TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN (TOMP) KNOWLEDGE SHARING PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM PERPUSTAKAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Membangun Perpustakaan Berbasis Konsep Knowledge Management : Transformasi Menuju Research College dan Perguruan Tinggi Berkualitas Internasional

PENGELOLAAN INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS KNOWLEDGE MANAGEMENT MENUJU RESEARCH COLLEGE DAN PERGURUAN TINGGI BERKUALITAS INTERNASIONAL

PENGELOLAAN INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS KNOWLEDGE MANAGEMENT

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN LOGISTIK DALAM PENANGANAN BENCANA

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

Tugas Kelompok: Kelas : EK-13

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB II LANDASAN TEORI

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum merupakan sebuah tempat pembelajaran yang menampung berbagai macam

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membangun Inovasi di Perpustakaan PPNS dengan Mengintegrasikan SIM Dosen dan Student Portal Melalui Knowledge Management System

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

BAB 2 LANDASAN TEORI

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

BAB II KERANGKA TEORETIK. batas usia dan berlangsung seumur hidup (long live learning). Belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan

USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK

BAB III ANALISIS III.1 Interaksi Sosial sebagai Dasar Knowledge Management

ANALISA IMPLEMENTASI SHARING KNOWLEDGE UNTUK MENUJU PENCIPTAAN BUDAYA SHARING KNOWLEDGE DI PERUSAHAAN X

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu perusahaan yang handal. Dan ketidak lancaran. pengelolaan suatu informasi dapat mengakibatkan kekacauan dalam

KONVERSI SISTEM INFORMASI

KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS (STUDI KASUS : RADIOLOGI DIAGNOSTIK PADA PASIEN KANKER) SKRIPSI. Oleh

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan juga merupakan sumber daya yang strategis untuk semua tipe

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Taryana Suryana. M.Kom

Dari e-learning Menuju e-knowledge

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN OBAT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI

Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebuah dimensi baru dalam kehidupan manusia. Kehadiran internet dalam

2004. h Robert B Denhardt, Theories of Public Organization (fifth edition), Belmont:,Thomson Wadworth, 2008, h. 190.

BAB I PENDAHULUAN. Di Era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi sangatlah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan menjadi sarana untuk mencari, mengolah, mengumpulkan, mengembangkan dan merawat informasi. Menurut The International

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi atau

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III ANALISIS PROSES BELAJAR DAN KONSEP KNOWLEDGE LIBRARY

MEMBANGUN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI DIKLATPIM TK II 2017

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer

menyediakan layanan untuk mengakses koleksi tersebut. Dalam hal ini koleksi digital ini disebut sebagai sumber primer (primary resource).

Optimalisasi Layanan Koleksi Audio Visual di Perpustakaan ISI Surakarta oleh Sartini. Abstrak

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu factor yang dapat menunjang pencapaian laba bersih secara

DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENATAAN SIMPUS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. koleksi bahan pustaka secara sistematis dan digunakan oleh pemakai sebagai

Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI E-LIBRARY. Dr. Rusman, M.Pd

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

SISTEM INFORMASI I. KONSEP DASAR A. KONSEP DASAR SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah baru yang kompleks timbul dengan tiada henti-hentinya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila

BAB II URAIAN TEORETIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya teknologi komputer dan semakin memasyarakatnya

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

JURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. 2 NO. 1 JUNI 2014

Makhluk Apakah itu? Aini&Saleh. Open Resource? Apa itu? Maksudnya apa sih? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI SISWA

PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TA 115

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan lembaga yang menghimpun, mengelola,

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan sebuah tempat yang menyediakan buku-buku ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu Instansi.

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang

Infotek Digital Journal Al-Manär Edisi I/2004 Copyleft 2004 Digital Journal Al-Manär. Alif Muttaqin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

THE NEW YORK TIMES AND BOSTON SCIENTIFIC: TWO DIFFERENT WAYS OF INNOVATING WITH INFORMATION TECHNOLOGY

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem dan teknologi informasi sebagai aspek teknis dalam

MEMBANGUN INOVASI DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI MELALUI KONSEP KM (KNOWLEDGE MANAGEMENT)

MODEL PEMBELAJARAN UNTUK TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS WEB

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan

Transkripsi:

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN (TOMP) KNOWLEDGE SHARING PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM PERPUSTAKAAN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso M.Sc Oleh : RINJANI YUSNI MAHARJANTI P056101251.45 Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis Institut Pertanian Bogor 2011 1

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada era globalisasi ini masalah utama yang di hadapi bangsa kita, khususnya dalam bidang pendidikan adalah rendahnya tingkat kualitas sumberdaya manusia. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah mengembangkan minat baca dan kebiasaan membaca. Perpustakaan yang mempunyai fungsi sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan mempunyai peranan besar terhadap peningkatan dan pengembangan minat dan kegemaran membaca. Perpustakaan yang kita kenal selama ini sebagian besar berisi tumpukan buku-buku tua, lusuh, dan berdebu. Sistem pelayanan di perpustakaan yang selama ini kita dapat juga hanya sebatas pelayanan biasa. Hal ini yang menyebabkan banyak orang tidak tertarik untuk datang ke perpustakaan. Mereka lebih senang untuk datang ke toko buku yang koleksinya lebih baru dan suasannya lebih menyenangkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat membuat perubahan perilaku dalam pencarian informasi. Jika dulu orang yang memerlukan informasi harus berkutat di perpustakaan mencari buku, jurnal dan koran. Namun sekarang terjadi transformasi yang sangat signifikan, yaitu dengan adanya internet. Bila dulu perpustakaan lebih berkonsentrasi pada penyediaan informasi secara fisik dalam bentuk dokumen cetak. Namun sekarang, fungsi tersebut berubah. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, maka perpustakaan dituntut untuk dapat memberikan informasi dalam waktu singkat dan akurat. 1.2. Tujuan Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan paper ini adalah untuk melihat sejauh mana konsep knowledge management dapat diterapkan dalam perpustakaan serta melihat aplikasi nyata dari knowledge management yang dapat diterapkan dalam sistem perpustakaan. 2

TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perpustakaan Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya (Sismanto, 2008). Secara lebih umum, Yusuf dan Suhendar (2005) menyatakan bahwa perpustakaan adalah suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengelolaan, dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset. Tape recorder, video, komputer, dan lainlain. Tugas pokok perpustakaan menurut Widiasa (2007), yaitu (1) menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber informasi, (2) mengolah dan merawat bahan pustaka, dan (3) memberikan layanan bahan pustaka. Secara umum, perpustakaan mengemban beberapa fungsi. Pertama, fungsi informasi, yaitu perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan cetak, terekam, maupun koleksi lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekolah. Kedua, fungsi pendidikan. Perpustakaan sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menerapkan tujuan pendidikan. Ketiga, fungsi kebudayaan. Perpustakaan sebagai sarana peningkatan mutu kehidupan dan menumbuhkan budaya membaca. Keempat, fungsi rekreasi. Perpustakaan sebagai sarana untuk pemanfaatan waktu lenggang dengan bacaan yang bersifat rekreatif dan hiburan yang positif. Kelima, fungsi penelitian. Perpustakaan memiliki koleksi-koleksi untuk menunjang kegiatan penelitian. Keenam, fungsi deposit. Perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan karya-karya, baik cetak maupun noncetak, yang diterbitkan di wilayah Indonesia. 3

