PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

dokumen-dokumen yang mirip
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA ANALISA VEGETASI MANGROVE DI PULAU KEMUJAN, KEPULAUAN KARIMUN JAWA, JAWA TENGAH

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA STUDI BYCATCH HIU DI PULAU KEMUJAN, KARIMUN JAWA, JEPARA

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA TEKNIK PEMBIBITAN DAN PENYEMAIAN MANGROVE DI PULAU KEMUJAN, KARIMUN JAWA, JEPARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di habitat lamun Pulau Sapudi, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN PANTAI KAMPUNG ISENEBUAI DAN YARIARI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini berlangsung selama 2 bulan dihitung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo pada bulan September-Oktober 2012.

3. METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penelitian dan pengambilan sampel di Pulau Pramuka

III. METODE PENELITIAN

Gambar 6. Peta Lokasi Penelitian

III. METODE KERJA. A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur dan dilakasanakan pada 28 September

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli

BAB III METODE PENELITIAN

Kerapatan dan Keanekaragaman Jenis Lamun di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan November di perairan Pulau Kelagian, Provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. zona intertidal pantai Wediombo, Gunungkidul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif dengan pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang

ANALISIS KESUKAAN HABITAT IKAN KARANG DI SEKITAR PULAU BATAM, KEPULAUAN RZAU

STRUKTUR DAN POLA ZONASI (SEBARAN) MANGROVE SERTA MAKROZOOBENTHOS YANG BERKOEKSISTENSI, DI DESA TANAH MERAH DAN OEBELO KECIL KABUPATEN KUPANG

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu

B III METODE PENELITIAN. ada di di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Denpasar Bali.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di perairan Pulau Penjaliran Timur, Kepulauan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

SEBARAN DAN ASOSIASI PERIFITON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN (Enhalus acoroides) DI PERAIRAN PULAU TIDUNG BESAR, KEPULAUAN SERIBU, JAKARTA UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Peta lokasi

memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara cepat (motil), sehingga pelecypoda sangat mudah untuk ditangkap (Mason, 1993).

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB I PENDAHULUAN. Karena berada di dekat pantai, mangrove sering juga disebut hutan pantai, hutan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENILITIAN. Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara,

3. METODE PENELITIAN

KOMPOSISI JENIS, KERAPATAN, KEANEKARAGAMAN, DAN POLA SEBARAN LAMUN (SEAGRASS) DI PERAIRAN TELUK TOMINI KELURAHAN LEATO SELATAN KOTA GORONTALO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

ASOSIASI GASTROPODA DI EKOSISTEM PADANG LAMUN PERAIRAN PULAU LEPAR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. Oleh : Indra Ambalika Syari C

3. METODOLOGI PENELITAN

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang sangat tinggi. Nybakken (1988), menyatakan bahwa kawasan

I. PENDAHULUAN. Indonesia berada tepat di pusat segi tiga karang (Coral Triangle) suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian

KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KEPULAUAN TOGEAN SULAWESI TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Indeks Keanekaragaman ( H) dari Shannon-Wiener dan Indeks Nilai Penting

BAB I PENDAHULUAN. tingkat genetika (Saptasari, 2007). Indonesia merupakan negara dengan

PROPOSAL KEGIATAN PRAKTIKUM LAPANGAN MATA KULIAH BIOLOGI LAUT TAMAN NASIONAL KARIMUN JAWA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

Oleh : ASEP SOFIAN COG SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Geiar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

BAB III METODE PENELITIAN

PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN EKOSITEM PERAIRAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar dari luas daratan, oleh karena itu dikenal sebagai negara maritim. Total

memiliki karakteristik topografi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan selama enam

Gambar 3. Peta lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan.

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. atas pulau, dengan garis pantai sepanjang km. Luas laut Indonesia

STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (GASTROPODA DAN BIVALVIA) SERTA ASOSIASINYA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN PANTAI ULEE - LHEUE, BANDA ACEH, NAD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki luas wilayah lebih dari 7,2 juta km 2 yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di

BAB I PENDAHULUAN. ekosistem lamun, ekosistem mangrove, serta ekosistem terumbu karang. Diantara

REPORT MONITORING SEAGRASS PADA KAWASAN TAMAN NASIONAL WAKATOBI KABUPATEN WAKATOBI

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

ADI FEBRIADI. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

BALAI TAMAN NASIONAL BALURAN

BAB III BAHAN DAN METODE

Korelasi Kelimpahan Ikan Baronang (Siganus Spp) Dengan Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu

Guliano Gema Adi Satria, Bambang Sulardiono 1, Frida Purwanti

BAB III METODE PENELITIAN

1. Pengantar A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang didominasi oleh perairan,

Struktur Vegetasi Lamun di Perairan Pulau Saronde, Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM STRATEGI PEMULIHAN KERUSAKAN VEGETASI MANGROVE DI KAWASAN SUAKA MARGASATWA PULAU RAMBUT

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN BALAI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA STUDI STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI PULAU KEMUJAN, KEPULAUAN KARIMUN JAWA Oleh: BAYU ADHI PURWITO 26020115130110 DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2017

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL IDENTITAS PESERTA PKL PRAKTIK KERJA LAPANGAN 1. Identitas Peserta PKL Nama : Bayu Adhi Purwito NIM : 26020115130110 2. Identitas Dosen Pembimbing Nama : Ir. Raden Ario, M.Sc NIP : 19600105 198703 1 002 3. Identitas Lembaga/Institusi tempat PKL Nama Institusi : Universitas Diponegoro Alamat : Jl. Prof. H. Soedarto, SH, Tembalang, Kota Semarang Kode Pos 50275 Indonesia. Dosen Pembimbing Semarang, 29 Mei 2017 Pengusul Ir. Raden Ario, M.Sc Bayu Adhi Purwito NIP. 19600105 198703 1 002 NIM. 26020115130110

I. LATAR BELAKANG Perairan Indonesia yang terletak di daerah tropis memiliki potensi yang kaya dengan beragam sumberdaya alam, baik hayati maupun non hayati. Sumberdaya hayati laut yang telah lama di kenal orang, sebagian besar pengelolaannya mengarah kepada sumberdaya ikan bernilai ekonomis penting, seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan ilmu pengetahuan, ternyata masih banyak sumber hayati laut belum dimanfaatkan. Salah satunya ialah lamun (seagrass) dengan beragam spesies biota yang hidup di dalamnya. Lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang terdiri dari akar, batang, dan daun. Mampu hidup terbenam dalam air di lingkungan perairan dekat pantai. Secara taksonomi lamun termasuk ke dalam kelompok Angiospermae, yang hidupnya terbatas pada lingkungan laut, di wilayah perairan pesisir mulai dari daerah pasang surut hingga kedalaman 40 meter (Kiswara, 1997). Pulau Kemujan adalah salah satu pulau yang berada di wilayah Karimun Jawa yang juga masuk sebagai kawasan BTN (Balai Taman Nasional) Karimun Jawa. Dipilihnya pulau Kemujan sebagai lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan ekosistem di daerah tersebut sangat kompleks, terdiri dari ekosistem hutan mangrove, padang lamun, dan terumbu karang. Ekosistem lamun merupakan pendukung di perairan pesisir yang sangat berpengaruh terhadap proses proses fenomena yang terjadi di laut dan daratan. Ekosistem lamun merupakan daerah subur yang mampu menarik berbagai jenis organisme laut untuk memijah, berlindung, mencari makan dan menetap (Vonk et al, 2010). Daerah pulau Kemujan memiliki beberapa ekosistem yang salah satunya adalah lamun, merupakan padang lamun yang luas dan mempunyai beberapa jenis lamun. Melihat dari aspek ekologis lamun yang berdampak pada organisme lain di perairan tersebut serta penelitian menyangkut lamun yang jarang sekali dilakukan di Pulau Kemujan Karimun Jawa maka dilakukan penelitian struktur komunitas lamun agar dapat memperbaharui data yang sudah ada sebelumnya sekaligus melengkapi database dari jenis-jenis lamun yang ada di perairan Pulau Kemujan, Karimun Jawa.

