BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kalangan, tidak saja pada ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. kedua deiksis ini saling melengkapi fungsinya masing-masing saat dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. wujud kreativitas yang mampu membantu manusia dalam berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian yang sedang terjadi. Penyajian berita dapat dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah kita untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

DEIKSIS DALAM RUBRIK AH TENANE PADA SURAT KABAR HARIAN UMUM SOLOPOS

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa selalu digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Komunikasi digunakan manusia untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. yang menunjukkan kesantunan antara lain adalah deiksis sosial.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, maksud, pikiran, lain-lain. Sarana komunikasi tersebut. masyarakat dan bahasa tidak dapat dipisahkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Seperti yang dinyatakan (Sumarlam, 2008:1) Sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER 2012 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagai persyaratan

WACANA KARTUN EDITORIAL OOM PASIKOM PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

ANALISIS TINDAK TUTUR PADA WACANA STIKER PLESETAN

BAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. dari kelompok bermain (0-4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (4-6 tahun).

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pragmatik ialah ilmu bahasa yang mempelajari makna berdasarkan situasi dan tempat tuturan dilakukan. Levinson (dalam Suwandi, 2008: 64) menyatakan pragmatik adalah kajian tentang hubungan antara bahasa dan konteks yang ditatabahasakan atau yang dikodekan dalam struktur bahasa. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. Deiksis merupakan salah satu bagian dari cabang ilmu pragmatik yang berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan. Penggunaan deiksis mengacu pada kalimat yang terkait dengan konteks penutur yang membedakan secara mendasar antara ungkapan deiksis dekat penutur dan jauh dari penutur. Cahyono (1995: 217) menyatakan deiksis ialah suatu cara untuk mengacu hakikat tertentu dengan menggunakan bahasa yang hanya dapat ditafsirkan menurut makna yang diacu oleh penutur dan dipengaruhi situasi tutur. Seorang penutur dalam berbicara dengan lawan tutur seringkali menggunakan kata-kata yang menunjuk baik pada orang, waktu maupun tempat. Kata yang dimaksud adalah deiksis. Sebuah kata dapat disebut sebagai deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada situasi dan tempat dituturkannya kata itu. Kata di sini memiliki kesamaan 1

2 fungsi yaitu sebagai penunjuk tempat, tetapi kata tersebut juga memiliki maksud yang berbeda tergantung pada konteks penutur. Jadi untuk dapat mengetahui maskud penggunaan deiksis diperlukan konteks penutur. Deiksis sering ditemukan dalam wacana maupun ujaran, tetapi hal itu tidak membuat pembaca mudah untuk memahaminya. Seringnya masyarakat menggunakan atau menemukan deiksis pada wacana atau ujaran, belum tentu dapat mempermudah masyarakat untuk memahami deiksis pada wacana. Menafsirkan deiksis harus dikaitkan dengan penafsiran penutur dan pendengar dalam konteks yang sama. Penafsiran deiksis pada wacana diperlukan pemahaman lebih karena konteks penutur tidak diketahui secara jelas. Berbeda dengan deiksis dalam ujaran pada percakapan lisan mudah dipahami. Deiksis juga sering digunakan dalam surat kabar atau koran. Surat kabar merupakan media komunikasi yang berisikan informasi yang aktual dari berbagai aspek kehidupan dan berupa fakta atau peristiwa (Suryawati, 2011: 40). Media cetak ini tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, karena dengan jenis media cetak manusia dapat memperoleh informasi secara akurat. Pembaca terkadang mengalami kekaburan makna pada wacana yang dibacanya. Hal ini dapat disebabkan banyaknya penggunaan deiksis pada wacana. Padahal pembaca atau konsumen bersifat heterogen. Pembaca yang memiliki pengetahuan tentang bahasa, ia dengan mudah memahami maksud dari wacana. Namun, pembaca yang tidak atau kurang paham dengan deiksis akan merasa kesulitan dalam memahami wacana.

3 Pemakaian deiksis tidak akan terlepas dengan bahasa sehingga dalam sebuah wacana atau ujaran akan selalu ditemukan pemakaian deiksis baik dalam wacana maupun ujaran. Seorang pembaca harus benar-benar memahami deiksis, supaya mereka memahami isi dari wacana yang disampaikan. Pembaca yang memahami deiksis yang ada pada wacana akan lebih mudah untuk menafsirkan makna sebuah wacana. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk mendeskripsikan bentuk dan distribusi pemakaian deiksis dalam berita utama pada surat kabar Solopos edisi Oktober 2012. Hal ini dikarenakan banyak ditemukan deiksis pada wacana berita utama dalam surat kabar Solopos edisi Oktober 2012. Searah dengan permasalahan ini peneliti mengambil judul penelitian Kajian Pemakaian Deikis Pada Surat Kabar Solopos Edisi Oktober 2012. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini diperlukan, supaya penelitian yang dilakukan tidak keluar dari permasalahan yang dikaji. Pembatasan ini setidaknya memberikan gambaran terhadap arah penelitian yang dilakukan dan memudahkan peneliti dalam menganalisis masalah yang dikaji. Penelitian mengenai pemakaian deiksis pada surat kabar Solopos edisi Oktober 2012 akan dibatasi pada hard news. Hard news merupakan desain utama dari sebuah pemberitaan yang berisikan hal-hal penting yang langsung terkait dengan

4 kehidupan pembaca, pendengar, atau pemirsa. Kisah atau peristiwa yang dianggap penting langsung dilaporkan melalui media massa. Pada koran, beritanya berada di halaman depan (Santa, 2008:21). Jadi data penelitian diperoleh dari hard news pada surat kabar Solopos edisi Oktober 2012. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini ada dua. 1. Bagaimana bentuk pemakaian deiksis pada surat kabar Solopos edisi Oktober 2012? 2. Bagaimana distribusi deiksis pada surat kabar Solopos edisi Oktober 2012? D. Tujuan Penelitian Penelitian memerlukan tujuan, supaya penelitian yang dilakukan memiliki arah yang pasti. Penelitian ini memiliki dua tujuan penelitian. 1. Mendeskripsikan bentuk pemakaian deiksis pada surat kabar Solopos edisi Oktober 2012. 2. Mendeskripsikan distribusi deiksis pada surat kabar Solopos edisi Oktober 2012. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan pengajar baik secara teoretis maupun praktis.

5 1. Manfaat teoretis Secara umum penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang dapat menambah khasanah ilmu, khususnya pada bidang ilmu pragmatik. Hal itu dikarenakan penelitian ini mengkaji tentang pemakaian deiksis pada wacana tulis. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada pembaca dalam mendeskripsikan atau memahami deiksis yang ada pada sebuah wacana, khususnya media cetak surat kabar. Bukan hanya itu saja, penelitian ini juga dapat dijadikan acuan dalam penelitian yang lain. F. Daftar Istilah 1. Deiksis Deiksis ialah suatu cara untuk mengacu ke hakikat tertentu dengan menggunakan bahasa yang hanya dapat ditafsirkan menurutmakna yang diacu oleh penutur dan dipengaruhi situasi pembicaraan (Cahyono, 1995: 217). 2. Surat kabar Surat kabar ialah media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai aspek kehidupan yang disajikan secara komprehensif (Suryawati, 2011: 40).