PENGENDALIAN HAYATI DALAM PERLINDUNGAN TANAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN HAMA SECARA HAYATI Oleh : Awaluddin (Widyaiswara)

Icerya purchasi & Rodolia cardinalis

POKOK BAHASAN : PENERAPAN PENGENDALIAN HAYATI

Baik, berikut adalah penjelasa prinsip bagaimana mengendalikan hama secara alami, Istilah ilmiahnya adalah Pengendalian Hayati.

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

PENGENDALIAN SERANGGA HAMA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

Musuh Alami. Pengendalian Hayati

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Boj. (Lepioptera: Crambidae) Bentuk telur jorong dan sangat pipih, diletakkan dalam 2-3 baris tersusun

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Chilo sacchariphagus Bojer. (Lepidoptera: Crambidae) Imago betina meletakkan telur secara berkelompok pada dua baris secara

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L) Meriill) merupakan salah satu komoditi tanaman yang

Penggerek batang jagung (Ostrina furnacalis) Lepidoptera: Pyralidae. Merusak pada fase vegetative / generatif. Menggerek bagian tanaman

Tetratichus brontispae, PARASITOID HAMA Brontispa longissima

Manfaat NPV Mengendalikan Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

PATOLOGI SERANGGA (BI5225)

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)

TINJAUAN PUSTAKA. kerusakan daun kelapa sawit. Namun demikian, penggunaan insektisida kimia

MENGENAL ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) BAWANG MERAH DAN MUSUH ALAMINYA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. Serangga Hypothenemus hampei Ferr. (Coleoptera : Scolytidae). Penggerek buah kopi (PBKo, Hypothenemus hampei) merupakan serangga

I. PENDAHULUAN. luas areal kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saat ini Indonesia menjadi negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biocontrol, Divisi Research and

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo saccharipaghus Bojer (Lepidoptera: Pyralidae) mengkilap. Telur berwarna putih dan akan berubah menjadi hitam sebelum

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)

TINJAUAN PUSTAKA. Siklus hidup S. litura berkisar antara hari (lama stadium telur 2 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Intensitas serangannya dapat mencapai 90% di lapang, sehingga perlu

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

BAB I PENDAHULUAN. ulat grayak merupakan hama penting pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum

TINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran

1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ulat kantong Mahasena Corbetti :

Memahami Konsep Perkembangan OPT

PENGENDALIAN HAYATI ( Biological Control ) SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT)

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi dan siklus hiduptrichogramma spp. (Hymenoptera : Famili Trichogrammatidae merupakan parasitoid telur yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) diletakkan secara berkelompok dalam 2-3 baris (Gambar 1). Bentuk telur jorong

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Telur P. castanae Hubner. Bentuk telur oval dan dapat menghasilkan telur sebanyak butir perbetina.

Berburu Kwangwung Di Sarangnya

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Penggerek Tongkol Jagung H. armigera Hubner. tanaman, daun dan batang. Paling banyak diletakkan pada waktu tanaman sudah

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BEBERAPA TEKNIK PENGENDALIAN HAMA TERPADU

TINJAUAN PUSTAKA. Sebagaimana lazimnya makhluk hidup, tak terkecuali tumbuhan, tidak

TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok (Gambar 1). Kebanyakan telur ditemukan di bawah permukaan daun,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

TINJAUAN PUSTAKA. Parasitoid

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas buah-buahan Indonesia harus diperhatikan seiring dengan

TINJAUAN PUSTAKA. (Ostrinia furnacalis) diklasifikasikan sebagai berikut:

ALTERNATIF PENGENDALIAN HAMA SERANGGA SAYURAN RAMAH LINGKUNGAN DI LAHAN LEBAK PENGENDALIAN ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN HAMA SAYURAN DI LAHAN LEBAK

Pengorok Daun Manggis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Parasitoid Larva dan Pupa Tetrastichus brontispae

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

Hama penghisap daun Aphis craccivora

BAB I PENDAHULUAN. polifagus. Pada fase larva, serangga ini menjadi hama yang menyerang lebih dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN PARASITOID Tetrastichus schoenobii Ferr. (Eulopidae, Hymenoptera) DALAM PENGENDALIAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN PADI

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:

tanam, tanamlah apa saja maumu aku akan tetap datang mengganggu karena kau telah merusak habitatku maka aku akan selalu menjadi pesaingmu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan penurunan hasil pertanian, perkebunan maupun sayursayuran.

PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT ULAT SUTERA I. PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. senilai US$ 588,329,553.00, walaupun ada catatan impor juga senilai US$ masyarakat (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010).

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan tanaman sumber protein yang

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Isolat M. anisopliae pada Berbagai Konsentrasi terhadap

Pengendalian Hama KULIAH ILMU HAMA HUTAN CHAPTER. Dr.Ir.Musyafa Ir.Subyanto, MS. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Peta Konsep. Tujuan Pembelajaran. gulma biologi hama predator. 148 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Tikus. Hama. Ulat. Kutu loncat. Lalat. Cacing.

BAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang

APAKAH APLIKASI BIOPESTISIDA SUDAH EFEKTIF?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

5. Cekaman Lingkungan Biotik: Penyakit, hama dan alelopati 6. Stirilitas dan incompatibilitas 7. Diskusi (presentasi)

PENGENDALIAN HAYATI. Latar Belakang

BIODIVERSITAS 3/31/2014. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) "Ragam spesies yang berbeda (species diversity),

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah )

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wortel Taksonomi Tanaman Wortel Morfologi Tanaman Wortel

Transkripsi:

PENGENDALIAN HAYATI DALAM PERLINDUNGAN TANAMAN

Pengendalian hayati: Penggunaan musuh alami, baik yg diperkenalkan /dimanipulasi, untuk mengendalikan serangga hama. Pengembangan varietas baru yg tahan thd serangan hama / penyakit. Modifikasi praktek kultural yg dpt menguragi/menghindari infestasi hama (perubahan waktu penanaman, pemangkasan)

Pengendalian alami: Suatu proses untuk memelihara fluktuasi densitas populasi dari organisme pada batas atas & bawah dalam waktu ttt o/ gabungan aksi factor abiotic & biotik.

Jenis-jenis musuh alami a. Patogen b. Parasit c. Parasitoid d. Endoparasitoid e. Predator

a.patogen Mikroorganisme patogenik: virus, bakteri, jamur, nematode, amuba. Menginfeksi, mematikan inang. Ex. Infeksi jamur Zooptera sp, Nomuraea sp, Beauveria sp, Bacillus sp, NPV virus, & nematoda

b. Parasit Organisme berukuran kecil hidup memarasit organisme yg lebih besar serta melangsungkan siklus hidupnya lebih dari 1 kali tanpa mematikan inang/ mematikan inang. Ex: kutu kepala

C. Parasitoid Serangga berukuran kecil/ sama besar dg inang yg memarasit & mematikan inang. Hanya butuh 1 inang utk melangsungkan 1 siklus hidup. Bersifat parasit pd fase pradewasa, dewasanya hidup bebas & tdk terikat dg inang. Hidup menumpang pd inag dg mengisap cairan tubuh inang. Dpt menyerang setiap fase hidup serangga. Monofag (memiliki inang spesifik), oligofag.

Berdasarkan posisi makan, parasitoid: Ektoparasitoid: parasitoid yg seluruh siklus hidupnya ada di luar tubuh inang. Euplectrus sp pd Spodoptera sp. Endoparasitoid Parasitoid yg berkembang di dlm tubuh inang & sebagian besar dr fase hdpnya ada dlm tubuh inang. Trichogramma sp sbg parasite telur pd penggerek tebu dan padi.

Berdasarkan fase tumbuh inang yang diserangnya: Parasitoid telur Parasitoid yang menyerang inang pd fase telur dan bersifat endoparasitoid. Anagrus optabilis (HYM) parasitoid telur wereng cokelat. Parasitoid telur-larva Parasitoid yg berkembang mulai dr telur hingga larva. Chelonus sp (HYM) menyerang penggerek mayang kelapa.

Parasitoid larva-pupa Parasitoid yg berkembang mulai inang dlm bentuk larva sampai menjadi pupa. Tetrstichus brontispae (HYM) menyerang brontispa. Parasitoid larva Parasitoid yg menyerang inang pd fase larva. Apentheles erionotae (HYM) menyerang larva penggulung daun pisang.

Parasitoid kepompong Parasitoid yg menyerang inang pd fase kepompong. Opius (HYM) menyerang kepompong lalat buah. Parasitoid Imago Parasitoid yg menyerang inang pd fase imago. Comperiella unifascia memarasit Aspidiotus rigidus.

Parasitoid soliter Jk dlm 1 individu inang hny tdp 1 ekor parasiotoid yg dpt tumbuh & berkembang secara normal hg dewasa. Xanthopimpla flavolineata thd penggerek batang padi. Parasitoid gregarious Jk beberapa ekor parasitoid yg dpt tumbuh & berkembang secara normal hg dewasa dlm 1 tubuh inang.

Parasitoid kuarter Parasitoid tersier Hiperparasitoid Parasitoid sekunder Parasitoid primer Hama tanaman (inang)

Faktor yg mendukung efektifitas pengendalian oleh parasitoid: 1. Daya kelangsungan hidup baik. 2. Hanya 1 / sedikit individu inang utk melengkapi siklus hidupnya. 3. Populasi parasitoid dpt tetap bertahan meskipun dlm aras yg rendah 4. Sebagian besar parasitoid monofag/oligofag

Patogen Golongan mikroorganisme (jasad renik) yg menyebabkan serangga sakit & akhirnya mati. Gejala serangan pathogen thdp serangga hama bersifat khas: serangga yg mati akan membusuk & menimbulkan bau tdk enak shg mudah dibedakan dg gejala terserang predator dan parasitoid. Mikroorganisme pathogen: bakteri, virus, jamur, protozoa, rieketsia, nematode.

Bakteri Bakteri yg tdk membentuk spora & bakteri yg membentuk spora. Bacillus thuringiensis, bakteri yg membentuk spora. Mengendalikan larva Lepidoptera, larva nyamuk, ulat penggerek batang jagung, penggerek batang padi, & ulat grayak.

Jamur Jamur yg menginfeksi serangga hama: jamur entomopatogenik. Genus Beauveria (ulat sutera), Metarhizium (wereng coklat, kumbang kelapa), Nomuraea (larva penggerek batang padi), Paecilomyces. Gejala serangga terserang jamur: serangga hama mati kering, tubuhnya kaku, tidak berbau, sering tampak seluruh tubuh ditumbuhi oleh benag micellium / hifa.

Virus 700 virus diisolasi & diidentifikasi dr serangga & arthropoda. Virus yg menyerang arthropoda dr genus Baculovirus, Poxvirus, Iridiovirus, Enterovirus, Rabdovirus. Virus utk serangga hama: 1. Polyhedrosis Virus (PV): nuclear polyhedrosis virus (NPV), cytoplasmic polyhedrosis virus (CPV), 2. Granulosis Virus (GV)

NPV : Lepidoptera, Hymenoptera, Diptera Larva terinfeksi karena memakan daun tanaman yg terinfeksi virus. Gejala: jk virus menyebar dlm tubuh inang, inang menjadi lemah & lamban serta berhenti makan. Larva berubah menjadi keputihan kemudian berwarna kegelapan serta posisi badan seperti menggantung pd daun tanaman & bertumpu pd kaki larva. Lama kelaman tubuh larva membusuk & mudah putus. Tetesan cairan yg keluar dr tubuh larva yg mati akan mencemari daun sekitar. Virus ini jg dpt terbawa bersama telur.

Granulosis Virus: Menyerang larva ngengat & kupu-kupu. Gejala: Serangga yg terserang virus (karena memakan daun tanaman yg tercemar virus) gerakannya menjadi lamban & berhenti makan. Setelah 1-2 minggu, tubuh larva menjadi berkeriput, & terlihat spt beruas2. larva berubah menjadi kuning, jingga & hitam. Akhirnya larva menjadi lunak.

Nematoda 1. Nematoda semiparasit Neoaplectana glaseri menyerang kumbang kelapa. 2. Nematoda obligat parasite. Aganermis decaudata menyerang belalang & aphid.

Prosedur pengendalian hayati 1. Penelitian dasar 2. Eksplorasi & importasi musuh alami 3. Konservasi & augmentasi musuh alami

Penelitian dasar Aspek biologi & ekologi dr musuh alami & inangnya. 1. Penelitian murni aspek dasar ttg taksonomi, biologi, fisiologi, genetika, ekologi, demografi, tingkah laku, metode kultur & nutrisi. 2. Penedekatan ekonomis thd pengendalian hama, penelitian ekologis, shg dpt mengevaluasi pentingnya musuh alami dlm hub nya dg factor kepadatan populasi.

Penelitian Taksonomi Parasitoid Trichogramma spp digunakan sebagai parasitoid telur bagi hama Lepidoptera (jagung, tomat, kapas). Trichogramma spp terdiri atas banyak spesies, shg harus diperhatikan jenis spesies yg berperan ampuh sbg parasitoid. Perbedaan hayati strain parasitoid kadang tdk dpt dibedakan yg merupakan kunci keberhasilan PH.

Studi ttg tingkah laku & sumber makanan musuh alami. Kumbang penggerek tebu Rhabdoscelus obscurus oleh parasitoid Lixophaga spenophori berasal dr ambon tgt pada makanan pd lalat dewasa dr nectar euphorbia. Biologi & ekologi musuh alami Kapasitas kemampuan berkembang, fekunditas & ketahanan hidup dr T. papilionis lebih unggul dr T. chilonis.

Eksplorasi & Importasi Musuh Alami Eksplorasi Musuh Alami Untuk mendeteksi, menyeleksi, & mengekspor musuh alami yg menunjukkan potensi sbg agen biotik yg baik & memberikan informasi yg dpt mempermudah pengembangannya di tempat / dearah baru. Agen musuh alami yg diseleksi harus diimpor dlm keadaan sehat, pd tingkat perkembangan yg cocok & dlm jlh yg cukup.