II. TUJUAN DAN KEGUNAAN 2.1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga profesional, disiplin, kreatif, dan jujur untuk meningkatkan etos kerja. Selain itu untuk mengetahui struktur komunitas lamun yang terdapat di Pulau Kemujan Kepulauan Karimunjawa Jawa Tengah. 2.2. Kegunaan Kegiatan praktik kerja lapangan ini memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan bagi mahasiswa, Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro dan juga bagi Instansi terkait. Manfaat yang dimaksud adalah sebagai berikut ini, 2.2.1. Bagi Mahasiswa 1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan terutama tentang identifikasi lamun pada tempat yang berbeda. 2. Menguji kemampuan pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dipelajari serta tata cara bersosialisasi dengan dunia kerja yang sarat dengan persaingan-persaingan. 3. Memperdalam serta meningkatkan kualitas, keterampilan, dan kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki, khususnya tentang dunia kelautan. 4. Melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi situasi dan kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di masa yang akan datang. 2.2.2. Bagi Program Studi Ilmu Kelautan UNDIP 1. Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam menjalankan tugas. 2. Memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum yang sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidangnya.

3. Menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Universitas Diponegoro khususnya Program Studi Ilmu Kelautan kepada instansi ataupun instansi yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Universitas Diponegoro. 2.2.3. Bagi Instansi yang Bersangkutan 1. Memanfaatkan sumber daya yang potensial. 2. Membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat pada tempat mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. 3. Menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara instansi dengan Universitas dimasa yang akan datang, khususnya mengenai rekruitmen tenaga kerja. 4. Menjadi sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada di Universitas. 5. Memperbarui dan menambah data tentang struktur komunitas lamun yang terdapat di Kepulauan Kerimunjawa, khususnya di Pulau Kemujan. III. RUANG LINGKUP Bidang yang akan diambil dan obyek untuk Praktik Kerja Lapangan di Balai Taman Nasional Karimunjawa/ Pulau Kemujan meliputi : 1. Praktik struktur komunitas lamun di pulau Kemujan Kepulauan Karimunjawa. 2. Pengaplikasian metode-metode yang digunakan dalam kegiatan struktur komunitas lamun di lokasi perairan. IV. METODOLOGI Tahapan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di Balai Taman Nasional Karimunjawa antara lain terdiri : 1. Pengenalan instansi. 2. Pengarahan dari pembimbing instansi. 3. Pengambilan data struktur komunitas lamun di Pulau Kemujan.

4. Terjun langsung ke proses. 5. Pengkajian. 6. Evaluasi hasil PKL. Untuk pelaksanaan tahapan-tahapan di atas disesuaikan dengan kondisi instansi yang bersangkutan. 4.1 Alat dan Bahan Alat yang dibutuhkan dalam pengambilan data struktur komunitas lamun adalah GPS, alat tulis, buku identifikasi, roll meter, transek kuadran, kamera digital, termometer, secchi disk, ph universal, hand refraktometer, plastic zip dan kertas label. GPS (Global Possition Sensor) digunakan untuk menentukan lokasi pengambilan data struktur komunitas lamun. Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil selama pengambilan data struktur komunitas lamun. Buku identifikasi digunakan untuk mengidentifikasi jenis lamun yang ditemukan. Roll meter digunakan untuk membuat garis transek. Transek kuadran digunakan untuk mengukur kapadatan lamun. Kamera digital digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan. Termometer digunakan untuk mengukur suhu perairan. Secchidisk digunakan untuk mengukur kecerahan perairan. PH universal digunakan untuk menentukan tingkat keasaman dari perairan. Hand rerefraktometer digunakan untuk menentukan nilai salinitas perairan. Plastik zip digunakan untuk menyimpan sampel lamun yang didapatkan. Kertas label digunakan untuk memberi tanda sampel lamun yang diambil. 4.2 Langkah Kerja 4.2.1 Persiapan Persiapan yang dilakukan berupa studi literatur dan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pengambilan data struktur komunitas. 4.2.2 Penentuan Lokasi Lokasi pengambilan data struktur komunitas dilakukan di Pulau Kemujan Kepulauan Karimunjawa. Lokasi yang dipilih adalah perairan Pulau Kemujan.

4.2.3 Pengambilan Data Struktur Komunitas Lamun Pengambilan data struktur komunitas dilakukan dengan menggunakan metode line transek dan transek kuadran. Line transek sebanyak dua buah dipasang tegak lurus garis pantai dengan panjang 200 meter dengan jarak setiap line transek sepanjang 50 meter. Transek kuadran 1x1 meter ditebar pada 50 meter, 100 meter, 150 meter dan 200 meter pada line transek atau sampai tidak ditemukan lamun. Pengambilan data berdasarkan persen penutupan lamun pada transek kuadran. Satu tegakan lamun merupakan satu individu lamun. Gambar 1. Stasiun sampling lamun di pulau Kemujan Karimun Jawa

4.2.4 Pengolahan Data Data yang telah didapatkan dilapangan kemudian diolah untuk mengetahui kerapatan jenisnya, nilai keanekaregaman, nilai keseragaman, dan nilai dominasi lamun yang ada di Pulau Kemujan. 1. Kerapatan jenis yaitu jumlah individu lamun (tegakan) per satuan luas. Kerapatan Lamun dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut (Brower, 1990): Keterangan : D : Kerapatan jenis (tegakan/m 2 ) ni : Jumlah tegakan spesies i (tegakan) A : Luas transek kuadrat (m 2 ) 2. Keanekaragaman jenis lamun ditentukan dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Weanner (Brower dan Zar, 1998) : H = (ni/n) Log(ni/N) Keterangan : H = Indeks keanekaragaman. ni = Jumlah individu jenis ke- i. N = Jumlah total individu. 3. Indeks keseragaman jenis dihitung dengan menggunakan rumus Shannon weaner (Brower dan Zar, 1998): E = H Hmax Keterangan : E = Indeks Keseragaman. H = Indeks Keanekaragaman H maks = Indeks Keanekaragaman Maksimum S = Jumlah Spesies 4. Indeks dominansi jenis dihitung dengan menggunakan rumus Shannon weaner (Brower dan Zar, 1998): D ni N S C = ( ni N )2 : Indeks dominansi : Jumlah individu spesies ke-i : Jumlah total individu : Jumlah Spesies

V. WAKTU DAN PELAKSANAAN Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3 minggu, yang disesuaikan dengan hari kerja efektif instansi. Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa peserta Praktik Kerja Lapangan disesuaikan dengan jam kerja instansi. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilakukan pada waktu liburan semester IV, dimulai pada tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan tanggal 31Juli 2017. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. Jadwal kegiatan PKL yang akan dilaksanakan di Balai Taman Nasional Karimunjawa adalah sebagai berikut : No. 1. 2. Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKL di Balai Taman Nasional Karimunjawa Nama Kegiatan Persiapan dan pemberangkatan Ke Kepulauan Karimunjawa Pengenalan Instansi dan pengarahan dari pembimbing lapangan Bulan Juli Austus 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengambilan data struktur komunitas 3. lamun 4. Penyusunan laporan pengamatan 5. Evaluasi hasil kegiatan PKL VI. BIDANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN Bidang yang harus diambil adalah sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh. Dalam kesempatan kali ini adalah pengambilan data struktur komunitas lamun yang terdapat di Pulau Kemujan, Karimunjawa. Mahasiswa selaku pelaksana PKL sanggup dan bersedia menjalankan tata tertib yang ada di instansi. Dan setelah melakanakan PKL, mahasiswa diwajibkan membuat laporan tentang pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan) sesuai format yang dianjurkan.

VII. PELAKSANA Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang, yaitu: Curriculum Vitae Mahasiswa Daftar Riwayat Hidup Data Pribadi : 1. Nama Lengkap : Bayu Adhi Purwito 2. Tempat Tanggal Lahir : Kudus, 28 Juni 1997 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Agama : Islam 5. Status : Belum Menikah 6. Tinggi/Berat Badan : 175 cm / 70 kg 7. Telepon : 089674899936 8. E-Mail : bayuadhip@student.undip.ac.id Riwayat Pendidikan A. Formal 1. (2003 2009) : SD Islam Hidayatullah Semarang 2. (2009-2012) : SMP N 27 Semarang 3. (2012-2015) : SMA N 4 Semarang 4. (2015-sekarang) : Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang Riwayat Organisasi 1. (2016 - sekarang) : Anggota UKM-F SEAWEED Universitas Diponegoro Semarang 2. (2015 - sekarang) : Ketua Divisi Pemanfaatan Sumber daya Anggota (PSDA) UKM-F Seaweed Universitas Diponegoro Semarang

VIII. PENUTUP Besar harapan kami pimpinan instansi menerima dan menyetujui proposal dari kami. Kami berharap dengan adanya pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dari Universitas Diponegoro ini, dapat bermanfaat bagi instansi maupun bagi mahasiswa Universitas Diponegoro, sehingga dapat mencetak generasi yang berguna kedepannya. Demikianlah permohonan dari kami, atas bantuan dan bimbingan instansi, kami sampaikan terima kasih. Semarang, 29 Mei 2017 Hormat saya, Pelaksana PKL