BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepibadian yang utama. 1. professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalani bangsa itu. 1. Pendidikan sebagai identitas mutlak dalam rangka pelaksanaan

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

Mika Hikmaya Sari* Yudi Budianti* Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika, Metode Pemecahan Masalah Model Polya.

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan suasana belajar yang kondusif. Suasana belajar yang kondusif. mengeksplorasi dan mengelaborasi keterampilannya.

P 75 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INTEGRASI INTERKONEKSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

BAB I PENDAHULUAN. dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya. pendidikan nasional Bab 1 Pasal 1, pendidikan adalah:

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru

BAB V PENUTUP. 1. Dengan menerapkan kolaborasi metode ceramah dengan model. pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, dimana anak didik belajar. Proses belajar di sekolah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

STUDI KORELASI ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SD NEGERI SONOREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

PENGGUNAAN STRATEGI DISKUSI DAN SIMPOSIUM DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KEUNGGULAN IKLIM DI INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tentang

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. resmi. 1 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertangung jawab terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu membantu dan membentuk karakter dan keyakinan yang kuat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar anak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3. 1 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Afifudin Psikologi Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar. Solo: Harapan Masa.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. guru agar belajar lebih terarah dalam mencapai tujuan belajar. Guru memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

Oleh: TRICAHYANING PUSPITANINGRUM NPM:

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan alam yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan penelitian, desain penelitian, faktor-faktor yang diamati, rencana

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam undang-undang No. 20

PENGARUH PENGUASAAN DIKSI TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS GAYA BAHASA METAFORA DALAM WACANA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I ANGKOLA BARAT

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara didunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Secara umum pengertian pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepibadian yang utama. 1 Pendidikan dilakukan oleh seorang pendidik (guru), sebab guru adalah salah satu element yang penting dalam pendidikan yang secara langsung berhubungan dengan seseorang (anak didik) oleh karena itu pendidik (guru) harus berperan aktif dan mampu menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional yang dituntut untuk melakukan transformasi pengetahuan agar tercapai perkembangan anak didik secara maksimal yang positif. 2 Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, baik dan berhasil apabila seseorang pendidik (guru) mampu menguasai materi dan memilih metode pengajaran yang tepat atau sesuai untuk mata pelajaran. Untuk itu seseorang pendidik (guru) yang professional akan tercermin dalam 1 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Offset, 2012), h. 36 2 Ibid., h. 38 1

2 pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam penguasaan materi maupun pemilihan metode guna kelangsungan proses belajar mengajar. 3 Seorang pendidik maupun calon pendidik harus memiliki pengetahuan tentang metode-metode pengajaran serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa agar siswa lebih giat lagi dalam belajar. Karakteristik guru yang baik selalu mengadakan perbaikan dan pengajaran serta mampu memberi variasi stimulus yaitu suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga sebelum mengajar seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat agar dalam kegiatan proses pembelajaran murid tidak merasa bosan, senantiasa berpartisipasi dan tercipta interaksi edukatif yang mempunyai pengertian hubungan timbal balik antara pendidik (guru) dan peserta didik (murid) dalam suatu sistem pengajaran. Adapun komponen-komponen dasar dalam interaksi edukatif adalah: 1. Tujuan instruksional Ini yang pertama kali harus dirumuskan. Sebab tanpa adanya tujuan yang jelas, proses interaksi ini tidak berfungsi untuk menetapkan kemanakah tujuan pengajaran itu diarahkan. 3 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 47

3 2. Bahan pelajaran (Materi) Setelah tujuan instruksional dirumuskan, harus mengikuti langkah pemilihan bahan pelajaran, yang sesuai dengan kondisi tingkatan murid yang akan menerima pelajaran. 3. Metode dan alat dalam interaksi Komponen ini merupakan alat yang harus dipilih dan dipergunakan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran (materi) dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Komponen ini disebut juga metode dan alat pembantu pengajaran untuk menunjang terciptanya tujuan. 4. Sarana Komponen ini sangat penting juga dalam rangka menciptakan interaksi, sebab interaksi hanya mungkin terjadi bila ada sarana waktu, sarana tempat dan sarana-sarana lainnya. 5. Evaluasi (penilaian) Evaluasi ini perlu dilakukan sebab untuk melihat sejauh mana bahan yang diberikan kepada peserta didik dengan metode tertentu dan sarana yang telah ada dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Penilaian atau evaluasi ini merupakan barometer untuk mengukur tercapainya proses interaksi. 4 157-158 4 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), h.

4 Disini penulis menggunakan bahan penulisan yaitu, hubungan antara metode diskusi dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Al Hikmah Surabaya, sebab dengan metode ini penulis berharap dapat mengetahui bagaimana hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu. Dengan menggunakan metode diskusi siswa mempelajari sesuatu melalui cara musyawarah diantara sesama mereka dibawah pimpinan atau bimbingan guru. Hal ini perlu bagi kehidupan siswa kelak, bukan saja karena manusia senantiasa dihadapkan pada berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan seorang diri, melainkan juga karena melalui kerja sama atau musyawarah mungkin diperoleh suatu pemecahan yang lebih baik. 5 Sedangkan yang dimaksud dengan hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. 6 5 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2003), h. 69 6 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 5

5 Guru bisa melihat hasil belajar siswa setelah menggunakan metode diskusi. Dimana dengan menggunakan metode diskusi ini siswa akan menjadi lebih kreatif, berpikir kritis, berpartisipasi, demokrasi dan menghargai pendapat orang lain. Pada saat diskusi berjalan guru bisa memantau setiap kelompok jangan sampai ada siswa yang pasif karena kebanyakan hanya beberapa siswa yang aktif bicara ketika diskusi. Pada saat diskusi guru bisa memberikan beberapa soal untuk dijawab atau dipecahkan oleh setiap kelompok. Disinilah guru dapat menilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode diskusi Dengan berpijak dari latar belakang diatas untuk melihat dari aplikasi metode, maka perlu kiranya diadakan penelitian pendidikan. Dalam hal ini penulis mengangkat judul. Pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan metode diskusi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya? 2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya?

6 3. Bagaimana pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penerapan metode diskusi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya. 2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya. 3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi penulis Sebagai masukan serta menambah wawasan pengetahuan dan diharapkan dari hasil penelitian dapat digunakan pijakan yang nantinya bermanfaat ketika penulis sudah menjadi tenaga pendidik. 2. Bagi sekolah Utamanya guru bidang studi Pendidikan Agama Islam penelitian berguna untuk memperluas pengetahuan tentang metode-metode mengajar

7 yang efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa dan ketepatan penerapan metode. 3. Bagi fakultas Tarbiyah UIN Sunan Ampel Berguna untuk menambah bahan pustaka dan sebagai bahan kajian bagi mahasiswa yang sedang belajar yang ada hubungannya dengan skripsi ini. E. Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu mengenai hubungan metode diskusi dengan hasil belajar siswa antara lain: M. Zamroni (2013) Hubungan Metode Diskusi Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VII Mts Hasyim Asy ari Sukodono Sidoarjo. Penelitian ini membahas tentang meningkatnya prestasi belajar siswa kelas VII MTs Hasyim Asy ari Sukodono Sidoarjo pada mata pelajaran Fikih setelah menggunakan metode diskusi. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rumus product moment. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu peneliti mengkorelasikan antara post test kelas kontrol dan post test kelas eksperimen. Sehingga didalam analisis statistik r xy = 0,989055, kemudian dikonsultasikan dalam tabel r product moment untuk taraf signifikan 1% maka diperoleh nilai r pada tabel product momen = 0,368. Pada taraf 5% diperoleh nilai r pada tabel product moment = 0,284. Jadi r xy mendapatkan 0,989055 sehingga r hitung

8 lebih besar dari pada r tabel untuk taraf 1% dan 5% maka dapat disimpulkan. Adanya Hubungan Positif dan Signifikan Antara Metode Diskusi Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VII MTs Hasyim Asy ari Sukodono Sidoarjo. Wiwik Zuliasih (2013) Hubungan Antara Pelaksanaan Metode Diskusi Dengan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di SMPN 1 Sukodono Sidoarjo. Penelitian ini membahas tentang guru harus pandai memilih metode pendidikan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan siswa supaya siswa merasa senang dalam proses belajar mengajar berlangsung. Dalam proses pembelajaran bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi pemberian motivasi sangatlah penting karena secara psikologis anak akan merasa senang apabila mereka diperhatikan. Salah satu cara memberikan perhatian adalah dengan memotivasi. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rumus product moment. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu peneliti mengkorelasikan antara angket pelaksanaan metode diskusi dengan angket motivasi belajar siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sehingga didalam analisis statistic r xy = 0,70, kemudian dikonsultasikan dalam tabel r product moment untuk taraf signifikan 1% maka diperoleh nilai r pada tabel product moment = 0,263. Pada taraf 5% diperoleh nilai r pada tabel product moment = 0,202. Jadi r xy mendapatkan 0,70 sehingga r hitung lebih besar dari pada r tabel untuk taraf 1% dan 5%. Jika dilihat pada tabel

9 intrepetasi dapat diketahui bahwa r xy terletak antara 0,40 0,70 menuju rentang 0,70 0,90 yang menyatakan antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sedang atau cukup yang dapat dikategorikan menuju rentang nilai kuat atau tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa. Hubungan Antara Pelaksanaan Metode Diskusi Berpengaruh Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Sukodono Sidoarjo. Nur Laily Ni mah (2014) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran Fiqih Pokok Bahasan Cara Syah Sholat Siswa Kelas IV MI 20 Muhammadiyah Lamongan. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Proses penelitian ini dibagi dalam dua proses yakni studi awal dan pengembangan. Pada tahap pengembangan dibagi menjadi dua yakni siklus 1 dan siklus 2. Hasil dari studi awal dapat dikatakan bahwanilai akhir kemampuan siswa kelas IV MI 20 Lamongan belum memenuhi standart kkm 80% karena ketuntasan klasikal siswa (KKM) 25,93%. Untuk mencapai indikator keberhasilan pada siklus 1 adalah dengan cara menerapkan pembelajaran metode diskusi. Pada siklus 1 nilai masih kurang, pencapaian presentasi ketuntasan hasil belajar siswa kurang dari standart ketuntasan klasikal sebesar 80% karena ketuntasan klasikal siswa (KKM) 59,26%. Bertumpu pada hasil refleksi tersebut, maka tindakan dinyatakan belum berhasil sehingga perlu dilanjutkan tindakan pada siklus 2, hasil tindakan pada siklus 2 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa karena ketuntasan klasikal (KKM) mencapai 88,89%.

10 Sesuai dengan hasil penelitian maka pelaksanaan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih pokok bahasan cara syah shalat siswa kelas IV MI 20 Muhammadiyah Lamongan. Meskipun judul penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti sama dengan penelitian terdahulu, akan tetapi masih ada perbedaan di dalamnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh M. Zamroni pada mata pelajaran Fikih sedangkan penelitian ini pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, teknik pengumpulan datanya tidak menggunakan angket. Untuk uji korelasi menggunakan post test kelas kontrol dan post test kelas eksperimen sedangkan penelitian ini menggunakan angket lalu di uji validitas dan reliabilitas. Pada tahap uji korelasi menggunakan angket untuk mengetahui pelaksanaan metode diskusi dan hasil belajar siswa diambil dai nilai UTS semester ganjil. Hasil analisis statistik yang dilakukan oleh M. Zamroni r xy = 0,989055 dengan N = 48 sedangkan penelitian ini r xy = 0,710 dengan N = 129. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Zuliasih mengenai motivasi belajar siswa sedangkan penelitian ini mengenai hasil belajar siswa. Dalam uji korelasi menggunakan angket pelaksanaan metode diskusi dan angket motivasi belajar sedangkan penelitian ini dalam uji korelasinya menggunakan angket pelaksanaan metode diskusi dan hasil belajar siswa yang diambil dari nilai post test. Hasil analisis statistik yang dilakukan oleh Wiwik Zuliasih r xy = 0,70 dengan N = 95 sedangkan penelitian ini r xy = 0,710 dengan N = 129.

11 Penelitian yang dilakukan oleh Nur Laily Ni mah mengenai upaya meningkatkan hasil belajar melalui metode diskusi sedangkan penelitian ini mengenai korelasi antara metode diskusi dengan hasil belajar siswa. Penelitian Nur Laily Ni mah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sedangkan penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment dan regresi antara metode diskusi dengan hasil belajar siswa. Dengan demikian, keaslian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Mengingat luasnya masalah penelitian tentang korelasi antara metode diskusi dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya, maka perlu kiranya penulis memberikan keterbatasan penelitian, sebagai berikut: 1. Membuktikan penerapan metode diskusi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya. 2. Membuktikan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya. 3. Membuktikan pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII DI SMP AL-HIKMAH Surabaya.

12 G. Definisi Operasional Untuk lebih mempermudah pemahaman tentang arti kata yang terkandung dalam judul, maka penulis memberikan uraian dari beberapa istilah judul, sebagai berikut: 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada dari sesuatu orang, benda dan lain sebagainya yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 7 2. Metode diskusi Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topic atau permasalahan tertentu. 8 3. Hasil belajar siswa Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru 7 Departemen Agama dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 747 8 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Ibid, h. 69

13 menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. 9 4. PAI Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran islam, bersikap inklusif, rasional dan filosofis dalam rangka menghormati orang lain dalam hubungan kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 10 H. Sistematika Pembahasan Penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, yang masing-masing dibagi menjadi sub-sub yang sifatnya memperjelas ide bab itu sendiri. Adapun pembahasan tersebut adalah antara lain sebagai berikut: Bab Pertama Pendahuluan, pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, 9 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Ibid, h. 4-5 10 Aminuddin, Aliaras Wahid dan Moh. Rofiq, Membangun Karakter dan Kepribadian Melalui Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 1

14 ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi istilah atau definisi operasional, sistematika pembahasan. Bab Kedua Landasan Teori, pada bab ini berisi tinjauan tentang metode diskusi meliputi pengertian metode diskusi, macam-macam diskusi, tujuan diskusi, kelebihan dan kekurangan diskusi, langkah-langkah penggunaan metode diskusi, tinjauan tentang hasil belajar meliputi pengertian hasil belajar, macam-macam hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, tinjauan tentang pendidikan agama islam meliputi pengertian pendidikan agama islam, tujuan pendidikan agama islam, fungsi pendidikan agama islam, ruang lingkup pendidikan agama islam, korelasi antara metode diskusi dengan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII di SMP Al Hikmah Surabaya. Bab Ketiga Metode Penelitian, pada bab ini berisi, jenis dan rancangan penelitian, variabel, indikator dan instrumen penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. Bab Keempat Hasil Penelitian, pada bab ini berisi, deskripsi data, analisis data dan pengujian hipotesis. Bab Kelima Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian berisi, pembahasan dan hasil penelitian. Bab Keenam Simpulan dan Saran, pada bab ini berisi, simpulan dan saran.