Bagaimana Menganalisis Pencapaian Kemampuan Matematis Siswa? Harry Dwi Putra, M.Pd. Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi

dokumen-dokumen yang mirip
research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pertanyaan-Pertanyan Yang Diharapkan Muncul Sejalan Dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing... 39

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 007

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

DAFTAR ISI... Halaman PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR GRAFIK... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFATAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, yang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Perlakuan pada penelitian ini yakni metode Active Learning, diatur

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah Dasar MUHAMMADIYAH 036 Kecamatan Tambang Kabupaten

Tabel 2.1 Mana Yang Penemuan Terbimbing Dan Yang Bukan Tabel 2.2 Kegiatan Dalam Penemuan Terbimbing... 41

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat Penelitian : Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangwangkal Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

Observing (Pengamatan)

DAFTAR TABEL. 1. Indikator Berpikir Kreatif Kriteria Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa... 42

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan. Hasil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

DAFTAR TABEL. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Biasa... 33

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran fisika di tingkat SMA diajarkan sebagai mata pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimen (preexperimental).

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB tahun pelajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII I SMPN 4 MANDAU DURI

DAFTAR ISI ABSTRAK PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 58 A. Analisis Data Kemampuan Pemahaman Matematis B. Analisis Data Kemampuan Komunikasi Matematis 72 C.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... DAFTAR SKEMA... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. maka pada bagian ini disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keterangan: O : Pretes, Postes X : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berangkat dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI.... Halaman

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi. matematika siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

DAFTAR ISI Andoko Ageng Setyawan, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Letak Suatu Tempat Dengan Media Gambar Di Kelas 1 Sekolah Dasar Kecil (SDK) Ogomojolo

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ARITMATIKA SOSIAL DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Lembar Kerja Siswa (LKS) materi matriks dengan pendekatan PMR untuk siswa

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang. Sedangkan objek

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

Bagaimana Menganalisis Pencapaian Kemampuan Matematis Siswa? Harry Dwi Putra, M.Pd. harrydp.mpd@gmail.com Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi A. Pendahuluan Salah satu rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif berkenaan dengan pencapaian kemampuan matematis. Berdasarkan diskusi dengan mahasiswa, kebanyakan mereka mengalami kendala tentang bagaimana menganalisis pencapaian kemampuan matematis siswa dari skor postes yang diperoleh setelah pembelajaran dilakukan. Ada yang beranggapan bahwa pencapaian kemampuan matematis diperoleh dari selisih skor postes dan pretes siswa. Untuk membantu mengatasi kesulitan mahasiswa dan menghindari perbedaan persepsi, perlu disajikan penjelasan mengenai cara menganalisis pencapaian kemampuan matematis ini. B. Pembahasan Pada proses pembelajaran sudah semestinya dilakukan evaluasi guna menindaklanjuti kemampuan siswa dalam menguasai konsep matematika. Untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap suatu materi dapat dilakukan dengan memberikan soal sesuai indikator kemampuan yang dilatihkan. Siswa yang menyelesaikan soal dengan benar dapat dikatakan bahwa siswa tersebut telah berhasil dalam belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar berarti bahwa siswa tersebut sudah tuntas dalam belajar. Artinya, kemampuan matematis siswa berdasarkan indikator soal pada materi tersebut sudah tercapai. Pada umumnya, belajar dikatakan berhasil apabila siswa dapat menyelesaikan serangkaian tes mencapai rata-rata 60% ke atas. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan kurikulum idealnya 75%. Namun, sekolah dapat menetapkan kriteria lain dengan mempertimbangkan kondisi sekolah, seperti kemampuan siswa, guru, serta ketersediaan sarana dan prasarana. 17 Mei 2017 1

a. Ketuntasan Belajar Dalam menentukan kriteria ketuntasan belajar siswa secara individu diperoleh dengan membandingkan nilai siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Sedangkan, kriteria ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan menggunakan persentase ketuntasan belajar klasikal. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila sekitar 85% siswa memperoleh nilai besar atau sama dari KKM yang telah ditetapkan (Depdiknas, 2006). Rumus yang digunakan, sebagai berikut: NS KB 100% N Keterangan: KB : Ketuntasan Belajar NS : Banyak Siswa yang Mencapai KKM N : Banyak Siswa Keseluruhan Kategori ketuntasan belajar klasikal menggunakan interval persentase pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Interval Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Interval Kategori 85 100 % Sangat Tinggi 75 84 % Tinggi 60 74 % Sedang 40 59 % Rendah 0 39 % Sangat Rendah b. Pencapaian Kemampuan Matematis Untuk menganalisis pencapaian kemampuan matematis siswa terhadap soal dapat mengadopsi konsep ketuntasan belajar. Kriteria pencapaian kemampuan matematis siswa secara individu dapat ditentukan dengan membandingkan nilai siswa dengan skor maksimum ideal. Sedangkan, kriteria pencapaian kemampuan matematis siswa secara keseluruhan menggunakan persentase pencapaian kemampuan matematis klasikal. Untuk mengetahui persentase Pencapaian Kemampuan Matematis (PKM) siswa menggunakan rumus berikut ini. 17 Mei 2017 2

