[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Volume 1 Nomor 1, Oktober ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dyah Kusuma Ayu Pradini, 2014

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PALU

PENINGKATAN SELF EFFICACY PESERTA DIDIK MELALUI KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KOGNITIF. Oleh: Andi Riswandi Buana Putra, M.

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

Skala Prokrastinasi Akademik. Ciri-Ciri Prokrastinasi Ferrari (dalam Ghufron 2014: ) menyatakan bahwa perilaku prokrastinasi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional: Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Membolos merupakan salah satu perilaku siswa di sekolah yang dapat

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU PADA SISWA KELAS VIII-2 SMP N 5 TEBING TINGGI

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat dilaksanakan melalui proses belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. Semester (SKS). Dalam Sistem Kredit Semester terdapat satuan kredit yang

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

sendiri seperti mengikuti adanya sebuah kursus suatu lembaga atau kegiatan

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN PERSON CENTERED

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku prokrastinasi itu sendiri membawa dampak pro dan kontra terhadap

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi kemanusiaan yang menjadi tumpuan harapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK DI SMP MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan nasional tidak terlepas dari proses pembelajaran di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. individu tentang dirinya sendiri inilah yang disebut konsep diri.

BAB II LANDASAN TEORI. Unconditional Self-Acceptance (USA). USA yang timbul dari penilaian individu

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas dan

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMK PELAYARAN HANG TUAH KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Efektivitas Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Internal Locus Of Control Siswa dalam Belajar

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

DAFTAR ISI Esya Anesty Mashudi, 2012

BAB I PENDAHULUAN. muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis, terlebih dalam hal cita-cita

Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab ini akan dibahas beberapa landasan teori sebagai dasar untuk melihat

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan atau pembelajaran merupakan proses pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR CONTRACT TERHADAP PENURUNAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA

PENGARUH KONSELING REALITA TERHADAP PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN PADA SISWA SMPN 2 KURIPAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN ANALISIS TRANSAKSIONAL UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI SISWA. Yohana Oktariana ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

PENGARUH RATIONAL-EMOTIVE BEHAVIORAL THERAPY TERHADAP PENINGKATAN STRATEGI COPING MENGATASI KECEMASAN MENGHADAPI PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Masa kini semakin banyak orang menyadari arti pentingnya pendidikan.

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

SKRIPSI OLEH : VICKA AYU KRISTIANINGTYAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus

PENGARUH METODE STAD TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI CARA MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia biasanya dilaksanakan di tingkat SMP dan SMA. Bimbingan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

Jurnal Bimbingan Konseling

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK RASIONAL EMOSI KEPERILAKUAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XII MIPA SMA N 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desi haryanti, Tri Hartini Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Semarang e-mail : tri.hartini07@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa yang memiliki prokrastinasi tinggi. Siswa yang memiliki prokrastinasi tinggi seperti tidak suka membaca tetapi lebih senang bermain game dengan teman-teman, tidak bisa fokus dalam belajar seperti pengaturan waktu belajar yang tidak efektif dan malas. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui keefektifan konseling kelompok rasional emosi keperilakuan terhadap penurunan perilaku prokrastinasi akademik siswa kelas XII MIPA SMA N 2 Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIPA SMA N 2 Semarang yang berjumlah 170 siswa. Sampel yang diambil sebanyak 20 siswa yang dibagi 10 kelompok eksperimen dan 10 kelompok kontrol. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui instrumen penelitian skala psikologis prokrastinasi akademik dengan empat alternatif jawaban. Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group desaign. Dari perhitungan Signt Test Wilcoxon diperoleh = 55 selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% dengan = 8, maka >. Dengan demikian koefisien sebesar 55 adalah signifikan pada taraf 5%. Dengan demikian berarti (Ha) diterima dan (Ho) ditolak sehingga penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Konseling Kelompok rasional emosi keperilakuan efektif untuk mengurangi perilaku prokrastinasi akademik pada siswa kelas XII MIPA SMA N 2 Semarang. Kata Kunci : Prokrastinasi Akademik, Konseling Kelompok Rasional Emosi Keperilakuan. A. PENDAHULUAN Salomon & Rothblum (dalam Wahyuni, 2014 : 2) menjelaskan bahwa prokrastinasi akademik sebagai kecenderungan untuk selalu menunda-nunda tugas akademik serta mengalami masalah yang berkaitan dengan tindakan menunda atau meninggalkan tugas. Prokrastinasi membawa dampak yang besar jika terus dibiarkan seperti akan membentuk sifat pembohong, siswa akan menjadi 76

terdorong untuk mencari-cari alasan tidak mengerjakan tugas,selain itu menimbulkan rasa cemas,takut dan khawatir karena waktu mengerjakan tugas semakin sempit. Perilaku prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh siswa didominasi oleh keyakinan irasional yang disebabkan oleh kesalahan dalam mempersepsi tugas akademik. Siswa menganggap tugas akademik adalah hal yang berat dan tidak menyenangkan. Ketika individu mempersepsikan dengan cara yang salah maka mengakibatkan ketakutan yang berlebihan dalam menyelesaikan tugas. Individu mengalami hal yang tidak menyenangkan antara lain : cemas, merasa bersalah, marah, dan panik. Berdasarkan dari masalah di atas maka perlu adanya upaya dalam menangani masalah prokrastinasi akademik siswa tersebut. Dimana diharapkan agar siswa mampu menjalankan segala tugas dan kewajiban belajarnya dengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada perilaku kebiasaan belajar serta prestasi hasil belajarnya. Dengan demikian untuk mencapai hal tersebut dapat di tempuh dengan memberikan layanan konseling kelompok dengan rasional emosi keperilakuan. Layanan konseling kelompok adalah merupakan kelompok kecil saling peduli satu sama lain dengan cara mengutarakan atau mengungkapkan kesulitan yang ada pada diri sendiri kepada anggotanya dan kepada konselor (Mungin, 2005 : 32). Rasional emosi keperilakuan adalah pendekatan yang mampu mengubah pikiran konseli dari yang irasional menjadi rasional, masalah yang biasa dialami oleh konseli berhubungan dengan emosi, kognisi dan perilaku, individu lebih sering lari dari kesulitan dan tanggung jawab mengakibatkan kegagalan pada diri individu. (George &Cristiani dalam Komalasari, 2011 : 202). Sehingga dengan menggunakan konseling siswa nantinya akan mampu mengubah perilakunya selaras dengan lingkungannya. Dan mampu mengubah arah hidup yang lebih baik dari sebelumnya. B. KAJIAN TEORI Prokrastinasi Akademik Ghufron & Rini Risnawati (2014 : 155) menjelaskan bahwa prokrastinasi akademik merupakan kesengajaan dalam menunda-nunda tugas yang dilakukan secara berulangulang, siswa lebih senang dalam melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan tugas dan tidak memanfaatkan waktu luang dengan baik. Reza (2010 : 17) menjelaskan prokrastinasi akademik merupakan tindakan menunda yang disengaja dan berlebihan yang dilakukan oleh seseorang dan berlangsung dalam waktu yang lama. Mc carthy (dalam Rizanti, 2013 : 2) menjelaskan prokrastinasi akademik kecenderungan untuk menunda atau menghindari sepenuhnya tanggung jawab, keputusan atau tugas yang perlu dilakukan dan biasanya dikerjakan saat-saat terakhir batas pengumpulan tugas. Ghufron & Rini Risnawati (2014 : 158-160) menjelaskan ciri-ciri prokrastinasi akademik, antara lain : (1) Penundaan untuk memulai dan 77

menyelesaika (2) Keterlambatan dalam mengerjakan tugas (3) Kesengajaan waktu antara rencana dan kinerja aktual (4) Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan. Rachmahana (dalam Wahyuni, 2014 : 3) menjabarkan ciri-ciri prokrastinasi akademik, antara lain : (1) Takut gagal (2) Kurang berhati-hati (3) Perfeksionis (4) pasif merupakan (5) Menunda hingga melebihi batas waktu. Reza (2010 : 17-18) Menjelaskan ciri-ciri prokrastinasi akademik antara lain : (1) adanya kecemasan atau ketakutan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu (2) perfeksionisme selalu ingin terlihat sempurna (3) kondisi buruk terpelihara, (4) kondisi dan keadaan itu sendiri artinya tujuan dan standar tugas tidak jelas, tugas yang ambigu alias membingungkan, pemikiran ini bukan tugas saya. Konseling Kelompok Kurnanto, (2013 : 8-9) menjelaskan bahwa konseling kelompok merupakan proses konseling yang dilakukan dalam situasi kelompok, dimana konselor berinteraksi dengan konseli dalam bentuk kelompok yang dinamis untuk memfasilitasi perkembangan individu atau membantu individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya secara bersama-sama. Latipun, (2011:118) menjabarkan bahwa konseling kelompok merupakan pemberian bantuan dari konselor kepada konseli dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu memberi umpan balik dan pengalaman belajar. Prayitno, (2004 : 1) mengatakan bahwa konseling kelompok merupakan pembahasaan berbagai hal yang berguna serta membahas permasalahan pribadi yang dilakukan didalam kelompok dan dibawah bimbingan pemimpin kelompok. Rasional Emosi Keperilakuan Rasional emosi keperilakuan adalah pendekatan yang mampu mengubah pikiran konseli dari yang irasional menjadi rasional, masalah yang biasa dialami oleh konseli berhubungan dengan emosi, kognisi dan perilaku, individu lebih sering lari dari kesulitan dan tanggung jawab yang mengakibatkan kegagalan pada diri individu (George & Cristiani dalam Komalasari, 2011 : 202). Rasional emosi keperilakuan merupakan terapi yang sangat komprehensif yang menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan emosi, kognisi dan perilaku (Ellis dalam Latipun,2011 : 72). Rasional emosi keperilakuan merupakan terapi yang berfokus pada penyelesaian masalah-masalah gangguan emosional dan perilaku, serta menghantarkan individu untuk lebih bahagia dan hidup yang lebih bermakna (Ellis dalam Khairani, 2014 : 57). Komalasari, (2011 : 213-214) menjelaskan tujuan utama konseling dengan rasional emosi keperilakuan adalah membantu individu menyadari bahwa mereka dapat hidup dengan lebih rasional dan rasional emosi keperilakuan mengajarkan individu untuk mengoreksi kesalahan berpikir untuk mereduksi emosi yang tidak diharapkan, selain itu membantu individu untuk mengubah kebiasaan berpikir dan tingkah laku yang merusak diri. 78

Tahapan konseling kelompok rasional emosi keperilakuan yaitu : tahap I merupakan tahap awal dalam melakukan konseling dan menunjukkan pemikiran irrasional, tahap II yaitu membantu klien meyakini bahwa berpikir dapat diubah dan ditantang, tahap III yaitu tahap akhir dan membantu konseli untuk mengubah pikiran yang irasional serta mengembangkan pikiran yang rasional agar tidak terjebak pada pemikiran yang irasional. C. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Desain dalam penelitian ini memilih nonequivalent control group desaign. Treatment konseling kelompok rasional emosi keperilakuan pada kelompok eksperimen dilakukan enam kali, sedangkan untuk kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Sampel ditentukan berdasarkan hasil pretest dengan kategori skor tinggi dan di peroleh sampel sebanyak 20 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologis yang dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan indikator prokrastinasi akademik, sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunkaan sign test wilcoxon. D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data Prokrastinasi Akademik Siswa Dengan Sign Test Wilcoxon Kelompok Eksperimen No X1 X2 D Rd T 1. 85 64 21 8 8 2. 86 69 17 3 3 3. 90 71 19 5 5 4. 82 55 27 10 10 5. 86 67 19 5 5 No X1 X2 D Rd T 6. 85 69 16 2 2 7. 88 68 20 7 7 8. 89 70 19 5 5 9. 80 67 13 1 1 10. 90 65 25 9 9 Jumlah 55 79

Signt Test Wilcoxon Kelompok Kontrol No X3 X4 D Rd T 1. 84 82 2 3 3 2. 82 79 3 5,5 5,5 3. 86 84 2 3 3 4. 84 77 7 10 10 5. 82 79 3 5,5 5,5 6. 86 80 6 8,5 8,5 7. 80 86-6 8,5 8,5 8. 82 82 0 1 1 9. 84 79 5 7 7 10. 82 80 2 3 3 Jumlah 55 Berdasarkan analisis data kebutuhan siswa dan didukung juga oleh informasi dari guru BK dan guru mata pelajaran diidentifikasikan bahwa masalah prokrastinasi akademik siswa kelas XII MIPA SMA N 2 Semarang tergolong tinggi, maka untuk mengurangi perilaku prokrastinasi tersebut diberikan layanan konseling kelompok rasional emosi keperilakuan. Pemberian treatment konseling kelompok rasional emosi keperilakuan mampu untuk menyelesaikan masalah yang berfokus pada perasaan, tingkah laku dan pemikiran individu yang salah. Penundaan tugas dapat berdampak negatif seperti : mendapat nilai yang tidak memuaskan, sering ditegur bapak/ibu guru. Kebiasaan individu yang beranggapan bahwa masih ada hari esok, masih bisa dikerjakan di sekolah, masih bisa di kerjakan beberapa menit sebelum dikumpulkan, sehingga dengan memberikan layanan konseling dapat membantu siswa untuk menghilangkan pemikiran-pemikiran yang irrasional dan menjadi rasional. Dengan diberikan treatment konseling yang dilakukan selama enam kali akan membuat individu lebih mampu dalam mengoreksi kesalahan dalam berpikir sehingga akan terus berpikir ke arah yang lebih rasional. Pemberian konseling kelompok rasional emosi keperilakuan pada jangka waktu tertentu dapat secara efektif berpengaruh positif terhadap penurunan prokrastinasi akademik siswa. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Konseling Kelompok rasional emosi keperilakuan efektif untuk mengurangi perilaku prokrastinasi akademik pada siswa kelas XII MIPA SMA N 2 Semarang dapat diterima. Untuk membuktikan hipotesis penelitian terkait maka dapat dilihat dari hasil perhitungan kelompok eksperimen yang diperoleh hasil 80

thitung= 55. Selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan sebesar = 8, maka thitung > ttabel. Dengan demikian koefisien thitung = 55 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan kelompok kontrol yang diperoleh hasil thitung= 55. Selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan sebesar = 8, maka thitung > ttabel. Dengan demikian koefisien thitung = 55 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5%. Atas dasar perhitungan tersebut maka hipotesis yang berbunyi Konseling Kelompok rasional emosi keperilakuan efektif untuk mengurangi perilaku prokrastinasi akademik pada siswa kelas XII MIPA SMA N 2 Semarang. Dengan demikian konseling kelompok rasional emosi keperilakuan dapat mengurangi perilaku prokrastinasi akademik. E. PENUTUP Simpulan Hasil perhitungan dengan signt Test Wilcoxon kelompok eksperimen diperoleh hasil thitung= 55. Selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan sebesar = 8, maka thitung > ttabel. Dengan demikian koefisien thitung = 55 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan kelompok kontrol yang diperoleh hasil thitung= 55. Selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan sebesar = 8, maka thitung > ttabel. Dengan demikian koefisien thitung = 55 adalah signifikan pada taraf signifikansi 5%. Atas dasar perhitungan tersebut maka hipotesis yang berbunyi Konseling Kelompok rasional emosi keperilakuan efektif untuk mengurangi perilaku prokrastinasi akademik pada siswa kelas XII MIPA SMA N 2 Semarang. Dengan demikian konseling kelompok rasional emosi keperilakuan dapat mengurangi perilaku prokrastinasi akademik. Saran 1. Bagi siswa Setelah pelaksanaan konseling siswa tidak lagi melakukan prokrastinasi akademik dan lebih rajin, semangat dalam mengerjakan tugas. 2. Bagi Guru Pembimbing Bagi guru pembimbing untuk tetap melaksanakan layanan bimbingan dan konseling walaupun diluar jam pelajaran.guru pembimbing dapat memberikan layanan konseling kelompok lebih terampil dengan menggunakan pendekatan sesuai masalah siswa sehingga permasalahan mampu terentaskan. 3. Bagi peneliti Sebagai rujukan atau referensi bagi penelitian penelitian selanjutnya, khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan bimbingan dan konseling. DAFTAR RUJUKAN Dwi Rizanti, Fitria.2013.Hubungan Antara Self Regulated Learning Dengan Prokrastinasi Akademik.Jurnal BK UNESA.Vol.02.No.01 Dwi Wahyuni, Wilujeng.2014.Penerapan Konseling Kelompok Realita 81

Untuk Mengurangi Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa Kelas VIII C SMP N 20 Surabaya.Jurnal BK UNESA.Vol.04.No.03 2014 Khairani, Makmun.2014. Psikologi Konseling. Yogyakarta : Aswaja pressindo Komalasari,Gantina.2011.Teori dan Teknik Konseling.Jakarta : Indeks Kurnanto, Edi.2013. Konseling Kelompok. Bandung : Alfabeta Latipun.2011. Psikologi Konseling. Universitas Muhammadiyah Malang Prayitno.2004. Layanan bimbingan kelompok konseling kelompok.padang : Universitas Negeri Padang Reza, J.J.2010. Cerdas Mengelola Waktu untuk Mencapai Sukses. Yogyakarta : Andi offest Risnawita,Rini & Ghufron.2014.Teori- TeoriPsikologi. Jogjakarta : Arruzz media Wibowo, Edi Mungin.2005. Konseling kelompok perkembangan. UPT UNNES PRESS 82