KAJIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK DI KOTA BANDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI SEBAGAI DASAR MENUJU PRESTASI OLAH RAGA. Endang Rini Sukamti, MS FIK-UNY

KONSEP GERAK DASAR UNTUK ANAK USIA DINI

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

DIKTAT PERKEMBANGAN MOTORIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuti Kartini, 2014 Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

APLIKASI OLAHRAGA SENAM RITMIK PADA ANAK USIA DINI Oleh Kodrad Budiyono, S.Pd. M.Or

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

Perilaku gerak dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: (1) kontrol gerak, (2) pembelajaran

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Tingkat Raudhatul Athfal ( Khusus pengembangan motorik anak TK / RA )

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN GERAK MANIPULATIF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN FUNGSI MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI DI PAUD Al-FATHONAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

PERMOHONAN CALON RESPONDEN. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING GAMBAR IKAN KELOMPOK A TK DHARMA WANITA TANJUNGSARI KECAMATAN KARANGREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millatulhaq, 2014

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

Peningkatkan Kemampuan Motorik Anak Melalui Gerak dan Lagu Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Cut Mutia Banda Aceh. Elvinar 1 dan Nurbaiti 2.

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS V - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK SEMANDING DAN TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. yaitu Athlon yang berarti memiliki makna bertanding atau berlomba (Yudha

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK DENGAN LATIHAN GERAK DASARTARI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PEMBINA MANNA BENGKULU SELATAN KARYA ILMIAH

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

Prinsip perkembangan motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. (tumbuh dan kembang) terjadi bersama dengan golden age (masa peka).

Transkripsi:

Kajian Peningkatan Keterampilan Motorik.. KAJIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK DI KOTA BANDA ACEH Rina Syafrida, S.Pd ABSTRAK Anak usia dini berada pada masa periode emas atau Golden age yaitu periode dimana 90 % otak anak berkembang pada rentan usia 1-5 tahun. Menurut teori Multiple Intelligence yang dikemukan oleh howard gardner, terdapat sembilan aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada setiap anak salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik pada anak meliputi kecerdasan motorik halus dan motorik kasar anak. Kecerdasan motorik halus meliputi kemampuan yang berhubungan dengan otot halus dan mengkordinasikan mata dengan tangan. Stimulasinya dapat dilakukan melalui kegiatan yang dilakukan secara ruti seperti menyusun puzzle, meronce, melipat, menggunting dan sebagainya. Berbeda dengan kecerdasan motorik halus, kemampuan motorik kasar mengkordinasikan seluruh anggota tubuh dan berhubungan dengan aktifitas otot besar seperti berjalan, berlari, melompat dan kegiatan lainnya. Perkembangan motorik kasar anak usia dini sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain. Apabila anak tidak mampu melakukan gerakan fisik dengan baik akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri dan konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik. Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 79

Rina Syafrida Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh A. PENDAHULUAN Anak usia dini berada pada masa periode emas atau Golden age yaitu periode dimana 90 % otak anak berkembang pada rentan usia 1-5 tahun. Menurut teori Multiple Intelligence yang dikemukan oleh howard gardner, terdapat sembilan aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada setiap anak salah satunya adalah kecerdasan kinestetik. Pada masa ini kemampuan anak menyerap informasi dan rangsangan sangat tinggi, apalagi jika ditunjang oleh asupan gizi yang cukup dari orangtua.usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia emas (golden age). Pada usia ini anak memiliki kemampuan untuk belajar yang luar biasa khususnya pada masa kanak-kanak awal. Mengingat usia dini merupakan usia emas maka pada masa itu perkembangan anak harus dioptimalkan. Perkembangan anak usia dini sifatnya holistik, yaitu rangsangan perkembangan terhadap anak dilakukan secara menyuluruh pada kesembilan aspek kecerdasan, tidak membedakan satu aspek dengan aspek lain karena seluruh aspek kecerdasan yang dimiliki oleh anak penting untuk dikembangkan. Rangsangan yang diberikan untuk perkembangan motorik kasar anak pada masa usia dini menentukan perkembangan fisik anak dimasa mendatang. Unsur yang terlibat dalam memberikan rangsangan ini adalah guru dan orangtua, jadi seyogyanya kedua unsur ini dapat bekerjasama dengan baik dalam memberikan rangsangan dan stimulasi bagi perkembangan motorik kasar anak secara optimal. Di sekolah anak menghabiskan waktunya selama empat jam untuk bermain sambil belajar, itu artinya banyak kesempatan bagi guru untuk mengembangkan kecerdasan motorik kasar anak. Dibandingkan dengan dirumah, banyak kegiatan yang dilakukan oleh anak yang luput dari pengawasan orangtua. Jadi sekolah memang tempat yang tepat bagi perkembangan motorik kasar anak. 80 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Rina Syafrida Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Aktifitas bermain anak ditaman kanak-kanak lebih banyak terkontrol dibandingkan kegiatan bermain yang dilakukan dirumah. Disekolah, guru bertanggung jawab untuk mengawasi anak sejak mereka datang kesekolah sampai anak dijemput kembali oleh orangtuanya. Banyak aktifitas yang dapat dilakukan untuk merangsang aspek kecerdasan motorik kasar anak, mulai dari kegiatan sederhana seperti berjalan, berlari, melompat dan masih banyak lagi kegiatan lainnya. Kurikulum Pendidikan Taman Kanak-kanak meliputi enam aspek perkembangan yakni moral dan nilainilai agama, sosial - emosional dan kemandirian, kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik dan seni. Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk program pendidikan anak usia dini. TK bukanlah jenjang pendidikan wajib diikuti, namun memberikan manfaat bagi penyiapan anak untuk masuk SD. Pada umumnya pembelajaran di TK untuk aspek perkembangan fisik/motoriknya lebih banyak difokuskan ke perkembangan motorik halus, sedangkan motorik kasar kurang diperhatikan. Padahal pengembangan motorik kasar anak usia dini juga memerlukan bimbingan dari pendidik. Perkembangan motorik kasar untuk anak usia TK antara lain melempar dan menangkap bola, berjalan di atas papan titian (keseimbangan tubuh), berjalan dengan berbagai variasi (maju mundur di atas satu garis), memanjat dan bergelantungan (berayun), melompati parit atau guling, dan sebagainya. Seyogyanya gerakan-gerakan motorik kasar ini dipraktekkan oleh anak-anak TK di bawah bimbingan dan pengawasan pendidik/guru, sehingga diharapkan semua aspek perkembangan dapat berkembang secara optimal. Pengembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspek-aspek perkembangan lainnya, karena ketidakmampuan anak melakukan kegiatan fisik akan membuat anak kurang percaya diri, bahkan menimbulkan konsep diri negatif dalam kegiatan fisik. Padahal jika anak dibantu 80 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Kajian Peningkatan Keterampilan Motorik.. oleh pendidik, besar peluangnya dapat mengatasi ketidakmampuan tersebut dan menjadi lebih percaya diri. Salah satu cabang olahraga yang dikenalkan di sekolah dasar adalah cabang atletik, atletik adalah cabang alahraga yang wajib diberikan di semua jenjang pendidikan (SK. Mendikbud No. 041/U/ 1987). Mengapa SK Mendikbud tersebut sampai turun? karena atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga. Itu sebabnya atletik penting sejak anak-anak usia dini. Namun pada penerapannya cabang olahraga ini jarang diminati oleh anak-anak karena pada pelaksanaannya kegiatan yang dilakukan pada cabang olahraga ini hanya sebatas kepada kegiatan lari saja. Oleh sebab itu pelajaran ini terasa membosankan bagi anak. Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat dirumuskan masalah yang ada yaitu apakah perkembangan motorik kasar anak usia dini mempengaruhi minat anat terhadap pelajaran atletik di sekolah dasar? Tujuan dari kajian ini adalah untuk menemukan cara yang tepat dalam mengajarkan motorik kasar anak, menemukan variasi dalam pelajaran atletik disekolah dasar. B. KAJIAN KEPUSTAKAAN Anak usia dini adalah anak usia 0 8 tahun, dimana pada usia ini anak mengalami lompatan perkembangan, kecepatan perkembangan yang luar biasa dibanding usia sesudahnya. Pada usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Perkembangan fisik dan mental pada usia 0 8 tahun mengalami kecepatan yang luar biasa. Pada masa anak kecil pertumbuhan tinggi dan berat badan relatif menurun kecepatannya dibanding masa sebelumnya. Tinggi badan dan berat badan sama-sama meningkat, tetapi presentase peningkatannya berbeda. Presentase peningkatan tinggi badan bisa mencapai dua kali lipat. Karena itu anak kecil pada umumnya cenderung tampak langsing atau tampak kurus Di dalam membentuk peningkatan tinggi badan presentase pertumbuhan panjang kaki lebih besar dibanding Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 81

Rina Syafrida Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh pertumbuhan togok. Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil bisa diidentifikasikan dalam beberapa hal. Sifat-sifat perkembangan fisik yang dapat diamati adalah sebagai berikut: 1. Terjadi perkembangan otot-otot besar cukup cepat pada 2 tahun terakhir masa anak kecil. Hal ini memungkinkan anak melakukan berbagai gerakan yang lebih leluasa yang kemudian bisa dilakukannya bermacam-macam ketrampilan gerak dasar. Beberapa macam gerak dasar misalnya: berlari, meloncat, berjengket, melempar, menangkap, dan memukul berkembang secara bersamaan tetapi dengan irama perkembangan yang berlainan. Ada yang lebih cepat dikuasai dan ada yang baru dikuasai kemudian. 2. Dengan berkembangnya otot-otot besar, terjadi pulalah perkembangan kekuatan yang cukup cepat, baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Antara usia 3 sampai 6 tahun terjadi peningkatan kekuatan sampai mencapai lebih kurang 65%. 3. Pertumbuhan kaki dan tangan secara proporsional lebih cepat dibanding pertumbuhan bagian tubuh yang lain, menghasilkan peningkatan daya ungkit yang lebih besar di dalam melakukan gerakan yang melibatkan tangan dan kaki. Daya ungkit yang makin besar akan meningkatkan kecepatan dalam bergerak. Hal ini sangat menunjang terbentuknya bermacam-macam ketrampilan gerak dasar. 4. Terjadi peningkatan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh yang cukup cepat. Koordinasi gerak yang meningkat dan disertai dengan daya ungkit kaki dan tangan yang makin besar, menjadikan anak makin mampu menggunakan kekuatannya di dalam melakukan aktivitas fisik. Sedangkan meningkatnya keseimbangan tubuh meningkatkan pula keleluasaan rentangan gerak dalam melakukan gerakan ketrampilan. 5. Meningkatnya kemungkinan dan kesempatan melakukan berbagai macam aktivitas gerak fisik bisa merangsang perkembangan 82 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Kajian Peningkatan Keterampilan Motorik.. pengenalan konsep-konsep dasar objek, ruang, gaya, waktu dan sebab-akibat. Melalui gerakan fisik anak kecil mulai mengenali konsep dasar objek yang berada di luar dirinya. Bagi anak kecil aktivitas gerak fisik dan pengalaman yang diperoleh di dalamnya bukan hanya bermanfaat untuk perkembangan fisik, perkembangan fungsi organ-organ tubuh, perkembangan kemampun gerak, melainkan juga bermanfaat untuk perkembangan intelektualnya. Sebelum mampu membaca, menulis, dan berhitung anak kecil akan lebih banyak mengekspresikan buah pikirannya melalui aktivitas fisik. Perkembangan motorik kasar anak usia dini, khususnya anak TK (usia antara 4 sampai dengan 6 tahun antara lain: 1. Memanjat tangga-tangga di lapangan bermain 2. Menangkap bola pada tangan dengan siku menekuk 3. Menikung pada belokan tajam dengan sepeda roda tiga 4. Melempar bola melebihi 3,5 meter 5. Tetap seimbang ketika berjalan mundur 6. Menuruni tangga langkah demi langkah 7. Membawa gelas berisi air tanpa menumpahkan isinya 8. Berjalan mundur pada garis yang ditentukan 9. Berjinjit dengan tangan di pinggul 10. Melompat-lompat dengan kaki bergantian 11. Berlari dan langsung menendang bola 12. Mengayunkan satu kaki ke depan atau ke belakang tanpa kehilangan keseimbangan 13. Melambungkan bola tenis dengan satu tangan dan menangkapnya dengan dua tangan 14. Menyentuh jari kaki tanpa menekukkan lutut Model pengembangan motorik kasar anak pra sekolah/tk antara lain: 1. Membawa anak ke sebuah lapangan yang memiliki gundukan tanah yang Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 83

Rina Syafrida Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh menyerupai bukit, diharapkan anak akan menaiki dan menuruninya secara berkesinambungan 2. Meminta anak berdiri sambil memegang bola, bola dilemparkan ke atas dan anak itu berusaha menangkap kembali bola tersebut 3. Membuat sebuah garis di atas tanah atau lantai berukuran 20 cm panjang 4 meter atau bentuk papan titian, diharapkan anak berjalan maju dan mundur di atas garis itu 4. Menyediakan tambang berukuran 2 meter yang menggantung pada sebuah penyangga, diharapkan anak memanjat dan menggelantung beberapa saat pada tali tersebut 5. Membuat dua garis yang lebarnya 50 cm ibarat sebuah parit, diharapkan anak melintasi garis tersebut dengan cara melompatinya Konsep Dasar Gerak Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Perkembangan penguasaan gerak terjadi sejalan dengan pertumbuhan fisik, pada masa awal dan pembentukan pola gerak dasar. Gerak dasar tersebut meliputi berjalan, berlari, melompat dan meloncat. Kesalahan pada gerak dasar yang tidak dikoreksi akan merugikan anak tersebut dan akan bersifat menetap dan sukar untuk dirubah, kerugian tersebut meliputi: (1) tidak efisiensinya gerakan, (2) buruknya mekanika pada saat penampilan, (3) kemungkinan terjadinya cidera lebih besar, (4) pengeluaran energi lebih besar/pemborosan energi dan (5) prestasi yang diraih tidak maksimal akibat dari menurunnya kualitas gerak. Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori yaitu Locomotor, Non locomotor, dan manipulatif. Kemampuan locomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau untuk mengangkat tubuh ke atas seperti : lompat dan loncat. Kemampuan gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skipping, melompat, meluncur, dan lari seperti kuda berlari (gallop). Kemampuan non locomotor dilakukan di tempat, tanpa ada ruang gerak yang 84 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Kajian Peningkatan Keterampilan Motorik.. memadai. Kemampuan non locomotor terdiri dari menekuk dan meregang, mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar, mengocok, melingkar, melambungkan dan lain-lain. Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-macam obyek. Kemampuan manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari tubuh kita juga dapat digunakan. Manipulasi obyek jauh lebih unggul daripada koordinasi mata-kaki dan tangan-mata yang mana cukup penting untuk item: berjalan (gerakan langkah) dalam ruang. Bentuk-bentuk kemampuan manipulatif terdiri dari: gerakan mendorong (melempar, memukul, menendang), gerakan menerima (menangkap) obyek adalah kemampuan penting yang dapat diajarkan dengan menggunakan bola yang terbuat bantalan karet (bola medicin) atau macam-macam bola yang lain dan gerakan memantul-mantulkan bola atau menggiring bola. Dengan bertambahnya umur seseorang akan berkembang melalui suatu rangkaian tingkatan yang bertahap dan sifat-sifat fisik akan berubah serta keterampilan baru akan dipengaruhi dan disempurnakan. Rosenblatt (1974:48-54) menyatakan setiap manusia mempunyai perkembangan yang khas, terdapat rangkaian dengan ciri tertentu yang muncul pada interval tertentu serta terdapat urutan pola yang sama walaupun laju perkembangan dapat berbeda sehingga pola-pola perkembangan tersebut dapat diramalkan. Perkembangan motorik pada permulaannya tergantung pada proses kematangan yang selanjutnya kematangan tergantung dari belajar dan pengetahuan serta pengalaman. Pengalaman masa kanak-kanak akan sangat bermanfaat pada masa dewasa, diantaranya kemampuan dalam memecahkan suatu masalah baik dalam bentuk keseharian maupun dalam bentuk kemampuan berolahraga. Dengan demikian semakin banyak pengalaman masa kecil akan semakin besar dalam menemukan kemampuan penguasaan Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 85

Rina Syafrida Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh pola gerak dasar dan akan membentuk menjadi olahragawan pada cabang tertentu. Pola-pola gerak dasar berkat pengalaman gerakan pada masa kanakkanak akan menentukan kualitas gerakan karena pada masa kanak-kanak selalu didorong bergerak dengan pola gerak dasar yang benar. Tiga tingkat perkembangan dapat dengan mudah dikenali di dalam tahap praketerampilan. Tahap-tahap ini dinamai tingkat refleksi, integrasi sensorik (penggabungan sensor) dan pola gerakan dasar. Perkembangan pola gerakan dasar awal masa anak-anak (usia 2 8 tahun) ditunjukkan oleh pencapaian dan pengembangan yang cepat dari kemampuan gerak yang semakin kompleks. Gerakan-gerakan terpisah yang ada selama tahap perpaduan secara perlahan dipadukan dalam pola-pola gerak yang bertujuan. Anak-anak semakin aktif terlibat dalam menyelidiki lingkungannya dari gaya berjalan yang meningkat menandai permulaan perkembangan pola gerak dasar. Adapun gerakan-gerakan tersebut meliputi, berjalan, berlari, melompat, meloncat, dan melempar. C. PEMBAHASAN Latihan motorik kasar yang menyenangkan anak, baik jenis dan aktifitas yang dilakukan yang sifatnya menarik, maka diharapkan aspek perkembangan secara menyeluruh meningkat. Bagi anak yang kemampuan motorik kasar tertinggal dengan kemampuan teman sebaya, maka dirinya merasa berbeda dengan temannya. Dengan demikian temuan yang diperoleh dapat digunakan sebagai kontrol atau pengawasan terhadap anak agar latihan motorik kasar dapat dilakukan untuk semua anak. Untuk materi pelajaran pendidikan jasmani di SD Materi harus dipilih dan disesuaiakan dengan pertumbuhan fisik dan kemampuan anak ( + 6-8 tahun ). Pada masa ini koordinasi gerak belum sempurna, sangat aktif, konsentrasi kurang, serta ingin tahu, imajinatif, senang membentuk kelompok kecil, laki-laki perempuan mempunyai minat sama, 86 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Kajian Peningkatan Keterampilan Motorik.. mudah gembira karena pujian dan mudah sedih karena dikritik. Dengan memperhatikan ciri-ciri di atas, maka materi pelajaran harus disesuaikan. Contoh berbagai variasi lari dan jalan untuk kelas SD a. Lari / jalan ke depan b. Lari / jalan ke belakang c. Lari angkat paha d. Lari / jalan silang ke samping e. Lari langkah kuda f. Lari / jalan membawa benda g. Lari / jalan lintasan berkelok-kelok h. Lari / jalan naik / turun tangga Anak bertemu satu dengan yang lain dengan gerakan jalan / lari : a. Bersalaman b. Menepukkan satu tangan dengan tangan lawan c. Menepukkan kedua tang dengan tangan lawan d. Bergandengan pada siku membuat satu putaran e. Bergandengan tangan setinggi bahu, membuat putaran f. Bergandengan dua tangan membuat satu putaran Contoh Berbagai Variasi Gerakan Melompat Untuk Kelas I dan II SD a. Melompat ke depan dengan kaki tumpu bergantian b. Melompat ke depan dengan kaki tumpu tetap ( engklek ) c. Melompat ke depan dengan tumpuan dua kaki d. Melompat ke samping dengan tumpuan dua kaki e. Melompat ke samping dengan tumpuan satu kaki f. Melompat ke belakang dengan tumpuan dua kaki Sebagai dasar gerak merupakan kemampuan yang anak lakukan guna meningkatkan kualitas hidup. Gerak tersebut bercirikan gerak yang melibatkan kelompok otot-otot besar sebagai dasar utama gerakannya. Penampilan ketrampilan gerak dasar ini Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 87

Rina Syafrida Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh memerlukan koordinasi gerak yang tinggi, sebab tidak ada satu pun ketrampilan olah raga yang tidak disertai oleh ketrampilan yang halus. Semua gerakan atau tindakan terdiri dari sebuah kontinum antara yang halus dan yang kasar. Model pengembangan motorik kasar anak TK perlu diterapkan di sekolah di bawah bimbingan guru, sehingga anak mampu melakukan gerakan-gerakan dengan baik yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. D. KESIMPULAN Perkembangan motorik kasar anak usia dini sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain. Apabila anak tidak mampu melakukan gerakan fisik dengan baik akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri dan konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik. Pada umumnya anak usia Taman Kanak-Kanak sangat aktif, mereka memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Oleh karena itu orang tua atau guru perlu menyediakan ruang dan waktu bagi anak untuk melakukan kegiatan yang dapat melatih otot kasar anak serta menyediakan barang-barang dan peralatan bagi anak yang bisa didorong, diangkat, dilempar atau dijinjing. DAFTAR PUSTAKA Hibana S. Sahman. 2002. Konsep Dasar Pendidkan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PGTKI Press Hurlock, Elizabeth B. 1998. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga Ma,mun, Amung dan Saputra, Yudha M. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Jakarta: Ditjen Pendidikan dasar dan Menengah Masitoh, dkk. 2005. Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Santrock, John W. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga 88 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Kajian Peningkatan Keterampilan Motorik.. Saputra, Yudha M. 2005. Perkembangan Gerak. Jakarta: Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC Sugiyanto dan Sudjarwo. 1992. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan. Zulkifli, L. 2001. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya -----.2002. Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah. Jakarta: Ditjen Olahraga Depdiknas. Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 89