BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Dalam penelitian tersebut, objek yang akan diteliti adalah yayasan atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berbasis keagamaan dan advokasi di Jakarta. Sampel yang akan digunakan yaitu The WAHID Institute (yayasan lembaga Abdurrahman Wahid), Ma arif Institute, ANBTI (Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika), ELSAM (lembaga studi dan advokasi masyarakat), ICIP (International Centre for Islam and Pluralism), dan ICRP (Indonesian Conference on Religion and Peace). B. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu cetak biru bagi pengumpulan, pengukuran dan penganalisisan data yang membantu ilmuwan dalam mengalokasikan sumber daya penelitian yang terbatas dengan mengemukakan pilihan - pilihan penting (Babie dalam Erlina dan Mulyani, 2007 : 61). 26
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah bersifat kausal. Penelitian kausal (Sugiono : 2007) merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PSAK No. 45 dan penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja Yayasan. Berikut ini adalah desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti : X1 R r2 Y X2 r3 Gambar 2.1. Contoh Desain Penelitian Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel berikut: 27
TABEL 2.1 Operasional Variabel Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala Variabel (X1) Laporan keuangan adalah informasi keuangan Pencatatan 1. Faktual 2. Akurat Skor Interval Penerapan berdasarkan PSAK No. 45 yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang 3. Objektif 4. Informatif 5. Laporan posisi keuangan pada akhir berisi seluruh kegiatan bisnis Penyajian periode laporan. dari satu kesatuan usaha yang 6. Laporan aktivitas. merupakan salah satu alat 7. Laporan arus kas pertanggungjawaban dan 8 Catatan atas laporan komunikasi manajemen keuangan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. (Winwin Yadiati, 2007:51). Variabel (X2) Penerapan Total Quality Management (TQM) Variabel (Y) Kinerja Yayasan Total Quality Management (TQM) merupakan penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk memperbaiki material dan jasa isasi memperbaiki semua proses penting dalam organisasi, dan memperbaiki upaya guna memenuhi kebutuhan pemakai produk dan jasa pada masa kini dan masa yang akan datang. (Soewarso hardjosoedarmo, 2004:1) Kinerja adalah pernyataan yang menyajikan ukuran hasil yang sebenarnya dari beberapa kegiatan pribadi atau kesatuan pada periode waktu yang sama. (Siegel,Shim dalam Kurdi,1999:340). Total Quality Manageme nt (TQM) BSC (Balanced Scorecard) 1.Fokus pada organisasi. 2.Perbaikan berkelanjutan 3.Pemberdayaan karyawan (Employee empowerment) 1. Perencanaan 2. Evaluasi 3. Pengawasan 4. Pemilihan staff Skor Skor Interval Interval 28
C. Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis sebab akibat adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti yang kebenarannya diuji secara empiris, jawaban tersebut adalah dasar penelitian yang dilakukan penulis yang kemungkinan besar menjadi suatu kebenaran. Dalam penelitian ini penulis menghipotesiskan bahwa diduga pengaruh dari PSAK No. 45 dan Penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja yayasan. Sehingga dapat dibuat hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Pengaruh PSAK No. 45 terhadap Kinerja Yayasan. H 0 : Tidak ada pengaruh antara penerapan PSAK No.45 terhadap kinerja yayasan. Ha 1 : Ada pengaruh positif antara PSAK No.45 terhadap kinerja yayasan. 2. Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Yayasan. H 0 : Tidak ada pengaruh antara penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap kinerja yayasan. 29
Ha 2 : Ada pengaruh positif antara Total Quality Management terhadap kinerja yayasan. 3. Penerapan PSAK No. 45 dan penerapan Total Quality Management secara simultan mempengaruhi kinerja yayasan. H 0 : Tidak ada pengaruh secara simultan antara penerapan PSAK No. 45 dan penerapan Total Quality Management terhadap kinerja yayasan. Ha : Ada pengaruh secara simultan antara penerapan PSAK No. 45 dan penerapan Total Quality Management terhadap kinerja yayasan. D. Variabel dan Skala Pengukuran Penelitian ini menganalisis dua variabel yaitu variabel terikat (variable dependen), variabel bebas (variable independen) Variabel-variabel tersebut yaitu sebagai berikut : 1. Variabel terikat (variable dependent) dengan simbol Y adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiono 2009), dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kinerja yayasan (Y). Dalam variabel kinerja yayasan ini indikator yang diteliti adalah: 30
Perencanaan Evaluasi Pengawasan Pemilihan staff 2. Variabel bebas (variable independen) dengan simbol X adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiono 2009), dalam penelitian ini variabel yang mempengaruhi adalah penerapan PSAK No. 45 (X 1 ) dan penerapan Total Quality Management (X 2 ). a. Penerapan PSAK No. 45 (X 1 ) adalah pernyataan dalam menetapkan informasi dasar tetentu yang harus disajikan dalam laporan keungan organisasi nirlaba. Hal-hal yang tidak diatur dalam pernyataan standar akuntansi yang berlaku umum. Dalam penerapan PSAK No. 45 ini indikator yang diteliti adalah Laporan Aktivitas dan Pendanaan. Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan 31
keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk : Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, dan Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer. Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. b. Penerapan Total Quality Management (X 2 ) adalah pendekatan manajemen sistematik yang berorientasi pada organisasi, pelanggan dan pasar melalui kombinasi kombinasi antara pencairan fakta praktis dan penyelesaian masalah, guna menciptakan pendapatan perusahaan atau organisasi. Dalam penerapan ini indikator yang diteliti adalah : Fokus pada organisasi Perbaikan berkelanjutan Pemberdayaan Karyawan 32
E. Skala Pengukuran Skala pengukuran yang dilakukan adalah sekala inteval dan jenis kuesioner yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variable Terikat (variabel dependent) Kinerja Yayasan ( Y ) Kinerja yayasan menunjukkan seberapa jauh pencapaian tujuan yang telah direncanakan sebelumnya Pengukuran variable ini menggunakan skala likert 1 sampai 5. Untuk Sangat Buruk (S.Buruk), Buruk (B), Kurang Baik (KB), Baik (B), Sangat Baik (S.Baik). 2. Variable Bebas (variable independent) a. Penerapan PSAK No. 45 Penerapan PSAK No. 45 menunjukkan seberapa jauh pelaksanaan yang diterapkan sesuai dengan pedoman standar akuntansi keuangan. Pengukuran variable ini menggunakan skala likert 1 sampai 5. Untuk Sangat Buruk (S.Buruk), Buruk (B), Kurang Baik (KB), Baik (B), Sangat Baik (S.Baik). 33
