Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan

dokumen-dokumen yang mirip
Varietas Unggul Baru Mangga Merah DARI KP. cukurgondang

Status Pengembangan Mangga Garifta di Kabupaten Pasuruan

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

Varietas Unggul Manggis Bebas Getah Kuning Ratu Tembilahan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 305/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA CENGKIR INDRAMAYU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN 25. KERJASAMA PENELITIAN DENGAN INTANSI PEMERINTAH/PEMDA (PROVINSI, KABUPATEN, KOTA), TAHUN ANGGARAN Lanjutan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

DAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

Anggur Varietas Prabu Bestari

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Pengembangan Potensi Sedap Malam dari Jawa Timur

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 472/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN GAPU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

I. PENDAHULUAN. petani. Indonesia merupakan negara yang agraris dengan komoditas pertanian yang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan. Luas panen dan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

BERITA RESMI STATISTIK

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN ALPUKAT PESAKO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA 2016

Sistem Perbenihan Jagung

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

MANGGA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS- 143 DENGAN KLON MANGGA MERAH

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

Pepaya Merah Delima Dalam Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara mega biodiversitas karena memiliki

KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 573/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN SALAK KRAMAT BANGKALAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Buah Tropika yang Berpotensi

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 494/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN KENCUR PAPAN KENTALA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

TEKNIK PERBANYAKAN SAMBUNG PUCUK MANGGA DENGAN CARA PENGIKATAN TALI LANGSUNG SUNGKUP. Oleh RUSJAMIN JADI ALI DAN FARIHUL IHSAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 512/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR MERAH DELIMA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 303/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SAWO SEDAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

UPDATE HASIL MONITORING EL NINO DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN AGUSTUS DESEMBER 2015

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2016

No Nama Mitra Judul Kerjasama Unit Pelaksana

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

NOTA DINAS banjir OPT banjir kekeringan OPT banjir kekeringan OPT

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

13 FEBRUARI 2004 TENTANG KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2004 MENTERI PERTANIAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 210/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK GAYO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 192/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA MONAMI RED SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 450/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA GRESS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PERKEMBANGAN REALISASI ANGGARAN SATKER LINGKUP BKP PER 11 NOVEMBER 2013

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2016

Transkripsi:

Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan Rebin, Karsinah dan Muryati Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Jln. Solok-Aripan Km 8, PO Box 5 Solok, Sumatera Barat E-mail : rebin_linggo2@yahoo.com Pendahuluan Mangga mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Indonesia memiliki keanekaragaman genetik yang tinggi, namun potensi keragaman genetik ini belum banyak dimanfaatkan. Mangga yang banyak ditemukan baik di pasar tradisional maupun supermarket adalah mangga Arumanis, Golek, Manalagi, Gedong Gincu dan Cengkir. Potensi plasma nutfah mangga sudah saatnya dimanfaatkan untuk dirakit menjadi varietas komersial. Tren pasar menghendaki buah mangga dengan kulit buah warna merah. Mangga Arumanis selama ini sudah dikenal luas dan menjadi andalan ekspor Indonesia. Varietas unggul mangga di Indonesia sampai saat ini sebagian besar diperoleh dari pelepasan hasil seleksi plasma nutfah atau hasil seleksi mangga lokal. Sejak tahun 2002 Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok telah melakukan kegiatan pemuliaan dalam rangka perbaikan varietas Arumanis 143 dengan tujuan kulit buahnya menjadi berwarna merah, yaitu melalui persilangan antara Arumanis 143 dengan klon merah Cukurgondang. Pendekatan ini memerlukan waktu yang sangat lama karena hibrid yang dihasilkan sebelum berbuah harus melalui fase juvenil yang memakan waktu sekitar 7 8 tahun. Disamping itu untuk mempercepat perolehan varietas unggul baru mangga merah, dilakukan karakterisasi, evaluasi, dan seleksi terhadap plasma nutfah mangga di Kebun Percobaan Cukurgondang. Evaluasi dan seleksi ditujukan untuk memilih klon-klon yang memiliki karakter kulit buah merah dan citarasa enak sesuai selera konsumen. Varietas Unggul Garifta Deskripsi teknis Rebin dan Karsinah (2010) melaporkan bahwa dari hasil seleksi plasma nutfah mangga di Kebun Percobaan Cukurgondang telah dilepas sebanyak 14 varietas unggul. Dari varietas-varietas unggul yang telah dilepas tersebut terdapat enam varietas unggul baru mangga merah untuk buah segar, yang terdiri atas dua varietas dilepas pada tahun 2002, yaitu Marifta-01 dan Ken Layung, masing-masing melalui SK Mentan No. 415/ Kpts/T.P.240/7/2002 dan 417/ Kpts/T.P.240/7/2002 tanggal 3 Juli 2002, dan empat varietas merupakan hasil seleksi tahun 2008, yaitu: (1) Garifta Merah, (2) Garifta Kuning, (3) Garifta Gading, dan (4) Garifta Orange, masing-masing melalui SK Mentan No. 3344/Kpts/SR.120/9/2009, 3345/Kpts/ 112 Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat

SR.120/9/2009, 3346/Kpts/SR.120/9/2009, dan 3347/Kpts/SR.120/9/2009 tanggal 17 September 2009. Keempat Garifta, yaitu Garifta Merah, Garifta Kuning, Garifta Gading dan Garifta Orange (Gambar 1, 2, 3, dan 4) mulai dikembangkan di sentra produksi Jawa Timur dan daerah lain di Indonesia wilayah timur. Gambar 1. Garifta Merah Gambar 2. Garifta Kuning Gambar 3. Garifta Gading Gambar 4. Garifta Orange Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan (Rebin, et al.) 113

Karakteristik Karakteristik buah dari empat mangga Garifta (Rebin & Karsinah 2010) dipaparkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Karakteristik buah dari empat varietas unggul mangga Garifta di Kebun Percobaan Cukurgondang, Pasuruan. Karakter Garifta Garifta Garifta Garifta Merah Kuning Gading Orange Bentuk buah Jorong Jorong Bulat Jorong Bentuk pangkal buah Sedikit Rata Rata Rata berlekuk Bentuk ujung buah Lancip Bulat Bulat Bulat Panjang buah (cm) 14,0 16,5 10,5 13,0 7,5 9,8 8,5 11,5 Lebar buah (cm) 6,8 8,3 8,8 10,3 5,8 7,0 6,5 8,5 Tebal buah (cm) 5,6 7,7 7,6 8,9 4,7 6,9 5,8 7,5 Bobot buah (g) 220 320 320-400 190-230 235-365 Tebal daging buah (cm) 2,8 3,6 3,0 3,8 2,8 3,4 2,4 3,2 Tekstur daging buah Agak lunak Agak lunak Agak lunak Agak lunak berserat halus berserat kasar berserat kasar berserat agak kasar, berair Warna kulit buah masak Merah Orange Merah Merah bagian pangkal Warna kulit buah masak Merah Kuning Kuning Kuning bagian ujung kekuningan Warna daging buah Kuning Kuning Orange Kuning kemerahan kemerahan Rasa daging buah Manis segar Manis segar Manis Manis agak asam Aroma buah Harum kuat Harum kuat Harum kuat Agak harum TSS ( Brix) 15,5 17,5 18 16,8 Vitamin C (mg/100 g) 45,0 61,1 45,1 58,1 Total Asam (%) 0,21 0,42 0,41 0,6 Produksi (kg/ph/th) 62,28 76,76 64,42 135,4 Keunggulan Keempat mangga Garifta mempunyai kulit buah berwarna merah dan merupakan daya tarik yang tidak dimiliki oleh varietas unggul sebelumnya. Citarasa manis dengan sedikit masam merupakan paduan citarasa yang sangat diminati sebagian besar konsumen Luar Negeri dan Dalam Negeri, sehingga sangat menjanjikan untuk dijadikan sebagai komoditas andalan ekspor. 114 Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat

Lokasi Pengembangan dan Penyebarannya Rencana Lokasi Pengembangan Direktorat Jenderal Hortikultura melaporkan bahwa ekspor mangga Indonesia ke depan adalah mangga merah. Oleh karena itu Direktorat Jenderal Hortikultura mencanangkan program pengembangan mangga Garifta seluas 10.000 Ha di seluruh Indonesia yang mempunyai agroekologi yang sesuai bagi pertumbuhan mangga Garifta. Target lokasi pengembangan meliputi wilayah dengan agroekologi rendah kering pada ketinggian tempat 1-300 m dpl dengan curah hujan < 1.500 mm/tahun khususnya Indonesia bagian Timur. Sasaran wilayah pengembangan mangga Garifta tercantum dalam Tabel 2 (Rebin et al. 2008) sedangkan realisasi penyebaran benih mangga Garifta 2009-2015 dipaparkan dalam Tabel 3 dan 4 (Rebin 2015). Pengembangan mangga Garifta dapat ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu: (1) penanam benih baru dan (2) penggantian varietas lokal dengan varietas Garifta melalui teknik top working (Sugiyatno 2006, Rebin 2010, Rebin & Karsinah 2012). Realisasi Penyebaran Benih Penyebaran benih mangga Garifta meliputi benih sumber dan benih sebar. Benih sumber diberikan kepada lembaga perbenihan seperti BBI, penangkar, sedangkan benih sebar ditujukan kepada petani. Benih sumber diberikan kepada lembaga perbenihan karena benih jenis ini merupakan bahan untuk perbanyakan benih sebar, sementara benih sebar diberikan kepada petani untuk bisa ditanam di lapang untuk produksi buah. Tabel 2. Sasaran wilayah pengembangan mangga Garifta No. Provinsi Kabupaten 1 Jatim Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Gresik, Mojokerto, Lamongan, Magetan. 2 Jateng Solo, Sragen, Pati, Rembang, Tegal, Blora. 3 DIY Sleman & Bantul. 4 Jabar Indramayu, Majalengka, Cirebon dan Kuningan. 5 Sulsel Takalar dan Jeneponto. 6 Sulteng Poso dan Donggala. 7 Sultra Kendari, Kolaka dan Buton. 8 D.I. Aceh Sabang. 9 Bali Buleleng. 10 NTB Sumbawa, Lombok Barat dan Bima 11 NTT Manggarai, Flores Timur, Kupang, Sika, Ngada, Belu. Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan (Rebin, et al.) 115

