Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja... Delia
|
|
- Widyawati Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI (Kasus di UPT Balai Besar Inseminasi Buatan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur) THE RELATION BETWEEN LEADERSHIP FIGURES WITH MOTIVATION WORK OF EMPLOYEES (Case in UPT Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Subdistrict Malang Regency East Java) Delia Yuniarti*, Marina Sulistyati, Muhammad Ali Mauludin. Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran deliaaart@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di UPT Balai Besar Inseminasi Buatan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur, pada bulan Mei sampai Juni Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi pegawai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 32 orang pegawai dari total 100 pegawai, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Proportional Random Sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Rank Spearman dengan mengacu pada aturan Guilford. Hasil penelitian menunjukkan 1) gaya kepemimpinan kepala BBIB adalah gaya konsultatif yang termasuk dalam kategori sedang, 2) tingkat motivasi kerja para pegawai di BBIB termasuk dalam kategori sedang, dan 3) terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai dengan koefisien korelasi (Rs) sebesar 0,779. Kata kunci : Gaya kepemimpinan, motivasi kerja, pegawai ABSTRACT This research was conducted in BBIB Singosari Malang East Java starting on May until June This research aimed to analyze the relation between leadership form with employees work motivation. The sample used in this research consists of 32 respondents which choosed by Propotional Random Sampling technique. The data were analyzed with Rank Spearman method based of Guilford rule. The results of the research showed : 1) The leader of BBIB Singosari is using consultative form which is classified in medium category, 2) work motivation level of BBIB employee is classified in medium category, and 3) The coefficient correlation (Rs) is which means there was a strong relation between leadership form with employees work motivation. Keyword : leadership figure, work motivation, employee Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 1
2 Pendahuluan Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Suatu instansi dapat mencapai tujuannya jika orang orang yang berada dalam instansi tersebut dapat bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuannya, oleh karena itu peran pemimpin sangat berarti dalam mendukung tercapainya tujuan tersebut. Kepemimpinan dipengaruhi oleh sifat dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin tersebut. Karena sifat dan perilaku seseorang tidak akan persis sama, maka gaya kepemimpinan yang diperlihatkan oleh seorang pemimpin dapat berbeda antara satu pemimpin yang satu dengan yang lainnya. Pada teori kepemimpinan situasional, terdapat empat gaya kepemimpinan yang digunakan pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yaitu : gaya kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan konsultatif, gaya kepemimpinan partisipatif, dan gaya kepemimpinan delegatif (Thoha, 2012). Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah naungan Kementerian Pertanian yang mengelola produksi semen beku nasional yang memiliki tujuan mengutamakan pelayanan kepada seluruh pelanggan dan memenuhi kebutuhan nasional akan semen beku berkualitas. UPT BBIB sebagai Badan Layanan Umum (BLU) meningkatkan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat sesuai dengan misi yang diembannya. Salah satu tanggung jawab dari seorang pemimpin adalah menciptakan gairah dan semangat kerja pegawai. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan motivasi kepada pegawai. Motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang, oleh karena itu pemimpin dengan gaya kepemimpinan tertentu berperan dalam membina motivasi kerja pegawai untuk bekerja lebih giat dalam mencapai tujuan instansi. Kesungguhan pegawai dalam bekerja dapat dipicu dengan adanya motivasi yang diberikan oleh pemimpin yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri para pegawai dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Motivasi kerja yang belum optimal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor intrinsik dan ekstrinsik. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 2
3 Faktor intrinsik meliputi prestasi, pengakuan, dan tanggung jawab semua yang berhubungan dengan isi dan imbalan dari prestasi kerja. Faktor ekstrinsik meliputi upah pegawai, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan, dan peraturan dan kebijakan instansi. Motivasi kerja yang tercukupi tercermin pada kinerja pegawai. Kinerja pegawai perlu didukung dengan adanya sikap kepemimpinan yang dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dengan baik guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Selama ini motivasi kerja pegawai perlu didukung dengan gaya kepemimpinan yang tepat agar tujuan instansi dapat tercapai. Faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik memiliki peran dalam membangun motivasi kerja pegawai. Untuk itu perlu adanya penelitian untuk menganalisis faktor faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan maka masalah dalam kasus ini yaitu : (1) Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan di UPT BBIB Singosari? (2) Bagaimana tingkat motivasi kerja pegawai di UPT BBIB Singosari? (3) Bagaimana hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai di UPT BBIB Singosari? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan di UPT BBIB Singosari, mengetahui tingkat motivasi kerja para pegawai di UPT BBIB Singosari, dan menganalisis hubungan gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai UPT BBIB Singosari. Materi dan Metode Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016 di UPT Balai Besar Inseminasi Buatan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur. Materi yang diamati dalam penelitian ini adalah 32 pegawai di UPT BBIB Singosari dari semua bidang/seksi. Metode yang digunakan adalah survey dengan teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling agar memperoleh sampel yang representatif dan pengambilan subjek dari setiap bidang ditentukan secara seimbang atau sebanding. Penentuan responden ini dilakukan dengan pertimbangan banyaknya jumlah pegawai dan sebagai asas keterwakilan dari sejumlah pegawai. Variabel bebas pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dilihat dari empat indikator yaitu : (1) Komunikasi : frekuensi komunikasi yang dilakukan antara pegawai dengan pemimpin dalam satu bulan. (2) Pengambilan Keputusan : pemimpin Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 3
4 melibatkan pegawai dalam proses pengambilan keputusan. (3) Empati : Kemampuan pemimpin dalam memahami dan mampu memberikan dukungan kepada pegawai secara tepat dengan perasaan peka dan peduli. (4) Partisipasi : keterlibatan mental dan emosional pemimpin dalam situasi kelompok, serta mendorong pegawai untuk berkontribusi pada tujuan instansi. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi kerja pegawai. Motivasi kerja pegawai ini dilihat dari dua faktor yaitu faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Faktor motivasi intrinsik terdiri dari : (1) Prestasi : hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (2) Tanggung jawab : perwujudan kesadaran akan kewajiban yang diberikan kepada pegawai. (3) Pengakuan : pengakuan yang diperoleh pegawai dari pihak perusahaan bahwa ia adalah orang, berprestasi, baik, diberi penghargaan, pujian, dimanusiakan, dan sebagainya. Faktor motivasi ekstrinsik terdiri dari : (1) Upah : berupa upah pokok serta tunjanganttunjangan lainnya. (2) Hubungan dengan rekan sekerja : adanya kerjasama yang baik yang terjalin antara rekan sekerja dan sebidang. (3) Hubungan atasan dengan bawahan : adanya pengarahan, pujian/penghargaan, motivasi, perhatian terhadap ide bawahan dan hubungan saling mempercayai dalam bekerja. (4) Peraturan dan kebijakan instansi : pengawasan dari instansi baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis korelasi Rank Spearman untuk menguji hubungan antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai. Analisis tersebut dianalisis secara manual dan menggunakan SPSS 21. Keeratan hubungan antara kedua variabel diinterpretasikan menggunakan aturan Guilford. Hasil dan Pembahasan Keadaan Umum Daerah Penelitian BBIB dilihat dari sisi geografisnya terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, 20 kilometer sebelah utara Kota Malang, dengan ketinggian 800 sampai 1200 meter di atas permukaan laut dengan rataan suhu udara berkisar antara 16 o sampai 22 o C, kelembaban berkisar antara 70% sampai 90% dan curah hujan mm/tahun. BBIB Singosari memiliki area seluas 67,72 hektar dilengkapi dengan bangunan perkantoran, asrama, gedung belajar, auditorium, guest house, kandang sapi dan kambing, laboratorium, arena penampungan, kebun rumput, gudang, garasi, perumahan dinas, kereta biosecurity, dan alat mesin pertanian. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 4
5 Gaya Kepemimpinan di BBIB Singosari Gaya kepemimpinan merupakan cara-cara khas yang digunakan atau dilaksanakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku bawahan dalam rangka menjalankan kepemimpinannya. Berdasarkan hasil pemetaan, gaya kepemimpinan yang digunakan oleh kepala balai BBIB Singosari cenderung kepada gaya kepemimpinan konsultatif. Gaya kepemimpinan ini terlihat dari cara berdiskusi dan konsultasi yang dilakukan oleh kepala balai yang selalu mendengarkan pendapat ataupun keluhan dari para pegawai terlebih dahulu, setelah itu baru dilakukan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah oleh pemimpin. Pemimpin menentukan tujuan dan mengemukakan berbagai ketentuan yang bersifat umum setelah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan para pegawai. Tabel 1. Presentase Gaya Kepemimpinan No Gaya Kepemimpinan Jumlah Orang % 1 Tinggi 13 40,63 2 Sedang Rendah 3 9,37 Jumlah Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan pada penelitian ini termasuk dalam kategori sedang dengan presentase sebesar 50% yang artinya pemimpin melibatkan beberapa pegawai secara tidak langsung dalam pengambilan keputusan, hubungan yang dilihat dari frekuensi komunikasi cukup baik. Sedangkan 40,63% responden menilai gaya kepemimpinan tinggi karena memiliki jabatan struktural sehingga frekuensi komunikasi yang dilakukan lebih sering. Mereka terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala BBIB pada saat rapat internal. Sebesar 9,37% responden menilai gaya kepemimpinan rendah karena kurang dilibatkan dalam pengambilan keputusan serta frekuensi komunikasi terhitung sangat jarang. Gaya kepemimpinan pada penelitian ini dianalisis berdasarkan empat indikator yaitu : 1) komunikasi, 2) pengambilan keputusan, 3) empati, dan 4) partisipasi. Survei menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan oleh kepala BBIB dalam rangka peningkatan kinerja pegawai dilihat dari empat indikator tersebut sudah cukup baik. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 5
6 1. Komunikasi Sebagai pusat kekuatan dan dinamisator bagi perusahaan, pemimpin harus selalu berkomunikasi dengan semua pihak baik melalui hubungan formal maupun informal. Suksesnya pelaksanaan tugas pemimpin itu sebagian besar ditentukan oleh kemahirannya menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak, secara horisontal maupun vertikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terjalin sudah cukup baik, termasuk dalam kategori tinggi dengan presentase sebesar 53,13%. Hal ini terjadi karena sebagian besar responden memiliki jabatan struktural sehingga komunikasi secara langsung karena adanya rapat internal yang dilakukan satu kali dalam seminggu. Sebanyak 38,13% menilai komunikasi termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan Sebanyak 8,75% menilai komunikasi yang terjalin rendah, hal ini terjadi karena responden jarang berhubungan langsung dengan pemimpin sehingga frekuensi komunikasi yang terjadi terbilang jarang. Ide, saran, dan kritik dari pegawai pun tidak tersampaikan secara langsung. Ide, kritik, serta saran diberikan oleh pegawai dalam forum diskusi untuk kemajuan perusahaan begitupun sebaliknya, kepala BBIB memberikan saran atau kritik atas hasil pekerjaan yang dilakukan pegawai. Pengarahan serta bimbingan dalam bekerja diberikan sesuai standar kerja atau SOP (standard operating procedure) dari perusahaan pada akhir atau awal tahun serta tercantum secara tertulis di ruangan kerja. Komunikasi yang terjadi dilakukan secara langsung dan tidak langsung. 2. Pengambilan Keputusan Salah satu peran dan fungsi seorang pemimpin adalah penentu keputusan bagi sebuah komunitas atau sebuah organisasi. Kemampuan yang baik dalam pengambilan keputusan harus tercermin pada tiga hal: cara, hasil keputusan dan kemampuan menyampaikan hasil keputusan. Hasil keputusan dari seorang pemimpin harus bisa diterima oleh orang-orang yang dipimpin. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan yang digunakan oleh kepala BBIB Singosari sudah baik. Sebanyak 48,75% menilai pengambilan keputusan tinggi, hal ini terjadi karena responden ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan dalam rapat internal serta dalam pemecahan masalah, Sedangkan sebanyak 40,63% responden menilai bahwa pengambilan keputusan sedang, responden tidak ikut langsung terlibat namun saran, ide, serta usulannya tertampung dan beberapa diantaranya ada yang terealisasikan. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 6
7 Sebanyak 10,63% rmenilai pengambilan keputusan rendah karena jarang terlibat dalam pengambilan keputusan. 3. Empati Empati merupakan kemampuan menghubungkan dan merasakan pikiran, emosi ataupun perasaan orang lain. Orang-orang yang empatik sering dilihat oleh orang lain sebagai orang yang memahami dan mampu memberikan dukungan kepada orang lain secara tepat dengan perasaan peka dan peduli. Empati ditunjukkan dengan kedekatan emosional, dengan kelembutan dan kebersamaan seorang pemimpin dan yang dipimpin. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa empati yang ditunjukkan oleh pemimpin BBIB pada penelitian ini termasuk dalam kategori sedang dengan presentase sebesar 41,25%. Responden merasakan empati yang diberikan oleh pemimpin cukup memperhatikan masalahmasalah yang terjadi pada pegawai. Sebanyak 35,00% menilai bahwa empati yang dimiliki oleh pemimpin BBIB tinggi, hal ini terjadi karena tingginya interaksi secara langsung dengan pemimpin sehingga terbentuk emosi secara personal. Sebesar 23,75% menilai pengambilan keputusan rendah karena jarang berinteraksi langsung dengan pemimpin diluar hal pekerjaan Pemimpin juga memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk mendiskusikan masalah-masalah serta keluh kesah seputar pekerjaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Eisenberg (2002) bahwa empati bagian dari emosi yang dikendalikan melalui kecerdasan seorang pemimpin yang mampu memotivasi, menyelesaikan masalah bawahannya untuk mencapai target pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan, serta pemimpin harus memiliki tingkat kepedulian terhadap bawahannya sehingga ada pengaruh bawahan dengan atasan melalui empati yang diciptakan oleh pimpinan terhadap atasan dan antar sesama bawahan. 4. Partisipasi Partisipasi merupakan keikutsertaan, peranserta atau keterlibatan mental dan emosional dari orang dalam situasi kelompok, serta mendorong mereka untuk berkontribusi pada tujuan kelompok, dan juga berbagai tanggung jawab dalam mencapai tujuan (Davis dkk, 2000). Data pada Tabel 12 menunjukkan bahwa partisipasi pemimpin BBIB pada penelitian ini termasuk dalam kategori sedang dengan presentase sebesar 56,25%. Pemimpin dengan aktivitasnya yang padat, selalu menyempatkan untuk terlibat dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan. Pemimpin bersedia untuk membantu dan memberikan masukan sehingga membuat pekerjaan cepat terselesaikan karena semakin banyak ide cemerlang yang diberikan Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 7
