I. PENDAHULUAN. Universitas Terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi negeri yang menerapkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB V DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1984 (Katalog

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika mempunyai. dituntut mempunyai konsentrasi, ketelitian, dan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1) yang berbunyi Setiap warga negara berhak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk menentukan perkembangan individu baik dari segi kognitif, afektif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sangat

Penerapan metode pembelajaran kooperatif Group Investigation

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

BAB I PENDAHULUAN. Guru menempati posisi dan peran penting dalam pendidikan, karena guru

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

Pembelajaran tipe giving question and getting answer dengan group resume

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

TUTORIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga formal yang dapat meningkatkan kualitas belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati titik sentral pendidikan. Peranan guru yang sangat penting adalah

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik

KETERAMPILAN DASAR TUTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) OLEH: DIAN BUDIANA, M.PD. NIP MATA KULIAH PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA (PDGK 4208)

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Oleh : Fahruddin Kurnia, S.Pd.

Nina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dibina untuk. perubahan jaman, bahkan mampu mengendalikannya.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MELALUI SISTEM TUTORIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya sadar yang dilakukan seseorang atau kelompok

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. beberapa siswa yang dilakukan peneliti di SMK Bustanul Ulum Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

RUANG LINGKUP TUTORIAL TATAP MUKA DAN PROGRAM PELATIHAN TUTOR TTM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

PENGEMBANGAN SATUAN ACARA TUTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, agar memperoleh prestasi harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

48 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB I. bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan. melalui belajar matematika karena matematika memiliki struktur dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran fisika di SMP Muhammadiyah 1 Kalianda guru sudah mencoba

BAB I PENDAHULUAN. sorotan yaitu pada sektor pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

2 memperoleh pembelajaran. Karena belajar itu adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, dan dari tidak bisa menjadi bisa. Metode y

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

I. Pendahuluan. Lembaga bimbingan belajar adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi negeri yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan antara pendidik dengan peserta didik/warga belajar. (Miarso, 2007:304). Mengingat dalam belajar sendiri mahasiswa mengalami beberapa masalah, maka UT memberikan layanan dan bantuan belajar, beberapa layanan dan bantuan belajar di UT diantaranya adalah tutorial. Tutorial dilakukan sebagai pemicu sekaligus pemacu proses belajar mahasiswa, melalui tutorial para mahasiswa diberi bimbingan dan bantuan belajar untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu belajar mandiri. Jika mahasiswa mengalami kesulitan dalam belajar mandiri dapat berdiskusi di kelas dengan tutor yang berperan sebagai fasilitator kegiatan belajar. (Universitas Terbuka, 2005:4) Beberapa bentuk tutorial yang dilaksanakan oleh UT adalah tutorial tatap muka, tutorial melalui radio, televisi, dan media masa, tutorial online (tuton) serta tutorial konseling online, dalam tutorial kegiatan belajar mahasiswa dilakukan dibawah bimbingan tutor sebagai fasilitator. (UT, 2008:23). Selanjutnya bentuk tutorial yang dilakukan pada program PGSD-UT adalah tutorial tatap muka, dengan jumlah pertemuan, 8 kali pertemuan, dalam pelaksanaannya tutor dapat menggunakan berbagai model tutorial, yang disebut dengan istilah PAT-UT 1 (Pedoman Aktivitas

Tutorial)-UT 1, model PAT-UT 2 dan model PAT-UT 3. Model-model tutorial tersebut telah dijelaskan kepada mahasiswa sebelum pelaksanakan tutorial, dalam acara orientasi studi mahasiswa baru (OSMB), melalui kegiatan OSMB diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan berminat untuk mengikuti kegiatan tutorial sesuai dengan rambu-rambu tutorial program PGSD UT dengan baik. Melalui wawancara dengan beberapa tutor dari pokjar Baradatu dan pokjar Kasui diperoleh keterangan sebagai berikut, pada awal kegiatan diterapkan model PAT-UT 1, setelah sajian mahasiswa cenderung diam, dan tidak mau berdiskusi, diberi latihan dari 70 mahasiswa hanya 14 orang yang jawabannya benar. Kemudian pada pertemuan berikutnya tutor menggunakan model PAT-UT 2 dan PAT-UT 3 ternyata aktivitas mahasiswa dalam tutorial cenderung sama. Hasil monitoring kegiatan tutorial ditemui kondisi mahasiswa dalam ruang tutorial antara lain. 1) mahasiswa pasif, mahasiswa selalu menunggu perintah dari tutor, tugas apa yang harus di kerjakan, 2) mahasiswa tidak memiliki permasalahan dalam mempelajari modul, 3) mahasiswa terkesan jenuh dalam mengikuti kegiatan tutorial, hal ini tampak mahasiswa malas dan ngantuk dalam ruangan tutorial, 4) Dalam kegiatan tutorial belum tampak adanya kelompok kelompok belajar, sehingga tutorial terkesan seperti pembelajaran klasikal 5) penyelesaian tugas mahasiswa tidak tepat waktu, dan 6) Daftar hadir terlihat setiap pertemuan tutorial selalu ada yang tidak ditanda tangani.

Rendahnya prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh (1) faktor-faktor yang berasal dari luar diri sipelajar, dibedakan menjadi dua golongan, yaitu, faktor-faktor non sosial, dan faktor-faktor sosial. (2) faktor-faktor yang berasal dari dalam diri sipelajar dan ini digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor-faktor phisiologis, dan faktor-faktor psikologis (Suryabrata, 2006:233). Faktor yang datangnya dari luar mahaiswa dalam kegiatan tutorial antara lain tempat tutorial, model-model tutorial, buku materi pokok (BMP), sedangkan faktor yang datangnya dari dalam mahasiswa dalam hal ini misalnya, persepsi, minat dan aktivitas. Hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa yang dapat ditemui dipokjar menyampaikan keluhan 1) tempat tinggal jauh dari pokjar, 2) waktu untuk belajar sangat sedikit, waktu tutorial bersamaan dengan berbagai macam kepentingan pribadi yang juga harus dilaksanakan, pada hari yang bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan tutorial 3) minat mengikuti tutorial mahasiswa rendah. Kemudian hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa sulit melaksanakan kegiatan belajar mandiri, sedangkan belajar mandiri bagi mahasiswa merupakan pemegang kendali pengambil keputusan, pengambil inisiatif untuk mencapai prestasi yang baik. Situasi belajar dikelas yang cenderung pasif hal ini karena persepsi mahasiswa terhadap tutorial yang mungkin berbeda-beda, ini tergantung pada pengalaman yang dihadapinya. Melalui kegiatan monitoring tutorial pada pertemuan ke 2, 4 dan 6, di kelompok belajar Baradatu, Banjit, Negeri Besar, Kasui dan Bumi Agung diperoleh temuan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Aktivitas Mahasiswa Pada Penerapan Model Tutorial No Model Pembelajaran Aktivitas mahasiswa 1 PAT-UT 1 Cenderung diam, ada yang mengobrol 1. Sajian Tutor 2. Diskusi kelompok Hanya beberapa orang yang berdiskusi, 3. Silang tanya Sebagian kecil yang bertanya, hanya orang tertentu saja 4. Pemantapan Tutor Cenderung pendapat tutor sendiri 2 Model PAT-UT 2 1.Presentasi kajian modul 2.Diskusi kelompok 3.Tes 4.Pemantapan Sulit disuruh presentasi, satu atau dua kelompok saja. Hanya beberapa orang yang berdiskusi, yang lain tidak berpartisipasi Mengerjakan latihan soal hasilnya banyak yang salah Cenderung pendapat tutor sendiri 3 PAT-UT 3 Mahasiswa membaca modul di depan kelas Reviu hasil belajar mandiri 2.Identifikasi masalah Perlu dijelaskan beberapa kali baru muncul ide dari 2 atau 3 orang saja dari rata-rata 44 mahasiswa 3.Bahasan masalah kelompok Hanya beberapa orang yang berdiskusi, yang lain tidak berpartisipasi 4.Presentasi hasil bahasan kelompok. 5.Pemantapan tutor Banyak yang menolak presentasi Cenderung pendapat tutor sendiri Tabel 1.1 menjelaskan sistem belajar dengan mengacu pada PAT-UT 1, 2 dan 3. namun yang terjadi dalam proses tutorial tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan, meskipun mahasiswa secara fisik hadir di kelas, tetapi waktu yang ada tidak dimanfaatkan dengan baik, misalnya untuk mencatat, bertanya, membahas hal-hal yang belum dipahami, memberi tanggapan, diskusi dan melakukan latihan-latihan, sedikit mahasiswa yang mau belajar, sebagaian besar cenderung pasif.

Aktivitas yang tidak aktif (pasif) menyebabkan prestasi belajar mahasiswa tidak mencapai diharapkan. Tabel 1.2 menjelaskan jumlah mahasiswa yang lulus matakuliah statistik pendidikan pada masing-masing kelompok belajar. Tabel 1.2. Prestasi Belajar Mahasiswa PGSD-UT N0. Kelompok Belajar Lulus Tidak Lulus Jumlah Mhs 1 Baradatu 40 30 70 2 Banjit 13 19 32 3 Negeri Besar 23 12 35 4 Kasui 20 15 35 5 Bumi Agung 24 6 30 Jumlah 120 82 202 Tabel 1.2 menjelaskan sebanyak 82 (40,5%) mahasiswa tidak lulus, akibat situasi tutorial kurang berjalan sesuai dengan sistem tutorial yang dibakukan UT. Kreteria ketuntasan belajar apabila 85% dari jumlah siswa mencapai taraf keberhasilan optimal atau bahkan maksimal (mencapai 75% penguasaan materi), (Fathurohman, 2007:114) Belajar adalah 1) usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku, 2) hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan, artinya perubahan tingkah laku meliputi semua aspek- aspek tingkah laku kognitif, konatif, afektif atau motorik, 3) belajar merupakan suatu proses mengandung arti bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan. (Suryabrata, 2004:84). Dengan demikian aktivitas dalam tutorial merupakan faktor yang harus dilakukan dalam kegiatan tutorial, ini berkaitan dengan perhatian, pengamatan,

tanggapan, perasaan. Sistem tutorial belum banyak dipahami oleh mahasiswa, sehingga penerapan model tutorial yang di kenal dengan istilah PAT-UT1, PAT- UT2, dan PAT-UT3 belum dapat berjalan dengan baik, yakni dari mulai tutorial pertemuan ke 1 sampai dengan tutorial pertemuan ke 8. Oleh karena itu untuk memperoleh pandangan mahasiswa tentang kegiatan tutorial yang berlangsung perlu dibahas dalam penelitian yang berjudul : Hubungan persepsi penerapan model, minat dan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009 1.2. Identifikasi Masalah Mengacu pada uraian latar belakang tersebut di atas, dapat diidentifikasi masalah dalam kegiatan tutorial mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan sebagai berikut : 1. Penerapan Model PAT UT oleh tutor belum mampu memberi motivasi pada mahasiswa untuk belajar mandiri. 2. Rendahnya persepsi mahasiswa tentang model tutorial yang diterapkan oleh tutor, ini dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang tidak memposisikan dirinya sebagai subjek pemegang inisiatif dalam pembelajaran. 3. Minat mahasiswa dalam mengikuti tutorial rendah. 4. Aktivitas tutorial mahasiswa dengan penerapan model PAT-UT rendah

5. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan sebagian mahasiswa pada belum berhasil. 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi yang telah dikemukakan di atas, penelitiaan ini memfokuskan pada masalah : 1. Penerapan Model PAT UT oleh tutor belum mampu memotivasi mahasiswa belajar mandiri. 2. Persepsi tentang model tutorial yang diterapkan oleh tutor dipengaruhi oleh pengalaman mahasiswa belajar yang tidak memposisikan dirinya sebagai subjek pemegang inisiatif dalam pembelajaran. 3. Minat mahasiswa mengikuti tutorial. 4. Aktivitas mahasiswa pada saat penerapan model tutorial. 5. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan 1.4. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan dalam penelitiaan ini sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan persepsi penerapan model tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.? 2. Apakah ada hubungan minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten

Way Kanan tahun 2009.? 3. Apakah ada hubungan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi Belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.? 4. Apakah ada hubungan persepsi tentang penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009? 1.5. Tujuan penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini untuk : 1. Mengetahui hubungan persepsi penerapan model dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009. 2. Mengetahui hubungan minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009. 3. Mengetahui hubungan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009. 4. Mengetahui hubungan persepsi penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar

matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009. 1.6. Kegunaan Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran baik secara teoritis maupun praktis, yakni: 1.6.1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan konsep-konsep Teknologi Pendidikan di kawasan pengelolaan sistem tutorial dengan menumbuhkan persepsi tentang model, minat dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial. 1.6.2. Secara Praktis 1. Tutor, dapat meningkatkan kinerja tutor dalam melaksanakan kegiatan tutorial, dengan meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam kegiatan tutorial 2. Bagi mahasiswa agar secara suka rela mau mengerti tentang sistem tutorial, untuk dapat meningkatkan prestasi belajar yang maksimal. 3. Lembaga, dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan kebijakankebijakan berkaitan dengan pelaksanaan tutorial 4. Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya yang berkenaan dengan tuttorial. 1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian perlu dibatasi ruang lingkupnya, ini dimaksudkan agar penelitian menjadi jelas arahnya. Adapun ruang ligkup penelitian ini sebagai berikut: 1. Masalah persepsi tentang penerapan model tutorial, 2.. Masalah minat mengikui tutorial.. 3. Masalah aktivitas mahasiswa dalam tutorial, 4. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan. 5. Subyek penelitian adalah mahasiswa program PGSD-UT mahasiswa kelompok-kelompok belajar Kabupaten Way Kanan tahun 2009.