BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis deskriptif yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PER 30 4.02 41.90 15.1854 9.03244 PBV 30 3.49 107.41 36.6476 25.17385 CSR 30.34 1.00.6393.20852 Valid N (listwise) 30 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : 1. Jumlah sampel (N) ada 30 yang terdiri dari 10 perusahaan LQ 45 selama 3 tahun, dengan variabel yang terdiri dari : Price Earning Ratio, Price Book Value dan Corporate Social Responsibility. 2. Price Earning Ratio (PER) adalah seberapa lama seorang investor akan menerima kembali modalnya atas investasinya disaham. 59

60 Nilai terendah (minimum) sebesar 4,02 kali,jadi semakin kecil nilai price earning ratio maka semakin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. kinerja tersebut terjadi pada perusahaan Timah Tbk pada tahun 2008 dengan presentase sebesar 25% dari harga saham. Nilai tertinggi ( maximum) sebesar 41,90 kali, Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai price earning ratio yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Kinerja tersebut terjadi pada perusahaan Indosat Tbk pada tahun 2010 dengan presentase sebesar 2,4% dari harga saham. Nilai rata-rata (mean) sebesar 15,1854 dengan standar deviasi 9,03244 menunjukan bahwa tingkat penyimpangan kinerja perusahaan dalam mengembalikan modal investor sebesar 9,032%. 3. PBV atau Price Book Value adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar harga saham perusahaan yang ada di pasar di bandingkan dengan nilai buku sahamnya. Semakin tinggi rasio ini, maka pasar semakin percaya akan prospek perusah aan tersebut. Price Book Value (PBV) memiliki nilai terendah ( minimum) sebesar 3,49 kali yang terjadi pada bank mandiri Indonesia Tbk pada tahun 2008 menunjukan kinerja terendah karena PBV sebesar 3,49 menunjukan

61 tingkat kepercayaan semakin rendah terhadap prospek perussahaan tersebut dengan presentase sebesar 29% dari harga saham. Nilai tertinggi ( maximum) sebesar 107,41 kali yang terjadi pada perusahaan Astra Internasional Tbk pada tahun 2010 yang menunjukan kinerja terbaik karena PBV 107,41 menunjukan tingkat kepercayaan pasar semakin baik terhadap prospek perusahaan tersebut dengan presentase sebesar 9,3% dari harga saham. Nilai rata-rata ( mean) sebesar 36,6476 dengan standar deviasi 25,17385 menunjukan bahwa tingkat penyimpangan kinerja perusahaan dalam mengembalikan modal investor sebesar 25,173%. 4. Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 0,34. yang terjadi pada perusahaan Bank Mandiri Indonesia Tbk pada tahun 2008 dengan total pengungkapan sesuai standar GRI sebesar 27 item, hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan kurang menunjukan tingkat pengungkapan social perusahaan dengan baik, dengan presentase sebesar 34% dari total pengungkapan secara menyeluruh Nilai tertinggi ( maximum) sebesar 1,00 kali yang terjadi pada perusahaan Aneka Tambang Tbk pada tahun 2009 dan 2010 serta perusahaan Timah Tbk pada tahun 2009 dengan total pengungkapan sesuai standar GRI sebesar 79 item, hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan tersebut telah menunjukan tingkat pengungkapan social yang

62 baik dengan presentase sebesar 100% dari total pengungkapan secara menyeluruh. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,6393 dengan standar deviasi 0,20852, untuk nilai standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukan bahwa CSR yang diungkapkan masing-masing perusahaan sampel yang memiliki besaran yang hampir sama antar masing-masing sampel perusahaan. Berarti besarnya pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan sampel untuk tahun 2008,2009 dan 2010 relatif kecil. B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Uji data dilakukan dengan analisa One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan tes sebagai berikut : 1. Ho : Data residual berdistribusi normal 2. Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut : 1. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal 2. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05maka data tidak terdistribusi normal.

63 Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PER PBV CSR N 30 30 30 Normal Parameters a Mean 15.1854 36.6476.6393 Std. Deviation 9.03244 2.51738E1.20852 Most Extreme Differences Absolute.214.152.123 Positive.214.152.123 Negative -.108 -.095 -.094 Kolmogorov-Smirnov Z 1.172.834.672 Asymp. Sig. (2-tailed).128.490.757 a. Test distribution is Normal. Dari tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan beberapa hal seperti yang di bawah ini : a. Price Earning Ratio (PER) dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2 - tailed) sebesar 0,128 atau nilainya lebih besar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti data berdistrubusi normal. b. Price Book Value (PBV) dapat dilihatbahwa nilai Asymp. Sig (2 - tailed) sebesar 0,490 atau nilainya lebih besar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal. Hal