b. Penerapan Total Quality Management (TQM) Penerapan Total Quality Management menunjukkan seberapa jauh pelaksanaan yang diterapkan sesuai dengan pedoman organisasi untuk mencapai sebuah tujuan. Pengukuran variable ini menggunakan skala likert 1 sampai 5. Untuk Sangat Buruk (S.Buruk), Buruk (B), Kurang Baik (KB), Baik (B), Sangat Baik (S.Baik). F. Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dikumpulkan dengan cara membaca buku-buku, literature-literature, dan beberapa hasil penelitian terdahulu sebagai dasar perbandingan dalam permasalahan. Hal ini tentu hanya terbatas pada bukubuku yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Selain itu adalah pengumpulan data dengan kuisioner, dengan meninjau pertanyaan secara tertulis kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diisi oleh para responden sendiri. G. Jenis Data Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan, yaitu data primer yang diperoleh melalui survey dengan cara penyebaran kuesioner terhadap sampel yang telah ditentukan. 34
H. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Yayasan yang berbasis Keagamaan dan advokasi di Jakarta. 2. Sampel Penelitian Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik untuk menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu. Menurut Sugiono (2007:96) penggunaan metode sampling purposive, adalah pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Ada 6 (enam) sample organisasi nirlaba yang berbasis keagamaan di Jakarta dalam penelitian ini, yaitu The WAHID Institute (yayasan lembaga Abdurrahman Wahid), Ma arif Institute, ANBTI (Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika), ELSAM (lembaga studi dan advokasi masyarakat), ICIP (International Centre for Islam and Pluralism), dan ICRP (Indonesian Conference on Religion and Peace). 35
I. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Dalam penelitian ini statistik deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiono:2009). 2. Uji Validitas & Reabilitas Data Untuk mengukur kualitas data, pada setiap pertanyaan yang mewakili masing-masing variabel dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Pertanyaan telah dianggap valid (sah) dan reliabel (andal) dapat digunakan untuk proses analisis data selanjutnya. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Indriantoro, 2002 : 181). Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas kuisioner adalah angka hasil korelasi antara skor pertanyaan dengan skor keseluruhan pernyataan responden terehadap informasi dalam quisioner. Asumsi yang dapat digunakan dalam uji validitas adalah uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of fredom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah 36
sampel dengan alpha= 0,05, Jika r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) maka item dinyatakan valid (Ghozali, 2005 : 45) Selanjutnya dilakukan pengujian reabilitas untuk mengetahui konsistensi atau keandalan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach s alpha lebih besar dar 0,60 (Ghozali, 2005 : 42). 3. Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai hubungan distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam penelitian menggunakan Kolmogorav-Smirnov Test atau menggunakan kurva persebaran data, dengan menggunakan kriteria jika p-value < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji multikolinieritas dengan menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk 37
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF >10 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat penyebaran data. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika dalam model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas, maka harus memenuhi syarat data berpencar disekitar titik nol, jika tidak ada pola yang ada, serta titiktitik menyebar diatas dengan dibawah angka 0 pada suatu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Struktur 1 Digunakan untuk meramalkan Analisis pengaruh PSAK No. 45 (X 1 ) dan Total Quality Management (X 2 ) terhadap Kinerja Yayasan (Y) secara parsial. Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan: 1. Uji Koefisien Determinasi, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan PSAK No. 45 dan penerapan Total Quality Management terhadap kinerja yayasan yang dilihat melalui nilai R- square. Fungsi dari R Square adalah mencari besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan atau 38
bersama-sama. Arti dari r kuadrat tersebut apabila R 2 mendekati 1, adalah secara bersama-sama variabel independen berpengaruh kuat terhadap variabel dependen dan apabila R 2 (R square) mendekati angka nol, maka secara bersama-sama variabel independen berpengaruh tidak nyata terhadap variabel dependen. 2. Uji Koefisien Regresi Sederhana (Uji t) Uji Parsial (koefisien Regresi) atau disebut dengan uji t, yaitu untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen yang terdapat dalam persamaan tersebut secara individu apakah berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. a) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya penerapan PSAK No. 45 berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja yayasan. b) Persamaan Regresi Sederhana Y = a + b1x1 + b1x2 b. Analisis Regresi Struktur 2 Digunakan untuk meramalkan Analisis pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara penerapan PSAK No. 45 (X 1 ) dan Total Quality Management (X 2 ) terhadap Kinerja Yayasan (Y) Untuk pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan: 39
1. Uji koefisien Regresi Berganda ( Uji F) Pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersamaan dilakukan dengan uji F, yaitu untuk mengetahui apakah keseluruhan variabel independen secara bersama-sama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. a) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak artinya penerapan PSAK No. 45 dan penerapan Total Quality Management secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna). 40