Bisma, Vol 1, No. 12, April 2017 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA SUPERMARKET KAISAR CABANG SIANTAN

DIDIK HERMAWAN B

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEBIJAKAN KOMPENSASI PADA PT SUMBERINDO SUKSES SARANA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja guru ditandai dengan munculnya rasa puas dan terselesaikannya tugastugas

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PD RAJAWALI SAKTI PONTIANAK

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CREDIT UNION KELING KUMANG TP KANTOR PUSAT

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

Bisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dan efesien dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan (Hasibuan,2006).

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja para staf pengajar sebuah Fakultas di dalam sebuah perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2016 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA CREDIT UNION KELING KUMANG HEAD OFFICE BERDASARKAN KONSEP TOTAL QUALITY MANAGEMENT

ABSTRAKSI. Pendahuluan

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

Adrianus Oyok Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja Pasukan Kuning Di Dinas Kebersihan, Pertamanan, Dan Pemadam Kebakaran Kota Bontang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

DAFTAR PUSTAKA. Fathoni, Abdurahmat ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 KUALITAS PELAYANAN PENDIDIKAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI DI KECAMATAN BONTI KABUPATEN SANGGAU

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2001), bahkan dijaman sekarang ini bukan lagi perusahaan besar mengalahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENYEBAB STRES KERJA PADA KARYAWAN PD JAYA PRATAMA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. perhatian peneliti untuk melakukan penelitian. Fenomena inilah yang diangkat

Universitas Diponegoro,

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 ANALISI FAKTOR-FAKTOR PENENTU KOMPENSASI PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII DI NGABANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia dalam kehidupan masyarakat memulai era baru yang

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sehingga semua organisasi atau perusahaan yang bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan tenaga kerja yang memadai dan berkualitas adalah

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

DAFTAR PUSTAKA. Amstrong, Michael Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa ; Sofyan Cikmat dan Hariyanto. Elex Media Komputindo : Jakarta.

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KMN DESA PEMANA DI KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sangat banyak merek mobil yang digunakan di Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam era globalisasi dan perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fokus utama semua aktivitas yang dilaksanakan dalam setiap organisasi

BAB II KERANGKA TEORETIS. Penelitan terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat. Analisis

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

Transkripsi:

KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE CABANG PONTIANAK Ester Email Esteraling@gmail.com. Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Kajian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kepuasan kerja karyawan pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak. Bentuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan studi dokumenter. Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan perusahaan berjumlah 102 orang pada tahun 2013. Teknik penarikan sampel dengan metode sensus. Data dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada faktor balas jasa yang adil dan layak, secara keseluruhan tingkat kepuasan kerja karyawan pada variabel ini masuk dalam kategori baik, pada faktor penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian secara secara keseluruhan tingkat kepuasan kerja karyawan masuk dalam kategori baik, pada faktor berat ringannya pekerjaan masuk dalam kategori baik, pada faktor suasana dan lingkungan pekerjaan masuk dalam kategori baik, pada faktor peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan masuk dalam kategori baik, pada faktor sikap pimpinan dalam kepemimpinannya masuk dalam kategori baik dan pada faktor sikap pekerjaan monoton atau tidak masuk dalam kategori cukup baik. KATA KUNCI: Kepuasan Kerja Karyawan. PENDAHULUAN Masalah kepuasan kerja bukanlah hal yang sederhana, baik dalam arti konsepnya maupun dalam arti analisisnya, karena kepuasan mempunyai konotasi yang beraneka ragam. Meskipun demikian tetap relevan untuk mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang baik yang bersifat positif maupun negatif tentang pekerjaannya. Karena tidak sederhana, banyak faktor yang perlu mendapat perhatian dalam menganalisis kepuasan kerja seseorang. Misalnya, sifat pekerjaan seseorang mempunyai dampak tertentu pada kepuasan kerjanya. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa apabila dalam pekerjaannya seseorang mempunyai otonomi untuk bertindak, terdapat variasi, memberikan sumbangan penting dalam keberhasilan organisasi dan karyawan memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaan yang dilakukannya, yang bersangkutan akan merasa puas. Bentuk program perkenalan yang tepat serta berakibat pada diterimanya seseorang sebagai anggota kelompok kerja dan oleh organisasi secara ikhlas dan terhormat juga pada umumnya berakibat pada tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Situasi lingkungan pun turut berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja 2559

