ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS 3 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

: PAMBUDI EKO PRASETYO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN BERPIKIR KRITIS DAN WAKTU TANGGAP PERAWAT DENGAN KUALITAS ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA.

HUBUNGAN TINGKAT KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNS

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN: KENYAMANAN PADA KASUS KEGAWATAN ONKOLOGI

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Kata Kuci: Mutu Pelayanan Tenaga Kesehatan, Kepuasan Pasien

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RAWAT INAP PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

: Mutu Pelayanan, BPJS Kesehatan, Kepuasan Pasien

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU SARI MUTIARA MEDAN TAHUN Oleh DENAL PARMAN.

SURAT PERNYATAAN HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN ICU DI RSUP H. ADAM MALIKMEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DOKTER PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Siti Nurhaida 1, Sudirman 2

GAMBARAN SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK USIA BALITA OVERVIEW ATTITUDE OF NURSES IN COMMUNICATION THERAPEUTIC IN CHILDREN

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

PERBEDAAN KEPUASAN PASIEN UMUM, ASKES, DAN JAMKESMAS TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP KASUS BEDAH TULANG DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KONSEP DIRI PERAWAT DENGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI STABAT TAHUN 2014

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RSUD

HUBUNGAN PELAKSANAANPENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD AMBARAWA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN. Oleh VITOE FUSANTO

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

Transkripsi:

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan kesehatan sangatlah penting, wajarlah jika kinerja petugas kesehatan sangat berperan untuk menjadi penentu bagi suatu mutu pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang memeriksakan diri atau mendapatkan pelayanan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah, Sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus Estimasi Proporsi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji chi-square. Hasil analisis univariatmenunjukkan bahwa pelayanan dokter yang baik 59 (61,5%), kurang baik 37 responden (38,5%). Pelayanan perawat baik 53 (55,2%), kurang baik 43 responden(44,8%). Pelayanan makan baik 59 (61,5%), kurang baik37 responden (38,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubunganantara pelayanan dokter dengan mutu pelayanan kesehatan dengan nilai p = 0.000 ( p 0,05 ), ada hubungan antara pelayanan perawat dengan mutu pelayanan kesehatan dengan nilai p= 0.000 (p 0,05), ada hubunganantara pelayanan makan dengan mutu pelayanan kesehatan dengan nilai p = 0.000 (p 0,05). Kesimpulan penelitian adalah pada analisis univariat pelayanan dokter, pelayanan perawat dan pelayanan makan lebih banyak yang baik, analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara pelayanan dokter, perawat dan makan dengan mutu pelayanan kesehatan. Disarankan kepada Rumah Sakit Daerah Madani untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien sehingga pasien dapat merasakan pelayanan kesehatan yang baikdan proses penyembuhan pasien lebih cepat. Kata Kunci : Pelayanan dokter, Pelayanan perawat, Pelayanan makan, Mutu Pelayanan Kesehatan Abstract: The role of health workers in health care penyelenggarraan is very important, it is natural if the performance of health workers was instrumental to be decisive for a quality health service.the purpose of this study was to analyze the quality of health care in the inpatient unit Madani Regional Hospital of Central Sulawesi Province.This research is analytic research with cross sectional approach.the population in this study were all patients who consult or obtain services in the inpatient unit Madani Regional Hospital of Central Sulawesi Province,The sample in this study as many as 96 respondents were obtained from the calculation of the proportion estimation formulathe analysis used in this study is the chi-square testresults of univariate analysis showed that the good doctor's services 59 (61.5%), unfavorable 37 respondents (38.5%), Good nursing services 53 (55.2%), unfavorable 43 respondents (44.8%), Good meal services 59 (61.5%), unfavorable 37 respondents (38.5%. Results of bivariate analysis showed no relationship between physician services with quality health care with a value of p = 0.000 (p 0.05),there is a relationship between nurse service with quality health care with a value of p = 0.000 (p 0.05), there is a relationship between eating with the quality of service of health services with a value of p = 0.000 (p 0.05), Conclusion of the study is on univariate analysis service of doctors, nurses and care services more good eating, bivariate analysis showed no relationship between the services of doctors, nurses and eat with the quality of health caresuggested to the Regional Hospital Madani to further improve the quality of health care to the patient so that the patient can feel good health and healing patients more quickly. Keywords: physician services, nursing services, dining services, Quality of Health Care PENDAHULUAN (Introduction) Pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang harus semakin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Razak, 2008). Tujuan pelayanan 1 Prodi DIII Keperawatan Palu 2 Prodi DIII Keperawatan Palu 877

kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan kebutuhan derajat masyarakat (Al-Assaf, 2009). Berbagai fakta menunjukkan adanya masalah serius dalam mutu pelayanan kesehatan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena belum adanya sistem pengendali mutu yang terbaik yang dapat diterapkan. Pemahaman secara lebih mendalam tentang good governance merupakan salah satu upaya terhadap perwujudan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu (Laksono, 2005).Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak. Tidak hanya orang perorang atau keluarga, akan tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh anggota masyarakat (Gemala Hatta, 2008). Keberadaan dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan tersebut. Disamping itu, penekanan pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat dipertanggungjawabkan (Eli Nurachma, 2007).Tak dapat dipungkiri bahwa kini pasien semakin kritis terhadap pelayanan kesehatan dan menuntut keamanannya (Admin, 2010). Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah adalah Rumah Sakit tipe B. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap pasien/keluarga pasien di Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah dari ruangan yang berbeda masih banyaknya keluhan diantaranya mengenai pelayanan yang kurang memuaskan. Dari data rekam medik rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2013 total pasien yang di rawat diruang rawat inap sebanyak 3.935 penderita. Tahun 2014 bulan Januari sampai dengan bulan Agustus (Tri Wulan I sampai III) sebanyak 2.894 penderita. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan Oktober 2014 di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang memeriksakan diri atau mendapatkan pelayanan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 orang yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus Estimasi Proporsi.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu accidental sampling dimana sampel yang terpilih adalah sampel yang ada pada saat peneliti keruangan rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah ( Z (1-a/2) 2 ) ( P ) ( 1-P ) Keterangan : Besar sampel Z = Nilai baku distribusi normal = 0,05 (1,96) P = Perkiraan proporsi (50 %) q = 1-P d = Derajat akurasi (presisi) yang diinginkan (10%) (Z.1- / 2) 2.P.q d 2 (Z.1- / 2) 2.P.(1-P) d 2 (1,9 6) 2.0,5.(1-0,5) 0,1 2 (1,96) 2.0,5.0,5 0,1 2 3,84.0,5.0,5 0,01 d 2 METODE PENELITIAN (Methods) Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survey analitik dengan menggunakan metode cross sectional. 0,9604 0,01 = 96,04 = 96 responden 878

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari responden dengan wawancara dengan menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan kepada pasien rawat inap pada Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Data sekunder adalah data pada bagian rekam medikyang diperoleh peneliti dari Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Cara mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan kuesioner, pengumpulan data yang dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan dan pernyataan secara tertulis kepada responden untuk diisi dan dijawab sesuai daftar pertanyaan dan pernyataan tersebut. Skala pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. HASIL PENELITIAN (Result) Karakteristik Responden a. Umur Tabel 5.1: Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi SulawesiTengah Tahun 2014 Umur Frekuensi (f) Persentase (%) 20 5 5,2 20 30 18 18,8 31 40 19 19,8 41 50 16 16,7 51 60 38 39,6 Tabel 5.1 menunjukkanbahwa distribusi berdasarkan umur responden yang paling banyak adalah 51 60 tahun yaitu sebanyak 38 orang (39,6%), sedangkan umur responden yang paling sedikit adalah 20 tahun yaitu sebanyak 5 orang (5,2%). b. Jenis kelamin Tabel 5.2 : Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi SulawesiTengah Tahun 2014 Jenis kelamin Frekuensi (f) Persentase (%) Laki-laki 49 51,0 Perempuan 47 49,0 Tabel 5.2 menunjukkanbahwa distribusi berdasarkan jenis kelamin responden yang paling banyak adalah lakilaki yaitu sebanyak 49 orang (51,0%), 879

sedangkan jenis kelamin responden yang paling sedikit adalah perempuan yaitu sebanyak 47 orang (49,0%). c. Pendidikan Tabel 5.3 : Distribusi Responden Berdasarkan pendidikan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%) Tidak Sekolah 2 2,1 SD 13 13,5 SMP 17 17,7 SMA 28 29,2 Diploma/Sarjana 36 37,5 Tabel 5.3 menunjukkan bahwa distribusi berdasarkan pendidikan responden yang paling banyak adalah Diploma/Sarjana yaitu sebanyak 36 orang (37,5%), sedangkan pendidikan responden yang paling sedikit adalah tidak sekolah yaitu sebanyak 2 orang (2,1%). d. Pekerjaan Tabel 5.4: Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Ruang RawatInap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%) Tidak bekerja 19 19,8 PNS/TNI/POLRI 17 17,7 Wiraswasta 18 18,8 Patani/Buruh tani 11 11,5 Pelajar/Mahasiswa 31 32,3 Tabel 5.4. Menunjukkan bahwa distribusi berdasarkan pekerjaan responden yang paling banyak adalah Pelajar/Mahasiswa yaitu sebanyak 31 orang (32,3%), sedangkan pekerjaan responden yang paling sedikit adalah Petani/Buruh tani yaitu sebanyak 11 orang (11,5%). 880

3. Analisis Univariat Uji statistik yang dilakukan adalah Chi-Square dengan hasil analisis sebagai berikut : a. Pelayanan dokter Tabel 5.5: Distribusi Responden Berdasarkan PelayananDokter di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi SulawesiTengah Tahun 2014 Pelayanan dokter Frekuensi (f) Persentase (%) Baik 59 61,5 Kurang baik 37 38,5 Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 59 (61,5%) menyatakan baik terhadap pelayanan dokter, sedangkan 37 responden (38,5%) yang menyatakan kurang baik terhadap pelayanan dokter. b. Pelayanan perawat Tabel 5.6: Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi SulawesiTengah Tahun 2014 Pelayanan perawat Frekuensi (f) Persentase (%) Baik 53 55,2 Kurang baik 43 44,8 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 53 (55,2%) menyatakan baik terhadap pelayanan perawat,sedangkan 43 responden(44,8%) yang menyatakan kurang baik terhadap pelayanan perawat. c. Pelayanan makan Tabel 5.7: Distribusi Responden Berdasarkan PelayananPerawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi SulawesiTengah Tahun 2014 Pelayanan makan Frekuensi (f) Persentase (%) Baik 59 61,5 Kurang baik 37 38,5 Tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 57 (59,4%) menyatakan baik terhadap pelayanan makan,sedangkan 39 responden (40,6%) yang menyatakan kurang baik terhadap pelayanan makan. 881

d. Mutu pelayanan kesehatan Tabel 5.8: Distribusi Responden Berdasarkan Mutu PelayananKesehatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi SulawesiTengah Tahun 2014 Mutu pelayanan kesehatan Frekuensi (f) Persentase (%) Baik 59 61,5 Kurang baik 37 38,5 Tabel 5.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 59 (61,5%) menyatakan baik terhadap mutu pelayanan kesehatan,sedangkan 37 responden (38,5%) yang menyatakan kurang baik terhadap mutu pelayanan kesehatan. 4. Analisis Bivariat Uji statistik yang dilakukan adalah Chi-Square dengan hasil analisis sebagai berikut : a. Hubungan pelayanan dokter dengan mutu pelayanan kesehatan Tabel 5.9 :Hubungan Pelayanan Dokter dengan Mutu Pelayanan Kesehatan di RuangRawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 Pelayanan dokter Mutu pelayanan kesehatan Jumlah Baik Kurang baik F % f % f % P Value Baik 48 8,4 11 18,6 59 100 Kurang baik 8 21,6 29 78,4 37 100 Jumlah 56 58,3 40 41,7 96 100 0,000 Tabel 5.9 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan pelayanan dokter baik lebih besar kemungkinannya yang baik dengan proporsi 48 orang (81,4%) dibanding yang kurang baik dengan proporsi 11 orang (18,6%). Sedangkan pelayanan dokter yang kurang baik lebih kecil kemungkinannya dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan proporsi 8 orang (21,6%) dibanding yang kurang baik dengan proporsi 29 orang (78,4%). Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 (p 0,05) berarti ada hubungan bermakna antara pelayanan dokter dengan mutu pelayanan kesehatandi ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Nilai Odds Ratio diperoleh 16 berarti pelayanan dokter yang baik berpeluang 16 kali dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan baik dibanding dengan pelayanan dokter yang kurang baik. 882

b. Hubungan pelayanan perawat dengan mutu pelayanan kesehatan Tabel 5.10 : Hubungan Pelayanan Perawat dengan Mutu Pelayanan Kesehatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 Mutu pelayanan kesehatan Pelayanan Jumlah Baik Kurang baik perawat f % f % f % Baik 44 83,0 9 17,0 53 100 Kurang baik 12 27,9 31 72,1 43 100 Jumlah 56 58,3 40 41,7 96 100 P Value 0,000 Tabel 5.10 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan pelayanan perawat baik lebih besar kemungkinannya yang baik dengan proporsi 44 orang (83,0%) dibanding yang kurang baik dengan proporsi 9 orang (17,0%). Sedangkan pelayanan perawat yang kurang baik lebih kecil kemungkinannya dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan proporsi 12 orang (27,9%) dibanding yang kurang baik dengan proporsi 31 orang (72,1%). Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 (p 0,05) berarti ada hubungan bermakna antara pelayanan perawat dengan mutu pelayanan kesehatandi ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Nilai Odds Ratio diperoleh 13 berarti pelayanan perawat yang baik berpeluang 13 kali dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan dibanding dengan pelayanan perawat yang kurang baik. c. Hubungan pelayanan makan dengan mutu pelayanan kesehatan. Tabel 5.11 : Hubungan Pelayanan Makan dengan Mutu Pelayanan Kesehatan di RuangRawat Inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014 Pelayanan makan Mutu pelayanan kesehatan Baik Kurang baik Jumlah P Value F % f % f % Baik 42 73,7 15 26,3 57 100 0,000 Kurang baik 14 35,9 25 64,1 39 100 Jumlah 56 58,3 40 41,7 96 100 Tabel 5.11 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan pelayanan makan baik lebih besar kemungkinannya yang baik dengan proporsi 42 orang (73,70%) dibanding yang kurang baik 883

dengan proporsi 15 orang (26,3%). Sedangkan pelayanan makan yang kurang baik lebih kecil kemungkinannya dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan proporsi 14 orang (35,9%) dibanding yang kurang baik dengan proporsi 25 orang (64,1%). Hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,000 (p 0,05) berarti ada hubungan bermakna antara pelayanan makan dengan mutu pelayanan kesehatandi ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah. Nilai Odds Ratio diperoleh 5 berarti pelayanan makan yang baik berpeluang 5 kali dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan dibanding dengan pelayanan makan yang kurang baik. PEMBAHASAN (Discuss) 1. Pelayanan dokter Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil analisis univariat menunjukan bahwa dari 96 responden yang menyatakan pelayanan dokter baik lebih banyak dibanding dengan pelayanan dokter kurang baik (Tabel 5.5). Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pelayanan dokter yang baik lebih besar kemungkinannya dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan baik dibanding kurang baik (Tabel 5.9). Menurut asumsi peneliti bahwa pelayanan dokter baik yang diberikan seperti ketepatan waktu dokter saat melaksanakan visite, kesabaran dokter mendengarkan keluhan pasien, ketelitian dokter dalam melakukan pemeriksaan kepada pasien, penetapan diagnosa dokter yang benar dan tepat atas keluhan penyakit pasien, pemberian informasi dokter tentang penyakit dan obat yang mudah di mengerti pasien dapat menimbulkan kepercayaan dan kepuasan bagi pasien serta menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh dokter untuk melakukan semua pekerjaan baik itu pekerjaan pokok (utama) maupun tugas tambahan dengan hasil yang memuaskan sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam etika profesi dari setiap pekerjaan yang dilaksanakan sehingga dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan yang baik. 2. Pelayanan perawat Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 96 responden yang menyatakan pelayanan perawat baik lebih banyak dibanding dengan pelayanan perawat kurang baik (Tabel 5.6). Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa pelayanan perawat yang baik lebih besar kemungkinannya dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan baik dibanding yang kurang baik (Tabel 5.10). Menurut asumsi peneliti bahwa pelayanan perawat baik yang diberikan seperti pemberian salam perawat terhadap pasien saat masuk ruangan, pemberian pelayanan perawat yang sama dan adil kepada semua pasien,perahatian perawat dalam kebutuhan dan keluhan pasien, kejelasan informasi perawat terhadap tindakan yang diberikan kepada pasien, pelayanan perawat dalam pemeriksaan dan pengobatan kepada pasien dapat menimbulkan kepercayaan dan kepuasan bagi pasien serta sentuhan psikologis yang bisa disampaikan perawat kepada pasien akan mengurangi stress yang dialaminya pada masa sakit, dan ternyata kelelahan psikis berkontribusi terhadap penyakit yang diderita pasien semakin parah. Motivasi Perawat bisa menurunkan kecemasan dengan memberikan dukungan emosional berupa kesabaran, perhatian, dan motivasi supaya pasien akan sembuh lebih cepat sehingga yang baik. 3. Pelayanan makan Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil analisis univariat menunjukkanbahwa dari 96responden yang menyatakan pelayanan makan baik lebih banyak dibanding dengan pelayanan makan kurang 884

baik (Tabel 5.7). Sedangkan hasil analisis bivariatmenunjukkan bahwa pelayanan makan baik lebih besar kemungkinannya yang baik dibanding yang kurang baik (Tabel 5.11). Menurut asumsi peneliti bahwa pelayanan makan yang diberikan seperti variasi menu makanan yang diberikan kepada pasien, penyajian makanan yang diberikan kepada pasien, kelengkapan alat makan yang diberikan kepada pasien, kesiapan petugas yang membagikan makanan kepada pasien, sikap petugas yang membagikan makanan kepada pasien dapat menimbulkan kepercayaan dan kepuasan bagi pasien serta pelayanan makan yang diberikan di Rumah Sakit disesuaikan dengan keadaan penderita dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi. Keadaan gizi penderita sangat berpengaruh pada proses penyembuhan penyakit sehingga yang baik. KESIMPULAN (Conclusion) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Madani Provinsi Sulawesi Tengah maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada hubungan pelayanan dokter dengan mutu pelayanan kesehatan dimana rumah sakit yang memiliki pelayanan dokter yang baik akan mendukung pelayanan kesehatan sehingga dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan nilai p value = 0,000 ( 0,05). 2. Ada hubungan pelayanan perawat dengan mutu pelayanan kesehatan dimana rumah sakit yang memiliki pelayanan perawat yang baik akan mendukung pelayanan kesehatan sehingga dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan nilai p value = 0,000 ( 0,05). 3. Ada hubungan pelayanan makan dengan mutu pelayanan kesehatan dimana rumah sakit yang memiliki pelayanan makan yang baik akan mendukung pelayanan kesehatan sehingga dapat memberikan mutu pelayanan kesehatan yang baik dengan nilai p value = 0,000 ( 0,05). Saran 1. Rumah Sakit Diharapkan hasil penelitian ini dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien yang dirawat di ruangan rawat inap Rumah Sakit Madani sehingga pasien dapat merasakan pelayanan kesehatan yang baik. 2. Petugas kesehatan Diharapkan dapat menjadi masukan bagi petugas kesehatan khususnya bagi perawat yang memberi asuhan keperawatan kepada pasien agar supaya lebih meningkat mutu pelayanan kepada pasien. 3. Bagi pasien Diharapkan pasien mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik sehingga proses penyembuhan pasien lebih cepat. DAFTAR PUSTAKA Admin, 2010, Faktor Yang Berhubungan Dengan Mutu Pelayanan Kesehatan. www.lintasberita.com diakses 5 November 2012. Al-Assaf, A.F, 2009, Mutu Pelayanan Kesehatan Perspektif Internasional. Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta. Eli,N, 2007, Asuhan Keperawatan Bermutu Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan dan Penelitian Kesehatan, Jakarta. Gemala H, 2008, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan, Universitas Indonesia, Jakarta. Trisantoro, L,2005, Good Governance dan Sistem Menjaga Mutu PelayananKesehatan, Surabaya. 885