Tabel 3. Lokasi dan jumlah benih sumber mangga Garifta yang telah terdistribusi sejak dilepas hingga April 2015 Jumlah benih sumber yang tersebar No Provinsi Garifta Merah Garifta Orange Garifta Kuning Garifta Gading Total 1 Riau 70 0 0 0 70 2 Bengkulu 50 0 0 0 50 3 NTB 245 200 0 0 445 4 Sulawesi Tenggara 155 100 0 0 255 5 Jawa Barat 682 457 0 0 1.139 6 Jawa Timur 685 635 0 0 1.320 7 Jawa Tengah 360 356 10 10 736 8 DIY 1.000 1.000 0 0 2.000 9 DKI Jakarta 26 0 0 0 26 10 Papua 25 0 0 0 25 11 Banten 25 0 0 0 25 12 Sulawesi Selatan 300 340 60 0 700 13 Sulawesi Barat 200 200 0 0 400 14 Sulawesi Tengah 153 154 0 0 307 15 Bali 100 100 0 0 200 16 NTT 175 175 0 0 350 17 Bangka Belitung 250 250 0 0 500 18 Gorontalo 100 100 0 0 200 Jumlah 4.601 4.067 70 10 8.748 Tabel 4. Jumlah Benih Sebar mangga Garifta yang telah terdistribusi sejak dilepas hingga April 2015 No Propinsi Jumlah benih yang tersebar G. Merah G. Orange G. Kuning G. Gading Total 1 Jawa Timur 32.255 29.555 11.170 420 73.400 2 Jawa Barat 9.571 8.033 5.102 502 23.208 3 NTB 12.356 10.450 2.000 1.330 26.136 4 Banten 500 300 0 0 800 5 Sulawesi Selatan 3.850 2.000 1.590 1.590 9.030 6 Direktorat Perbenihan 20.000 20.000 0 0 40.000 7 Maluku 500 300 200 200 1.200 8 Maluku Utara 1.000 400 200 200 1.800 9 Bali 2.857 2.857 0 0 5.714 10 Jawa Tengah 1.877 1.875 227 225 4.204 11 Lampung 2 2 2 2 8 12 D.I. Aceh 5 15 0 0 20 Jumlah 84.773 75.787 20.491 4.469 185.520 116 Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat

Distribusi Benih Sumber Distribusi benih sumber dimulai pada tahun 2011. Lokasi dan jumlah benih sumber yang telah didistribusikan hingga tahun 2015 tertera dalam Tabel 3. Lokasi distribusi benih sumber mangga Garifta dapat diilustrasikan pada Gambar 5. Lokasi distribusi benih sumber ini meskipun belum mencakup wilayah Indonesia secara keseluruhan, namun telah mewakili masing-masing wilayah Indonesia bagian Barat, Tengah dan Timur. Luasnya distribusi benih sumber ini diharapkan masing-masing wilayah dapat mengembangkan perbenihannya sendiri sehingga pengembangan mangga dapat dipercepat. Hal ini akan berpengaruh terhadap harga benih. Benih yang diproduksi di masing-masing wilayah dapat menekan biaya distribusi sehingga harga benih terjangkau. Distribusi Benih Sebar (BR) Distribusi benih sebar (BR) dimulai sejak tahun 2009 dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu untuk wilayah Kabupaten Pasuruan sebagai pemegang MoU terdiri dari Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan serta wilayah di luar Kabupaten Pasuruan. Sejak mangga Garifta dilepas, Kabupaten Pasuruan telah berkomitmen untuk mengembangkan mangga tersebut, sehingga benih sebar yang terdistribusi dan ditanam di wilayah ini menjadi lebih banyak dibandingkan wilayah lain. Gambar 5. Penyebaran benih sumber mangga garifta 2009 2015 Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan (Rebin, et al.) 117

