III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku

Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja... Delia

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah suatu yang menjadi titik perhatian dari suatu

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. wilayah Cikajang, Kabupaten Garut yang masih aktif sebagai anggota KPGS.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan

1 III METODE PENELITIAN. (Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara) Jabar yang telah mengikuti program

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Hal

METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah karyawan bagian F&B Produk Garden Permata

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah kerja yang harus dilakukan dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel- variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang tergabung pada TPK Cibodas yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Perusahaan Identitas dan Sejarah Pendirian BBIB Singosari

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode. berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN Tentang Keselamatan Kerja yang akan diamati. penelitian pada PT. Perkebunan Lembah Bakti di Kabupaten Aceh Singkil.

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB II METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik Analisa Data yang diterapkan dalam penelitian ini. atau berupa dokumen-dokumen yang akan dianalisis.

BAB III METODE PENELITIAN. Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango selama 3 bulan yaitu dari bulan April sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan dicapai dalam penelitian ini. Pada penelitian ini tidak semua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

III. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

Transkripsi:

25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pegawai di UPT BBIB Singosari yang berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu gaya kepemimpinan sebagai variabel bebas dan motivasi kerja pegawai sebagai variabel terikat. 3.2 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Metode survei adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menghimpun informasi dari sampel yang diperoleh dari suatu populasi, dengan tujuan untuk melakukan generalisasi sejauh populasi darimana sampel itu diambil (Paturochman, 2012). 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden melalui teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun dan diobservasi terhadap keadaan dilapangan. Data sekunder diperoleh untuk melengkapi data primer melalui literatur yang berhubungan dengan penelitian ini serta dari BBIB Singosari. 3.2.2 Teknik Pengumpulan Sampel Penarikan sampel dilakukan secara Proportional Random Sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan proporsi untuk memperoleh sampel yang representatif dan pengambilan subjek dari setiap bidang ditentukan secara

26 seimbang atau sebanding. Penentuan responden ini dilakukan dengan pertimbangan banyaknya jumlah pegawai dan sebagai asas keterwakilan dari sejumlah pegawai. Responden berjumlah 32 dari 100 orang pegawai yang bekerja di BBIB Singosari. UPT BBIB terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu bagian umum, bidang pelayanan teknik, dan bidang pemasaran. Pada bagian umum terdiri dari sub bagian program dan keuangan, sub bagian kepegawaian dan tata usaha, dan sub bagian rumah tangga dan perlengkapan. Pada bidang pelayanan teknik terdiri dari seksi pemeliharaan dan peningkatan mutu genetik ternak dan seksi produksi semen dan pengembangan inseminasi buatan. Pada bidang pemasaran dan informasi terdiri dari seksi pemasaran dan seksi informasi dan pemantauan mutu semen. Jumlah responden ditentukan dengan menggunakan rumus Parel, yang menyatakan bahwa metode tersebut merupakan desain pengambilan sampel yang setiap elemen tunggal dalam peluang mempunyai peluang diketahui dan sama untuk terpilih menjadi subjek. Rumus Parel dkk.,(1983), yang digunakan yaitu: n h = Dimana: n h N h N n = Jumlah responden sampel = Jumlah populasi pegawai = Jumlah populasi seluruh pegawai = Jumlah responden sampel Sampel diambil sebanyak 32 orang pegawai untuk mewakili ketujuh bidang tersebut. Hal ini berdasarkan pada ketentuan bahwa sampel yang besar jika jumlahnya lebih besar atau sama dengan ( ) 30, maka akan mendekati

27 kurva distribusi normal (Singarimbun dan Efendi, 1989). Jumlah responden pada masing-masing bidang dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Jumlah responden No Bidang Seksi/sub bagian Kepala Bidang Jumlah Pegawai Jumlah Responden 1 Seksi produksi semen dan pengembangan IB 21 7 Pelayanan Teknik Seksi pemeliharaan dan peningkatan mutu genetik ternak 1 34 10 2 Pemasaran dan Informasi Seksi pemasaran dan kerjasama Seksi informasi dan pemantauan mutu semen 1 11 3 5 2 3 Sub bagian program keuangan 10 3 Umum Sub bagian kepegawaian dan tata usaha 7 2 Sub bagian rumah tangga dan perlengkapan 11 3 Jumlah 2 99 30 Berdasarkan rumus yang telah diuraikan, penetuan sampel untuk masingmasing bidang yaitu:

28 = 7 orang sampel pegawai di seksi produksi semen dan pengembangan IB = 10 orang sampel pegawai di seksi pemeliharaan dan peningkatan mutu genetik ternak = 3 orang sampel pegawai di seksi pemasaran dan kerjasama = 2 orang sampel pegawai di seksi informasi dan pemantauan mutu semen = 3 orang sampel pegawai di sub bagian program keuangan = 2 orang sampel pegawai di sub bagian kepegawaian dan tata usaha = 3 orang sampel pegawai di sub bagian rumah tangga dan perlengkapan 1 orang sampel kepala bidang pemasaran dan informasi = 1 orang sampel kepala bidang pelayanan teknis. 3.3 Operasional Variabel Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel yang menjadi perhatian utama adalah sebagai berikut : 3.3.1 Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku bawahan. Gaya kepemimpinan pun dibagi menjadi empat (Thoha, 2009), diantaranya yaitu

29 direktif, konsultasi, partisipasi, dan delegasi. Pengukuran gaya kepemimpinan dilihat dari jumlah skor indikator komunikasi, pengambilan keputusan, empati, dan partisipasi. Skor untuk tingkat gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Gaya Kepemimpinan Skor Tingkat Gaya Kepemimpinan 20-34 Rendah >34-48 Sedang >48 Tinggi Indikator dari gaya kepemimpinan dijelaskan sebagai berikut: a) Komunikasi: suatu proses berbagi pesan melalui kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan skala likert (Sugiono, 2011). Komunikasi pun terbagi atas 3 bagian, yang masingmasing mempunyai skor berdasarkan : 1) Rendah : frekuensi komunikasi yang dilakukan dengan pemimpin kurang dari atau sama dengan satu kali ( 1) dalam satu bulan (skor 1). 2) Sedang : frekuensi komunikasi yang dilakukan dengan pemimpin 2-3 kali dalam sebulan (skor 2). 3) Tinggi : frekuensi komunikasi yang dilakukan dengan pemimpin lebih dari empat kali ( ) dalam satu bulan (skor 3). b) Pengambilan keputusan: memecahkan suatu permasalahan oleh atasan dalam mengambil keputusan. Pengambilan keputusan pun terbagi dalam 3 bagian yang masing-masing mempunyai skor, yaitu: 1) Rendah : pengambilan keputusan dilakukan pemimpin kali dalam sebulan (skor 1).

30 2) Sedang : pengambilan keputusan dilakukan pemimpin 2-3 kali dalam sebulan (skor 2). 3) Tinggi : pengambilan keputusan dilakukan pemimpin lebih dari kali dalam sebulan (skor 3). c) Empati : kemampuan menghubungkan dan merasakan pikiran, emosi ataupun perasaan orang lain. Orang-orang yang empatik sering dilihat oleh orang lain sebagai orang yang memahami dan mampu memberikan dukungan kepada orang lain secara tepat dengan perasaan peka dan peduli. Empati pun terbagi dalam 3 bagian yang masing-masing mempunyai skor, yaitu: 1) Rendah : pemimpin kurang menunjukkan kepeduliannya (skor 1) 2) Sedang : pemimpin bersedia untuk mendengarkan keluh kesah yang dialami pegawai (skor 2) 3) Tinggi : pemimpin sering mendengarkan keluh kesah pegawai dan membantu kesulitan yang dihadapi pegawai ( skor 3) d) Partisipasi : Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional dari orang dalam situasi kelompok, serta mendorong mereka untuk berkontribusi pada tujuan kelompok, dan juga berbagai tanggung jawab dalam mencapai tujuan (Davis dkk, 2000). Kegiatan rutin yang diselenggarakan BBIB Singosari adalah rapat internal setiap seminggu sekali, senam pagi setiap jumat, dan evaluasi secara keseluruhan pada awal/akhir tahun. Partisipasi pun terbagi dalam 3 bagian yang masing-masing mempunyai skor, yaitu : 1) Tidak Pernah : partisipasi pemimpin dalam kegiatan sama dengan atau kurang dari 1 kali dalam sebulan (skor 1)