Eksplorasi Musuh Alami Perlu adanya keterkaitan antara 1 tingkat dg tingkat lain utk mencapai tujuan proyek, mulai dr evaluasi berbagai informasi yg telah ada, Menyeleksi daerah-daerah eksplorasi, Inventarisasi penelitian, Analisis komparatif factor-factor alami, Penelitian terinci spesies yg terpilih, Seleksi akhir & importasi spesies, Analisis hasil akhir proyek

a. Beberapa konsep dalam pencarian musuh alami Kesesuaian inang asosiasi hama dg musuh alami di tempat asal Kesesuaian iklim antara tempat asal & destisnasi Pentingnya spesifikasi inang & kompetisi interspesifik dlm pengenalan m.a Pentingnya ras-ras genetis dlm koleksi serangga di luar negeri Preferensi inang dari musuh-musuh alami

Kesesuaian Inang pengendalian hayati Hama imigran lbh mudah dikendalikan secara hayati drpd hama asli. Asosiasi hama dg musuh alami di tempat asal Kemampuan musuh alami untuk menyerang inang di tempat yg baru. Kesesuaian iklim antara tempat asal & destisnasi Sangat menetukan keberhasilan pengembangan musuh alami di tempat yg baru.

Pentingnya spesifikasi inang & kompetisi interspesifik dlm pengenalan m.a spesies yg dpt memarasit telur, larva, pupa, imago. Pentingnya ras-ras genetis dlm koleksi serangga di luar negeri Riset taksonomi serangga, menyangkut variasi genetis, kemampuan ras tersebut memarasit inang secara efektif

Importasi Musuh Alami Perbanyakan ma di laboratorium & di lapangan perlu penangan yg professional. Pelepasan ma di lapangan & pengecekan serta evaluasi keberhasilan agen hayati dlm menekan populasi hama perlu dipantau secara kontinyu.

Augmentasi Usaha yg menekankan pd tindakan utk meningkatkan jlh musuh alami & potensinya. Dilakukan dg pembiakan & perbanyakan musuh alami di lab. Kemudian melepaskanya secara berkala ke lapangan sesuai dg jlh yg diperlukan.

Konservasi Usaha pengawetan /pelestarian musuh alami yg telah ada di suatu daerah dg memanipulasi lingkungan. Pengaturan pohon pelindung. Pengairan yg baik. Penanaman tumbuhan yg menjadi sumber makanan bg musuh alami dewasa. Mencegah & mengurangi penggunaan pestisida/ penggunaan insektisida yg selektif.

Manipulasi Musuh Alami 1. Metode Kolonisasi periodic untuk menambah ma dg cara melepaskan serangga entomofagus. Sehg dpt mengimbangi populasi hama di lapangan yg berkurang krn hujan lebat. a. Pelesan inundatif/insektisida biotik Pelepasan secara besar-besaran dan serentak. Cocok utk hama univoltin: dapat melangsungkan hdp 1 kali dlm 1 thn. b. Pelepasan inokulatif Pelepasan dlm jlh secukupnya dan diharapkan dpt berkembang secara kontinu

2. Pengembangan strain yg telah diadaptasikan secara buatan Manipulasi Lingkungan a. Menempatkan sarang buatan b. Menghilangkan debu c. Menghilangkan semut d. Mengurangi penggunaan pestisida e. Melakukan perubahan pd praktek bercocok tanam f. Menambah tanaman gulma bg musuh alami g. Mempertinggi keragaman flora & fauna h. Memberikan makanan tambahan i. Menyediakan inang alternatif

Predator Organisme pemangsa inang. Belalang sembah, kepik, Cheilomenes sexmaculatus (Coleoptera). Agens Pengendalian hayati Serangga entomofagus, virus, bakteri, jamur, nematode, vertebrata.

Penggerek tebu: parasitoid trchogramma spp. (hymenoptera) Sexava: parasite telur Leefmansi bicolor (Hymenoptera) Kutu loncat: predator Curinus coeruleus, Olla abdominalis Bakteri Thuringiensis: Lepidoptera Jamur metarhizium anisopliae: kumbang kelapa

Keuntungan & Kelemahan PH Keuntungan: 1. Bebas dari efek samping yg merusak 2. Memiliki derajat spesifitas yang tinggi 3. Biaya pengendalian kadang-kadang relative rendah 4. Mempunyai sifat memperbanyak sendiri 5. Pengendalian dpt bersifat permanen 6. Mudah utk diterapkan 7. Agen hayati mencari musuhnya

Kelemahan 1. Kemampuan agens hayati menekan populasi hama terbatas, 2. Pencarian agen hayati yg tepat ckp rumit 3. Tdk semua agens hayati dibiakkan di laboratorium 4. Sukses dalam pengendalian hayati hanya terbatas pd daerah tertentu & jenis hama ttt 5. Memerlukan waktu yg lama 6. Kadang membutuhkan tenaga terampil

Terima kasih