BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

P ERANCANGAN ALAT BANTU JALAN (KRUK) DENGAN PENDEKATAN SECARA ERGONOMIS DI RUMAH SAKIT X DI SIDOARJO

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Produk Tongkat Manusia Berkebutuhan Khusus Ergonomis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembahasan dan Analisis

PERBAIKAN RANCANGAN KRUK KETIAK UNTUK PENDERITA CEDERA DAN CACAT KAKI

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK PADA KURSI RODA DENGAN BEBAN 150 KG

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR APLIKASI ANTHROPOMETRI DALAM PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA PEMBUATAN TAHU UNTUK MENCAPAI KONDISI KERJA YANG ERGONOMIS

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Kepada pasien pengguna produk kursi roda yang terhormat, Dalam rangka penelitian mengenai pengembangan produk kursi roda, maka

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

2

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Pertumbuhan Produksi Tahunan Industri Mikro dan Kecil YoY menurut Provinsi,

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN MEKANISME DAN PENGATUR POSISI DUDUKAN KURSI RODA PADA KEMIRINGAN LINTASAN 30 0

BAB I PENDAHULUAN. nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri punggung bawah tetap menjadi

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

Jumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

NAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

LAPORAN TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG MEJA DAN KURSI KERJA KARYAWAN DI BAGIAN SIRKULASI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

Jumlah Ternak yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) menurut Provinsi dan Jenis Ternak (ekor),

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas para penyandang cacat kaki, sehingga penulis mencoba mencari cara agar

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2017

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

DESAIN ALAT MOBILITAS LUAR RUANGAN BAGI PENDERITA DISABILITY DAN ORANG LANJUT USIA

BAB II DESKRIPSI DAN PROFIL PENDERITA DIABETES

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

-I.1 - PENERAPAN PRINSIP DESAIN UNIVERSAL DAN PENGGUNAAN UKURAN DASAR RUANG YANG MEMADAI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semarang Orthopedic & Medical Rehabilitation Hospital

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 7 KESIMPULAN. 7-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dua dekade terakhir, terutama dalam bidang kenyamanan dan keamanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Oleh : Erick Rinaldi ( ) : Prof. Dr. Ing. I Made Londen Batan, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN I-1

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 - Pendahuluan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Desain Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK DENGAN BEBAN 150 KG

DAFTAR KANWIL DJP DAN KPP BERDASARKAN KELOMPOK TARGET RASIO KEPATUHAN PENYAMPAIAN SPT TAHUN 2017

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan melibatkan kerja tubuh. Kegiatan yang dilakukan secara rutinitas setiap hari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan, tidak semua manusia dilahirkan dalam keadaan sempurna. Ketika bayi yang dilahirkan cacat tanpa kaki atau tidak cukupnya anggota tubuh maka bayi tersebut akan cacat permanen, yang artinya bayi tersebut tidak akan bisa berjalan hingga usia dewasa bahkan seumur hidup. Kecacatan tidak hanya karena faktor kelahiran, tetapi bisa diakibatkan oleh kecelakaan dan penyakit yang dialami manusia dalam waktu pertumbuhanya. Ortopaedi (juga dieja orthopedi) adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang cedera akut, kronis, dan trauma serta gangguan lain sistem muskuloskeletal. Dokter bedah ortopedi menghadapi sebagian besar penyakit muskuloskeletal termasuk artritis, trauma (akibat kecelakaan) dan kongenital menggunakan peralatan bedah dan non - bedah (id.wikipedia.org/wiki/ortopedi). Penyandang cacat ( difabel) terdapat di semua bagian dunia dan pada semua tingkatan masyarakat. Jumlah penyandang cacat di dunia saat ini besar dan senantiasa bertambah, baik penyebab maupun akibat kecacatan yang terjadi bervariasi. Berdasarkan data sensus penyandang cacat yang dilakukan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia pada tahun 2009, di Indonesia dari 14 propinsi yang di data yang terdiri dari Jambi, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Gorontalo, terdapat 1.167.111 orang penyandang cacat. Cacat yang paling banyak dialami adalah cacat kaki sebesar 20,04 % dari total penyandang cacat (www.kemsos.go.id). Tingkat penderita cacat kaki yang tinggi di Indonesia yaitu mencapai 20,04 % dari total penyandang cacat yang ada akan mempengaruhi permintaaan atas alat bantu jalan pasien. Masing-masing alat bantu jalan memiliki cara penggunaan yang berbeda. Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan untuk

menentukan pola berjalan dengan menggunakan alat bantu jalan, antara lain kemampuan pasien untuk melangkah dengaan satu / kedua tungkai, kemampuan menahan bebab dan keseimbangan pasien dengan satu kaki / kedua tungkai, dan kemampuan mempertahankan tubuh dalam posisi berdiri. Jenis-jenis alat bantu yang dipakai di antaranya adalah Kruk, Walker, Kursi Roda, Tripod dan Quadripod. (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 1.1 Alat Bantu Jalan Pasien dengan Berbagai Jenisnya (a) Kruk (b) Walker (c) Kursi Roda (d) Tripod (e) Quadripod I-2

Kruk adalah alat bantu jalan bagi penderita cacat berupa tongkat yang dilengkapi penopang ketiak dan genggaman tangan. Kruk memiliki kelebihan dibanding alat bantu jalan lainnya seperti kursi roda karena kruk memberikan keluwesan gerak dan kemandirian bagi penggunanya. Berdasarkan survey yang dilakukan pada 3 Apotek besar di Pekanbaru yakni Apotek Keluarga (Jl. H.R Soebrantas), Apotek Sehati Farma (Jl. A. Yani), dan Apotek Riau (Jl. A. Yani) bahwa total penjualan alat bantu jalan pasien jenis kruk, jauh lebih banyak dibeli oleh konsumen dibandingkan alat bantu jalan seperti kursi roda. Data penjualan terakhir pada bulan April pada tiga apotek tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Data Penjualan Kruk dan Kursi Roda pada Bulan April 2013 No Nama Apotek Jenis Barang yang Dijual Kruk Kursi Roda 1 Apotek Keluarga 8 1 2 Apotek Sehati Farma 14 5 3 Apotek Riau 7 2 Sumber : Data Survey (2013) Dalam penelitian ini dilakukan sebuah survey pendahuluan melalui penyebaran angket dalam bentuk kuesioner (Lampiran A). Kuesioner ini dibuat untuk mengidentifikasi beberapa keluhan yang dirasakan oleh pengguna kruk di R.S.U.D Arifin Achmad Provinsi Riau yang diambil secara acak untuk digunakan sebagai sampel dalam penelitian. Pemilihan R.S.U.D Arifin Achmad dikarenakan rumah sakit ini mempunyai cakupan wilayah yang lebih besar dibandingkan dengan rumah sakit lainnya yang ada di kota pekanbaru. Dalam menentukan jumlah sampel, digunakan teori Roscoe (1995) yang menyatakan ukuran sampel dalam penelitian pendahuluan adalah berada di antara 30 s/d 500 sampel. Untuk itu dalam penyebaran kuesioner ini dilakukan pada 80 orang pasien rawat jalan pengguna kruk yang ada di R.S.U.D Arifin Achmad Provinsi Riau. Adapun hasil yang didapat dari survey dengan melakukan penyebaran kuesioner tersebut adalah sebagai berikut : I-3

Tabel 1.2 Hasil Kuesioner No. Pernyataan Keluhan yang Dirasakan Jawaban Persentase Ya Tidak Ya Tidak 1 Landasan pada ketiak kurang empuk 74 6 92.5% 7.5% 2 Genggaman pada tangan licin atau tidak nyaman 62 18 77.5% 22.5% 3 Bahan alat yang berat sehingga susah dibawa 46 34 57.5% 42.5% 4 Alat tidak bisa digunakan dalam waktu yang lama 76 4 95% 5% Alat yang digunakan tidak bisa diberikan kepada 64 16 5 orang lain 80.0% 20% 6 Alat terlalu panjang sehingga susah dibawa 80 0 100% 0% 7 Ketiak terasa sakit 32 48 40% 60% 8 Sering terpeleset 56 24 70% 30% 9 Pengguna cepat merasakan kelelahan 64 16 80% 20% 10 Tiang penyangga mudah bengkok 44 36 55% 45% Total 598 202 74,75% 25,25% Sumber : Data Olahan (2013) Gambar 1.1 Perbandingan Jumlah Konsumen yang Mengeluh Terhadap Kruk yang Mereka Gunakan Berdasarkan survey diatas dapat kita lihat bahwa 74,75% konsumen pengguna kruk di R.S.U.D Arifin Achmad Provinsi Riau menyatakan bahwa mereka mengeluh terhadap kruk yang mereka gunakan. Persentase tersebut merupakan persentase yang sangat besar karena sebuah rancangan produk dinilai I-4

tidak layak jika persentase keluhan yang dirasakan oleh penggunanya melebihi 30% (Tjiptono, 2007). Berdasarkan data tersebut diperlukan adanya suatu produk yang ergonomis yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan memperhatikan kenyamanan dan keinginan pengguna. Produk ergonomis sudah menjadi tuntutan pengguna saat ini sebagai salah satu faktor penentu daya saing produk. Desain produk yang ergonomis yang memperhatikan aspek-aspek perancangan akan memberikan dampak positif bagi pengguna kruk, dimana kepuasan, keamanan dan kenyaman pengguna merupakan tolak ukur yang harus dipenuhi. Untuk itu, berdasarkan data dan fakta di atas, maka diperlukanya melakukan Perancangan Ulang Alat Bantu Jalan (Kruk) Berdasarkan Keinginan Pengguna agar nantinya keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pengguna sekarang dapat dikurangi. 1.2 Rumusan Masalah Untuk melakukan perancangan ulang alat bantu jalan ( kruk) diperlukan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan penelitian pendahuluan untuk mengetahui tingkat keluhan yang dirasakan pengguna kruk saat ini. Setelah didapatkan dasar dalam penelitian pendahuluan dilakukan identifikasi masalah sebelum menetapkan rumusan dan tujuan penelitian ini nantinya. Selanjutnya dilakukan pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan nantinya dalam melakukan perancangan ulang alat bantu jalan (kruk). Terakhir dilakukan pengujian rancangan dan analisa hasil terhadap prototype yang telah dibuat.. Berdasarkan hal tersebutlah, rumusan masalah dalam tugas akhir ini adalah Bagaimana Merancang Ulang Alat Bantu Jalan (Kruk) yang Lebih Ergonomis Sehingga Memberikan Kenyamanan bagi Para Pasien Ortopedi yang Menggunakannya 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah melakukan perancangan ulang alat bantu jalan (kruk) bagi para pasien ortopedi. I-5

Adapun tujuan khusus dalam pembuatan laporan ini adalah : 1. Melakukan perancangan ulang alat bantu jalan (kruk) yang ergonomis dan sesuai dengan antropometri pengguna. 2. Membuat sebuah prototype kruk yang ergonomis dengan mengunakan tahapan konsep Sistem Pengembangan Produk. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan kenyamanan bagi pemakai alat bantu jalan (kruk), sehingga persentase keluhan yang didapat dalam penelitian pendahuluan dapat dikurangi. 2. Sebagai masukan bagi perusahaan dalam inovasi produk alat bantu jalan (kruk). 1.5 Batasan Masalah Untuk mencegah meluasnya bidang pembahasan serta lebih mengarahkan pemecahan masalah pada pokok sasarannya, maka permasalahannya dibatasi sebagai berikut: 1. Produk yang dirancang ulang adalah alat bantu jalan (kruk) berupa tongkat yang dilengkapi penopang ketiak dan genggaman tangan. 2. Data yang digunakan adalah data antropometri yaitu Tinggi Ketiak Berdiri (TKB), Jangkauan Tangan (JT), Lebar Genggaman Tangan (LGT) dan Diameter Genggaman Tangan (GT). 3. Sampel yang digunakan adalah pasien rawat jalan pengguna kruk di R.S.U.D Arifin Achmad Provinsi Riau bagian Ortopedi. 1.6 Posisi Penelitian ini : Adapun posisi penelitian pada saat ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut I-6

