dinamika Kelompok dan Penguatan Kelembagaan melalui pelatihan Strategi Pengembangan Kelembagaan Petani (SPKP), Manajemen Kemitraan Budidaya (MKBD), Kepemimpinan dan Komunikasi (K&K), Administrasi dan Pembukuan (A&P) dan Pengembangan Ekonomi Rumah Tangga (PERT). 4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pemberdayaan Petani; 7

B. Pelaksana Kegiatan Kegiatan dilaksanakan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten, dengan uraian sebagai berikut: 1. Kegiatan Pusat meliputi: a. Menyusun Pedoman Teknis; b. Melakukan sosialisasi dalam rangka penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan serta koordinasi ke Provinsi dan Kabupaten; c. Melakukan konsultasi, bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan; d. Melakukan monitoring dan evaluasi; e. Menyusun Laporan Akhir Kegiatan. 2. Kegiatan Provinsi/Kabupaten meliputi: a. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Provinsi)/ Petunjuk Teknis (Kabupaten); b. Melakukan sosialisasi dalam rangka penyamaan persepsi tentang latar belakang dan konsep rencana kegiatan serta koordinasi ke Provinsi dan Kabupaten; c. Melakukan konsultasi, bimbingan, pembinaan dan pengawalan kegiatan; d. Melakukan monitoring dan evaluasi; e. Menyusun Laporan Akhir Kegiatan. 8

Tahapan dan waktu pelaksanaan kegiatan pemberdayaan tanaman tahunan adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan Kegiatan: Januari 2012 Desember 2012; b. Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan dan Penggandaan Laporan: November Desember 2012. C. Lokasi, Jenis dan Volume Lokasi, jenis dan volume kegiatan Pemberdayaan dan Kelembagaan Tanaman Tahunan tahun 2012 seperti pada Lampiran. 9

IV. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN Pembinaan, pengendalian, pengawalan dan pendampingan dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku, agar penyelenggaraan kegiatan dapat menerapkan prinsip-prinsip partisipatif, transparan dan akuntabel. 10

V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN Monitoring, evaluasi dan pelaporan mengacu kepada Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 31/Permentan/OT.140/3/2010, tanggal 19 Maret 2010 tentang Pedoman sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan pembangunan pertanian. Dinas yang membidangi perkebunan kabupaten dan provinsi wajib melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan secara berjenjang dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perkebunan, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jenis pelaporan a. SIMONEV yang meliputi: Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja; Perkembangan kelompok sasaran dalam pengelolaan kegiatan lapangan berikut realisasi fisik dan keuangan; Permasalahan yang dihadapi dan upaya penyelesaian di tingkat Kabupaten dan Provinsi; Format laporan menggunakan format yang telah ditentukan; 11

b. Laporan perkembangan fisik dan keuangan sesuai tahapan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan (Format Lampiran 2). c. Laporan perkembangan kegiatan pelatihan pemberdayaan dan kelembagaan petani tanaman tahunan dengan materi meliputi: peserta pelatihan nama petani/ kelompok tani, desa / kecamatan / kabupaten, nama fasilitator daerah, waktu dan tempat pelaksanaan, permasalahan dan upaya pemecahan masalah. (Format Lampiran 3). 2. Waktu penyampaian laporan: a. SIMONEV yang meliputi: Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan kabupaten kepada provinsi disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan. Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan provinsi kepada Sekretariat Ditjen Perkebunan disampaikan paling lambat setiap tanggal 7 bulan laporan. 12

b. Laporan bulanan: Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan kabupaten kepada provinsi disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan laporan. Pelaporan dinas yang membidangi perkebunan provinsi kepada Direktorat Tanaman Tahunan disampaikan paling lambat setiap tanggal 7 bulan laporan. c. Laporan perkembangan kegiatan pelatihan pemberdayaan dan kelembagaan petani tanaman tahunan dilaporkan kepada Direktorat Tanaman Tahunan setelah selesai pelatihan tersebut. 13

VI. PEMBIAYAAN Pembiayaan kegiatan Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan TA. 2012 bersumber dari dana APBN yang dialokasikan pada DIPA TA. 2012 dana Tugas Pembantuan (TP). Untuk kegiatan pengawalan dan pembinaan oleh Provinsi dan Kabupaten dianggarkan melalui dana Tugas Pembantuan Provinsi/Kabupaten, sedangkan kegiatan pengawalan dan pembinaan oleh Pusat dianggarkan melalui DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan, Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan Tahun Anggaran 2012. 14

VII. PENUTUP Pedoman teknis ini dimaksudkan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Tanaman Tahunan yang pembiayaannya bersumber dari dana APBN Tahun Anggaran 2012. Diharapkan dinas yang membidangi perkebunan di tingkat provinsi dapat menjadikan pedoman teknis ini menjadi dasar penyusunan petunjuk pelaksanaan kegiatan di lapangan. Akhirnya, diharapkan dengan adanya Pedoman Teknis ini maka Pemberdayaan Petani Tanaman Tahunan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jakarta, 2012 15