BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VII ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK UMKM DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN

BAB VI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN USAHAA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun penjualan. Demikian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik

BAB II LANDASAN TEORI

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KERUPUK UDANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. merebut konsumen dari tangan pesaing dengan memberikan value yang lebih. seberapa banyaknya kepuasan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam industri jasa, komponen yang memegang pengaruh

to business (B2B). Bentuk kerja sama ini dapat membantu upaya efisiensi bisnis (perusahaan) dengan institusi bisnis lainnya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat.

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perkotaan mulai mengalami perubahan gaya hidup. Bagi mereka, HandPhone (HP) atau

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku perpindahan merek atau brand switching yang dilakukan oleh

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan ekonomi nasional yang mengandung berbagai kelemahan struktural yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. bawah. Mungkin inilah hasil manis dari diberlakukannya Undang-undang RI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang selalu mempunyai keinginan untuk sehat. Kini

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen untuk membeli produknya. Kebutuhan konsumen yang. Dalam persaingan yang tajam seperti ini, keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan pula kebutuhan konsumsi

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan masa kini sedang mengalami persaingan terberat

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi saat ini, kondisi pemasaran produk yang dinamis, membuat para

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. yang menarik, dan membuatnya mudah diperoleh oleh pelanggan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dasar prinsip bagi hasil jual beli sapi yang siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan merupakan hal yang wajar terjadi dalam dunia bisnis baik pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang pesat. Produsen pembuat Pocari. Sweat yakni PT Amerta Indah Otsuka telah mampu merebut 87% pangsa pasar

BAB VI PENUTUP. perkembangan IKM dilihat dari aspek pengembangan SDM dan aspek. pemasaran. Adapun sebaliknya aspek kemitraan tidak berdampak.

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, sehingga menciptakan persaingan bisnis yang amat ketat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha, perusahaan tidak saja beroperasi di lingkungan. perusahaan, yaitu adanya cabang, agen, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang

PENDAHULUAN. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam. kuat dengan konsumen (Swasta, 2000: 234).

Fotografer Freelance, Kantongi Laba Dari Moment Istimewa

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak perusahaan menyadari bahwa orientasi pada jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan tersebut tidak hanya bersifat evolusioner namun seringkali sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi selama ini, banyak menyebabkan para

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang inti bagi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan globalisasi serta

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PEMASARAN JAM TANGAN Roswita A. Putri saffran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barangnya ke pemakai akhir. Perusahaan biasanya bekerja sama dengan perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan membuat para pelaku usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan konsumen atau pelanggan sepertinya akan menjadi suatu trendsetter

ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PADA PT. RUANG ASRI UNTUK MU (RAUM) Disusun Oleh:

ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA SELISIH ANGGARAN PENJUALAN PADA KOPERASI KARYAWAN CV. ANANDA PUTRI PALEMBANG. Oktariansyah *) ABSTRAK

MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Keberhasilan perusahaan bukan semata terletak pada produk

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan simbol kota Surakarta yang saat ini batik mulai

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB VIII ANALISIS HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN KUALITAS DAYA SAING UMKM 8.1 Tingkat Produktifitas UMKM Laju pertumbuhan nilai atau volume ouput tidak hanya menunjukkan tingkat kemampuan produksi dari sebuah perushaan, tetapi juga mencerminkan adanya permintaan pasar terhadap produk tersebut, yang bearati produk tersebut mempunyai daya saing (Tambunan, 2009). Pertumbuhan nilai/volume output dapat dihitung dengan melihat omset perusahaan. Dalam penelitian ini, nilai omset diukur untuk menggambarkan tingkat produktifitas UMKM. UMKM yang menjalankan usahanya dengan baik, akan terus melakukan proses produksi. Proses produksi dapat terus berjalan dengan asumsi proses pemasaran produk lancar. UMKM kerajinan pembuatan sandal yang berdomisili di desa Taman Sari merupakan salah satu UMKM binaan IPB di bawah lembaga UPP-UKM. Pelaku usaha, Bapak Aman menyebutkan masalah pemasaran merupakan salah satu masalah yang menghambat produktivitas usahanya. UMKM ini memproduksi sandal dalam jumlah banyak untuk kemudian dijual pada toko-toko penjual sandal. Toko-toko penjual sandal umumnya menerima pasokan sandal dari beberapa pemasok. Oleh karena itu, produsen sandal dituntut untuk memiliki kualitas daya saing yang baik untuk dapat memenangkan persaingan. Usaha yang dilakoni Bapak Aman tidak melaksanakan komunikasi pemasaran dengan media atau saluran apapun, merek dagang UMKM juga tidak disertakan pada produk ataupun kemasannya. Lokasi produksi yang jauh dari konsumen sasaran turut memperparah kondisi ini. Akibatnya, produktivitas UMKM ini tergolong rendah.

84 Bapak Aman mengungkapkan kendala dalam proses produksi usahanya sebagai berikut: Saya mengalami kesulitan untuk memasarkan sandal hasil produksi, sering kalah saing dengan pengrajin sandal lainnya. Jika produk belum laku, proses produksi selanjutnya akan tertunda, karena tidak ada biaya. 4 Kondisi di atas tentu tidak perlu terjadi jika proses pemasaran lancar. Kelancaran proses pemasaran dapat ditunjang dengan pelaksanaan komunikasi pemasaran. Berbeda dengan kondisi UMKM Bapak Aman, UMKM Green Co yang giat melaksanakan komunikasi pemasaran memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Proses produksi dapat terus berlangsung sesuai dengan jadwal produksi yang ditetapkan. UMKM Green Co telah menetapkan anggaran promosi dan memaksimalkan anggaran tersebut untuk memperkenalkan dan menawarkan produk pada konsumen sasaran. Meskipun harga jual produk-produk Green Co tergolong mahal dibandingkan dengan pesaingnya, namun UMKM ini mampu meraih konsumen dan memiki tingkat produktivitas yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat hubungan antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tingkat produktifitas UMKM. Dengan menggunakan uji korelasi spearman, didapatkan nilai P value sebesar 0,014 dengan koefisien korelasi 0,418. P value hasil perhitungan menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai α sebesar 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tingkat produktifitas UMKM. Artinya, semakin baik pelaksanaan komunikasi pemasaran, maka tingkat produktifitasnya semakin 17 Oktober 2010. 4 Hasil wawancara dengan Bapak Aman, pemilik UMKM pengrajin sandal pada tanggal

85 tinggi. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,418 meunjukkan keeratan hubungan yang cukup berarti antara kedua variabel. Pelaksanaan komunikasi pemasaran merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas daya saing UMKM. Hal ini terbukti dari nilai korelasi positif antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tingkat produktifitas UMKM. Pelaksanaan komunikasi pemasaran dapat membuka jalur pemasaran. Fungsi komunikasi pemasaran mampu memperkenalkan produk dan UMKM kepada khalayak luas, menawarkan keunggulan produk dibandingkan dengan produk pesaing dan menarik konsumen untuk melakukan pembelian. Bagi UMKM yang telah memiliki pelanggan, komunikasi pemasaran juga dapat menjadi upaya untuk membina dan mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan, sehingga pelanggan menjadi lebih loyal dalam mengkonsumsi produk yang dihasilkan UMKM pelaksana komunikasi pemasaran. 8.2 Tingkat Profit Perolehan laba (profit) suatu perusahaan merupakan fungsi dari efisiensi produksi dan efisiensi pemasaran. Kondisi internal UMKM dalam hal ini lebih berperan sebagai komponen dalam fungsi efisiensi produksi (melalui kualitas SDM dan asset yang dimiliki). Pengaruh efisiensi produksi mungkin lebih kecil dari efisiensi fungsi pemasaran, sehingga keeratan hubungan antara laba dengan kondisi internal UMKM menjadi tertutup karena kondisi internal UMKM hanyalah bagian dari fungsi produksi (Syarif, 2007). Hal ini berarti laba suatu usaha lebih dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukannya.

86 Penelitian yang dilakukan menghasilkan data yang mendukung pernyataan Syarif (2009), dimana hasil uji korelasi spearman antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tingkat profit menunjukkan angka yang positif. P value hasil perhitungan bernilai 0,001 dengan koefisien korelasi senilai 0,554. P value yang dihasilkan menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan α 0,01, maka terdapat hubungan nyata antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan tingkat profit. Artinya semakin baik pelaksanaan komunikasi pemasaran, maka tingkat profitnya akan semakin tinggi pula. Nilai koefisien korelasi yang dihasilkan dari uji korelasi menunjukkan angka 0,0554. Hasil ini menunjukkan bahwa pelaksanaan komunikasi pemasaran terbukti memiliki hubungan yang cukup berarti terhadap tingkat profit UMKM. 8.3 Luas Cakupan Pasar UMKM Komunikasi pemasaran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing suatu usaha. Bagi UMKM, komunikasi pemasaran dapat meningkatkan posisi tawar usahanya dibandingkan dengan pesaing dengan usaha serupa. Dalam menjalankan usahanya, UMKM tidak hanya bersaing dengan sesama UMKM, melainkan juga dengan usaha besar. Oleh karena itu, UMKM perlu melaksanakan komunikasi pemasaran dengan baik, agar mampu meraih pasar yang lebih luas. Konsumen tersegmentasi berdasarkan beberapa klasifikasi, baik dari segi usia, wilayah asal, maupun ragam status sosialnya. Beberapa UMKM berpotensi memiliki segmentasi konsumen yang luas, namun seringkali sasaran konsumen yang luas ini tidak tercapai secara optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh pelaksanaan komunikasi pemasaran yang belum baik.

87 UMKM Catering Evrina merupakan salah satu UMKM bidang pangan binaan UPP-UKM. UMKM ini telah berdiri sejak lima belas tahun ke belakang. Sasaran konsumen UMKM ini cukup beragam. Dari segi usia, sasaran konsumennya adalah usia dewasa dan tua. Dari asal wilayahnya, sasaran konsumen ini adalah wilayah kota dan sekitarnya. Sementara dari ragam status sosial, sasaran konsumennya adalah seluruh kalangan. Dengan tidak melaksanakan komunikasi pemasaran, UMKM ini hanya memenuhi konsumen sasaran dari segi ragam usia. Sementara, jika ditinjau dari asal wilayah, konsumen UMKM ini hanya berasal dari wilayah lokal. Dari ragam status sosialpun selama lima belas tahun belakangan, hanya orang berstatus sosial menengah ke bawah yang menjadi konsumennya. Pelaku usaha mengakui bahwa UMKM ini hanya mengandalkan word of mouth dari konsumennya, meskipun memiliki target pasar yang luas. Kenyataan di atas mengindikasikan adanya hubungan antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan luas cakupan pasar. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara komunikasi pemasaran dengan luas cakupan pasar, didapatkan nilai P value sebesar 0,002 dengan koefisien korelasi 0,517. Nilai P value sebesar 0,002 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai α sebesar 0,01. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan luas cakupan pasar. Artinya, semakin baik pelaksanaan komunikasi pemasaran, maka semakin luas cakupan pasar UMKM. Berdasarkan nilai koefisien korelasi yang dihasikan, dapat dikatakan bahwa hubungan yang terjalin antara kedua variabel merupakan hubungan yang cukup berarti.