Tabel 1.2 Posisi Penelitian Tugas Akhir No 1 2 3 Penulis (Tahun) I Made Londen Batan (2006) Taufiq Fitriadi (2008) Rizki Azwar Rizko (2013) Judul Tujuan Lokasi Metode Pengembangan Kursi Roda Sebagai Upaya Peningkatan Ruang Gerak Penderita Cacat Kaki Perancangan Alat Bantu Jalan (Kruk) yang Praktis dan Ergonomis dengan Menggunakan Software CATIA Perancangan Ulang Alat Bantu Jalan (Kruk) Berdasarkan Keinginan Pengguna Memberikan usulan perbaikan rancangan kursi roda menggunakan desain ergonomi Memberikan usulan rancangan kruk serta mengetahui kekuatan rancangan kruk dengan menggunakan Software CATIA Melakukan perancangan ulang alat bantu jalan (kruk) bagi para pasien ortopedi yang ergonomis dengan menerapkan konsep sistem pengembangan produk Pemakai kursi roda di kota Surabaya Pengguna Kruk di Kota Surakarta Pengguna kruk di R.S.U.D Arifin Achmad Provinsi Riau. Perancangan Alat Berdasarkan Data Antropometri dan Kenyamanan dengan metode RULA Perancangan Alat yang Praktis dan Ergonomis menggunakan Software CATIA Perancangan Alat Berdasarkan Data Antropometri dan Sistem Pengembangan Produk Dalam penelitianya, I Made Londen dan mengembangkan alat bantu jalan bagi penderita cacat kaki dalam bentuk kursi roda yang dapat dikendalikan sendiri oleh pengguna sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan ruang gerak penderita cacat kaki dalam beraktifitas tanpa perlunya bantuan orang lain. Hubunganya dengan penelitian ini adalah menggunakan objek penelitaian yang sama yakni penderita cacat kaki sebagai objek pengembangan produk. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Taufiq Fitriadi, yakni memberikan usulan rancangan kruk serta mengetahui kekuatan rancangan kruk yang nantinya dirancang dengan menggunakan software CATIA agar memperoleh kemudahan perhitungan melalui komputasi pada analisa simulasi dari perangkat lunak sebagai alat pendukung optimalisasi potensi manusia. 1.7 SistematikaPenulisan Penyusunan laporan ini dibagi dalam enam Bab, uraian dan penjelasan secara singkat adalah sebagai berikut : I-7

BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. : LANDASAN TEORI Berisikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian serta teori pendukung dalam penelitian. Teori-teori tersebut mengenai teori teori umum, ergonomi, antropometri, distribusi normal, dan pengujian data. Landasan teori dikumpulkan dan dipelajari dari berbagai literature dan juga jurnal-jurnal ilmiah diperoleh dari perpustakaan ataupun internet. : METODOLOGI PENELITIAN Berisikan penjelasan secara skematis langkah-langkah proses penelitian, metode pengumpulan data, teknik pengolahan data, serta metode analisis yang digunakan yang dijelaskan secara terperinci. : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisikan tentang data-data yang diperoleh di lapangan yang digunakan untuk diolah sesuai dengan masalah yang sedang di teliti, sedangkan pengolahan data berisikan tentang proses pengolahan data mentah menjadi suatu hasil yang bisa dipahami sehingga membantu didalam menganalisa. : ANALISA Bab lima memuat perencanaan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam memecahkan masalah serta menganalisis hasil perhitungan berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. : PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan dari pemecahan masalah terhadap permasalahan yang sedang dihadapi perusahaan. Laporan tugas akhir ini diakhiri dengan memberikan saran-saran yang berhubungan dengan penerapan penemuan penelitian untuk kegiatan-kegiatan I-8

yang relevan secara praktis dan juga saran untuk pengembangan penelitian lebih lanjut untuk temuan masalah yang belum terpecahkan di perusahaan. I-9