8 untuk menyelesaikan pekerjaan. Sebesar 34,38% menilai partisipasi pemimpin tinggi, pemberian dorongan dan semangat kepada pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sangat dirasakan oleh pegawai, biasanya disampaikan pada saat upacara pagi. Sebesar 9,38% menilai rendah karena partisipasi pemimpin belum terlihat mengingat pemimpin baru menjabat 4 bulan. Motivasi Kerja Pegawai Motivasi kerja menjadi daya penggerak yang meningkatkan semangat kerja seseorang dan mendorong orang tersebut untuk mengembangkan kreativitas serta mengarahkan semua kemampuan dan energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang tinggi. Motivasi kerja pegawai tercermin dari sikap positif pegawai dalam melaksanakan semua pekerjaannnya. Tabel 2. Motivasi Kerja Pegawai No Motivasi Kerja Pegawai Jumlah Orang % 1 Tinggi Sedang Rendah 0 0 Jumlah Data tersebut menunjukkan bahwa presentase tingkat motivasi kerja pegawai BBIB pada penelitian ini seimbang antara kategori sedang dan kategori tinggi yaitu masing-masing sebesar 50% dan 0% yang memiliki tingkat motivasi rendah. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi kerja yang dimiliki oleh kepala BBIB Singosari cenderung sangat baik. Motivasi kerja pada penelitian ini dilihat dari dua faktor yaitu, faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik ternagi ke dalam tiga indikator yaitu, a) prestasi kerja pegawai, b) tanggung jawab pegawai dalam bekerja, dan c) pengakuan. Sedangkan faktor ekstrinsik terbagi ke dalam empat indikator yaitu, a) upah pegawai, b) hubungan dengan rekan kerja, c) hubungan atasan dengan bawahan, dan d) peraturan dan kebijakan perusahaan. Perbandingan hasil skor antara faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat dilihat pada Tabel 3. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 8
9 Tabel 3. Perbandingan hasil skor faktor motivasi intrinsik dan ekstrinsik No Tingkat Motivasi Intrinsik Ekstrinsik Orang % Orang % 1 Rendah ,13 2 Sedang 12 37, ,38 3 Tinggi 20 62, ,50 Jumlah Data pada Tabel 7 menunjukkan bahwa motivasi intrinsik memiliki presentase 62,50% dengan tingkat motivasi yang tinggi dibanding motivasi ekstrinsik yaitu sebesar 37,50%. Hal ini berarti pegawai BBIB sudah memiliki kesadaran untuk bekerja dan bertanggung jawab yang tinggi. Hal tersebut sesuai dengan teori Herzberg dalam Thoha (2009) bahwa seseorang yang memiliki kesadaran bekerja untuk memenuhi dan melangsungkan hidupnya akan menciptakan kualitas performa kerja yang baik, karena sadar bahwa dengan bekerja baik, ia akan dapat memenuhi hidupnya. Motivasi ekstrinsik memiliki presentase yang tinggi yaitu sebesar 59,38% pada tingkat motivasi sedang. Hubungan dengan rekan kerja sebidang terjalin dengan baik sehingga menimbulkan kekompakan saat bekerja. Hubungan atasan dengan bawahan belum terlihat secara signifikan hal ini terjadi karena kepala BBIB saat ini baru menjabat selama 4 bulan sampai penelitian ini dilakukan. 1. Faktor Intrinsik Motivasi Intrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaat/makna pekerjaan yang dilaksankannya. Faktor intrinsik dalam penelitian ini meliputi prestasi, tanggung jawab, dan pengakuan. a. Prestasi Kerja Pegawai Prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemauan dan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan pekerjaan dapat terlihat dari prestasi kerjanya, dalam usaha penerapan konsep, gagasan, ide dengan efektif dan efisien sehingga tercapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan (Mangkunegara, 2005). Data hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat prestasi kerja pegawai BBIB pada penelitian ini termasuk dalam kategori tiggi dengan presentase 66,25% yang terlihat dari pegawai bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan, bekerja Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 9
10 sesuai peraturan dan standar kerja, serta bekerja keras untuk memberikan pelayanan prima atau tugas yang diberikan yang diberikan hal tersebut mengindikasikan bahwa pegawai memang bersungguh-sungguh dalam bekerja. Sebesar 28,75% termasuk dalam tingkat prestasi sedang, pegawai melaksanakan perintah lembur yanng diberikan atasan dalam memenuhi target perusahaan. Sebagian pegawai menjadikan target perusahaan sebagai motivasi agar bekerja lebih giat. Sedangkan 5,00% termasuk dalam tingkat prestasi rendah. b. Tanggung Jawab Tanggung jawab sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban seseorang. Motivasi kerja terhadap tanggung jawab merupakan kepercayaan yang diberikan atasan kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga bawahan merasa mempunyai semangat dalam melaksanakan tugasnya. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab pegawai BBIB pada penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi dengan presentase 71,25%. Sebagian besar pegawai menyatakan besedia untuk bekerja keras sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan. Sebesar 26,88% termasuk dalam kategori sedang, pegawai bersedia lembur dalam memenuhi target perusahaan apabila tidak berbenturan dengan jadwal pribadi. Sedangkan 1,88% pegawai termasuk dalam kategori rendah. Kesungguhan pegawai dalam bekerja terlihat dari kesediaan pegawai untuk bekerja keras memberikan layanan prima sehingga nama baik perusahaan terjaga. Pegawai bersedia bekerja sesuai dengan peraturan dan standar kerja demi kelancaran dan keselamatan kerja. c. Pengakuan Sebagai individu juga sebagai bagian dari kelompok, kita semua mempunyai kebutuhan untuk diakui. Pengakuan pegawai sebagai anggota kelompok akan mendorong mereka untuk menyadari bahwa kerja sama tim dihargai sebagai prestasi tinggi. Data hasil penellitian menunjukkan bahwa pengakuan yang dirasakan oleh pegawai BBIB pada penelitian ini termasuk tinggi dengan presentase 42,50%. Sebesar 40,00% responden merasakan pengakuan tergolong sedang. Pemimpin menghargai setiap hasil kerja yang dilakukan oleh pegawai, hal tersebut membuat beban saat melaksanakan tugas menjadi berkurang. Sedangkan 17,50% menilai pengakuan dirasa rendah karena belum merasakan bentuk penghargaan mengingat masa kepemimpinan saat ini baru berlangsung selama 4 bulan. Pujian yang diberikan oleh pemimpin atas prestasi, dedikasi dan pengabdian yang sudah diberikan pegawai kepada perusahaan menambah semangat pegawai dalam bekerja. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 10
11 2. Faktor Ekstrinsik Faktor ini merupakan salah satu dari kesekian rangsangan ekstrinsik yang mampu mendorong seseorang bila mengalami kebosanan atau penurunan dan kepercayaan dirinya yang berasal murni dalam diri (rangsangan internal) untuk kembali ditingkatkan. Faktor ekstrinsik meliputi upah pegawai, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan, dan peraturan dan kebijakan instansi. a. Upah Pegawai Upah pegawai yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Upah pegawai adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada pegawai tetap serta mempunyai jaminan yang pasti (Hasibuan, 2008). Data pada Tabel 11 menunjukkan bahwa motivasi terhadap upah pegawai pada penelitian ini termasuk sedang dengan presentase 43,13%. Sebesar 40,00% menilai upah termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan 16,88% menilai upah tergolong rendah karena upah lembur tidak terlalu menarik bagi pegawai Upah yang didapatkan setiap bulan yang diberikan instansi berupa upah pegawai pokok dan tunjangan-tunjangan. Tunjangan kinerja yang diberikan cukup membuat pegawai termotivasi dalam bekeja, karena apabila pegawai kurang disiplin maka tunjangan akan dipotong. Setiap keterlambatan 1 sampai 90 menit akan dikenakan potongan tunjangan kinerja sebesar 0,02% dan apabila keterlambatan lebih dari 90 menit maka dikenakan potongan sebesar 2%. b. Hubungan dengan Rekan Kerja.Keeratan yang terjalin antara sesama rekan kerja umumnya didasari oleh kebersamaan para pegawai dimana mereka merasa satu tujuan, satu nasib dan sepenanggungan. Baiknya hubungan tersebut juga dikarenakan oleh kesadaran para pegawai tentang perlunya kerjasama yang baik dalam rangka pemenuhan dan tujuan perusahaan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan dengan rekan kerja pada penelitian ini termasuk tinggi dengan presentase 71,25%. Sebanyak 25,63% menilai hubungan dengan rekan kerja sedang. Sedangkan 3,13% menilai hubungan dengan rekan kerja rendah karena frekuensi interaksi yang terjadi diluar pekerjaan (silaturahmi) jarang dilakukan. Interaksi yang terjadi diluar jam kerja (saat istirahat, sepulang kerja, dll) sangat membuat pegawai nyaman dalam bekerja sehingga terbentuk suasana kekeluargaan antar Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 11
12 pegawai yang membuat para pegawai betah bekerja di BBIB. Saran dan kritik yang membangun dari sesama rekan kerja membuat pegawai termotivasi untuk bekerja lebih baik. c. Hubungan Atasan dengan Bawahan Hubungan yang baik dan harmonis antara atasan dan bawahan akan menciptakan suasana kerja yang kondusif, koordinasi yang baik, dan suasana kerja yang komunikatif. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan atasan dengan bawahan pada penelitian ini termasuk sedang dengan presentase 46,25%. Sebesar 33,75 menilai hubungan atasan dengan bawahan tinggi, sedangkan 20,00% menilai hubungan atasan dengan bawahan tergolong rendah karena atasan memberikan pengarahan, pujian atau penghargaan, dan motivasi hanya sebatas hubungan kerja. Pemimpin juga memperhatikan ide, usulan, serta keluhan dari pegawai yang ditampung pada setiap rapat. Perhatian yang diberikan atasan terhadap bawahan menciptakan keharmonisan dalam bekerja sehingga menimbulkan semangat pegawai dalam mencapai tujuan perusahaan. d. Peraturan dan Kebijakan Perusahaan Peraturan dan kebijakan yang ada pada sebuah perusahaan bertujuan untuk menjadikan pegawai disiplin dalam bekerja. Disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis (Nitisemito, 2001). Pada dasarnya kedisiplinan kerja adalah fungsi operatif yang terpenting dan menjadi tolak ukur untuk mengukur atau mengetahui, apakah fungsi-fungsi lainnya secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik atau tidak oleh perusahaan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa peraturan dan kebijakan perusahaan pada penelitian ini termasuk tinggi dengan presentase 44,38%. Sebanyak 41,88% menilai peraturan dan kebijakan termasuk sedang, sedangkan 13,57% menilai peraturan dan kebijakan rendah karena peraturan mengenai upah lembur tidak terlalu memotivasi pegawai. Pengawasan yang dilakukan atasan dalam bekerja cukup membuat pegawai bekerja lebih baik karena merupakan bentuk perhatian pemimpin kepada bawahannya. Pemberlakuan pemotongan tunjangan kinerja setiap keterlambatan, didukung dengan pemanfaatan teknologi pada sistem absensi membuat kedisiplinan pegawai terekap dengan tepat. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 12
13 Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Pegawai Tabel 15. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan korelasi Rank Spearman (r s ) pada tinggkat signifikansi 0,01 diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,779 antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai (X 1 ) dengan motivasi kerja pegawai (Y 1 ). Mengacu pada aturan Guilford nilai koefisien korelasi ini diartikan bahwa keeratan hubungan dua variabel kuat, hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang searah atau positif antara keduanya, dapat dikatakan semakin tinggi gaya kepemimpinan maka semakin tinggi pula motivasi kerja pegawai. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan hasi analisis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh kepala BBIB adalah gaya konsultatif yang termasuk kedalam kategori sedang dengan presentase 50%. 2. Tingkat motivasi kerja pegawai di BBIB tergolong sedang dengan presemtase 50%. Faktor motivasi intrinsik lebih dominan, hal ini terlihat dari presentase perbandingan motivasi intrinsik yang lebih tinggi yaitu sebesar 62,50% sedangkan presentase faktor motivasi ekstrinsik sebesar 37,50%. 3. Terdapat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja pegawai di BBIB dengan koefisien korelasi (Rs) sebesar 0,779. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang diajukan adalah : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 13
14 1. Pemimpin meningkatkan gaya kepemimpinannya, menjaga komunikasi dengan pegawai, melibatkan pegawai dalam mengambil keputusan, menjaga empatinya terhadap pegawai, dan berpasrtisipasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan 2. Pegawai meningkatkan upayanya dalam berprestasi, bertanggung jawab, semangat kerja, dan menjaga nama baik BBIB Singosari. DAFTAR PUSTAKA Davis Keith, New Strom, John W Perilaku dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga. Eisenberg, N Empathy and its Development. New York. Cambridge University Hasibuan, M Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta:Bumi Aksara. Mangkunegara, A Prabu Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya. Bandung. Nitisemito, A Soemardji Manajemen Personalia. Jakarta : Gahlia Indonesia. Thoha, Miftah Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran 14
I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu
25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pegawai di UPT BBIB Singosari yang berlokasi di desa Toyomarto, Malang Jawa Timur. Variabel yang diamati yaitu gaya kepemimpinan
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Perusahaan Identitas dan Sejarah Pendirian BBIB Singosari
40 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Perusahaan 4.1.1 Identitas dan Sejarah Pendirian BBIB Singosari BBIB Singosari merupakan UPT Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sesuai dengan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN THE RELATION BETWEEN MOTIVATION AND EMPLOYEE PERFORMANCE
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN (Kasus pada Koperasi Serba Usaha Tandangsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat) THE RELATION BETWEEN MOTIVATION AND EMPLOYEE
Lebih terperinciHubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Koperasi Desi Rosmala
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN KETUA UMUM DENGAN KINERJA KARYAWAN KOPERASI (Kasus di Koperasi Serba Usaha Tandangsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat) THE RELATION BETWEEN
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk
13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah
Lebih terperinciBAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Pemimpin PUR adalah laki-laki yang berumur 49 tahun yang menjabat sebagai Manager R&D. Latar belakang PUR berasal dari kalangan orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu pimpinan dan seluruh pegawai dinas pendidikan pemuda dan olahraga Kabupaten Deli Serdang berkomitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.
35 ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG Oleh Rina Milyati Yuniastuti. ABSTRAK CV. Organik Agro System (OASIS) adalah salah satu
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT
HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT Sari Andamdewi Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN Harry Mulyadi Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The purpose of this resear is to see the information abuot
Lebih terperinciLaila Itsnaini Agus Timan Ahmad Yusuf Sobri
Hubungan Persepsi Guru tentang Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etos Kerja Guru terhadap Produktivitas Kerja Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Laila Itsnaini Agus Timan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan dalam membuat kebijakan dan melaksanakan usahanya sehingga dapat mencapai tujuan
Lebih terperinciHubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni
HUBUNGAN ANTARA DINAMIKA KELOMPOK DENGAN KEBERDAYAAN PETERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETTAWA RELATIONSHIP BETWEEN GROUP DYNAMICS WITH EMPOWERMENT DAIRY GOAT FARMERS ( Suatu Kasus pada Kelompok Mandiri
Lebih terperinciSEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN
SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN Febri Yanti Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The purpose of this study was to know about teacher the employee morale
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH Oleh FEBRY MELIA SARI 17894/2010 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS
Lebih terperinciDETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan
DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation
Lebih terperinciHubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi
Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Summary Skripsi Penyusun Nama : Khairunnisya Sholikhah NIM : 14030110151036
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti
PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK Utin Wigiatri Endang Hendrayanti ABSTRACT The aim of this study is to know about employee
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan usaha, suatu perusahaan tentunya membutuhkan berbagai sumber daya, seperti tenaga kerja (karyawan), modal, material dan mesin. Karyawan merupakan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Literatur)
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Literatur) Disusun oleh : Desrizal Widyaisawara Muda Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto, 2015 I. PENDAHULUAN Salah satu aset
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK
GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK Andi Julio Email:andi_julio0909@yahoo.com Program StudiManajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Setiap perusahaan memiliki tujuan dan
Lebih terperinciBIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2017, Volume 10 No 1, ISSN:
BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2017, Volume 10 No 1, 45-49 ISSN: 0853-2451 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA
Lebih terperinciSupriyatin, Mieke Miarsyah, Melia Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA (Studi Korelasional di SMA Negeri 31 Jakarta) Correlation Between Student s Perception
Lebih terperinciLampiran Hubungan anda dengan atasan diluar pekerjaan tergolong erat. Keterangan: 1:Sangat tidak setuju 3:Biasa saja
Lampiran 1. KUISIONER PENELITIAN Nomor Kuisioner : Hari/Tanggal Wawancara : HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN Panduan pengisian Pertanyaan yang
Lebih terperinci2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK DENGAN MOTIVASI ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH
HUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK DENGAN MOTIVASI ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH THE CORRELATION BETWEEN LEADERSHIP ROLE OF GROUP LEADER AND MEMBER MOTIVATION OF DAIRY FARMERS (Kasus di
Lebih terperinciAQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah
ISSN: 2597-4726 AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Volume 1, Nomor 1, 2017 Studi motivasi pegawai biro administrasi, antasenden dan dampaknya terhadap kinerja: Studi pada universitas Islam swasta
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI Fitria Halim Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This research about leadership of headmaster and teacher
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Karyawan melakukan pekerjaan di instansi maupun perusahaan untuk memperoleh gaji berupa uang untuk memenuhi kebutuhan kehidupanya seharihari.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR
HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR THE CORRELATION BETWEEN CLIMATE ORGANIZATION AND WORK MOTIVATION WITH TEACHER
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KELUARGA BESAR PT. SEMEN PADANG (KKSP)
Jurnal Kajian Manajemen Bisnis Volume 2, Nomor 2, September 2013 PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KELUARGA BESAR PT. SEMEN PADANG (KKSP) Rini Sarianti,
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciSyahirul Alim, Lilis Nurlina Fakultas Peternakan
Hubungan Antara Karakteristik dengan Persepsi Peternak Sapi Potong terhadap Inseminasi Buatan (The Relationship between Beef Cattle Farmer s Caracteristic and Its Perception toward Artificial Insemination)
Lebih terperincipujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7
DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi x xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Perumusan Masalah 7 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat
Lebih terperinciKINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT
KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Riri Novriani Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This study aimed to obtain information about the performance of employees at
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Komponen-komponen yang
Lebih terperinciRizal, et al., Pengaruh Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Pengaruh Dimensi Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Jember (The Influence of Quality of Work Life Dimensions on Employee s Performance of PT.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor sumber daya manusia. Kunci keberhasilan untuk memenangkan persaingan terletak
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian kinerja karyawan bagian operasional khususnya divisi produksi 1-A dan divisi produksi 1-B pada PT. Pupuk Kujang Cikampek,
Lebih terperinciTHE ROLE OF PERFORMANCE STANDARD APPLICATION IN SUPPORTING EMPLOYEE S MOTIVATION (CASE STUDY ON FRONT OFFICE DEPARTEMENT OF HOTEL SANTIKA BANDUNG)
ABSTRACT THE ROLE OF PERFORMANCE STANDARD APPLICATION IN SUPPORTING EMPLOYEE S MOTIVATION (CASE STUDY ON FRONT OFFICE DEPARTEMENT OF HOTEL SANTIKA BANDUNG) Competition in business world is getting harder,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Pemimpin yang berhasil bukanlah yang mencari kekuasaan untuk diri sendiri, melainkan mendistribusikan kekuasaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Definisi gaya Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan kemampuan menggerakkan atau memotivasi anggota organisasi agar secara serentak melakukan kegiatan yang sama dan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik. pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pelatihan Menurut Andrew E. Sikula dalam Hasibuan (2003 : 69) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan)
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan) Hary Prima Indianto Djudi Mukzam Arik Prasetya Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciMAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu terhadap terselenggaranya proses pencapaian tujuan
Lebih terperinciJurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT
9 HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS PANTI WALUYO SAWAHAN MALANG Rini Roostyowati 1) 1) Praktisi RS Panti Waluyo Sawahan Malang ABSTRACT Style of leadership