II.2. Knowledge Management Menurut Schreiber et al. (2000) knowledge management diartikan sebagai sebuah kerangka kerja dan sebuah alat untuk memperbaiki infrastruktur pengetahuan organisasi, yang bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar kepada orang yang benar di waktu yang benar pula. Sedangkan menurut Alavi dan Leidner (1999) knowledge management adalah suatu proses yang sistemis dan secara terorganisir untuk mendapatkan, mengorganisasikan, dan mengkomunikasikan pengetahuan dari pegawai sehingga pegawai lain dapat menggunakan pengetahuan tersebut untuk dapat menjadi lebih efektif dan produktif dalam melaksanakan tugas mereka. Secara umum, knowledge management adalah sebuah proses yang mengkoordinasikan penggunaan informasi, pengetahuan dan pengalaman. Dengan konsep tersebut, berarti ada perbedaan untuk data, informasi dan pengetahuan. Berdasarkan hierarkinya, informasi berasal dari data yang telah diproses sehingga dapat diinterpreasikan. Pengetahuan adalah hasil dari pengolahan informasi secara lebih lanjut dengan menggunakan metode tertentu. Knowledge Informasi Data Gambar 1. Hirarki Data, Informasi, dan Knowledge Pengetahuan yang menjadi objek dalam knowledge management terbagi menjadi dua, yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah pengetahuan yang ada dalam kepala manusia. Tacit knowledge bersifat personal, prosedural, kacau, soft (lunak), tersimpan di otak, informal dan biasanya tentang kecakapan atau ketrampilan. Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) : Tacit knowledge is highly personal and hard to formalized. Subjectiveinsights, intuitions and hunches fall into this categoy of knowledge 4

Explicit knowledge adalah pengetahuan manusia yang beradaa diluar kepala. Bentuk explicit knowledge, antara lain dokumen, buku, jurnal dan lain-lain. Sifat dari explicit knowledge adalah tercetak dalam kode-kode, deklaratif, formal dan hard (keras), Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) : Explicit knowledge can be expressed in words and numbers and can easily communicated and shared in the form of hard data, scientific formula, codified procedures and universal principles Dalam pengembangan pengetahuan, terjadi proses transfer pengetahuan. Menurut SECI Model (Gambar 2), terjadi empat proses transfer pengetahuan, yaitu socialization, externalization, combination dan internalization. Socialization adalah proses transfer informasi diantara orang-orang dengan cara conversasi/percakapan. Dalam hal ini terjadi transfer dari tacit knowledge ke tacit knowledge. Proses selanjutnya adalah externalization, yaitu transfer dari tacit knowledge ke explicit knowledge. Misalnya, penulisan buku, jurnal, majalah dan lain-lain. Combination adalah transfer dari explicit knowledge ke explicit knowledge. Misalnya, merangkum buku. Internalization adalah transfer dari explicit knowledge ke tacit knowledge. Misalnya, guru mengajar didalam kelas. Gambar 2. SECI Model Proses transfer pengetahuan berlangsung berulang-ulang membentuk suatu siklus. Hal inilah yang menyebabkan pengetahuan terus berkembang dari waktu ke waktu. Jadi menurut konsep SECI, siklus transfer pengetahuan akan terus berputar dan berkembang. 5

PEMBAHASAN Knowledge management adalah salah satu konsep dasar dalam pengelolaan pengetahuan. Konsep knowledge management memiliki korelasi dengan fungsi perpustakaan sebagai media untuk melakukan transfer informasi dan pengetahuan. Konsep ini dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perpustakaan. Penerapan konsep knowledge management pada perpustakaan harus melalui proses dengan beberapa tahapan. Tahap pertama adalah melakukan evaluasi terhadap sistem perpustakaan yang telah ada. Proses ini akan memberikan pemahaman tentang permasalahan mendasar yang terjadi pada perpustakaan. Tahap kedua adalah identifikasi kebutuhan. Dalam tahap ini harus dianaisis dengan cermat kebutuhan konsumen yang ditargetkan misalnya menyediakan pengetahuan yang dibutuhkan oleh konsumen. Tahap ketiga adalah menerapan konsep knowledge management. Konsep ini digunakan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Perpustakaan Identifkasi Kebutuhan Menerapkan konsep knowledge management PERPUSTAKAAN BERKUALITAS Gambar 3. Tahapan Penerapan Knowledge Management dalam Perpustakaan Konsep sistem informasi erat kaitannya dengan konsep knowledge management. Konsep sistem informasi adalah salah satu pendukung bagi konsep knowledge management. Jika merujuk pada ruang lingkup knowledge management, penggunaan konsep sistem informasi dapat melingkupi beberapa faktor dalam konsep knowledge management, meliputi struktur (structure), teknologi (technology), desain organisasi (organizational design), distribusi (distribution/sharing), storing dan creation. 6