Mitra kerja Mitra kerja dalam pengembangan mangga Garifta terdiri dari 6 institusi, yaitu : (1) Direktorat Perbenihan Hortikultura, (2) Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Hortikultura, (3) Diperta Kabupaten Pasuruan, (4) Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, (5) Kebun Percobaan Cukurgondang, dan (6) KSU Garifta Jaya, dengan perannya masing-masing seperti dipaparkan dalam Tabel 5. Tabel 5. Daftar institusi mitra kerja dalam pengembangan mangga Garifta No. Institusi Peran Keterangan 1. Direktorat Perbenihan Hortikultura, Ditjen Hortikultura 2. Direktorat Budidaya dan Pasca Panen Hortikultura, Ditjen Hortikultura Penyandang dana untuk pengadaan benih Sumber dan Benih Sebar Penyandang dana untuk pengadaan benih Sebar dan saprotan. 3. Diperta Kabupaten Pasuruan Penyedia lahan dan pembinaan Kelompok Tani. 4. Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian Kab. Pasuruan 5. Kebun Percobaan Cukurgondang Penyedia lahan dan penyelenggaran pelatihan ketrampilan pada petani Produsen Benih Sumber (BD dan BP) - - MOU NO: 521.23/554/424.062/2009 dan 399/ KL.210/1.3.2/5/2009 tanggal 30 Mei 2009 MOU No: 525.28/381/424.080/2009 dan 399/ KL.210/1.3.2/5/2009 tanggal 30 Mei 2009 6. KSU Garifta Jaya Produsen Benih Sebar (BR) - - Testimoni Kesuksesan Oleh karena tanaman varietas mangga Garifta masih muda, belum banyak kesuksesan yang bisa dicatat. Informasi yang diperoleh oleh staf KP. Cukurgondang pada bulan Oktober 2014 melaporkan bahwa sebagian tanaman mangga Garifta di Desa Rombo Kulon, Kec. Rembang, Kab. Pasuruan sudah mulai belajar berbuah, walaupun jumlah buah per pohon masih sedikit (15-20 buah/pohon). Saat itu buah mangga Arumanis terjual dengan harga Rp20.000,00/kg di tingkat petani, mangga Garifta Merah terjual dengan harga Rp42.000,00/kg. Keragaan mangga Garifta Merah berumur 4 tahun di kebun H. Sovi, Desa Rombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan dipaparkan pada gambar 6. 118 Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat

Gambar 6. Tanaman mangga Garifta Merah umur 4 tahun di Desa Rombo Kulon, Kec. Rembang, Pasuruan Sumbangan Pada Peningkatan Pendapatan Petani/Pengusaha/Daerah Apabila harga mangga Garifta stabil, yaitu dengan nisbah antara harga buah mangga Garifta dan harga buah Arumanis sebesar 2:1, maka budidaya mangga Garifta akan memberikan peningkatan pendapatan petani sebesar 100% dibandingkan dengan budidaya mangga Arumanis. Pengembangan varietas-varietas mangga merah ini, membuka peluang pasar baik dalam maupun luar negeri. Pengenalan dan promosi harus dilakukan secara terus menerus sehingga saat produk tersedia pasar sudah siap menerima produk ini. Kesimpulan Dari target penanaman mangga Garifta di seluruh Indonesia sebanyak 1.000.000 pohon, namun yang terealisasi baru 185.520 pohon, sehingga masih terdapat ketimpangan jumlah penanaman sebanyak 814.480 pohon. Hal ini memerlukan kebijakan percepatan pengembangan mangga Garifta dengan melibatkan berbagai pihak yang berkompeten. Apabila target populasi penanaman serta SOP budidaya mangga Garifta dapat dipenuhi, Indonesia akan menjadi negara pengekspor mangga dunia. Daftar Pustaka 1. Rebin, Satwiyanti, L, Nurhadi, Effendi, AR, & Endriyanto 2008, Naskah usulan pelepasan mangga Garifta, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, 145 Hlm. 2. Rebin & Karsinah 2010, Varietas unggul baru mangga merah dari Kebun Percobaan Cukurgondang, Iptek Hortikultura, No. 6, Hlm. 24-29. Mangga Garifta Andalan Ekspor Masa Depan (Rebin, et al.) 119

3. Rebin 2011, Penggantian jenis Srikaya lokal dengan Srikaya Jumbo melalui teknik top working, Iptek Hortikultura, No. 7, Hlm. 12-18. 4. Rebin & Karsinah 2012, Perbaikan pengelolaan pohon induk mangga, Iptek Hortikultura, No. 8, Hlm.1-7. 5. Rebin 2015, Laporan distribusi benih mangga Garifta, Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 7 hlm. 6. Sugiyatno, A 2006, Teknologi mengganti varietas apokat di lapang melalui top working, Iptek Hortikultura, No. 2, Hlm. 7-11. 120 Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat