KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK


KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TIMUR, AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN NOVEMBER 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

Transkripsi:

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,89 PERSEN Angkatan kerja Sumatera Barat pada Agustus 2015 sebanyak 2,35 juta orang, turun 134,67 ribu orang dibanding Februari 2015 atau bertambah sebanyak 14,17 ribu orang dibanding Agustus 2014. Jumlah penduduk yang bekerja di Sumatera Barat pada Agustus 2015 sebanyak 2,18 juta orang, turun 6,33 persen dibanding keadaan pada Februari 2015, namun jika dibandingkan dengan Agustus 2014, mengalami peningkatan 0,20 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Barat pada Agustus 2015 mencapai 6,89 persen, mengalami peningkatan dibanding TPT Februari 2015 sebesar 5,99 persen dan TPT Agustus 2014 sebesar 6,50 persen. Selama setahun terakhir (Agustus 2014 - Agustus 2015), jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada sebagian besar sektor lapangan pekerjaan utamanya, terutama di Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak 42,97 ribu orang (10,26 %), Sektor Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas dan Air) sebanyak 8,80 ribu orang (18,56 %), dan Sektor Industri sebanyak 3,41 ribu orang (2,28 %). Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan yaitu Sektor Pertanian dan Sektor Perdagangan yang mengalami kenaikan jumlah penduduk bekerja pada lapangan pekerjaan tersebut masing-masing sebesar 4,61 persen dan 4,95 persen. Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2015, sebanyak 1,44 juta orang (66,11 %) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 147,90 ribu orang (6,77 %). Pada Agustus 2015, penduduk bekerja masih tetap didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD kebawah yaitu sebanyak 859,46 ribu orang (39,34 %), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 67,21 ribu orang (3,08 %) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak 206,98 ribu orang (9,47%). 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Sumatera Barat pada Agustus 2015 menunjukkan proses dinamis di pasar tenaga kerja Sumatera Barat, yang digambarkan dengan fluktuasi jumlah angkatan kerja maupun jumlah penduduk bekerja dan tingkat pengangguran. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 berkurang sebanyak 134,67 ribu orang dibanding keadaan Februari 2015 tetapi bertambah sebanyak 14,17 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2014. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 berkurang sebesar 6,33 persen dibanding keadaan Februari 2015, namun mengalami peningkatan sebesar 0,20 persen jika dibanding dengan keadaan setahun yang lalu (Agustus 2014). Sementara jumlah penganggur pada Agustus 2015 mengalami peningkatan yaitu sebanyak 12,88 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2015, dan sebanyak 9,90 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2014. Angka Tingkat Partisipasi Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 1

Angkatan Kerja (TPAK) selama kurun waktu setahun ini relatif stabil dengan sedikit penurunan dari 68,73 persen di Februari 2015 menjadi 64,56 persen di Agustus 2015. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2013 2015 Jenis Kegiatan Utama Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1, Angkatan Kerja Ribu orang 2 216,69 2 502,70 2 331,99 2 480,83 2 346,16 Bekerja Ribu orang 2 061,11 2 344,47 2 180,33 2 332,15 2 184,60 Penganggur Ribu orang 155,58 158,23 151,66 148,68 161,56 2, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 62,92 70,58 65,19 68,73 64,56 3, Tingkat Pengangguran Terbuka % 7,02 6,32 6,5 5,99 6,89 4, Pekerja tidak penuh Ribu orang 895,63 787,73 804,7 871,24 740,45 Setengah penganggur Ribu orang 247,06 217,37 256,32 317,41 249,29 Paruh waktu Ribu orang 648,57 570,36 548,38 553,83 491,16 2, Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan hingga Agustus 2015 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Perdagangan, Sektor Industri, Konstruksi, Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Jasa Kemasyarakatan, serta Keuangan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Sumatera Barat, Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada hampir di semua sektor terutama di Jasa Kemasyarakatan sebanyak 42,97 ribu orang (10,26 %), Namun, secara persentase, sektor Lainnya (Pertambangan, Listrik, Gas dan Air) berkurang sebanyak 8,80 ribu orang (18,56 %), Sektor Keuangan sebanyak 1,45 ribu orang (3,10 %), Sektor Industri sebanyak 3,41 ribu orang (2,28 %), Sektor Konstruksi sebanyak 0,86 ribu orang (0,75 %), serta Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 0,08 ribu orang (0,09 %), Sektor-sektor yang mengalami kenaikan hanyalah Sektor Pertanian sebanyak 37,72 ribu orang (4,61 %), dan Sektor Perdagangan sebanyak 24,12 ribu orang (4,95 %), Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 66/11/13/Th. XVIII, 05 November 2015 2

Tabel 2 Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2013 2015 (ribu orang) Lapangan Pekerjaan Utama Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pertanian (000) 817,90 977,28 818,71 909,59 856,44 (%) 39,68 41,68 37,55 39,00 39,20 Industri (000) 132,29 157,03 149,48 177,17 146,08 (%) 6,42 6,70 6,86 7,60 6,69 Konstruksi (000) 100,93 104,05 115,21 124,42 114,35 (%) 4,90 4,44 5,28 5,33 5,23 Perdagangan (000) 472,80 460,64 487,06 542,78 511,17 (%) 22,94 19,65 22,34 23,27 23,40 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (000) 98,80 112,76 96,54 101,30 96,46 (%) 4,79 4,81 4,43 4,34 4,42 Keuangan (000) 43,18 71,75 46,92 49,66 45,46 (%) 2,09 3,06 2,15 2,13 2,08 Jasa Kemasyarakatan (000) 354,37 388,25 418,99 380,85 376,01 (%) 17,19 16,56 19,22 16,33 17,21 Lainnya ***) (000) 40,84 72,71 47,43 46,38 38,63 (%) 1,98 3,10 2,18 1,99 1,77 Jumlah 2 061,11 2 344,47 2 180,34 2 332,15 2 184,60 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 ***) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: Sektor Pertambangan, Listrik, Gas, dan Air 3, Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan, Dari enam kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal, Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2015 sebanyak 777,41 ribu orang (35,59 %) bekerja pada kegiatan formal dan 1,41 juta orang (64,41 %) bekerja pada kegiatan informal, Dalam setahun terakhir (Agustus 2014 - Agustus 2015), penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap berkurang 15,19 ribu orang dan penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 18,73 ribu orang, Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 3,54 ribu orang dan persentase pekerja formal naik dari 35,49 persen pada Agustus 2014 menjadi 35,59 persen pada Agustus 2015, Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas dan pekerja keluarga/tak dibayar, Dalam setahun terakhir (Agustus 2014 - Agustus 2015), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak 0,72 ribu orang, namun secara persentase pekerja informal turun dari 64,51 persen pada Agustus 2014 menjadi 64,41 persen pada Agustus 2015, Penurunan secara persentase disebabkan karena peningkatan absolut pekerja formal lebih tinggi dari pekerja informal, Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 3

Tabel 3 Menurut Status Pekerjaan Utama, 2013 2015 (ribu orang) Status Pekerjaan Utama Satuan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Berusaha sendiri (000) 475,44 547,61 524,63 457,21 464,55 (%) 23,07 23,36 24,06 19,60 21,26 Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar (000) 364,68 393,05 383,16 404,96 382,43 (%) 17,69 16,76 17,57 17,36 17,51 Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar (000) 96,10 121,85 95,46 119,60 80,28 (%) 4,66 5,20 4,38 5,13 3,67 Buruh/karyawan (000) 636,26 717,47 678,41 741,37 697,14 (%) 30,87 30,60 31,11 31,79 31,91 Pekerja bebas (000) 198,73 209,63 216,54 243,09 260,23 (%) 9,64 8,94 9,93 10,42 11,91 Pekerja tak dibayar (000) 289,90 354,86 282,14 365,92 299,97 (%) 14,07 15,14 12,94 15,69 13,73 2 061,11 2 344,47 2 180,34 2 332,15 2 184,60 Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,000 100,00 4, Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu, Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas per minggu, pada Agustus 2015 jumlahnya mencapai 1,44 juta orang (66,11%), Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) turun sebanyak 64,25 ribu orang (7,98 %), Di sisi lain, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu pada Agustus 2015 mencapai 147,90 ribu orang, terdapat penurunan sebesar 10,36 persen jika dibandingkan dengan keaadaan Agustus 2014 (165,00 ribu orang), Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 66/11/13/Th. XVIII, 05 November 2015 4

Jumlah Jam Kerja per Minggu Tabel 4 Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2013 2015 (ribu orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1-7 62,27 55,02 40,95 60,02 39,24 8-14 167,25 109,62 124,06 130,92 108,66 15-24 370,15 325,10 312,95 350,24 275,10 24-34 295,96 297,99 326,74 330,06 317,45 1-34 895,63 787,73 804,70 871,24 740,45 35+****) 1,165,48 1,556,74 1,375,64 1,460,91 1,444,15 Jumlah 2 061,11 2 344,47 2 180,34 2 332,15 2 184,60 ****) Termasuk sementara tidak bekerja 5, Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2015 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP kebawah sebanyak 859,46 ribu orang (39,34 %) dan Sekolah Menengah Atas sebanyak 426,35 ribu (19,52 %), Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 274,19 ribu orang mencakup 67,21 ribu orang (3,08 %) berpendidikan Diploma dan sebanyak 206,98 ribu orang (9,47 %) berpendidikan Universitas, Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP kebawah) dan meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas), Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun sekitar 47,08 ribu orang dari sebanyak 1,32 juta orang (60,74 %) pada Agustus 2014 menjadi 1,28 juta orang (58,46 %) pada Agustus 2015, Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi turun naik dari 257,77 ribu orang (11,82 %) pada Agustus 2014 menjadi 274,19 ribu orang (12,55 %) pada Agustus 2015, Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 5

Tabel 5 Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2013 2015 (ribu orang) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (1) (2) (3) (4) (5) (6) SD Kebawah 871,00 962,74 901,35 953,28 859,46 Sekolah Menengah Pertama 399,82 441,14 422,93 440,53 417,74 Sekolah Menengah Atas 356,39 377,99 392,79 384,91 426,35 Sekolah Menengah Kejuruan 192,01 247,07 205,50 242,27 206,86 Diploma I/II/III 72,57 89,55 75,66 96,49 67,21 Universitas 169,32 225,98 182,11 214,67 206,98 Jumlah 2 061,11 2 344,47 2 180,34 2 332,15 2 184,60 6, Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Agustus 2015 mencapai 161,56 ribu orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung meningkat, dimana TPT Agustus 2015 sebesar 6,89 persen naik dari TPT Februari 2015 sebesar 5,99 persen dan TPT Agustus 2014 sebesar 6,50 persen, Pada Agustus 2015, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 13,32 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 12,30 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 2,98 persen, Jika dibandingkan keadaan Agustus 2014, TPT pada tingkat pendidikan menengah ke bawah mengalami penurunan sedangkan pendidikan menengah keatas mengalami peningkatan kecuali pada tingkat pendidikan Universitas, Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2013 2015 (persen) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (1) (2) (3) (4) (5) (6) SD Kebawah 3,85 3,71 3,90 2,44 2,98 Sekolah Menengah Pertama 6,13 6,03 6,19 4,45 3,80 Sekolah Menengah Atas 11,23 12,54 9,22 8,34 12,30 Sekolah Menengah Kejuruan 13,00 7,39 11,15 11,75 13,32 Diploma I/II/III 6,98 3,79 5,79 8,87 11,25 Universitas 8,30 6,38 8,46 11,40 8,23 Jumlah 7,02 6,32 6,50 5,99 6,89 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 66/11/13/Th. XVIII, 05 November 2015 6

Informasi lebih lanjut hubungi: Yomin Tofri, MA Kepala BPS Propinsi Sumatera Barat Telepon: 0751 442158-59 E-mail bps1300@mailhost.bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 66/11/13/Th XVIII, 05 November 2015 7