Lebih terperinciPEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT
PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT Septiyuslianisa Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are to see information
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA PROPINSI LAMPUNG
1 Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.1, No.1, Januari Juni 2010 ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS TENAGA KERJA PROPINSI LAMPUNG
Lebih terperinciUniversitas Diponegoro,
PENGARUH PENEMPATAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. BRI (PERSERO), TBK CABANG SEMARANG PATTIMURA Elizabeth Febrianti Widianingsih 1, Saryadi 2, &
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah
Lebih terperinciEFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG
EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (PKP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (EFFECTIVENESS AND PARTICIPATION SOCIETY AGAINST THE URBAN POVERTY ERADICATION
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh
122 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Deskriptif Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh simpulan deskriptif yang menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO
HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO THE CORRELATION BETWEEN PRINCIPAL LEADERSHIP, MOTIVATION, ORGANIZATIONAL CLIMATE,
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X
PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X Wawan Prahiawan Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten Jln. Raya Jakarta Km. 4 Pakupatan Serang, Banten
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong
Lebih terperinciHubungan Kemampuan Pegawai dan Motivasi Pegawai Terhadap. Efektivitas Kerja Pegawai Dalam Rangka Peningkatan Pajak Bumi
Hubungan Kemampuan Pegawai dan Motivasi Pegawai Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Dalam Rangka Peningkatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap Oleh : D2A002018_DIMAS
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI
PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen
Lebih terperinciKeywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception
1 THE CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF CLASSROOM CLIMATE AND STUDENT LEARNING MOTIVATION PHYSICS AT SMA CLASS XI IPA SUB-DISTRICK SIMPANG KANAN ROKAN HILIR Alex Kiswanto, Mitri Irianti, Hendar sudrajat
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA. Oleh RETNO LARAS PALUPI
ABSTRAK PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN MEMPERHATIKAN KEPUASAN KERJA Oleh RETNO LARAS PALUPI This study aimed to determine the influence of compensation and work
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN PIMPINAN DAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA PIMPINAN MENURUT PERSEPSI PEGAWAI DINAS INFOKOM PROVINSI MALUKU. Tehubijuluw Zacharias
! Logika, Volume 9. Nomor 1 Mei 2011 47 HUBUNGAN PERAN PIMPINAN DAN KOMUNIKASI DENGAN KINERJA PIMPINAN MENURUT PERSEPSI PEGAWAI DINAS INFOKOM PROVINSI MALUKU Tehubijuluw Zacharias Abstract: This research
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA Dwi Haryanto Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Semangat Kerja. Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Semangat Kerja 1. Pengertian Semangat Kerja Mathis (2002) mengatakan masalah semangat kerja di dalam suatu perusahaan selalu menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian.
Lebih terperinciPENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU. Oleh Ida Efiana
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU Oleh Ida Efiana Dosen Pembimbing: Dr. Sumadi, M.S dan Dr. Irawan Suntoro, M.S. FKIP Unila: Jl. Soemantri
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG) Alfarez Fajar Sandhria Kusdi Rahardjo Hamidah Nayati Utami Fakultas
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PEMANEN.
Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online) Oktober 2014 Volume 19 No. 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PEMANEN Muhammad Thamrin 1, Desi Novita 2, dan Faisal
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja
Lebih terperinciNi Wayan Quiena Purnamandari 1 I Wayan Suana 2. / telp
ANALISIS FAKTOR MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, PENEMPATAN KARYAWAN DAN KOMPENSASI YANG MEMPENGARUHI SEMANGAT KERJA KARYAWAN HOTEL BALI HYATT SANUR BALI Ni Wayan Quiena Purnamandari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang peranan penting dalam keberhasilan instansi. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, mensyaratkan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar tetap bertahan. Setiap
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester
Lebih terperinciSEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PANDAWA JAYA CABANG SURAKAKARTA
SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PANDAWA JAYA CABANG SURAKAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Lebih terperinciKATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN l. l Latar Belakang Penelitian...
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang)
PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang) Rima Fitri Rufaidah Hamidah Nayati Hutami Yuniadi Mayowan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN
1 HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Lisa Rabetri Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The research is motivated
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,
64 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Talang Bojong serta Tokoh Masyarakat Desa Talang
Lebih terperinciHubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction
Prosiding Hubungan Masyarakat ISSN: 2460-6510 Hubungan antara Komunikasi Vertikal dengan Kepuasan Kerja Karyawan The Relation between Vertical Communication with Employee s Job Satisfaction 1 Reisha Assonia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sedang giatgiatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang terutama di bidang ekonomi. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan menempati posisi strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah tersedia.
Lebih terperinciAndi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Andi Kamrida, Muh. Nasrullah Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Lebih terperinciHUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG
HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG Amelia Syafruddin Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karyawan dan juga memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah suatu organisasi pada umumnya yang membutuhkan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas. Tanpa tenaga kerja kegiatan produksi perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semua perusahaan apapun jenisnya, mempunyai misi yang biasanya tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa diemban oleh sumber
Lebih terperinciGAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ( Studi Pada: PT. Telkom Indonesia, Tbk. Malang)
GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ( Studi Pada: PT. Telkom Indonesia, Tbk. Malang) Disusun oleh: MUHAMMAD ZIAUDDIN ULYA NIM. 105020201111007 Dosen Pembimbing: Misbahuddin
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Hasibuan (2012:10) mengatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan dapat melangsungkan hidupnya dan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan sumber daya manusia sangat
Lebih terperinciPengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kemampuan Dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Yayasan Pendidikan Mawaridussalam
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kemampuan Dan Iklim Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Yayasan Pendidikan Mawaridussalam Yusniar Lubis* Dosen Magister Agribisnis Universitas Medan Area Email; yusniar@staff.uma.ac.id
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Bali Nama : Sita Auliya Permata NIM : 1315251149 ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinci