Gambaran Pemahaman, Persepsi, dan Penggunaan Rokok Elektrik pada Siswa SMA di Kota Denpasar I Gusti Ngurah Edi Putra, I Made Rumadi Putra, Dewa Gede Aditya Rama Prayoga, Putu Ayu Swandewi Astuti Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
PENDAHULUAN Rokok Elektrik Pada awalnya disebut sebagai terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapy) (Cobb et al., 2010) FDA melarang penggunaannya karena mengandung tobacco specific nitrosamines (TSNA) dan diethylene glycol (DEG) (Westenberger, 2009). Rokok elektrik bukan metode yang efektif dan aman dalam upaya berhenti merokok (American Lung Association,2015). Peningkatan proporsi pelajar yang pernah menggunakan rokok elektrik di Amerika dari 27,3% tahun 2014 menjadi 37,7% tahun 2015 (U.S. Department of Health and Human Services, 2016). Alasan menggunakan rokok elektrik adalah untuk berhenti menggunakan rokok konvensional dan 35% setuju berdampak baik pada kesehatan (ASH, 2014).
PENDAHULUAN Rokok Elektrik BPOM melarang penggunaan rokok elektrik (AMTI, 2010). Rosanne (2014): 13,3 % remaja (13-18 tahun) yang mengonsumsi rokok konvensional juga cenderung berminat menggunakan rokok elektrik. Laporan Kemenkes (2013): 40% remaja SMA di Kota Denpasar pernah mengonsumsi rokok. Gambaran Pemahaman, Persepsi, dan Penggunaan Rokok Elektrik pada Siswa SMA di Kota Denpasar
METODE PENELITIAN Rokok Elektrik Desain Penelitian Observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional study Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di 10 SMA di Kota Denpasar selama bulan September s.d. November 2015. Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 200 siswa SMA dengan cluster random sampling Metode Pengumpulan dan Analisis Data Data dikumpulkan melalui metode angket dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan dianalisis secara deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Gambaran Karakteristik Responden Umur (Mean ± SD) 16 tahun 17 tahun Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Sumber Informasi Rokok Elektrik Media Cetak Media Elektronik Keluarga Teman Guru Petugas Kesehatan Riwayat Pemakaian Rokok Konvensional Tidak Pernah Pernah Penggunaan Rokok Elektrik Tidak Ya Memiliki Teman Pengguna Rokok Elektrik Tidak Ya Variabel Frekuensi (n) Persentase (%) 16,3 ± 0,5 144 72,0% 52 18,0% 120 80 11 137 0 101 43 12 162 38 159 41 113 87 60,0% 40,0% 5,5% 68,5% 0,0% 50,5% 21,5% 6,0% 81,0% 19,0% 79,5% 20,5% 56,5% 43,5%
HASIL DAN PEMBAHASAN Rokok Elektrik Proporsi remaja yang menggunakan rokok elektrik yaitu sebesar 20,5% Proporsi pelajar yang pernah menggunakan rokok elektrik di Amerika sebesar 37,7% tahun 2015 (U.S. Department of Health and Human Services, 2016).
HASIL DAN PEMBAHASAN Rokok Elektrik Regan et al (2013): Remaja lebih banyak terpapar iklan rokok elektrik di internet dibandingkan orang dewasa sehingga menyebabkan kemungkinan proporsi pengguna yang tinggi di kalangan remaja. Media elektronik dan teman berkontribusi besar dalam pemberian informasi mengenai rokok elektrik Sumber Informasi Rokok Elektrik 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Persentase
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Deskripsi Pemahaman Responden Mengenai Rokok Elektrik No. Indikator Pemahaman Jawaban Benar Persentase (%) (n) 1. Rokok elektrik menggunakan bahan baku tembakau 103 51,5% 2. Rokok elektrik menggunakan larutan nikotin 121 60,5% 3. Rokok elektrik menggunakan baterai dalam pengoperasian 133 66,5% 4. Rokok elektrik dapat dirakit 80 40,0% 5. Rokok elektrik berisiko meledak 80 40,0% 6. Terdapat kandungan yang berbahaya dalam rokok elektrik 168 84,0% 7. Rokok elektrik dapat menyebabkan kecanduan 166 83,0% 8. Rokok elektrik dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker 146 73,0% 9. Rokok elektrik berbahaya bagi penggunanya 163 81,5% 10. Rokok elektrik berbahaya bagi perokok pasif 110 55,0% 11. Rokok elektrik lebih berbahaya dibanding rokok konvensional 24 12,0% 12. Rokok elektrik dapat digunakan untuk mengganti dan mengurangi kecanduan pemakaian rokok konvensional 7 3,5% Pemahaman Cukup 138 69,0% Kurang 62 31,0%
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Deskripsi Persepsi Responden Mengenai Rokok Elektrik No. Indikator Persepsi Jawaban Benar (n) Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tidak akan mencoba menggunakan rokok elektrik jika ditawari untuk menggunakannya Tampilan/bentuk rokok elektrik tidak lebih bagus dibandingkan dengan rokok konvensional Menggunakan rokok elektrik tidak terlihat lebih keren dibandingkan menggunakan rokok konvensional Menggunakan rokok elektrik relatif tidak lebih hemat dan praktis dibandingkan rokok konvensional Kandungan dalam rokok elektrik akan menyebabkan kecanduan dibandingkan rokok konvensional Pengguna rokok konvensional sebaiknya tidak beralih menggunakan rokok elektrik Menggunakan rokok elektrik kurang bermanfaat untuk mengurangi dan menghentikan kecanduan pada orang yang menggunakan rokok konvensional Menggunakan rokok elektrik tidak berisiko lebih rendah untuk terkena penyakit dibandingkan rokok konvensional Kandungan dalam rokok elektrik tidak lebih aman dibandingkan kandungan rokok konvensional Persepsi 58 29,0% 117 58,5% 74 37,0% 41 20,5% 101 50,5% 7 3,5% 15 7,5% 27 13,5% 24 12,0% Positif 7 3,5% Negatif 193 96,5%
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4. Gambaran Penggunaan Rokok Elektrik Berdasarkan Karakteristik, Pemahaman, dan Persepsi Mengenai Rokok Elektrik Variabel Umur 16 tahun 17 tahun Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Pemahaman Cukup Kurang Persepsi Positif Negatif Riwayat Merokok Tidak Pernah Pernah Teman Pengguna Rokok Elektrik Tidak Ya Penggunaan Rokok Elektrik Tidak Ya n % n % 137 22 114 45 22 137 6 153 157 2 111 48 95,1% 39,3% 95,0% 56,3% 35,48% 99,3% 85,7% 79,3% 96,9% 5,3% 98,2% 55,2% 7 34 6 35 40 1 1 40 5 36 2 39 4,9% 60,7% 5,0% 43,7% 64,5% 0,7% 14,3% 20,7% 3,1% 94,7% 1,8% 44,8%
HASIL DAN PEMBAHASAN Proporsi pengguna rokok elektrik lebih banyak pada responden yang memiliki persepsi negatif (20,7%) dibandingkan positif (14,3%) Rokok Elektrik Sikap merupakan faktor yang paling berpengaruh pada praktik atau tindakan merokok seseorang (Shaluhiyah, 2006). Proporsi pengguna rokok elektrik lebih banyak pada responden yang memiliki pemahaman yang cukup (64,5%) dibandingkan yang kurang (0,7%) Pemahaman belum cukup kuat memengaruhi perilaku; faktor lain seperti teman dapat berpengaruh dominan terhadap perilaku merokok (Maharani, 2011). Banyak perokok meremehkan resiko yang dapat mengenai dirinya dan orang disekitarnya (WHO, 2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN Proporsi pengguna rokok elektrik lebih banyak pada responden yang memiliki riwayat merokok Adanya informasi rokok elektrik dapat digunakan untuk terapi berhenti merokok konvensional, lebih aman, dan lebih sehat Rokok Elektrik Proporsi pengguna rokok elektrik lebih banyak pada responden yang memiliki teman pengguna rokok elektrik Proses adopsi informasi dan perilaku dari teman sebaya Ambrose et al. (2014): Sebagian besar perokok percaya bahwa rokok elektrik lebih aman dan bermanfaat untuk membantu berhenti merokok. Pemberian informasi yang komprehensif Lotrean (2015): Memiliki teman yang pernah menggunakan rokok elektrik lebih cenderung untuk mencoba menggunakan rokok elektrik.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penggunaan rokok elektrik pada siswa SMA di Kota Denpasar cukup tinggi dengan masih kurangnya pemahaman dan persepsi yang baik tentang rokok elektrik. Saran Diperlukan sosialisasi dari pihak sekolah terkait bahaya rokok elektrik untuk meningkatkan pemahaman dan mencegah meningkatnya pengguna rokok elektrik. Sosialisasi tersebut perlu dibarengi dengan sosialisasi bahaya rokok konvensional mengingat rokok konvensional merupakan gerbang masuk penggunaan rokok elektrik. Mengingat media elektronik sebagai sumber informasi terbanyak rokok elektrik, maka penggunaan media elektronik sebagai media sosialisasi merupakan hal penting yang perlu dipertimbangkan.
DAFTAR PUSTAKA Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI). (2010). BPOM Haramkan Rokok Elektrik. Available at: http://amti.id/bpom-haramkan-rokok-elektrik/ (Diakses: 16 Mei 2015) Ambrose, B.K.; Rostron, B.L.; Johnson, S.E.; Portnoy, D.B.; Apelberg, B.J.; Kaufman, A.R.; Choiniere, C.J. (2014). Perceptions of the relative harm of cigarettes and e-cigarettes among U.S. youth. Am. J. Prev. Med., 47, S53 S60. American Lung Association. (2015). American Lung Association Statement on E- Cigarette. Available at: http://www.lung.org/stop-smoking/tobacco-controladvocacy/federal/e-cigarettes.html (Diakses: 16 Mei 2015). ASH Britain. (2014). Use of Electronic Cigarette in Great Britain. ASH fact sheet. Cobb NK, Byron MJ, Abrams DB, Shields PG. (2010). Novel Nicotine Delivery Systems and Public Health: The Rise of E-cigarette. Am J Public Health. 12:2340-2342.
DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI. (2013). Hasil Jajak Pendapat 40% Pelajar Mengaku Pernah Merokok. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Available at: http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/?p=news-subdit-more&id=364-hasiljajak-pendapat-40-pelajar-mengaku-pernah-merokok (Diakses: 16 Mei 2015) Lotrean, L.M (2015). Use of electronic cigarettes among Romanian university students: A cross-sectional study. BMC Public Health, 15. Maharani, T.D. (2011). Perilaku Merokok pada Dosen Pria Fakultas Kedokteran. Jurnal Media Medika Muda, 1(1). Regan, A.K.; Promoff, G.; Dube, S.R.; Arrazola, R. (2013). Electronic nicotine delivery systems: Adult use and awareness of the e-cigarette in the USA. Tob. Control. 22, 19 23. Rosanne, P., Britt, H. (2014). Young people and the use of e-cigarette in Wales. AshWales AshCymru
DAFTAR PUSTAKA Shaluhiyah, Z.,Karyono.,& Noor, F. (2006). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Merokok Pada Remaja Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Kudus Tahun 2005. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 1 (1). U.S. Department of Health and Human Services. (2016). E-Cigarette Use Among Youth and Young Adults: A Report of the Surgeon General Executive Summary. Atlanta, GA: U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, Office on Smoking and Health. Westenberger BJ. (2009). Evaluation of E-Cigarettes. US Food and Drug Administration, Center for Drug Evaluation and Research, Division of Pharmaceutical Analysis. US Food and Drug Administration 2009. WHO. (2011). WHO Report on the Global Tobacco Epidemic. Available at: http://whqlibdoc.who.int/publications/2011/9789240687813_eng.pdf. (Diakses: 22 Mei 2015).