Untuk menterjemahkan konsep knowledge management dalam sebuah sistem perpustakaan, perlu diketahui faktor dalam ruang lingkup knowledge management. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Creation Bagaimana pengetahuan diciptakan. Menurut konsep SECI, terjadi siklus perkembangan pengetahuan secara terus-menerus. Pengetahuan ini makin berkembang dengan adanya transfer dan analisis dari berbagai pihak. Lahirnya para ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan juga memiliki andil dalam mengembangkan pengetahuan. Perpustakaan adalah media untuk melakukan transfer pengetahuan. Perpustakaan tidak menciptakan pengetahuan. Namun perpustakaan juga memiliki andil dalam proses pemicu berkembangnya pengetahuan. Dengan adanya perpustakaan, pengetahuan dari pengguna perpustakaan akan bertambah. Hal ini akan mendukung proses pengembangan pengetahuan. Jadi, bila dihubungkan dengan konsep creation, perpustakaan harus mampu menjadi pemicu (trigger) perkembangan pengetahuan. 2. Utilization Konsep utilization berhubungan dengan utilisasi dari sistem itu sendiri. Dalam hal ini, utilisasi sistem perpustakaan adalah bagaimana tingkat utilitas atau pemakaian. Jadi seberapa tinggi tingkat utilitasnya, tergantung seberapa sering pengguna memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Perancangan sistem perpustakaan harus memperhatikan utilitas dari perpustakaan tersebut. 3. Stroring Konsep storing adalah salah satu proses transfer pengetahuan. Korelasi dengan sistem perpustakaan yang akan dibangun adalah bagaimana perpustakaan dapat mengadopsi konsep storing dalam perancangan sistemnya. Dengan adanya konsep storing, pengguna mendapatkan pengetahuan sehingga tingkat pemahamannya akan berkembang. Perpustakaan yang sesuai dengan keinginan pengguna adalah salah sarana agar pengunjung merasa nyaman berada di dalamya. Dalam hal ini perpustakaan harus mampu menyediakan pelayanan yang memuaskan bagi pengunjung, seperti prosedur yang tidak rumit untuk pembuatan kartu anggota 7