banyak siswa memperoleh nilai KKM PKM 100% banyak siswa keseluruhan Kategori pencapaian kemampuan matematis klasikal menggunakan interval persentase pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Interval Persentase Pencapaian Kemampuan Matematis Klasikal Interval Kategori 85 100 % Sangat Tinggi 75 84 % Tinggi 60 74 % Sedang 40 59 % Rendah 0 39 % Sangat Rendah Sebagai ilustrasi, perhatikan permasalahan berikut ini! Siswa pada kelas eksperimen sebanyak 36 orang mengerjakan 7 butir soal mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis dengan Standar Maksimum Ideal (SMI) adalah 28. Skor yang diperoleh, yaitu: 24, 12, 12, 16, 16, 14, 25, 22, 15, 16, 18, 16, 19, 12, 12, 19, 18, 17, 16, 18, 26, 14, 14, 13, 17, 12, 15, 18, 16, 16, 17, 17, 19, 17, 21, 22. Misalkan KKM mata pelajaran matematika adalah 70. Tentukan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa! Penyelesaian: Untuk menganalisis pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis diperoleh dengan langkah-langkah berikut ini. 1. Nilai SMI dengan nilai KKN tidak bersesuaian. Oleh karena itu, konversi dulu nilainilai pada SMI tersebut agar sesuai dengan nilai pada KKM. Caranya membagi masing-masing nilai dengan SMI dikali 100 menjadi: 24 100 86 28, 12 100 43, dan seterusnya. 28 Diperoleh konversi nilai-nilai siswa sesuai KKM, sebagai berikut: 86, 43, 43, 57, 57, 50, 89, 79, 54, 57, 64, 57, 68, 43, 43, 68, 64, 61, 57, 64, 93, 50, 50, 46, 61, 43, 54, 64, 57, 57, 61, 61, 68, 61, 75, 79. 2. Berdasarkan nilai-nilai siswa sesuai KKM tersebut, hanya 6 orang yang memperoleh nilai 70 (KKM), yaitu 86, 89, 79, 93, 75, dan 79. 17 Mei 2017 3

3. Gunakan rumus persentase pencapaian kemampuan matematis klasikal, sebagai berikut: banyak siswa memperoleh nilai KKM PKM 100% banyak siswa keseluruhan 6 PKM = 100% 36 PKM = 16,67% 4. Nilai persentase PKM adalah 16,67% menunjukkan bahwa tidak sampai 85% siswa yang memperoleh nilai di atas KKM, yaitu 70. Berdasarkan kategori pencapaian kemampuan matematis, persentase PKM sebesar 16,75% tergolong sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen belum tercapai dan berada pada kategori sangat rendah, sehingga perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut. Apabila terdapat skor kemampuan matematis siswa kelas kontrol dapat ditentukan pencapaiannya dengan cara yang sama seperti di atas. Untuk membandingkan pencapaian kemampuan matematis siswa kelas eksperimen dan kontrol, tentukan terlebih dahulu banyak siswa yang memperoleh nilai di atas KKM pada masing-masing kelas. Kemampuan matematis siswa tercapai apabila sebanyak 85% siswa memperoleh nilai besar atau sama dengan KKM. Lakukan perhitungan persentase pencapaian kemampuan matematis. Untuk membandingkan pencapaian kelas eksperimen dan kontrol, perhatikan kelas mana yang memiliki kategori pencapaian yang lebih baik. C. Penutup Untuk mengetahui kriteria pencapaian kemampuan matematis siswa dapat menggunakan kriteria ketuntasan belajar, karena siswa yang sudah tuntas belajar tentu memiliki pencapaian dalam kemampuan matematis. Menentukan pencapaian kemampuan matematis siswa bukanlah dengan menghitung selisih dari skor postes dengan pretes, tetapi menggunakan persentase pencapaian dan KKM yang ditetapkan dari masing-masing sekolah. 17 Mei 2017 4

Akhir kata, setelah disampaikan paparan tentang cara menganalisis pencapaian kemampuan matematis siswa ini, dapat membantu mahasiswa dalam menentukan pencapaian kemampuan matematis siswa dari skor postes pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Referensi: Depdiknas. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 17 Mei 2017 5