seseorang. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis dan pada gilirannya akan menjadi frustrasi. Karyawan yang seperti ini akan sering melamun, mempunyai motivasi kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Sedangkan karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran kerja yang lebih baik, aktif dalam berbagai kegiatan di kantor dan kadang-kadang berprestasi bekerja lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Oleh karena itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja perusahaan. PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan motor di daerah Kalimantan Barat. Timbulnya ide memberikan pelayanan pembiayaan motor dikarenakan adanya antusiasme masyarakat yang cukup besar terhadap transportasi motor saat ini dan masa yang akan datang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya. Lokasi usaha perusahaan di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 8-9 A Pontianak. Di tempat ini sebagian besar aktivitas perusahaan dilakukan mulai dari pemberian informasi bagi calon konsumen, pemberian kredit, kegiatan administrasi dan penagihan. Ketidakhadiran sifatnya lebih spontan dan kurang mencerminkan ketidakpuasan kerja. Kurang adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan ketidakhadiran. Karena ada dua faktor dalam perilaku hadir yaitu motivasi untuk hadir dan kemampuan untuk hadir atau dengan kata lain bahwa antara kepuasan dan ketidakhadiran/kemangkiran menunjukkan korelasi negatif. Diketahui tingkat absensi karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak mengalami penurunan hal ini menunjukkan kedisiplinan dan motivasi kerja yang baik dan diketahui pula bahwa perputaran karyawan selama lima tahun terakhir dengan tingkat turn over yang rendah dan kinerja perusahaan dalam penjualan kredit kendaraan sepeda motor mengalami kenaikan selama lima tahun. Berdasarkan ketiga hal tersebut dapat diketahui bahwa rendahnya absensi dan tingkat turn over bisa mempengaruhi pencapaian kinerja perusahaan karena biasanya karyawan yang puas cenderung bekerja dengan pencapaian yang 2560

lebih tinggi, absensi yang rendah, tingkat turn over yang rendah dan pada akhirnya karyawan yang puas cenderung dapat menciptakan pelanggan yang puas. Berdasarkan keterangan di atas penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul: Analisis Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak. Dengan penelitian ini penulis dapat mengetahui lebih dalam lagi mengenai tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak selama ini. KAJIAN TEORITIS 1. Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia menjadi hal penting dalam organisasi. Pentingnya sumber daya manusia tersebut, karena menyangkut persoalanpersoalan seperti ketersediaan tenaga kerja berbakat dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis yang direncanakan, kualitas tenaga manajerial dan pengendalian biaya yang sangat besar. Saat ini manajemen sumber daya manusia diartikan sebagai pengelolaan sejumlah tenaga kerja yang sangat berbakat. Persoalanpersoalan di atas telah menimbulkan adanya praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang baru dan juga membawa dimensi baru pada pekerjaan fungsi personalia pada banyak organisasi. Menurut Hasibuan (2011: 10): Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 2. Kepuasan Kerja Kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, pengertian kepuasan kerja mencakup berbagai hal seperti kondisi dan kecenderungan perilaku seseorang. Kepuasan kepuasan itu tidak tampak serta nyata, tetapi dapat diwujudkan dalam suatu hasil pekerjaan. Menurut Umam (2012: 192): Kepuasan kerja merupakan sikap (positif) tenaga kerja terhadap pekerjaannya yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu pekerjaannya. Penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu 2561