31 2) Kadang : partisipasi pemimpin dalam kegiatan 2-3 kali dalam sebulan (skor 2) 3) Sering : partisipasi pemimpin dalam kegiatan lebih dari 4 kali dalam sebulan (skor 3) Nilai masing-masing indikator diperoleh dari total skor jawaban responden atas pertanyaan pada indikator tersebut yang terdiri dari 3 nilai berskala ordinal yang terdiri dari 3, 2, dan 1. Pembagian ketiga kelas kategori dengan menggunakan rumus (Sudjana, 2012). Perhitungan kategori untuk setiap indikator dengan masing-masing 5 pertanyaan adalah sebagai berikut : Dengan : = 4 Kategori kelas untuk masing-masing indikator adalah : 5-9 : rendah >9-13 : sedang >13 : tinggi Nilai gaya kepemimpinan (X 1 ) diperoleh dari nilai total seluruh jawaban responden pada semua indikator di variabel bebas. Penilaian dikategorikan menjadi 3 kelas dengan jumlah pertanyaan sebanyak 20 butir. Batas atas kelas 48 dan batas bawah kelas 20 serta panjang interval 14.

32 = 14 Kategori kelas untuk gaya kepemimpinan yaitu : 20-34 : Gaya kepemimpinan rendah 34-48 : Gaya kepemimpinan sedang : Gaya kepemimpinan tinggi 3.3.2 Variabel Terikat Motivasi adalah dorongan atau keinginan yang dimiliki oleh seorang pegawai untuk bekerja dengan giat dalam mencapai tujuan dirinya dan tujuan instansi. Motivasi dikelompokkan menjadi 3 bagian yang mempunyai skor masing-masing, yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Skor untuk Tingkat Motivasi Skor Tingkat Motivasi 35-59 Rendah >59-82 Sedang >82 Tinggi Indikator motivasi terbagi menjadi dua yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik dijelaskan sebagai berikut : a. Faktor Intrinsik 1. Prestasi : hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

33 jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2005) dalam hal ini, digolongkan menjadi beberapa kategori yaitu: 1) Kurang baik: tidak mencapainya target sesuai dengan apa yang diharapkan (skor 1). 2) Cukup baik: mendekatinya pencapaian target sesuai dengan apa yang diharapkan (skor 2). 3) Baik: tercapainya target sesuai dengan yang apa yang diharapkan (skor 3). 2. Tanggung jawab sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya., digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu : 1) Tanggung jawab yang rendah: pekerja tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja dan tidak menjalankan pekerjaan dengan baik (skor 1). 2) Tanggung jawab yang sedang: pekerja biasa-biasa saja dalam bekerja, tidak terlalu buruk dan tidak terlalu baik (skor 2). 3) Tanggung jawab yang tinggi: pekerja bersungguh-sungguh dalam bekerja dan menjalankan pekerjaan dengan baik (skor 3). 3. Pengakuan : pengakuan yang diperoleh pegawai dari pihak perusahaan bahwa ia adalah orang, berprestasi, baik, diberi penghargaan, pujian, dimanusiakan, dan sebagainya, digolongkan menjadi beberapa kategori, yaitu : 1) Pengakuan yang rendah: tidak adanya penghargaan dari atasan dan instansi atas prestasi kerja (skor 1). 2) Pengakuan yang sedang: adanya penghargaan atas prestasi kerja hanya berupa pujian dari atasan (skor 2).

34 3) Pengakuan yang tinggi: adanya penghargaan atas prestasi kerja baik berupa pujian dari atasan maupun penghargaan yang diberikan instansi (skor 3). 2. Faktor Ekstrinsik 1. Upah pegawai adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesempatan atau peraturan perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh, dalam hal ini dikategorikan berdasarkan: 1) Rendah: upah hanya berupa upah pokok yang diberikan instansi (skor 1). 2) Sedang: upah berupa upah pokok dan tunjangan-tunjangan yang diberikan instansi (skor 2). 3) Tinggi: upah berupa upah pokok dan upah tambahan yang berasal bonus dan tunjangan-tunjangan dari instansi (skor 3). 2. Hubungan dengan rekan sekerja adalah hubungan yang terjalin antara rekan sekerja dan sebidang, digolongkan menjadi beberapa kategori, diantaranya yaitu : 1) Kurang baik: kurangnya kerjasama yang baik antar sesama pekerja sehingga tercipta kondisi yang kurang harmonis (skor 1). 2) Cukup baik: terjalinnya kerjasama yang baik tetapi hanya sebatas hubungan kerja (skor 2). 3) Baik: terjalinnya persahabatan yang erat antar sesama pekerja baik dalam bekerja maupun di luar pekerjaan (skor 3).

35 3. Hubungan atasan dengan bawahan adalah hubungan yang terjalin antara pegawai dengan pemimpin BBIB, dalam hal ini digolongkan menjadi beberapa kategori yaitu: 1) Kurang baik: atasan tidak pernah memberikan pengarahan, pujian/penghargaan, motivasi dalam bekerja dan tidak menjalin persahabatan dengan bawahan, baik dalam bekerja maupun di luar pekerjaan (skor 1). 2) Cukup baik: atasan hanya sekedar memberikan pengarahan, pujian/penghargaan, motivasi hanya sebatas hubungan kerja tetapi tidak menjalin persahabatan di luar pekerjaan (skor 2). 3) Baik: atasan sering memberikan pengarahan, pujian/penghargaan, motivasi, perhatian terhadap ide bawahan dan hubungan saling mempercayai dalam bekerja serta terciptanya hubungan persahabatan antara atasan dengan bawahan didalam bekerja maupun diluar pekerjaan (skor 3). 4. Peraturan dan kebijakan instansi, dalam hal ini dikategorikan sebagai berikut : 1) Kurang disiplin: kurangnya pengawasan dalam bekerja dari instansi, baik berupa kontrak tertulis maupun tidak tertulis (skor 1). 2) Cukup disiplin: adanya pengawasan dari instansi pada waktu-waktu tertentu saja (skor 2). 3) Disiplin: adanya pengawasan yang sangat ketat dari instansi, baik berupa kontrak tertulis maupun tidak tertulis (skor 3). Perhitungan kategori untuk setiap indikator dengan masing-masing 5 pertanyaan adalah sebagai berikut :

36 = 4 Kategori kelas untuk masing-masing indikator adalah : 5-9 : rendah >9-13 : sedang >13 : tinggi Nilai motivasi kerja (Y 1 ) diperoleh dari nilai total seluruh jawaban responden pada semua indikator di variabel terikat. Penilaian dikategorikan menjadi 3 kelas dengan jumlah pertanyaan sebanyak 35 butir. Batas atas kelas dan batas bawah kelas 35 serta panjang interval 14. = 24 Kategori kelas untuk motivasi yaitu : 35-59 : Motivasi kerja rendah >59-83 : Motivasi kerja sedang : Motivasi kerja tinggi

37 3.4 Teknik Analisis Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang ada untuk menggambarkan fenomena yang terjadi. Pengukuran masing-masing indikator variabel dilakukanr dengan skala ordinal. Skala orndinal merupakan skala pengukuran yang menunjukan persamaan serta menunjukan adanya urutan, ranking atau tingkatan. Data yang terkumpul di skoring dan dikategorikan dengan kelas-kelas interval. 3.4.1 Koefisien Korelasi Data masing-masing variabel dijumlahkan skornya lalu dianalisis menggunakan teknik analisis non parametrik korelasi Rank-Spearman untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiyono,2014). Rumus Rank-Spearman sebagai berikut : Rs = Dengan : Rs di N : koefisien korelasi : selisih setiap Rank : banyaknya pasangan data atau

38 Dimana : x 2 = Tx = y 2 = Ty = Keterangan : r s : Koefisien korelasi Rank-Spearman : Jumlah variabel x : Jumlah variabel y : Jumlah kuadrat perbedaan ranking N Tx Ty : Jumlah responden : Jumlah rank kembar pada variabel bebas (Xi) : Jumlah rak kembar pada variabel terikat (Yi) 3.4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk memperkuat validitas analisis penelitian ini dilakukan pula uji signifikansi hipotesis tersebut dengan uji t (Siegel,1997). Keterangan : Korelasi akan signifikan jika t hitung t tabel dengan taraf nyata =0,01 yang berarti variabel tersebut reliable.

39 H 0 : Tidak terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai. H 1 : Terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai. Kaidah keputusan : t hitung t tabel, maka H 0 diterima, artinya tidak terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai. t hitung t tabel, maka H 0 ditolak, artinya terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai. Interpretasi keeratan hubungan antara kedua variabel menggunakan aturan Guilford (Jalaludin Rakhmat,1998) pada Tabel 4. Tabel 4. Derajat Hubungan dan Penafsiran Nilai Koefisien Hubungan r s < 0,020 Hubungan dua variabel sangat lemah 0,20 r s 0,40 Hubungan dua variabel lemah 0,40 r s 0,70 Hubungan dua variabel cukup berarti 0,70 r s 0,90 Hubungan dua variabel kuat 0,90 r s 1,00 Hubungan dua variabel sangat kuat