dan peminjaman, pelayanan yang cepat, keramahan dari petugas perpustakaan dan fasilitas yang ada dalam perpustakaan. 4. Acquisition Acquisition berarti kemahiran. Dalam hal ini, transfer pengetahuan yang diberikan oleh perpustakaan harus mampu memberikan nilai tambah bagi pengunjungnya. Kemahiran dalam hal ini adalah tingkat pemahaman tentang suatu bidang ilmu yang makin bertambah, bertambahnya ketrampilan terutama dalam hal membaca dan menulis. Sistem perpustakaan harus dirancang dengan berpegang pada prinsip tersebut. Artinya, dalam perpustakaan perguruan tinggi, isi dari buku-buku yang ada dalam perpustakaan harus sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Jangan sampai mengkoleksi buku-buku yang kurang berguna bagi perkembangan pengetahuan dan skill dari penggunanya. 5. Distribution/Sharing Konsep ini menjelaskan tentang bahwa harus ada proses distribusi pengetahuan. Jika dihubungkan dengan sistem perpustakaan, perpustakaan harus mampu berfungsi sebagai transfer pengetahuan. Artinya, bagaimana mentransfer pengetahuan yang ada dalam buku-buku ke dalam pemikiran penggunanya. Jika merujuk kepada konspe SECI, hal ini adalah salah satu contoh internalisasi. Proses internalisasi adalah proses transfer pengetahuan dari explicit knowledge ke tacit knowledge. Perpustakaan harus mampu memberikan kondisi dimana proses transfer pengetahuan dapat berjalan dengan sempurna. 6. Structure Konsep struktur mengarah tentang bagaimana struktur transfer pengetahuan. Atau dengan kata lain, bagaimana struktur media yang digunakan untuk melakukan transfer pengetahuan. Dihubungkan denga sistem perpustakaan, perpustakaan harus mampu mendesain struktur yang benar-benar mendukung tujuan utama, yaitu transfer pengetahuan. Konsep business process sangat diperlukan dalam merancang sistem perpustakaan. Perpustakaan harus dirancang sedemikian rupa agar business prosess tidak terlalu panjang dan tidak menghabiskan banyak waktu. Untuk itu, diperlukan kemauan dari pihak pimpinan untuk melaksanakannya. 8

7. Technology Teknologi adalah suatu alat (tool) yang digunakan dalam mengembangkan sistem perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi yang pesat dapat ditambahkan kedalam sistem perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi akan memberikan kemudahan kepada pengguna perpustakaan dan sistem pelayanannya. Pengembangan konsep knowledge management dapat menggunakan teknologi informasi. Dalam hal ini ada beberapa bagian penting, antara lain perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan jaringan (network). Perangkat keras yang diperlukan dalam sistem perpustakaan antara lain, CPU, storage, media penghubung, kabel dan lain-lain. Perangkat lunak yang diperlukan adalah program untuk sistem perpustakaan. Banyak kemudahan yang ditawarkan dengan penggunaan teknologi informasi. Perpustakaan harus menggunakan keunggulan teknologi informasi jika tidak ingin tertinggal. 8. Measurement Secara umum, konsep ini mengarah kepada pengukuran secara kuantitatif. Dalam konsep knowledge management, konsep ini penting. Untuk mengukur keberhasilan suatu tujuan tentu saja dibutuhkan berbagai parameter yang jelas. Korelasi dengan sistem perpustakaan adalah dalam sistem perpustakaan diperlukan sebuah sistem pengukuran keberhasilan tujuan. 9. Organizational Design Konsep ini mengarah kepada struktur organisasi perpustakaan. Struktur organisasi perpustakaan harus berorientasi pada kebutuhan. Artinya jangan sampai struktur dibuat terlalu birokratis dan terlalu banyak jabatan yang kurang perlu. Dalam hal ini perlu dilakukan analisis jabatan (job analysis). Hal ini akan menghilangkan jabatan-jabatan yang kurang perlu. Dengan demikian, efektifitas dan efisiensi sistem organisasi dapat tercapai. Desain organisasi juga harus disesuaikan dengan sumber daya manusia, baik secara kuantitas dan kualitas. 9

10. Leadership Konsep leadership sebenarnya kurang diperlukan secara nyata. Dalam sistem perpustakaan, hanya konsep ini hanya berhubungan dengan sistem organisasi. Jadi, tidak semua konsep dari knowledge management dibutuhkan secara utuh untuk membangun sistem perpustakaan. 11. Culture Budaya adakah ruang lingkup yang luas. Dalam hal ini perpustakaan harus mampu menumbuhkan nilai budaya membaca. Budaya membaca memang kurang tumbuh di negara Indonesia. Aplikasi nyata konsep knowledge management dalam sistem perpustakaan yang dapat dikembangkan adalah konsep portal. Portal adalah bentuk web-site yang merupakan salah satu alat untuk melakukan transfer pengetahuan. Pengembangan konsep portal merupakan bentuk konkret dari knowledge management. Dalam berbagai perusahaan besar didunia, knowledge management telah banyak digunakan dalam mendesain portal. Konsep portal harus memperhatikan ruang lingkup dari knowledge management. Artinya beberapa unsur dari ruang lingkup knowledge management harus terintegrasi dalam portal tersebut. Bagi perpustakaan, membangun portal adalah salah satu solusi mengatasi ketertinggalannya. Portal akan menjadi salah satu media yang tepat untuk melakukan transfer pengetahuan. Beberapa keuntungan konkret yang didapatkan dari portal adalah : a. Kecepatan pencarian sumber. Dalam hal ini, konsep portal yang paling penting adalah untuk melakukan pencarian (searching). Portal perpustakaan harus mengintegrasikan konsep searching. Pada perpustakaan manual, proses pencarian dapat dilakukan melalui katalog. Namun dengan perkembangan teknologi, hal tersebut sudah tidak sesuai dengan keinginan pengguna. 10

b. Membangun citra perpustakaan kepada publik. Dengan citra yang baik, ketertarikan pengunjung akan meningkat. c. Biaya yang makin murah. Memang pada awalnya, diperlukan investasi untuk membangun portal. Namun untuk jangka panjang, hal ini sangat menguntungkan bagi perpustakaan dan pengguna. Dalam berbagai kasus, penggunaan portal dalam berbagai perusahaan ternyata dapat memberikan penghematan luar biasa. Penggunaan teknologi informasi telah memberikan kemudahan dan penghematan kepada penggunanya. Bagi pengunjung, mereka merasa dimudahkan dengan adanya teknologi tersebut. d. Kemudahan membangun jaringan. Jaringan yang luas sangat penting bagi perkembangan perpustakaan. Dengan adanya jaringan antar perpustakaan, maka akan memberi keuntungan kepada dua pihak, yaitu pengguna dan perpustakaan. Para pengguna jasa perpustakaan akan lebih mudah mendapatkan informasi dari berbagai perpustakaan yang terhubung dalam jaringan tersebut. Sedangkan pihak perpustakaan mendapatkan keuntungan dengan adanya transfer informasi antara perpustakaan. 11

KESIMPULAN Konsep knowledge management memiliki korelasi dengan fungsi perpustakaan sebagai media untuk melakukan transfer informasi dan pengetahuan. Konsep ini dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perpustakaan. Banyak kemudahan dan keuntungan yang didapat dengan menerapkan konsep knowledge management pada perpustakaan. Salah satu aplikasi nyata konsep knowledge management dalam sistem perpustakaan yang dapat dikembangkan adalah konsep portal. Kentungan yang didapat dari konsep portal siantaranya kecepatan pencarian sumber, dapat membangun citra perpustakaan yang baik kepada publik, memberikan penghematan biaya, serta memberikan kemudahan membangun jaringan. Dari berbagai kemudahan dan keuntungan yang didapat, diharapkan perpustakaan berbasis knowledge management lebih dikembangangan lagi di Indonesia. 12

DAFTAR PUSTAKA Alavi, M. & Leidner, D.E. 1999. Knowledge Management Systems: Issues, Challenges, and Benefits. Communications of the AIS, 1. Nonaka, I. & Takeuchi, H. 1995. The Knowledge-Creating Company. New York. Schreiber, G. 2000. Knowledge Engineering and Management: The Commonkads Methodology. MIT Press. Sismanto. 2008. Manajemen Perpustakaan Digital. http://mkpd.wordpress.com /2008/09/08/kupas-buku-manajemen-perpustakaandigital/, diakses tanggal 17 Maret 2011. Widiasa, I Ketut. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan Sekolah: Kajian, Metode, Praktik, dan Evaluasi Perpustakaan Sekolah. Tahun 1, Nomor 1, April 2007. Hal. 8-18. Yusuf, Pawit M. dan Yaya Suhendar. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Media Prenada Media Group. 13