64 inimenunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti data berdistrubusi normal. c. Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2 -tailed) sebesar 0,757 atau nilainya lebih besar 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal. Hal inimenunjukkan Ha diterimadan Ho ditolak, yang berarti data berdistrubusi normal. Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation.19957125 Most Extreme Differences Absolute.123 Positive.123 Negative -.103 Kolmogorov-Smirnov Z.672 Asymp. Sig. (2-tailed).758 a. Test distribution is Normal. Dari hasil uji kolmogrov-smironov pada table 4.3 diatas menunjukan nilai kolmogrov-smirnov sebesar 6,72% dan tidak signifikansi pada 0,05

65 atau 5% Nilai p = 0,758 > 0,05 sehingga model regresi sudah memiliki distribusi normal sehingga layak digunakan. 2. Uji Multikolonieritas Model regresi yang baik adalah terbebas dari masalah (adanya variabel independent yang saling berhubungan). Untuk mengetahui ada atau tidak nya multikolonieritas dengan mendasarkan pada tolerance dan VIF.Multikolonieritas dapat diketahui dengan batasan nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. Tabel 4.4 Hasil Uji multikolineritas Coefficient Correlations a Model PBV PER Correlations PBV 1.000 -.361 PER -.361 1.000 Covariances PBV 6.745E-6-6.793E-6 PER -6.793E-6 5.239E-5 a. Dependent Variable: CSR Hasil besaran korelasi antara variabel independen variabel PER yang mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel PBV dengan tingkat korelasi sebesar -0,361% atau sebesar 36,1%. Oleh karena ini masih dibawah 95% maka dapat dikatakan tidak terjadi multikoloniearitas.

66 Tabel 4.5 Hasil Uji multikolineritas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant).530.083 6.416.000 PER.006.005.266 1.346.190.869 1.150 PBV.000.002.054.275.786.869 1.150 a. Dependent Variable: CSR Dari table 4.5 diatas dapat diketahui bahwa pada bagian collinearity statistics, nilai VIF pada seluruh variabel independen lebih kecil dari 10, dimana nilai untuk variabel PER sebesar 1,150 ; variabel PBV sebesar 1,150 ; yang artinya seluruh variabel independen pada penelitian ini tidak terdapat adanya indikasi gejala multikolonieritas 3 Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas adalah variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Uji ini dimaksud kan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi lain. Uji Heterokedastisitas menunjukkan bahwa varian dari residual tidak samadari satu pengamatan kepengamatan lain.

67 Gejala residual yang tidak sama ini disebut dengan gejala heterokedastisitas. Tabel 4.6 Berdasarkan gambar 4.6 pola scatterplot yang ditunjukan terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

68 dipakai untuk memprediksi CSR berdasarkan variabel independen PER dan PBV. 4. Uji Autokorelasi Menguji variabel-variabel yang diteliti, yaitu apakah terjadi autokorelas iatau tidak, maka dapat digunakan uji Durbin Watson (DW). Diagnosis adanya autokorelasi dalam model regresi dilakukan dengan pengujian terhadap nilai Durbin Watson. Tabel 4.7 Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.290 a.084.016.20683 1.725 a. Predictors: (Constant), PBV, PER b. Dependent Variable: CSR Dari hasil pengolahan data tabel 4.7 diatas, untuk menentukan batas bawah (dl) dan batas atas (du) kita harus melihat nilai tabel DW dengan patokan tingkat error 5%, jumlah sampel (n) 30 dan jumlah variabel independen 2 (k=2), maka pada tabel DW akan didapat nilai batas bawah (dl) = 1,284 dan nilai batas atas (du) = 1,567. Berdasarkan pengolahan data spss yang terlihat pada tabel diatas diperoleh nilai DW sampel adalah 1,725. Melalui analisis DW 4-du = 2,433, maka diketahui bahwa nilai DW dari

69 sampel 1,725 terletak diantara du (1,567) dan nil ai 4-du (2,433) sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi positif pada model regresi. C. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel PER dan PBV terhadap CSRdengan analisis regresi linier berganda yang sudah dibahas sebelumnya. 1. Koefisien Determinasi Tabel 4.8 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.290 a.084.016.20683 a. Predictors: (Constant), PBV, PER b. Dependent Variable: CSR Dari table 4.8 diatas dapat diketahui bahwa angka koefisien determinasi atau R Square adalah 0,084 atau ( 8,4 %) artinya pengaruh PER dan PBV terhadap CSR sebesar 8,4% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (Price Earning Ratio dan Price Book Value) mampu menjelaskan sebesar 8,4% variasi variabel dependen ( Corporate Social Responsibility). Sedangkan sisanya yaitu (100% - 8,4% = 91,6%) dijelaskan

70 atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitianini. Angka koefisien korelasi (R) pada table 4.8 sebesar 0,290 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah rendah karena memiliki nilai koefisien korelasi dibawah 0,5. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 0,20683. 1. Uji F Tabel 4.9 Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression.106 2.053 1.238.306 a Residual 1.155 27.043 Total 1.261 29 a. Predictors: (Constant), PBV, PER b. Dependent Variable: CSR Dari pengujian tabel 4.9 diatas, dapat dilihat nilai F hitung 1,238 dengan probabilitas 0,306.Karena probabilitas pada kolom sig 0,306> 0,05 sedangkan pada F tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 didapat angka sebesar 3,35, maka keputusannya F hitung< F tabel (1,238 < 3,35) artinya tidak berpengaruh signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan Price Earning Ratio dan Price Book Value secara bersama-sama (si multan) tidak berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility..

71 2. Uji t Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1(Constant).530.083 6.416.000 PER.006.005.266 1.346.190 PBV.000.002.054.275.786 a. Dependent Variable: CSR Untuk menguji hasil yang didapat dari persamaan regresi linear, maka dilakukan uji t. Jika statistik T Hitung< T tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.sedangkan jika statistik T Hitung> T tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil pengujian statistik t pada tabel 4.10 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Koefisien Price Earning Ratio (PER) memiliki nilait hitung sebesar 1,346 < 2,0484 pada T tabel dengan signifikansi sebesar 0,190 lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak dengan kata lain Price Earning Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).

72 2. Koefisien Price Book Value (PBV) memiliki nilai T hitung sebesar 0,275 < 2,0484 pada T tabel dengan signifikansi sebesar 0,786 lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak dengan kata lain Price Book Value tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). D. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Dari tabel 4.10 hasil analisa regresi linear yang dilakukan maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 +e CSR = 0,530 + 0,006 PER + 0,000 PBV Dimana : Y = Corporate Social Responsibility (CSR) X1 = Price Earning Ratio X2 = Price Book Value Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

73 1. Konstanta sebesar 0,530 artinya jika Price Earning Ratio (X1),dan Price Book Value (X2) nilai nya adalah 0, maka Corporate Social Responsibility nilainya adalah 0,530, artinya perusahaan LQ 45 mengungkapkan CSR nya rata-rata 42 points ( 53,0% x 79 points ). 2. Koefisien regresi variabel Price Earning Ratio (X1) sebesar 0,006 signifikan pada = 5%. Arti angka 0,006 jika variabelnya tetap dan Price Earning Ratio mengalami Penurunan sebesar 1% maka Corporate Social Responsibility (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,006, artinya PER menurun maka pengungkapan Corporate Social Responsibility naik dengan rata-rata 0,47 points ( 0,6% x 79 points ). 3. Koefisien regresi variabel Price Book Value (X2) sebesar 0,000signifikan pada = 5%. Arti angka 0,000 jika variabelnya tetap dan Price Book Vaalue mengalami kenaikan sebesar 1% maka Corporate Social Responsibility (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,000. Artinya PBV yang mengalami kenaikan akan mengakibatkan menurunya tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan rata-rata 0 points ( 0,0% x 79 points ).

74 E. Pembahasan 1. Pengaruh Price earning ratio terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah price earning ratio mempengaruhi pengungkapan CSR. Price earning ratio adalah salah satu pendekatan yang sering digunakan oleh analisis sekuritas untuk menilai suatu saham. Pendekatan ini mendasarkan atas ratio antara harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal dengan tingkat keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang saham. Hasil pengujian terhadap variabel price earning ratio menunjukan nilai t sebesar 1,346 dengan signifikansi sebesar 0,190 lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak dengan kata lain Price Earning Ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini dikarenakan sampel di perusahaan LQ 45 kurang memadai dan masih jarang perusahaan yang melaporkan subtainability report di setiap tahunnya. 2. Pengaruh Price Book Value terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk menguji apakah price book value mempengaruhi pengungkapan CSR. Rasio ini menunjukan seberapa jauh sesuatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang di investasikan, semakin tinggi rasio tersebut

75 maka semakin berhasil perusahaan memberikan keleluasaan dalam menentukan pengungkapan CSR. Hasil pengujian terhadap variabel price book value menunjukan nilai t sebesar 0,275 dengan signifikansi sebesar 0,786 lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak dengan kata lain Price Book Value tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini dikarenakan pengungkapan Corporate Social Responsibility cenderung masih baru diterapkan di indonesia dan masih kurang memadai tentang anggaran CSR terhadap masing-masing perusahaan sehingga masih jarang perusahaan yang melaporkan subtainability report di setiap tahunnya.