nilai-nilai penting dalam pekerjaan. Karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada karyawan yang tidak puas, yang tidak menyukai situasi kerjanya. Sedangkan menurut Fathoni (2006: 174): Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan ini dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh hasil tujuan kerja, penempatan, perlakuan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka merasakan kepuasan kerja dalam pekerjaan ini akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa dari pelaksanaan tugas-tugasnya. Kepuasan kerja kombinasi luar dan dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya. Karyawan yang lebih menikmati kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak. Menurut Fathoni (2006: 175) adapun kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor: 1. Balas jasa yang adil dan layak. Balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan merujuk pada upah/gaji. Gaji merupakan bagian dari kompensasi yang berarti balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. 2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian. Perusahaan dengan tepat dalam menempatkan karyawan yang sesuai dengan keahlian dan pengetahuan yang dimilikinya maka akan dapat meningkatkan semangat kerja karyawan dan prestasi kerja karyawan secara optimal bahkan kreativitas serta prakarsa karyawan untuk dapat maju dan berkembang 3. Berat ringannya pekerjaan. Sebelum seorang karyawan ditempatkan pada posisi yang tepat maka terlebih dahulu harus diuji atau dites untuk mengetahui apakah karyawan tersebut mampu untuk mengerjakan pekerjaan yang akan dibebankan kepadanya. Dimana untuk sifat pekerjaan yang berat sebaiknya dikerjakan oleh karyawan yang berusia muda, karena tenaga dan semangat kerjanya yang tinggi dan sebaliknya pekerjaan yang ringan diberikan kepada karyawan yang usianya lebih tua. 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan. Lingkungan kerja yang tenang dan nyaman maka akan dapat menimbulkan suasana kerja yang baik dan sebaliknya tidak mungkin karyawan dapat bekerja dengan tenang apabila keamanan lingkungan pekerjaan disekitarnya tidak mendukung sehingga faktor lingkungan kerja ini harus benar-benar diperhatikan dan tetap dipelihara agar tercipta suasana lingkungan kerja yang tenang dan menyenangkan karyawan. 5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan. Karyawan dalam melaksanakan aktivitas kerja harus didukung oleh 2562

peralatan yang berhubungan dengan pekerjaannya dan perusahaan harus dapat mengadakan peralatan yang diperlukan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Disamping itu juga, pemberian peralatan kerja kepada karyawan harus juga disesuaikan dengan teknologi yang berkembang agar pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien dan efektif. 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya Sikap kepemimpinan adalah merupakan suatu kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan yang diharapkan. Seorang pimpinan yang ditunjuk harus dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik. 7. Sikap pekerjaan monoton atau tidak. Setiap pekerjaan yang diberikan perusahan kepada karyawan hendaknya tidak terlalu monoton sehingga diharapkan dapat mencegah terjadinya kebosanan dalam bekerja pada diri karyawan yang telah memiliki masa kerja yang cukup lama maka pada dirinya akan muncul rasa kebosanan dan jenuh karena selama bertahun-tahun hanya melakukan perkerjaan yang sama. Menurut Handoko yang mengutip pendapat Strauss dan Sayles (2008: 196): Kepuasan kerja juga penting untuk aktualisasi, karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi. Karyawan yang seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja yang rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering absen dan melakukan kesibukan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Sedangkan karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan perputaran kerja yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan, dan kadang-kadang berprestasi bekerja lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja. Oleh karena itu kepuasan kerja mempunyai arti penting baik bagi karyawan maupun perusahaan, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan kerja perusahaan. Menurut Gibson, Donnelly dan Ivancevich (2006: 197) Herzberg mengembangkan dua faktor kepuasan dari teori motivasinya. Teori Herzberg ini memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivasi intrinsik dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktorfaktor ekstrinsik. Menurut Ivancevich, Konopaske dan Matteson (2006: 151-152) ada beberapa implikasi manajerial yang penting dari teori Herzberg termasuk: 1. Tidak ada ketidakpuasan kerja, kepuasan kerja tinggi. Seorang karyawan yang dibayar dengan baik, memiliki rasa aman dengan memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja dan supervisor (faktor higiene ada = tidak ada ketidakpuasan kerja) dan diberikan 2563

tugas yang menantang, akan termotivasi. Manajer seharusnya terus memberikan tugas yang menantang dan mentransfer tanggung jawab kepada bawahan yang berkinerja tinggi. Kenaikan gaji, keamanan pekerjaan, dan pengawasan yang baik harus terus berlangsung. 2. Tidak ada ketidakpuasan kerja, tidak ada kepuasan kerja. Seorang karyawan yang dibayar dengan baik, memiliki keamanan pekerjaan, dan memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja dan supervisor (faktor higiene ada = tidak ada ketidakpuasan kerja), tapi tidak diberikan penugasan yang menantang dan merasa sangat bosan dengan pekerjaannya (tidak ada motivator = tidak ada kepuasan kerja) tidak akan termotivasi. Manajer seharusnya mengevaluasi deskripsi pekerjaan bawahan dan memperluasnya dengan memberikan penugasan yang lebih menantang dan lebih menarik, Kenaikan gaji, keamanan pekerjaan dan supevisi yang baik perlu diteruskan. 3. Ketidakpuasan kerja tinggi, tidak ada kepuasan kerja. Seorang karyawan yang tidak digaji dengan baik, memiliki keamanan pekerjaan yang rendah, memiliki hubungan yang buruk dengan rekan kerja dan supervisor (faktor higiene tidak ada = ketidakpuasan kerja tinggi), dan tidak diberikan Penugasan yang menantang dan merasa sangat bosan dengan pekerjaannya (motivator tidak ada = tidak ada kepuasan kerja) tidak akan termotivasi. Untuk mencegah kinerja yang rendah, absen, dan perputaran karyawan, manajer seharusnya membuat perubahan drastis dengan menambahkan faktor higiene dan motivator. Sebelum penelitian Herzberg, mereka yang mempelajari motivasi memandang kepuasan kerja sebagai konsep yang unidimensional; ini berarti mereka menempatkan kepuasan kerja pada satu ujung dari kontinum dan ketidakpuasan pada ujung lain dari kontinum yang sama. Ini berarti bahwa jika terdapat kondisi kerja menyebabkan kepuasan kerja, menyingkirkan kondisi tersebut akan menimbulkan ketidakpuasan kerja. Secara serupa, jika terdapat suatu kondisi kerja yang menyebabkan ketidakpuasan menyingkirkannya akan menimbulkan kepuasan kerja. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan objek penelitian pada PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak. Metode deskriptif diambil untuk menggambarkan keadaan sebenarbenar mengenai tingkat kepuasan karyawan di PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak selama ini yang diperoleh dari bahan-bahan kemudian diolah 2564

dan dianalisis. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini antara lain: wawancara, kuesioner dan teknik kepustakaan. Teknik analisis data terdiri dari metode kualitatif. Peneliti menggunakan kuesioner menggunakan Skala Likert dan diukur dengan analisis tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan ukuran prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan karyawan. Rumus yang digunakan analisis mean untuk mencari rata-rata tingkat kepuasan karyawan. PEMBAHASAN Adapun pembahasan dalam penelitian ini adalah 1. Karakteristik Responden a. Umur Responden Untuk mengetahui umur responden yakni sebanyak 26 orang responden atau 25,49 persen yang berumur 20 <30 tahun, responden yang berumur >30 <40 tahun sebanyak 63 orang atau responden 61,76 persen sedangkan yang berumur >40 <50 tahun sebanyak 13 orang responden atau 12,75 persen. b. Tingkat Pendidikan Responden Untuk mengetahui tingkat pendidikan responden bahwa tamatan SMU atau sederajat sebanyak dua orang responden atau 1,94 persen, sedangkan yang tamatan D III sebanyak 66 orang responden atau 64,71 persen dan tamatan S1 sebanyak 34 orang responden atau 33,33 persen. c. Masa Kerja Responden Untuk mengetahui masa kerja responden sebanyak 24 orang atau responden 23,53 persen menyatakan memiliki masa kerja >2-<4 tahun dan sebanyak 16 orang responden atau 15,59 persen lainnya adalah memiliki masa kerja antara >4- <6 tahun dan sebanyak 62 orang responden atau 60,78 persen memiliki masa kerja lebih dari enam tahun. d. Jumlah Tanggungan Responden Untuk mengetahui jumlah tanggungan responden yang bekerja diketahui 10 responden atau 9,80 menyatakan tidak mempunyai tangggungan karena responden belum berumah tangga dan tidak mempunyai tanggungan dari keluarganya, sebanyak 55 responden atau 53,92 persen menyatakan mempunyai tanggungan satu sampai dengan tiga orang dan sebanyak 37 responden atau 36,27 persen menyatakan mempunyai tanggungan empat sampai dengan enam orang. 2565

2. Penilaian responden tingkat kepuasan kerja karyawan responden pada Tabel 1: Tabel 1 PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja Keterangan Rata-rata Penilaian A. Balas jasa yang adil dan layak Besarnya gaji yang diterima memuaskan 3,84 Baik Tunjangan dalam bentuk uang memuaskan 3,75 Baik Sistem kenaikan gaji berkala disesuaikan masa kerja dan jabatan 3,84 Baik Memperoleh tunjangan kesehatan dan Jamsostek dan hak libur 4,93 Sangat baik Semua balas jasa secara keseluruhan memuaskan 3,82 Baik Rata-rata 4,04 Baik B. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian Bagian pekerjaan yang ditekuni sesuai dengan kemampuan 3,81 Baik Keterampilan kerja yang dimiliki mendukung bidang kerja 3,86 Baik Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan pengalaman 3,88 Baik Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan bakat 3,86 Baik Pekerjaan sesuai dengan program pendidikan dan pelatihan 3,85 Baik Rata-rata 3,85 Baik C. Berat ringannya pekerjaan Beban pekerjaan yang ditugaskan telah sesuai selama ini 3,83 Baik Pemberian beban pekerjaan disesuaikan dengan usia 3,92 Baik Tingkat kesulitannya sesuai kemampuan dan bakat 3,88 Baik Pelatihan mendukung pekerjaan 3,92 Baik Beban pekerjaan yang diberikan terasa adil 3,88 Baik Rata-rata 3,89 Baik D. Suasana dan lingkungan pekerjaan Baik Kondisi lingkungan kerja nyaman 3,94 Baik Rasa aman dalam pelaksanaan kerja 3,95 Baik Adanya ketenangan dalam bekerja 3,92 Baik Rekan kerja saling kooperatif 3,88 Baik Ruang kerja nyaman dan sejuk 3,69 Baik Rata-rata 3,88 Baik E. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan Fasilitas yang disediakan perusahaan di kantor 3,97 Baik Lengkapnya peralatan kerja yang dimiliki 3,96 Baik Kenyamanan operasional fasilitas dan peralatan kerja 3,98 Baik Kelayakan peralatan kerja 3,99 Baik Kelayakan fasilitas kerja 4,01 Baik Rata-rata 3,98 Baik F. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya Sikap pemimpin di tempat kerja 4,00 Baik Hubungan dengan pimpinan 3,96 Baik Perhatian pimpinan baik selama ini 3,96 Baik Pimpinan bersikap bijaksana 3,98 Baik Pimpinan bisa menjadi narasumber dan pemecahan solusi 4,00 Baik Rata-rata 3,98 Baik G. Sikap pekerjaan monoton atau tidak Sering bosan dalam melaksanakan pekerjaan 3,35 Cukup baik Perusahaan memberikan tugas bervariasi dan menantang 3,20 Cukup Baik Rotasi pekerjaan yang dilakukan perusahaan 3,33 Cukup Baik Pekerjaan melelahkan 3,25 Cukup baik Pekerjaan monoton 3,36 Cukup Baik Rata-rata 3,30 Cukup Baik Total rata-rata 26,92 Rata-rata secara total 3,85 Baik Sumber: Data olahan, 2014 2566

Dari hasil rekapitulasi secara keseluruhan dari jawaban responden maka diketahui nilai tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak. Terlihat bahwa nilai rata-rata tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak sebesar 3,85 yang masuk dalam rentang 3,41-4,20 maka kepuasan karyawan yang variabelnya masing-masing terdiri dari balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap pimpinan dalam kepemimpinannya dan sikap pekerjaan monoton atau tidak termasuk dalam kriteria baik dalam pelaksanaannya. PENUTUP 1. Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam penelitian ini: Pada faktor balas jasa yang adil dan layak, tanggapan sebagian besar responden mengatakan: besarnya gaji yang diterima memuaskan, tunjangan dalam bentuk uang yang diberikan oleh perusahaan memuaskan, sistem kenaikan gaji berkala disesuaikan dengan masa kerja dan posisi jabatan, semua balas jasa dari perusahaan yang diterima memuaskan masuk dalam kategori penilaian baik sedangkan perolehan hak-hak sebagai karyawan seperti tunjangan kesehatan dan Jamsostek dan hak libur masuk dalam kategori penilaian sangat baik. Jadi secara keseluruhan tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak pada variabel ini masuk dalam kategori baik. Pada faktor penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian tanggapan sebagian besar responden mengatakan: bagian pekerjaan yang ditekuni sesuai dengan kemampuan, keterampilan kerja yang dimiliki mendukung bidang kerja, pekerjaan yang diberikan sesuai dengan pengalaman, pekerjaan yang diberikan sesuai dengan bakat yang dimiliki dan pekerjaan sesuai dengan program pendidikan dan pelatihan yang diberikan perusahaan secara umum tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak masuk dalam kategori baik. Pada faktor berat ringannya pekerjaan tanggapan sebagian besar responden mengatakan: beban pekerjaan yang ditugaskan telah sesuai selama ini, pemberian beban pekerjaan disesuaikan dengan usia yaitu yang muda lebih berat dan tua lebih 2567

ringan, tingkat kesulitannya pekerjaan sudah sesuai dengan keahlian/ kemampuan dan bakat, pelatihan mendukung pekerjaan dan beban pekerjaan yang diberikan terasa adil secara umum tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak pada variabel ini masuk dalam kategori baik. Pada faktor suasana dan lingkungan pekerjaan tanggapan sebagian besar responden mengatakan: kondisi lingkungan kerja nyaman, rasa aman dalam pelaksanaan kerja, adanya ketenangan dalam bekerja, rekan kerja saling kooperatif dan ruang kerja nyaman dan sejuk secara keseluruhan tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak pada variabel ini masuk dalam kategori baik. Pada faktor peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan tanggapan sebagian besar responden mengatakan: fasilitas yang disediakan perusahaan di kantor, lengkapnya peralatan kerja yang dimiliki, kenyamanan mengoperasionalkan fasilitas dan peralatan kerja, kelayakan peralatan kerja dan kelayakan fasilitas kerja secara keseluruhan tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak variabel ini masuk dalam kategori baik. Pada faktor sikap pimpinan dalam kepemimpinannya tanggapan sebagian besar responden mengatakan: sikap pemimpin di tempat kerja, hubungan anda dengan pimpinan, perhatian pimpinan baik selama ini, pimpinan bersikap bijaksana dan pimpinan bisa menjadi narasumber dan pemecahan solusi jika ada masalah yang timbul secara keseluruhan tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak variabel ini masuk dalam kategori baik. Pada faktor sikap pekerjaan monoton atau tidak tanggapan sebagian besar responden mengatakan tingkat kebosanan dalam melaksanakan pekerjaan, tingkat kelelahan, perusahaan memberikan tugas yang bervariasi dan menantang kemampuan, rotasi pekerjaan yang dilakukan perusahaan, pekerjaan monoton secara keseluruhan tingkat kepuasan kerja karyawan PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Pontianak variabel ini masuk dalam kategori cukup baik. 2. Saran Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran yaitu: 2568

Pimpinan perlu mempertahankan dan meningkatkan lagi berbagai kebijakan dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja karyawan yang telah dianggap baik selama ini dan pimpinan perlu menaruh perhatian pada sikap pekerjaan monoton atau tidak, memantau tingkat kebosanan dan kelelahan karyawan serta konsisten objektif melakukan rotasi dan promosi terhadap jabatan pekerjaan karyawan yang jika dibiarkan mungkin akan menurunkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan nantinya serta pimpinan perlu sesering mungkin meyakinkan bawahan bahwa pekerjaan yang mereka jalani merupakan pekerjaan yang menyenangkan, right person in the right place sesuai dengan capability yang mereka miliki. DAFTAR PUSTAKA Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Gibson, James, L.John M, Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr., 2006. Organisasi: Perilaku, Struktu, Proses, Binarupa Aksara, Jilid I, Diterjemahkan oleh: Nunuk Adiarni, Edisi Kedelapan, Jakarta. Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI. Handoko, T. Hani. 2010. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Istijanto, 2010. Aplikasi Praktis Riset Sumber Daya Manusia; Cara Praktis Mengukur Stres, Kepuasan Kerja, Komitmen, Loyalitas, Motivasi Kerja dan Aspek-aspek Kerja Karyawan Lainnya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Ivancevich John. M., Konopaske Robert and Matteson Michael. 2006.Organizational Behavior and Management: Perilaku Organisasi dan Manajemen, Diterjemahkan oleh: Gina Gania. Jakarta: Erlangga. Nazir, Moh. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sumarni, Murti dan Wahyuni Salamah. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Yogjakarta: ANDI,. Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Umam, Khaerul. 2012. Perilaku Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia. 2569

2570